TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengolahan Data Perkembangan Kecerdasan Siswa di Sekolah Dasar.

(1)

DATA PERKEMBANGAN KECERDASAN SISWA DI

SEKOLAH DASAR

Oleh :

Nama : NI MADE WIDNYANAWATI

NIM : 00.41010.0232

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Sistem Informasi Manajemen ... 5

2.2 Pendidikan ... 6

2.3 Dasar Pengembangan Kurikulum ... 6

2.4 Kecerdasan Intelektual (IQ) ... 9

2.5 Kecerdasan Emosional (EQ) ... 11

2.6 Kecerdasan Spiritual (SQ)... 12

2.7 Struktur Kecerdasan Dalam Perspektif Psikologi Spiritual….. 14

2.8 Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) ………. 15

2.9 Proses EvaluasiKenaikan ………. 18


(3)

2.10 Proses Evaluasi Kelulusan………. 21

2.11 Proses Evaluasi Kecerdasan ... 21

2.12 Metode Bacward Chaining ... 37

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 39

3.1. Metodelogi Penelitian ... 39

3.1.1 Analisis Sistem ... 39

3.1.2 Diagram Berjenjang ... 43

3.1.3 DFD ... 45

3.1.4 ERD ... 50

3.1.5 Struktur Database ... 53

3.1.6 Perancangan Antar Muka ... 65

3.1.7 Perancangan Rule ... 75

3.2. Prosedur Sistem ... 77

3.2.1 Proses Evaluasi Kenaikan ... 77

3.2.2 Proses Evaluasi Kelulusan ... 81

3.2.2 Proses Evaluasi Kecerdasan ... 83

3.3. Rancangan Evaluasi ... 85

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 87

4.1 Implementasi ... 87

4.1.1 Form Login ... 88

4.1.2 Form Menu Utama ... 88

4.1.3 Form Ganti Password ... 89

4.1.4 Form Karyawan ... 90


(4)

4.1.6 Form Aktifitas Siswa ... 92

4.1.7 Form Input Nilai ... 93

4.1.8 Form Perhitungan Raport ... 94

4.1.9 Form Koreksi Nilai ... 96

4.1.10 Form Perkembangan ... 97

4.1.11 Form Input Nilai Ujian Akhir ... 100

4.1.12 Form Evaluasi Kelulusan ... 101

4.1.13 Form Raport ... 103

4.1.14 Form Kecerdasan Siswa ... 103

4.2 Evaluasi ... 104

4.2.1 Proses Evaluasi Kenaikan ... 104

4.2.2 Proses Evaluasi Kelulusan ... 105

4.2.3 Proses Evaluasi Kecerdasan ... 105

BAB V PENUTUP ... 107

4.1 Kesimpulan ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 108


(5)

LANDASAN TEORI

Bab II berisi tentang landasan teori yang digunakan sebanyak 12 yaitu Sistem Informasi Manajemen, Pendidikan, Dasar Pengembangan Kurikulum, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Struktur Kecerdasan Dalam Perspektif Psikologi Spiritual, Kecerdasan Majemuk digunakan untuk mengidentifikasi pengamatan yang akan dilakukan, Proses Evaluasi Kenaikan digunakan dalam perhitungan kenaikan kelas, Proses Evaluasi Kelulusan digunakan dalam perhitungan kelulusan, Proses Evaluasi Kecerdasan digunakan dalam penelusuran balik terhadap data yang ada dengan menggunakan

Metode Backward Chaining.

2.1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai sebuah Computer Base

Information System (CBIS) yang memungkinkan informasi sampai ke tangan penggunanya yang memiliki kebutuhan sejenis. Pengguna umumnya terbagi sesuai struktur organisasi perusahaan. Informasinya menggambarkan kondisi perusahaan atau sebagian aktifitas unit organisasi yang berhubungan dengan kejadian di masa lalu, apa yang sedang berjalan saat ini, serta apa yang mungkin dialami di masa mendatang. Keluaran informasi dapat berbentuk laporan periodik, laporan khusus, atau simulasi matematis. Informasi ini akan dimanfaatkan baik oleh manajer maupun bukan-manajer untuk proses pengambilan keputusan atas problema perusahaan yang mereka hadapi. SIM sendiri biasanya dibagi menjadi beberapa sub-sistem sesuai hirarki organisasi atau fungsional. Karena itu sering


(6)

ditemui Marketing Information System untuk aplikasi pemasaran, Financial Information System untuk fungsi keuangan, Human Resource Information System

untuk aktifitas personalia, dan lain-lain. Keseluruhan sistem ini akan bermuara untuk menghasilkan ikhtisar informasi ke dalam sub-sistem yang disebut

Executive Information System bagi para pimpinan tertinggi perusahaan.

2.2. Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian Integral dalam pembangunan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, bagi peranannya di masa yang akan datang. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegitan pendidikan. Tujuan pendidikan tersusun bertingkat, terdiri dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran. Tujuan pendidikan nasional telah ditetapkan dalam UU No 2 Th 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional.

2.3. Dasar Pengembangan Kurikulum Pengertian kurikulum adalah

1. Pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa dalam jangka waktu tertentu

untuk memperolah jasa.

2. Sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperolah

pengetahuan.

3. Suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa.


(7)

5. Dalam UU No 2 Th 1989 dikemukakan, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan.

Landasan Pengembangan kurikulum berdasarkan pada:

1. Filsafat pendidikan yang mengandung nilai-nilai dan cita-cita masyarakat

tentang manusia yang ideal, dan merupakan sumber tujuan pendidikan.

2. Lingkungan merupakan suatu ekosistem yang meliputi hubungan manusiawi,

lingkungan sosio cultural, lingkungan biologis, dan lingkungan geografis.

3. Kebutuhan pembangunan tersirat dalam tujuan pembangunan nasional, yakni

mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan ekonomi dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan merata, mandiri, maju dan tangguh.

4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berada dalam keseimbangan

yang dinamis dan efektif, dengan pembinaan sumber daya manusia tertuju pada peningkatan kualitas, selaras dengan nilai-nilai, berpijak pada peningkatan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas.

Sedangkan komponen kurikulum terdiri dari:

1. Tujuan kurikulum yang bersumber pada tujuan pendidikan nasional.

2. Materi kurikulum adalah isi kurikulum berupa bahan kajian dan pelajaran.

3. Metode atau cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.

4. Organisasi kurikulum, yang terdiri dari mata pelajaran terpisah, mata pelajaran

berkorelasi, bidang studi atau pengajaran, program yang berpusat pada anak,

core program dan eclektic program.


(8)

DEPNIKNAS tahun 2002 mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individu

maupun klasikal.

2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagamaan.

3. Penyampaian pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang

bervariasi.

4. Guru bukan satu-satunya sumber belajar.

5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar sebagai upaya untuk

pencapaian suatu kompetensi.

Sehingga karakteristik kurikulum berbasis kompetansi dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sistem belajar dengan modul.

2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar.

