132
3. Pemrograman Dasar
a. Kontrol Spindle
Simbol atau huruf “ S ” dinyatakan untuk menetapkan kecepatan spindle satuan kecepatan spindle adalah RPM = Rotation Per Minute .
Kode M03 digunakan untuk memutar spindle searah jarum jam. Kode M04 digunakan untuk memutar spindle berlawanan jarum jam. Dan M05 untuk
mematikan spindle.
b. Kontrol Penggantian Tool
Simbol atau huruf “ T “ dinyatakan sebagai letak posisi tool dalam sebuah mesin. Simbol “ T ” disertai 4 digit angka dibelakangnya
menginformasikan posisi tool pada turret dan nomor offset yang akan digunakan pada tool. Contoh : T0101 berarti : Tool ke-1 untuk program
offset ke-1
c. Kontrol Coolant
Coolant adalah campuran air dengan oli dengan perkiraan komposisi 70 air 30 oli
Simbol “M08” untuk mengeluarkan coolant.
4. Komponen dasar yang ada dalam mesin CNC lathe.
a. Tool
Peralatan seperti bor, insert mata pisau
Gambar 4.3 Mata pisau
b.Turret
Tempat tool di pasangkan, pada turret terdapat beberapa tool yang dipasang. Pemasangan disesuaikan dengan urutan proses machining
dan program yang dimasukan.
133
Gambar 4.4 Turret
Collet
merupakan special tool untuk mencekam benda kerja yang bentuknya disesuaikan dengan model benda kerja
Gambar 4.5 Collet
Chuck Alat cekam
alat yang mencekam benda kerja pada saat proses machining, ukuran chuck dapat disesuaikan dengan ukuran diameter benda kerja. Pada
umunya chuck dikategorikan sesuai dengan jumlah alat cekamnya, chuck dengan 2,3 dan 4 buah cekam .
Gambar 4.6 cekam
134
Holder
Tempat untuk memasang insert mata pisau pada turret.
a
b
Gambar 4.7 a Holder b Insert knife
Insert knife
Mata pisau sebagai alat pemotong pada proses bubut, insert knife biasanya dipasang pada holder
Spindle
Bagian mesin yang menggerakan memutar chuck collet saat proses machining berlangsung. Putaran spindel dapat disetting sesuai
kebutuhan, karena tingkat putaran spindle sangat berpengaruh pada hasil kehalusan benda kerja. Rata-rata putaran spindle adalah
2000rpm
135
Gambar 4.9 Spinlde Jaw chuck pada mesin CNC Lathe
D. Dasar-Dasar Pemograman Mesin CNC
Ada beberapa
langkah yang harus dilakukan seorang
programmer sebelum menggunakan mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem
koordinat yang ada pada mesin CNC, yaitu: 1.
sistem koodinat
kartesius, yang terdiri
dari koordinat mutlak absolut dan koordinat relative inkremental,
2. sistem koordinat kutub koordinat polar, yang terdiri dari koordinat
mutlak absolut dan koordinat relatif inkremental. Selanjutnya menentukan system koordinat yang akan digunakan
dalam pemograman. Apakah program akan menggunakan sistem pemogramman metode absolut atau inkremental.
Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain sistem koordinat kartesius, yaitu
koordinat mutlak
absolut dan
koordinat relatifberantai incremental. Langkah kedua adalah memahami prinsip gerakan sumbu utama dalam mesin CNC.
1. Pemrograman Absolut
Pemrograman absolut
adalah pemrogramman
yang dalam
menentukan titik koordinatnya
selalu mengacu
pada titik nol benda
kerja. Kedudukan titik dalam benda kerja selalu berawal dari titik nol sebagai
acuan pengukurannya. Sebagai
titik referensi benda
kerja letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan