Tipe Raffa Tangan Menghadap ke Atas Start Rangkaian Permainan.

ciptakan gerakan memutar backspin, biasanya hal ini dimainkan di lapangan yang keras artificial tuft. Gambar 2.6 Teknik Melempar Palm Down Method Sumber: Sumardi 2009:10

2. Tipe Raffa Tangan Menghadap ke Atas

Tipe ini biasa disebut dengan “Hitting Shot”, tipe raffa biasanya dimainkan sebagai lemparan bola cepat di lapangan keras untuk menembak atau menjatuhkan bola lawan jika menghalangi. Tipe raffa yang benar harus melempar sekeras mungkin sampai mengenai backboard papan belakang. Dapat dimainkan untuk merubah posisi pallina, yaitu dengan menggerakkan bola lawan keluar lapangan atau menggerakkan bola anda sedekat mungkin untuk mendapatkan nilai. Tipe raffa dimainkan dari Pointing Line. Lemparan yang baik terletak pada tangan dan pelepasannya dapat berupa telapak tangan ke atas atau telapak tangan kebawah. Gambar 2.7 Teknik Melempar Raffa Sumber : Sumardi 2009:10

2.1.8.4 Peraturan Permainan Bocce

Menurut Sumardi 2009:09 menjelaskan bahwa langkah-langkah pelemparan bola bocce adalah sebagai berikut :

1. Start

Koin dilemparkan oleh wasit untuk menentukan regu mana yang akan diberikan pallina atau bola kecil terlebih dahulu dan memilih warna bola dan kapten dari kedua regu melakukan lemparan koin.

2. Rangkaian Permainan.

Rangkaian permainan bola bocce terdiri dari beberapa langkah, yaitu : 1 Pallina bola kecil dilempar atau digulingkan oleh salah seseorang anggota regu yang menang dalam undian koin. 2 regu yang menggulingkan pallina diberikan 3 kali kesempatan untuk menggiringkan pallina kedaerah di antara 30 kaki dan 50 kaki dari garis permulaan. 3 Jika tidak berhasil maka lawan diberikan satu kesempatan untuk melakukan lemparan. 4 Jika gagal maka wasit yang meletakkan pallina di tengah lapangan pada garis 50 kaki 15,24m. 5 Pemain pertama yang menggulingkan pallina dapat menggulingkan bola pertama kemudian disusul dengan pemain lawan. 6 Wasit menentukan bola yang paling dekat dengan bola pallina menjadi pemenang. Wasit yang menentukan regu mana yang paling dekat dengan pallina. 7 Bola yang terdekat adalah bola masuk dan yang lain adalah bola keluar. 8 regu dengan bola yang keluar melanjutkan lemparannya sampai lemparannya lebih dekat, kemudian regu dengan bola masuk. 9 Ketika satu regu telah melemparkan ke-4 bola mereka, maka regu yang lain melanjutkan sampai mereka selesai melemparkan ke-4 bolanya. 10 Ketika kedua regu telah melemparkan ke-4 bola mereka, maka ronde permainan dikatakan selesai. 11 Setiap bola untuk setiap pemain adalah sebagai berikut : 1 Single : setiap pemain memainkan 4 bola. 2 Doublesepasang : setiap pemain memainkan 2 bola. 3 Berempat1 regu : setiap pemain memainakan 1 bola 2.1.8.5 Penilaian atau Pencatatan AngkaSkor Pada akhir setiap ronde, wasit akan menentukan banyaknya bola bocce dari salah satu regu yang paling dekat dengan pallina. Keputusan ini dapat dibuat dengan cara melihat atau mengukurnya. regu yang menang pada ronde itu diberikan penghormatan untuk melempar pallina pada ronde berikutnya. Jika permainan imbang atau seri tidak usah menghitung skor dan ronde baru dimulai lagi. Pallina dilemparkan oleh regu yang menyebabkan permainan menjadi imbang atau seri.

2.1.8.6 Tata Cara Pemain

Pemain dalam permainan bola bocce perlu mengikuti dan mematuhi peraturan di lapangan, yaitu : 1. Jika bukan giliran melempar berarti atlet berdiri dengan tenang dan tetap berdiri di luar lapangan. 2. Pemain harus menunggu hingga ronde selesai sebelum bergerak ke ujung lain dari lapangan, pemain selalu berjalan disamping lapangan bukan di tengah-tengah lapangan. 3. Pemain harus menunggu hingga pemain lain melemparkan bola mereka dan bergerak keluar lapangan, sebelum anda melangkah ke dalam lapangan untuk mengambil giliran melempar. 4. Pemain dilarang menyentuh bola hingga petugas memberikan instruksi atau aba-aba. 5. Setelah pemain melempar bola maka pemain diharapkan meninggalkan lapangan tanpa menunggu lebih lama lagi. Pemain diharapkan selalu mematuhi instruksi atau aba-aba dari petugas atau panitia. 6. Pemain wajib menghormati pihak lawan dan juga petugas atau panitia

2.1.9 Ketepatan Melempar

Menurut Suharno HP ketepatan melempar adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak kesuatu serangan sesuai dengan tujuannya. Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan-gerakan bebas terhadap satu sasaran, sasaran ini dapat merupakan satu jarak atau mungkin satu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang tubung M.Sajoto,1995:9. Dengan demikian ketepatan melempar adalah satu kemampuan melempar seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak dengan sasaran sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran melempar adalah untuk melatih otot jari dan tangan anak, untuk melatih koordinasi mata dan tangan, melatih sensorik halus pada tangan anak saat melakukan lemparan dan arahan mata, melatih sensorik kasar dalam memegang bola saat melakukan lemparan, melatih kerja sama dalam kelompok bermain, dan melatih kebiasaan bersabar saat bertindak Rosmiati, Ardisal, dan Markis Yunus,2013:817. Kegunaan ketepatan adalah sebagai berikut : 1 meningkatkan prestasi, 2 gerakan anak dapat efisien dan efektif, 3 mencegah terjadinya cidera, dan 4 mempermudah menguasai teknik dan taktik.

2.1.9.1 Faktor-fakor yang Mempengaruhi Ketepatan Melempar

Faktor-faktor yang mampu mempengaruhi hasil ketepatan melempar adalah sebagai berikut : 1 Koordinasi tinggi berarti ketepatan tinggi, korelasinya sangat tinggi, 2 besar dan kecilnya luas dan sempitnya sasaran, 3 ketajaman indra dan pengaturan syaraf, dan 4 penguasaan teknik yang benar akan mempunyai sumbangan baik terhadap kepatan menggerakkan gerakan. Sesuatu dikatakan tepat apabila memiliki indikator sebagai berikut : 1. Harus ada target tertentu untuk sasaran gerak. 2. Kecermatan atau ketelitian gerak sangat menonjol kelihatan dalam gerak ketenangan. 3. Adanya suatu penilaian dalam target dan latihan mengarahkan gerakan secara teratur dan terarah. 4. Rekuensi gerakan dilakukan secara berulang-ulang sebanyak mungkin agar menjadi otomatis terbiasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akurasi atau ketepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu benda kepada obyek tertentu sesuai dengan sasaran yang telah di tentukan. 2.1.10 Permainan Fun Target Ball Permainan fun target ball ini diadopsi dari permainan bocce. Fun target ball merupakan permainan dimana pemain akan mendapatkan skor apabila bola dilempar dengan terarah mengenai sasaran yang telah ditentukan. Fun target ball adalah aktifitas permainan yang membutuhkan unsur kecermatan, konsentrasi, dan akurasi yang tinggi dalam memperoleh nilai. Dalam fun target ball bentuk lapangan permainan seperti lapangan permainan bocce namun sudah dimodifikasi dengan ukuran 15 x 5 m dan pada bola pallinanya diganti dengan bola tangan. Pada daerah melempar pemain tidak diperbolehkan untuk keluar dari garis yang telah dibuat di. Lama fun target ball adalah 2 x 10 menit. 2.1.10.1 Peraturan Fun Target Ball Dalam permainan terdapat peraturan yang harus ditepati oleh pemain, hal ini bertujuan agar permainan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini peraturan yang terdapat dalam fun target ball antara lain : 1. Fun target ball ini dilakukan secara beregu putra maupun putri. Setiap regu bertanding dalam satu permainan dengan masing-masing regu terdiri dari 5 siswa. 2. Siswa memegang bola lempar masing-masing dibelakang garis maksimal melempar. Bola target sudah berada di tengah area permainan sebagai sasaran lempar. 3. Posisi badan sedikit membungkuk dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan pandangan kedepan. 4. Saat guru atau peneliti meniup peluit, maka permainan dimulai. Siswa mulai melempar untuk mencetak poin. Fun target ball menggunakan batasan waktu dalam pelaksanaan permainan 10 menit. 2.1.10.2 Tujuan Dari Fun Target Ball Fun target ball ini diharapkan memiliki tujuan bagi siswa SLB C yaitu antara lain : 1. Siswa akan belajar bersosialisasi dengan kawan-kawannya di dalam permainan ini, karena di dalam permainan ini membutuhkan komunikasi yang baik antar pemain. Sehingga daya sosialisasi anak akan semakin berkembang. 2. Siswa berlatih konsentrasi, karena dalam permainan ini siswa dituntut untuk berfikir kritis. 3. Kemampuan gerak siswa dalam pembelajaran melempar bertambah. Dan melatih sensorik kasar siswa melalui aktivitas melempar tersebut.

2.2 Kerangka Berfikir