3. Pengalaman lapangan.

4. Strategi individu personal.

5. Kemudahan belajar dan belajar tuntas.

Sistem pembelajaran dengan modul adalah proses pembelajaran mengenai satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Pada umumnya modul terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

1. Lembar kegiatan peserta didik.

2. Lembar kerja.


(9)

4. Lembar soal.

5. Lembar jawaban.

6. Kunci Jawaban.

Berbagai komponen tersebut selanjutnya dikemas dalam format modul yang terdiri dari:

1. Pendahuluan.

2. Tujuan pembelajaran.

3. Tes awal.

4. Pengalaman belajar.

5. Sumber belajar dan tes akhir.

Dengan demikian profil yang diharapkan dari lulusan Pendidikan Dasar meliputi:

1. Tumbuh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Tumbuh sikap beretika, sopansantun dan beradap.

3. Tumbuh penalaran yang baik, mau belajar, ingin tahu, senang membaca,

memiliki inovasi, berinisiatif dan bertanggung jawab.

4. Tumbuh kemampuan komunikasi sosial, tertib, sadar aturan, dapat bekerja

sama dengan teman, dapat berkompetensi.

5. Tumbuh kesadaran untuk menjaga kesehatan badan.

2.4. Kecerdasan Intelektual (IQ)

Kecerdasan seseorang sering kita ukur dengan tes IQ. Semakin tinggi tes IQ kita maka kita dikatakan pinter, jika semakin rendah tes IQ kita maka kita dibilang bodoh.


(10)

Cerdas tidaknya otak kita, sepertinya hanya ditentukan melalui test

kecerdasan yang populer dengan sebutan School Aptitude Test (SAT). Howard

Gardner, ahli psikologi Harvard School of Education, Amerika Serikat,

menyebutkan “cara berpikir IQ”: “bahwa orang itu entah cerdas atau tidak terlahir secara demikian; bahwa tidak ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubahnya; dan bahwa tes-tes itu dapat menunjukkan apakah Anda termasuk orang cerdas atau bukan. Tes SAT untuk masuk perguruan tinggi, berdasarkan pada pemahaman yang sama mengenai jenis bakat tunggal yang menentukan masa depan Anda. Cara berpikir ini meresap kuat dalam masyarakat”. (Sukidi,2002;37)

Tampak bahwa cara berpikir IQ yang cenderung linier, dan merupakan derivasi dari aspek formal, berlogika Aristotelian serta matematik, seperti 2 + 2 = 4. cara pikir di luar kaidah ini dipandang sebagai tidak baku dan bahkan sering kali dianggap salah.

Model kecerdasan IQ ini memang banyak diilustrasikan dengan komputer yang memiliki tingakt IQ yang tinggi, karena dapat beroperasi cepat, hampir tanpa kesalahan sama sekali. Kualitas (otak) kecerdasan manusia yang memiliki tingkat IQ tinggi sering kali diumpamakan dengan tingkat kecanggihan “kecerdasan” komputer. Tentu saja harus diakui bahwa otak manusia jelas jauh lebih kompleks dibandingkan dengan komputer. Otak dapat difungsikan untuk “berpikir secara rasional”, sedangkan komputer difungsikan untuk “mesin berpikir

secara mekanistik”.

Persepsi dan citra dikalangan masyarakat luas bahwa orang yang mempunyai IQ tinggi akan mempunyai masa depan yang lebih cemerlang dan


(11)

menjanjikan. Sampai-sampai hal itu merasuk kuat ke dalam ingatan masyarakat: mempunyai IQ tinggi menjamin kesuksesan hidup; sebaliknya , mempunyai IQ sedang-sedang saja, apalagi rendah, begitu suram masa depan hidupnya.

2.5. Kecerdasan Emosional (EQ)

Bukan IQ satu-satunya parameter kesuksesan hidup. Ada faktor lain untuk menjadi cerdas, yaitu kecerdasan emosional (EQ). Fakta konkret yang dipaparkan oleh Goleman, IQ hanya menyumbangkan kira-kira 20 persen bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, sementara yang 80 persen diisi oleh faktor-faktor kecerdasan lain. (Sukidi,2002;42)

Perhatian Goleman tertuju pada ciri-ciri lain, yaitu:

Kecerdasan Emosional (EQ) : kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan

bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati; dan tidak melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar berempati dan berdoa. Berbeda dengan IQ, yang penelitian mengenainya telah berumur hampir seratus tahun atas ratusan ribu orang, kecerdasan emosional merupakan konsep baru. Sampai sekarang, belum ada yang dapat mengemukakan dengan tepat sejauh mana variasi yang ditimbulkannya atas perjalanan hidup atas perjalanan hidup seseorang. Tetapi, data yang ada mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional dapat sama ampuhnya, dan terkadang lebih ampuh dari IQ.” (Sukidi,2002;43)

Dengan paradigma kecerdasan emosional (EQ), emosi dapat diarahkan pada kecerdasan:


(12)

Kedua, emosi tentu saja tidak cukup sekadar untuk dikenali, tetapi lebih lanjut juga disadari eksistensi kehadirannya dalam mempengaruhi kehidupan emosional kita.

Ketiga, kita lebih bisa mengelola, menguasai, dan bahkan mengendalikan emosi kita.

Itulah sebabnya, paradigma EQ yang dikonstruksi Goleman lebih mengacu pada kesadaran diri untuk mengendalikan emosi. Konsekuensi negatifnya adalah orang biasanya selalu marah. Padahal, sikap marah-marah justru mematikan nalar intelektual yang secara otomatis “membunuh” potensi IQ dan EQ sekaligus. EQ dalam praktek kerja sehari-hari, begitu tampak dan terasa: penuh motivasi dan kesadaran diri, empati, simpati, solidaritas tinggi dan sarat kehangatan emosional dalam interaksi kerja. Sehingga begitu banyak orang yang memiliki IQ sedang-sedang justru sukses salam hidup karena ternyata dibekali dengan EQ yang tinggi. Sebaliknya banyak orang yang memiliki IQ tinggi justru sering gagal dalam hidupnya, karena tingkat EQ yang dimiliki rendah.

2.6. Kecerdasan Spiritual (SQ)

Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan riset terbaru jenis ”Q”. Segmen terbesar umat di Indonesia baru mengenal SQ akhir-akhir ini saja: mulai dari

sekedar bisik-bisik SQ itu apa sih, sampai memasuki perbincangan serius tentang

kecerdasan spiritual di Indonesia.

Disamping faktor belum tersosialisasinya wacana kecerdasan spiritual (SQ), hal itu juga lebih karena wacana SQ semata-mata merupakan wacana baru


(13)

yang masih istimewa (luxurious) dalam blantika pemikiran intelektual, didunia

sekalipun. Padahal, “SQ is then necessary foundation for the effective functioning

of both IQ and EQ. It is our ultimate intellgence”, kata ahli psikologi terkemuka abad ini, Danah Zohar dan Ian Marshall yang mempopulerkan kecerdasan

spiritual pada awal millennium baru melalui karyanya SQ, Spiritual Intelligence,

The Ultimate Intelligence, (London: Bloomsbury, 2000).

Spiritual Intelligence (SQ, Spiritual Quotient) adalah paradigma kecerdasan spiritual. Artinya, segi dan ruang spiritual kita bisa memancarkan

cahaya spiritual (spiritual light) dalam bentuk kecerdasan spiritual. (Sukidi, 2002;

49)

Dari sudut pandang psikologi, kecerdasan spiritual justru mengejutkan kita, karena ternyata sudut pandang psikologi memberitahu kita bahwa ruang

spiritual (spiritual space) pun memiliki arti kecerdasan. Logika sederhananya

(common sense): diantara kita bisa saja ada orang yang tidak cerdas secara

spiritual, dengan ekspresi keberagamaannya yang monolitik, eksklusif, dan

introleran, yang sering kali berakibat pada korban konflik atas nama agama. Begitu juga sebaliknya, diantara kita bisa juga ada orang yang cerdas secara spiritual sejauh orang itu mengalir dengan penuh kesadaran, dengan sikap jujur

dan terbuka, inklusif, dan bahkan pluralis dalam beragama ditengah pluralitas


(14)

2.7. Struktur Kecerdasan Dalam Perspektif Psikologi Spiritual

Setelah memetakan tiga paradigma kecerdasan, yakni kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ), akan direkonstruksikan pola relasi dan struktur antara IQ, EQ, dan SQ.

Pada relasi ini mengandaikan terjadinya relasi positif antara IQ, EQ, dan

SQ, meskipun tetap mengakui adanya defferensiasi, karena sesungguhnya segi

deferensiasi IQ, EQ, dan SQ inilah yang akan memberikan kontribusi pemetaan

struktural (structural mapping) antara ketiganya dalam struktur kepribadian kita.

Potensi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual itu ada dalam keseluruhan diri kita sebagai manusia.

Dari sudut pandang produk kecerdasan dan kebahagian, kecerdasan

intelektual (IQ) lebih mengacu pada intellectual happiness (kebahagian dan

bahkan kepuasan intelektual-material); sementara kecerdasan emosional (EQ)

lebih mengacu pada emotional happiness (kebahagian secara insting-emosional);

sedangkan kecerdasan spiritual akan menghasilkan spiritual happiness

(kebahagian spiritual).

Struktur kecerdasan dapat diringkas dalam model struktur kecerdasan antara IQ, EQ dan SQ seperti berikut ini:

Struktur Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ

Perspektif Jenis kecerdasan

IQ EQ SQ

Psikologi Modern Otak (mind) Emosi (body) Jiwa (soul)

Model Berpikir Seri Asosiatif Unitif

Al-Qur’an ‘Aql Nafs Qalb

Kebahagian Material Instingtif Rahaniah Produk Kecerdasan Rasional Emosional Spiritual


(15)

Gambar 2.1 menjelaskan bahwa Kecerdasan intelektual (IQ) berada di

wilayah otak (brain) kita, yang karenanya terkait dengan kecerdasan otak, rasio,

nalar-intelektual. Kecerdasan emosional (EQ) mengambil wilayah disekitar emosi

diri kita, yang karenanya lebih mengembangkan emosi supaya menjadi cerdas, tidak cenderung marah. Sedangkan, kecerdasan spiritual (SQ) mengambil tempat seputar jiwa, hati (yang merupakan wilayah spirit), yang kareananya dikenal

sebagai the soul’s intelligence: kecerdasan jiwa, hati, yang menjadi hakikat sejati

kecerdasan spiritual. Dari sudut model berpikir, cara berpikir model kecerdasan

intelektual (IQ) cenderung seri, sementara kecerdasan emosional (EQ) bersifat

assosiatif, dan kecerdasan spiritual (SQ) lebih bersifat unitif (menyatukan).

2.8. Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)

Dengan teori Kecerdasan Majemuk, ruang lingkup potensi manusia melampaui batas nilai IQ. Menurut Gardner kecerdasan lebih berkaitan dengan kapasitas(1) memecahkan masalah dan (2) menciptakan produk di lingkungan yang kondusif dan alamiah. Kecerdasan majemuk dibagi menjadi sembilan bagian. (Thomas Armstrong, 2000;2)

Kecerdasan majemuk adalah spektrum yang berwajah plural; mulai dari :

1. Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata secara efektif,

baik secara lisan (misalnya, pendongeng, orator atau politisi) maupun tertulis (misalnya , sastrawan, penulis drama, editor, wartawan). Kecerdasan ini


(16)

atau bunyi bahasa, sematik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa.

2. Kecerdasan logika matematika

Kemampuan menggunakan angka dengan baik (misalnya, ahli matematika, akuntan pajak, ahli statistik) dan melakukan penalaran yang benar (misalnya, sebagai ilmuwan, pemrogram komputer, atau ahli logika). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, dan abstraksi-abstaksi lain.

3. Kecerdasan spasial

Kemampuan untuk mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat (misalnya,

sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia

spasial-visual tersebut (misalnya, decorator interior, arsitek, seniman atau penemu). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna , garis, bentuk, ruang, dang hubungan antar unsur tersebut.

4. Kecerdasan kinestetis-jasmani

Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan

perasaan (misalnya, sebagai actor, pemain pantomime, atlet, atau penari) dan

ketrampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya, sebagai perajin, pematung, ahli mekanik, dokter bedah). Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, ketrampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan

maupun kemampuan menerima rangsangan (proprioceptive) dan hal yang


(17)

5. Kecerdasan musical

Kemampuan menangani bentuk-bentuk musical, dengan cara mempersepsi

(misalnya, sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya, sebagai kritikus musik), menubah (misalnya sebagai komposer), dan mengekspresikan (misalnya, sebagai penyanyi). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola titinada atau melodi, warna nada atau warna suara suatu lagu.

6. Kecerdasan interpersonal

Kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud motivasi serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan membedakan berbagai macam tanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu (misalnya, mempengaruhi sekelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu).

7. Kecerdasan ekstrapersonal

Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat (kekuatan dan keterbatasan diri); kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri.

8. Kecerdasan naturalis

Keahlian mengenali dan mengategorikan spesies-flora dan fauna- dilingkungan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam lainnya (misalnya, formasi awan dan gunung-gunung) dan bagi mereka yang dibesarkan di lingkungan perkotaan, kemampuan membedakan benda tak hidup, seperti mobil, sepatu karet, dan sampul kaset CD.


(18)

9. Kecerdasan eksistensial

Kemampuan ini lebih menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas hanya menerima keaadaannya, keberadaanya secara otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam. Anak yang menonjol dengan kemampuan eksistensial akan mempersoalkan keberadaanya di tengah alam raya yang besar ini.

Poin-poin kunci dalam teori Kecerdasan Majemuk antara lain:

1. Setiap orang memiliki kesembilan kecerdasan.

2. Orang pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada

tingkat penguasaan yang memadai.

3. Kecerdasan-kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang

kompleks.

4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori.

2.9. Proses Evaluasi Kenaikan

Proses evaluasi kenaikan dilakukan setiap semester 2 Akhir, variabel-variabel yang mempengaruhi proses evaluasi kenaikan adalah variabel-variabel Npsemesteran yaitu nilai akhir dari setiap mata pelajaran yang ada, dan syarat-syarat yang digunakan untuk menentukan kenaikan siswa. Tahap-tahap proses kenaikan siswa adalah:

1. Proses Kalkulasi Nilai

Proses kalkulasi nilai dilakukan setiap periode rapot. Pada proses


(19)

menggunakan persamaan 2.1 , Nilai Kokurikuler setiap siswa juga dihitung rata-ratanya dengan menggunakan persamaan 2.2. Jika periode raport Sisipan maka untuk mencari nilai akhir dari siswa variabel N yang digunakan adalah nilai UTS dengan persamaan 2.3. Jika periode raport Akhir maka untuk mencari nilai akhir dari siswa variabel N yang digunakan adalah nilai UAS dengan persamaan 2.4.

Persamaan 2.1

Persamaan 2.2

Persamaan 2.3

Persamaan 2.4

Keterangan:

NPsisipan : Nilai Akhir pelajaran yang dimasukkan ke raport sisipan.

NPsemesteran : Nilai Akhir pelajaran yang dimasukkan ke raport semesteran.

FmtfAtauTss : adalah nilai formatif dan nilai tes sumatif.

N : adalah nilai ulangan pada periode berjalan. Untuk raport sisipan, maka

yang dimaksud dengan N adalah nilai UTS, dan jika untuk raport semesteran yang masuk adalah UAS.

Fi : adalah nilai formatif yang ke-i.

Ti : adalah nilai tes sumatif yang ke-i

n

FmtfAtauTss =

Fi + Ti

i=1

n

Kokurikuler =

Fi + Ti

i=1

NPsisipan = FmtfAtauTss + Kokurikuler +2* N 4

NPsemesteran = FmtfAtauTss + Kokurikuler +2* N 4


(20)

Kokurikuler : merupakan nilai tugas siswa, bias berupa PR atau praktek atau yang lainnya, selain nilai ulangan dan evaluasi periodik.

n : adalah jumlah data yang ada.

2. Proses Rata-rata Nilai Kelas

Proses rata-rata nilai kelas merupakan kelanjutan dari proses kalkulasi nilai. Pada proses rata-rata nilai kelas dilakukan perhitungan untuk mencari nilai rata-rata suatu mata pelajaran dan satu kelas dengan menggunakan persamaan 2.5.

Persamaan 2.5

Keterangan :

NR : adalah Nilai Rata-rata kelas per mata pelajaran

n : adalah jumlah data (siswa dalam satu kelas)

NP : adalah nilai akhir yang mau dimasukkan ke raport.

3. Proses Evaluasi Kenaikan Kelas

Proses Evaluasi Kenaikan Kelas merupakan kelanjutan dari proses rata-rata nilai kelas. Syarat evaluasi kenaikan kelas adalah sebagai berikut:

NR >= 6

• Nilai Agama, Bahasa Indonesia, dan PPKN >= 6

• Nilai pelajaran < 6, maksimum 3 mata pelajaran.

Sewaktu-waktu jika dipandang perlu perubahan nilai bisa dilakukan yaitu dengan merubah hasil proses kenaikan kelas. Dimana hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengedit nilai tersebut.

n

NR =

NP i=1 n


(21)

2.10. Proses Evaluasi Kelulusan

Proses evaluasi kelulusan dilakukan setiap semester 2 Akhir untuk kelas 6, variabel-variabel yang mempengaruhi proses evaluasi kenaikan adalah variabel F1 adalah nilai raport semester 1, F2 adalah nilai raport semester 2, N adalah nilai ujian akhir, dan syarat-syarat yang digunakan untuk menentukan kekelulusan siswa. Perhitungan nilai pada proses evaluasi kelulusan menggunakan persamaan 2.6.

Persamaan 2.6

Keterangan :

F1 : adalah nilai raport semester 1 (kelas 6)

F2 : adalah nilai raport semester 2 (kelas 6)

N : adalah nilai ujian akhir sekolah

• Syarat kelulusan adalah: Nilai PPKN, BI, Matematika, IPA, and SO >= 4,01

(mata pelajaran yang dijadikan syarat kelulusan sewaktu-waktu visa berubah)

2.11. Proses Evaluasi Kecerdasan

Perhitungan proses evaluasi kecerdasan siswa datanya diperoleh dari daftar pengamatan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Pengamatan dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu IQ, EQ, dan SQ yang didalamnya terdapat beberapa bidang pengamatan antara lain:

NK = F1+ F2 + 2* N 4


(22)

1. IQ

a. Bidang Science dan Teknologi (sains, MTK, sosial)

b. Komunikasi

2. EQ

a. Leadership

b. Sosialisasi

c. Potensi anak (pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus)

3. SQ

Religion of Aplication

Pengamatan disetiap bidang dibedakan menurut kelas, karena tidak semua bidang diamati disetiap kelas antara lain:

Kelas 1

1. Bidang Religion of Aplication

a. do’a harian

b. baca Al qur’an

c. wudlu

d. sholat

e. adab & budi pekerti ( prilaku, tata cara , kal. Tayyibah )

f. kejujuran

2. Bidang Leadership

a. Tangggung jawab

b. Keberanian memimpin

c. Keberanian bertanggung jawab


(23)

e. Keberanian mengungkapkan

f. Keberanian mengambil keputusan

g. Inisiatif

h. Pengendalian diri

3. Bidang Komunikasi

a. Membaca bahasa Indonesia

b. Menulis bahasa Indonesia

c. Kosakata bahasa Indonesia

d. Membaca bahasa Inggris

e. Menulis bahasa Inggris

f. Kosakata bahasa Inggris

g. Membaca bahasa Jawa

h. Menulis bahasa Jawa

i. Kosakata bahasa Jawa

4. Bidang Sosialisi

a. Cara bergaul dan bertemu

b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain

c. Kemampuan untuk memotivasi diri

d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)

e. Kemampuan dalam strategi

f. Mengenal flora dan fauna

5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )

a. Berhitung


(24)

c. Sesuai kurikulum

6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )

a. Seni tari

b. Seni musik

c. Seni gambelan

d. Menggambar

e. Teater

f. Olahraga atletik

g. Olahraga tapak suci

h. Olahraga sepak bola

i. Panahan

j. Kriya patung

k. Kriya pahat

l. Kriya kolase

m. Kriya mosaik

Kelas 2

1. Bidang Religion of Aplication

a. do’a harian

b. baca Al qur’an

c. wudlu

d. sholat

e. adab & budi pekerti


(25)

2. Bidang Leadership

a. Tangggung jawab

b. Keberanian memimpin

c. Keberanian bertanggung jawab

d. Keberanian tampil / beragumentasi

e. Keberanian mengungkapkan

f. Keberanian mengambil keputusan

g. Inisiatif

h. Pengendalian diri

3. Bidang Komunikasi

a. Membaca (sambaung, indah) bahasa Indonesia

b. Vocabulary ( menyapa ) bahasa Indonesia c. Basic Conversation bahasa Indonesia

d. Membaca (sambung, indah) bahasa Inggris

e. Vocabulary ( menyapa ) bahasa Inggris f. Basic Conversation bahasa Inggris

g. Membaca (sambaung, indah) bahasa Jawa

h. Vocabulary ( menyapa ) bahasa Jawa i. Basic Conversation bahasa Jawa

4. Bidang Sosialisi

a. Cara bergaul dan bertemu

b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain

c. Kemampuan untuk memotivasi diri


(26)

e. Kemampuan dalam strategi

f. Mengenal flora dan fauna

5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )

a. Berhitung

b. Logika

c. Sesuai kurikulum

6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )

a. Seni tari

b. Seni musik

c. Seni gambelan

d. Menggambar

e. Teater

f. Olahraga atletik

g. Olahraga tapak suci

h. Olahraga sepak bola

i. Panahan

j. Kriya patung

k. Kriya pahat

l. Kriya kolase

m. Kriya mosaik

Kelas 3

1. Bidang Religion of Aplication

a. do’a harian


(27)

c. bersuci

d. adab & budi pekerti

e. kejujuran

2. Bidang Leadership

a. Tangggung jawab

b. Keberanian memimpin

c. Keberanian bertanggung jawab

d. Keberanian tampil / beragumentasi

e. Keberanian mengungkapkan

f. Keberanian mengambil keputusan

g. Inisiatif

h. Pengendalian diri

3. Bidang Komunikasi

a. Bercerita bahasa Indonesia

b. Menulis bahasa Indonesia

c. Vocab bahasa Indonesia d. Greeting bahasa Indonesia

e. Pidato bahasa Indonesia

f. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia

g. Bercerita bahasa Inggris

h. Menulis bahasa Inggris

i. Vocab bahasa Inggris j. Greeting bahasa Inggris


(28)

l. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris

m. Bercerita bahasa Jawa

n. Menulis bahasa Jawa

o. Vocab bahasa Jawa p. Greeting bahasa Jawa

q. Pidato bahasa Jawa

r. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa

4. Bidang Sosialisi

a. Cara bergaul dan bertemu

b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain

c. Kemampuan untuk memotivasi diri

d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)

e. Kemampuan dalam strategi

f. Mengenal flora dan fauna

g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah

5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )

a. Berhitung

b. Logika

c. Sesuai kurikulum

6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )

a. Seni gambelan

b. Menggambar

c. Teater


(29)

e. Olahraga tapak suci

f. Olahraga sepak bola

g. Panahan

h. Kriya patung

i. Kriya pahat

j. Kriya kolase

k. Kriya mosaik

Kelas 4

1. Bidang Religion of Aplication

a. Ayat pilihan

b. Baca tulis Al qur’an

c. Sholat wajib

d. Puasa wajib

e. Adab & budi pekerti

f. Kejujuran

2. Bidang Leadership

a. Tangggung jawab

b. Keberanian memimpin

c. Keberanian bertanggung jawab

d. Keberanian tampil / beragumentasi

e. Keberanian analisa

f. Inisiatif


(30)

3. Bidang Komunikasi

a. Bercerita bahasa Indonesia

b. Menulis bahasa Indonesia

c. Conversation bahasa Indonesia

d. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia

e. Bercerita bahasa Inggris

f. Menulis bahasa Inggris

g. Conversation bahasa Inggris

h. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris

i. Bercerita bahasa Jawa

j. Menulis bahasa Jawa

k. Conversation bahasa Jawa

l. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa

4. Bidang Sosialisi

a. Cara bergaul dan bertemu

b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain

c. Kemampuan untuk memotivasi diri

d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)

e. Kemampuan dalam strategi

f. Mengenal flora dan fauna

g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah

h. Kesukaan terhadap alam


(31)

5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )

a. Berhitung

b. Logika

c. Kemampuan untuk berpikir logis dan rasional

d. Sesuai kurikulum

6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )

a. Seni tari

b. Seni musik

c. Seni gambelan

d. Menggambar

e. Teater

f. Olahraga atletik

g. Olahraga tapak suci

h. Olahraga sepak bola

i. Panahan

j. Kriya patung

k. Kriya pahat

l. Kriya kolase

m. Kriya mosaik

Kelas 5

1. Bidang Religion of Aplication

a. Ayat pilihan

b. Baca, tulis Al qur’an


(32)

d. Sholat sunnah

e. Puasa wajib

f. Adab & budi pekerti ( prilaku, tata cara , kal. Tayyibah )

g. Kejujuran

2. Bidang Leadership

a. Tangggung jawab

b. Keberanian memimpin

c. Keberanian bertanggung jawab

d. Keberanian tampil / beragumentasi

e. Keberanian analisa

f. Inisiatif

g. Kontrol

h. Evaluasi

i. Pengendalian diri

3. Bidang Komunikasi

a. Menulis bahasa Indonesia

b. Diskusi bahasa Indonesia

c. Pidato bahasa Indonesia

d. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia

e. Menulis bahasa Inggris

f. Diskusi bahasa Inggris

g. Pidato bahasa Inggris

h. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris


(33)

j. Diskusi bahasa Jawa

k. Pidato bahasa Jawa

l. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa

4. Bidang Sosialisi

a. Cara bergaul dan bertemu

b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain

c. Kemampuan untuk memotivasi diri

d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)

e. Kemampuan dalam strategi

f. Mengenal flora dan fauna

g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah

h. Kesukaan terhadap alam

i. Kemampuan dalam toleransi

5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )

a. Berhitung

b. Logika

c. Kmampuan untuk berpikir logis dan rasional

d. Sesuai kurikulum

6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )

a. Seni tari

b. Seni musik

c. Seni gambelan

d. Menggambar


(34)

f. Olahraga atletik

g. Olahraga tapak suci

h. Olahraga sepak bola

i. Panahan

j. Kriya patung

k. Kriya pahat

l. Kriya kolase

m. Kriya mosaik

Kelas 6

1. Bidang Religion of Aplication

a. Ayat pilihan

b. Baca, tulis Al qur’an

c. Sholat wajib

d. Sholat sunnah

e. Puasa wajib

f. Puasa sunnah

g. adab & budi pekerti ( prilaku, tata cara , kal. Tayyibah )

h. kejujuran

2. Bidang Leadership

a. Tangggung jawab

b. Keberanian memimpin

c. Keberanian bertanggung jawab

d. Keberanian tampil / beragumentasi


(35)

f. Inisiatif

g. Kontrol

h. Evaluasi

i. Pengendalian diri

3. Bidang Komunikasi

a. Menulis bahasa Indonesia

b. Diskusi bahasa Indonesia

c. Pidato bahasa Indonesia

d. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia

e. Menulis bahasa Inggris

f. Diskusi bahasa Inggris

g. Pidato bahasa Inggris

h. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris

i. Menulis bahasa Jawa

j. Diskusi bahasa Jawa

k. Pidato bahasa Jawa

l. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa

4. Bidang Sosialisi

a. Cara bergaul dan bertemu

b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain

c. Kemampuan untuk memotivasi diri

d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)

e. Kemampuan dalam strategi


(36)

g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah

h. Kesukaan terhadap alam

i. Kemampuan dalam toleransi

5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )

a. Berhitung

b. Logika

c. Kemampuan untuk berpikir logis dan rasional

d. Sesuai kurikulum

6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )

a. Seni tari

b. Seni musik

c. Seni gambelan

d. Menggambar

e. Teater

f. Olahraga atletik

g. Olahraga tapak suci

h. Olahraga sepak bola

i. Panahan

j. Kriya patung

k. Kriya pahat

l. Kriya kolase


(37)

2.12. Metode Backward Chaining

Pada proses evaluasi kecerdasan, informasi kecerdasan siswa di tampilkan dalam bentuk grafik. Jika grafik tersebut diklik, maka penelusuran

balik data akan dilakukan dengan menggunakan Metode Backward Chaining.

Backward Chaining memulai identifikasinya dengan membuat sebuah hipotesa terlebih dahulu, dan kemudian akan dibuktikan benar atau tidaknya hipotesa yang

dibuat tersebut. Backward Chaining kadang kala disebut sebagai “object driven”,

karena sistemnya mulai dengan sebuah hipotesa yang kemudian dibuktikan. Jadi

interpreter kaidah mulai menguji kaidah sebelah kanan yaitu then, kemudian akan

melacak bukti-bukti yang mendukung hipotesa awal. Jika cocok, maka basis data akan mencatat kondisi yang mendukung kesimpulan tersebut. Proses ini terus berulang untuk mencocokkan kaidah sebelah kanan. Keadaan di atas terus berlangsung sampai hipotesa terbukti kebenarannya.

Adapun sistem pelacakan yang sering digunakan dalam proses penelusuran atau pelacakan untuk mendukung kedua sistem pengambilan keputusan tersebut adalah:

1. Depth First Search

Pelacakan depth first bermula dari node akar dan bergerak ke bawah

(menurun) ke tingkat yang berurutan. Dengan lain perkataan, node anak atau node keturunannya dilahirkan oleh node orang tua atau pendahulunya. Proses ini berlangsung terus sampai solusi ditemukan atau jika menemui jalan buntu

ia melacak ke belakang (backtraking). Proses ini merupakan pelacakan node

yang paling dalam. Jika keadaan tujuan tidak tercapai dengan node ini, maka


(38)

dimana sudah ada jalan lain yang bisa ditempuh. Proses terus berlangsung ke arah bawah, kekiri kekanan sampai tujuan tercapai.

1

2 11

5

3 12

4

14

7

6 13 15 16

8

9

EQ

Root Node (Start)

Gambar2.2 Depth First Search

2. Breadth First Search

Pelacakan Beardth first menguji semua node dalam pohon pelacakan mulai node akar. Node yang ada pada setiap tingkat seluruhnya diuji sebelum pindah ke tingkat berikutnya.

1

2 4

6

5 8 9 10

3

7

Root Node (Start)

Level 1

Level 2

Level 3


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III berisi tentang analisa sistem dan perancangan sistem yang akan dibuat yaitu meliputi metodelogi penelitian, Prosedur Sistem dan Rancangan Evaluasi.

3.1 Model Penelitian

Model Penelitian berisi tentang Analisa sistem seperti penggambaran dokumen flow serta bagan dari perkembangan kecerdasan siswa, Diagram berjenjang, Penggambaran DFD dan ERD, Struktur database, Perancangan antar muka dan Perancangan rule.

3.1.1 Analisis sistem

Dalam analisis sistem digambarkan dalam beberapa dokumen flow yang yaitu:

1. Dokumen flow pembuatan bank data

Data karyawan

Data siswa

Data karyawan Data siswa

Masukkan ke arsip Mengisi

formulir karyawan

Karyawan Siswa Administrasi

Mengisi formulir pendaftaran

Bank Data

Arsip siswa Arsip

karya wan

Buat bank data per kelas

Arsip Bank Data

A

Gambar 3.1 Dokumen flow pembuatan bank data


(40)

2. Dokumen flow proses absensi siswa

Wali kelas

Catat absensi

Bank Data Bank Data

A

B

Gambar 3.2 Dokumen flow proses absensi siswa

3. Dokumen flow proses aktifitas siswa

Menyiapk an form aktifitas

Form aktifitas

Administrasi Guru

Form aktifitas

Catat aktifitas

siswa

Data aktifitas siswa

C


(41)

4. Dokumen flow proses pencatatan nilai

Menyiapkan form ulangan dan form ujian akhir

Form ulangan

Form ulangan Administrasi Guru

Data kurikulum

Form ujian

akhir Form ujian

akhir

Form ujian akhir Siswa

Lembar jaw ujian akhir

Rekap nilai ujian akhir Catat

nilai Mengikuti

ujian akhir

Lembar jaw ujian akhir Form ulangan

Lembar jawaban Lembar

jabawan Mengikuti ulangan

Rekap nilai Catat

nilai

Rekap nilai Catat nilai ke bank data Wali kelas

Bank Data U

U

UA

UA

D

Rekap nilai

ujian akhir E


(42)

5. Dokumen flow proses pembuatan raport

Hitung nilai akhir dari masing2 siswa

dan rata2 kelas

Data aktifitas siswa Hitung kenaikan siswa Buat raport Raport Raport Raport yang sudah

di tanda tangani wali kwlas

Raport yang sudah di tanda tangani kepala sekolah Raport

Siswa Wali kelas Kepala sekolah

Data kenaikan Data kenaikan Jika ada koreksi Tidak Ya Data koreksi kenaikan Buat koreksi kenaikan Bank Data

Bank Data Data koreksi kenaikan

Jika semester 2 dan kls<6 Ya

Tidak

B D

Gambar 3.5 Dokumen flow proses pembuatan raport

6. Dokumen flow proses kelulusan siswa

Rekap nilai ujian akhir Hitung nilai kelulusan Data kelulusan

Wali kelas Kepala sekolah

Data kelulusan Bank Data Jika ada koreksi Buat koreksi kelulusan Data koreksi kelulusan Ya Tidak Data koreksi kelulusan B D E


(43)

Dari dari Gambar 3.1 sampai 3.6 dapat dilihat terlalu banyak proses yang dilakukan secara manual, sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya kesalahan. Supaya lebih mudah akan dibuat sistem informasi terkomputerisasi. Proses terkomputerisasi akan dimulai dengan menginputkan data-data yang akan diarsipkan seperti data kurikulum, data siswa dan data karyawan. Data lain yang harus diinputkan lagi adalah data aktifitas siswa, data nilai dan data absen. Dalam hal perhitungan nilai sampai menjadi raport, pihak wali kelas tidak perlu melakukannya secara manual lagi, baik untuk perhitungan kenaikan ataupun kelulusan. Pada data raport berisi kesimpulan dari data aktifitas siswa. Namun, dalam sistem terkomputerisasi ini akan digunakan model untuk membedakannya, yaitu dalam 3 kategori IQ, EQ, dan SQ. Poin-poin yang termasuk dalam tiga kategori tersebut diambil dari kurikulum. Bagan dari proses perkembangan kecerdasan siswa dapat dilihat pada gambar 3.7.

Kalkulasi Nilai

Evaluasi kenaikan

Evaluasi kelulusan

Evaluasi kecerdasan Input : Data nilai dan absensi

Input : Data aktifitas

Output : Raport

Output : Perkembangan kecerdasan

Gambar 3.7 Bagan proses perkembangan kecerdasan siswa

3.1.2 Diagram berjenjang

Diagram berjenjang merupakan bagan yang menggambarkan urutan proses-proses yang ada dalam sistem dan digunakan untuk mempersiapkan penggambaran data flow diagram ke level-level lebih dibawah lagi. Diagram berjejang sistem perkembangan kecerdasan siswa dapat dilihat pada gambar 3.8.


(44)

44

Siswa

1

Proses Maintenance

1.1

Proses data login

1.4

Proses data karyawan

1.3

Proses data kelas

1.2

Proses data siswa

1.5

Proses data pelajaran

1.6

Proses klasifikasi

4.1

Proses evaluasi kenaikan

4.2

Proses evaluasi kelulusan

4.3

Proses backup nilai

4

Proses Akhir Periode

2.1

Proses absesnsi

2.2

Input nilai

2.3

Pencatatn aktifitas

2.4

Proses eva kecerdasan

3.6

Pembuatan lap pelajaran

2

Proses Transaksi

Gambar 3.8 Diagrma berjenjang sistem informasi kecerdasan siswa

3.1

Pembuatan raport

3.2

Pembuatan lap kecerdasan

3

Proses Laporan

3.3

Pembuatan lap kenaikan

3.4

Pembuatan lap kelulusan

3.5

Pembuatan lap klasifikasi

2.5 Input ujian akhir


(45)

3.1.3 DFD

Data flow diagram (DFD) merupakan perangkat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambarkan seluruh kegiatan-kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas. Selain itu DFD juga mampu menggambarkan komponen-komponen dan aliran-aliran data antar komponen yang terdapat pada sistem yang akan dikembangkan. DFD dari sistem perkembangan kecerdasan siswa dapat dilihat pada gambar 3.9 sampai gambar3.17.

Data Guru

Data kepala sekolah Hasil koreksi kenaikan

Koreksi k enaikan Hasil koreksi kelulusan Koreksi k elulusan

Laporan Pelajaran Laporan Klasifikas i

Maintenance Data Pelajaran

Maintanance Data Klasifikasi

Hasil Penelusuran Raport Laporan Kecerdasan

Input Syarat Kelulusan Input Syarat Kenaikan Input Data Ujian Akhir Input Data Aktifitas

Input Data Absen Input Data Nilai

Laporan Kelulusan Laporan Kenaikan

Laporan Kecerdasan Raport Laporan Kecerdasan

Data Siswa

0

Sistem Informasi Perkembangan Kec erdasan

Siswa

+ Siswa

Kepala Sekolah

Guru

Kurikulum


(46)

[Data Guru]

[Data kepala sekolah]

Data klasifikasi

[Koreksi kenaikan] [Hasil koreksi kenaikan]

Data karyawan

Data Siswa

Data Lulus

[Koreksi kelulusan]

[Hasil koreksi kelulusan] Data aktifitas

Simpan Aktifitas Data karyawan Data karyawan

Simpan Karyawan

Simpan backup lulus Simpan backup kelulusan

Simpan backup raport

Simpan backup nilai Simpan backup absen

Simpan backup kelas

Data raport Data lulus Data Raport

Simpan absens i Data absensi

Data kelulus an

Data nilai Simpan nilai ujian akhir Simpan nilai Data kelas Data pelajaran Data klasifikasi Data klasifikasi Simpan klasifikasi Data siswa Data Siswa Simpan siswa Data pelajaran Data pelajaran Simpan pelajaran Data pelajaran Data pelajaran Simpan pelajaran Data kelas Data kelas Simpan kelas

Simpan sub pelajaranSimpan siswa

Simpan Login Data Klasifikasi Simpan Klasifikasi [Laporan Kenaikan] [Laporan Kecerdasan] [Laporan Kelulusan]

[Input Syarat Kenaikan] [Input Syarat Kelulusan] [Hasil Penelusuran]

[Input Data Ujian Akhir]

[Laporan Kecerdasan] [Raport]

[Input Data Nilai] [Input Data Aktifitas]

[Input Data Absen]

[Laporan Pelajaran] [Laporan Klasifikasi]

[Maintenance Data Pelajaran] [Maintanance Data Klasifikasi]

[Raport] [Laporan Kecerdasan] [Data Siswa] Siswa Kepala Sekolah Guru Kurikulum 1 Proses Maintenance + 2

Proses Transaks i

+

3

Proses Laporan

+

4

Proses Akhir Periode

+

1 siswa

2 ortu 4 login

5 kelas 6 mp 7 submp 8 mpkls 9 klasifikasi 10 sub_kla 11 absen 13 nilai 14 raport

15 kelulus an

16 lulus 17 his_kelas 18 his_absen 19 his_nilai 20 his_raport 21 his_kelulusan 22 his_lulus 3 karyawan 12 aktifitas


(47)

[Data Guru]

[Data kepala sekolah] [Simpan kelas]

[Simpan Klasifikas i] [Simpan klasifikasi] [Simpan pelajaran] [Simpan pelajaran]

[Simpan sub pelajaran] [Simpan siswa] Data siswa Data karyawan [Simpan Karyawan] [Simpan Login] [Simpan siswa] [Data Siswa]

[Maintanance Data Klasifikasi] [Maintenance Data Pelajaran] 1.1 Proses Data Login 1.2 Proses Data Siswa 1.3 Proses Data Kelas 1.4 Proses Data Karyawan 1.5 Proses Data Pelajaran 1.6 Proses Data Klasifikasi Siswa Kurikulum 9 klasifikasi 4 login 2 ortu 7 submp 5 kelas 6 mp 8 mpkls 1 siswa 10 sub_kla 3 karyawan Kepala Sekolah Guru

Gambar 3.11 DFD level 1 Proses Maintenance

[Data klasifikasi] Data siswa Data karyawan Data siswa Data karyawan Data kelas Data kelas Data siswa Data karyawan Data kelas Data siswa Data karyawan Data kelas [Simpan absensi] [Data karyawan] [Data kelas] [Data siswa]

[Data ak tifitas] [Simpan Ak tifitas] Data nilai

[Data pelajaran] [Data pelajaran]

[Simpan nilai] [Simpan nilai ujian akhir] [Input Data Ujian Akhir]

[Hasil Penelusuran]

[Data klasifikasi]

[Input Data Nilai] [Input Data Absen]

[Input Data Aktifitas]

2.1 Proses Abs ensi

2.2 Proses Nilai 2.3 Pencatatan Aktifitas 2.4 Proses Evaluasi Kecerdasan+ 2.5 Input Ujian akhir Guru 5 kelas 6 mp 8 mpkls 1 siswa 10 sub_kla 13 nilai

15 kelulus an

11 absen

3 karyawan

12 aktifitas


(48)

[Data kelas ] Data pelajaran Data pelajaran Data kelas Data karyawan Data siswa Data pelajaran Data kelas Data karyawan Data siswa Data pelajaran Data kelas Data karyawan Data siswa [Data Siswa] Data lulus [Data lulus] [Data klasifikasi] [Data karyawan] [Data pelajaran] [Data pelajaran] [Laporan Kecerdasan] [Raport] [Data raport]

Data klasifik asi

[Data Klasifikasi] [Laporan Kelulusan] [Laporan Kecerdasan] [Laporan Kenaikan] [Laporan Klasifikasi] [Laporan Pelajaran] [Laporan Kecerdasan] [Raport] 3.1

Proses Pembuatan Raport

3.2 Proses Laporan Kecerdasan 3.3 Proses Laporan Kenaikan 3.4 Proses Laporan Kelulusan 3.5 Proses Laporan Mata Pelajaran 3.6 Proses Klasifikasi Siswa Kurikulum Guru Kepala Sekolah 9 klasifikasi 5 kelas 6 mp 8 mpkls 1 siswa 10 sub_kla 16 lulus 14 raport 3 karyawan

Gambar 3.13 DFD level1 Proses Laporan

Data siswa

[Koreksi kenaik an] [Hasil koreksi kenaikan]

Data karyawan [Data karyawan] [Data Siswa] [Data Lulus] Data Raport [Data Raport] Data kelas Data nilai [Data nilai] Data Kelulusan Data Pelajaran [Data kelulusan] [Data pelajaran] [Koreksi kelulusan] [Hasil koreksi kelulusan]

[Simpan backup lulus]

[Simpan backup nilai] [Input Syarat Kelulusan]

[Input Syarat Kenaikan]

[Data kelas]

[Simpan backup raport]

[Simpan backup absen] [Simpan backup kelulusan]

[Simpan backup kelas] [Data absensi] 4.1 Proses Kenaikan + 4.2 Proses Kelulusan + 4.3

Proses Bac kup Data Guru Kepala Sekolah 6 mp 5 kelas 13 nilai

15 kelulus an

11 absen 14 raport 17 his_kelas 18 his_absen 19 his_nilai 20 his_raport 21 his_kelulusan 22 his_lulus 16 lulus 1 siswa 3 karyawan


(49)

Data siswa Kalkulasi nilai

Update nilai raport [Data Raport] [Data Pelajaran]

[Data Siswa] [Data kelas] [Data karyawan]

[Koreksi kenaik an] [Hasil koreksi kenaikan] [Data nilai]

Nilai Rata

[Input Syarat Kenaikan] Guru 5 kelas 13 nilai 14 raport 6 mp 1 siswa 3 karyawan Kepala Sekolah 4.1.1 Proses Kalkulasi Nilai 4.1.2 Proses Rata Nilai 4.1.3 Proses Akhir 4.1.4

Proses Korek si Nilai

Gambar 3.15 DFD level 2 Proses Kenaikan

Data kelulus an [Data Lulus] [Data kelulusan] [Data pelajaran] [Data kelas] [Data karyawan] [Data siswa]

[Input Syarat Kelulusan]

[Hasil koreksi kelulusan] [Koreksi kelulusan]

Guru

6 mp

15 kelulus an

Kepala

Sekolah 16 lulus

5 kelas 3 karyawan 1 siswa 4.2.1 Proses Perhitungan Kelulusan 4.2.2

Proses Koreks i Nilai Kelulus an


(50)

Data aktifitas Data klasifikasi

Data kelas Data siswa

[Data karyawan]

[Data siswa] [Data kelas]

[Data klasifikasi] [Data aktifitas]

[Hasil Penelusuran]

Data yang ditelusur

Guru

12 aktifitas

5 kelas

3 karyawan

1 siswa

2.4.1

Proses Pengelompokan

Data

2.4.2

Proses Penelusuran Data

10 sub_kla

Gambar 3.17 DFD level 2 Proses Evaluasi Kecerdasan

3.1.4 ERD

Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan pemrosesan dan hubungan data-data yang digunakan dalam sistem. ERD juga menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini penulis membuat beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem, baik itu untuk ERD


(51)

51

Gambar 3.18 ERD Conceptual

Reference_2 Reference_3 Reference_4 Reference_5 Reference_7 Reference_9 Reference_10 Reference_11 Reference_18 Reference_19 Reference_22 Reference_25 Reference_26 Reference_26 Reference_27 Reference_29 Reference_31 Reference_29 Reference_30 Reference_31 Reference_31 Reference_31 Reference_32 Reference_33 Reference_34 Reference_34 Reference_35 Reference_36 Reference_36 Reference_34 Reference_33 sts nama panggilan jenis_k tempat tgl bln thn alamat agama telp kota asal_tk alamat_tk anak_ke jum_sdr sermh_k_a sermh_n_a sermh_k_i sermh_n_i sermh_o_a sermh_t_a sermh_o_i sermh_t_i prenatal_n prenatal_s prenatal_u prenatal_i natal_n natal_c natal_cup natal_k dua_thn_p dua_thn_k sosialisasi_k sosialisasi_l kesukaan tidak_suka sakit photo VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 Key_1 <pi> tgl_a bln_a thn_a alamat_rmh_a kota_a telp_a pekerjaan_a jabatan_a alamat_kntr_a kota_kntr_a telp_kntr_a pdd_akhir_a agama_a penghasilan_a nama_i tempat_i tgl_i bln_i thn_i alamat_rmh_i kota_i telp_i pekerjaan_i jabatan_i alamat_kntr_i kota_kntr_i telp_kntr_i pdd_akhir_i agama_i penghasilan_i induk_w nama_w tempat_w tgl_w bln_w thn_w alamat_w kota_w telp_w pekerjaan_w jabatan_w alamat_kntr_w kota_kntr_w telp_kntr_w pdd_akhir_w agama_w VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 Key_1 <pi> karyawan nip sts nama alamat tempat tgl bulan tahun kota telp j_kelamin agama status nama_a nama_i kegiatan pengalaman pdd_sltp pdd_smu pdd_diploma pdd_s1 pdd_s2 pdd_s3 ktp ijasah transkrip pencaker skkb piagam sertifikat photo <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 <M> Key_1 <pi> login password status pwd VA1 VA1 VA1 absen tgl_absen nis sem ket <pi> <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 <M> <M> Key_1 <pi> thn_ajaran nis tgl jam kdklsf jnsklsf <pi> <pi> <pi> <pi> <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 <UNDE VA1 mp kodekey kodemp namamp <pi> VA1 VA1 VA1 <M> Key_1 <pi> mpkls kodempkls kls namamp <pi> VA1 VA1 VA1 <M> Key_1 <pi> submp kodekey kodesub namamp <pi> VA1 VA1 VA1 <M> Key_1 <pi> nilai sts nil sem nis kd <pi> <pi> <pi> VA1 N VA1 VA1 VA1 <M> <M> <M> Key_1 <pi> kelulusan nis thn_ajaran kodemp nilakhir1 nilakhir2 niluakhir kelas VA1 VA1 VA1 N N N VA1 <M> <M> klasifikasi kodekey kdklsf jnsklsf nmklsf <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 <M> Key_1 <pi> raport thn_ajaran nis nilakhir rtnilkls status <pi> <pi> VA VA N VA VA K 1 i kelas kls jkls <pi> <pi> VA1 VA1 <M> <M> Key_1 <pi> his_nilai id thn_ajaran nil kls jkls nip kodemp <pi> <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 <M> <M> his_raport id thn_ajaran kls jkls nis nilakhir rtnilkls nip status <pi> <pi> <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 <M> <M> <M> Key_1 <pi> his_absen id thn_ajaran nis kls jkls nip sem ket <pi> <pi> <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 <M> <M> <M>

K 1 i

his_kelas id thn_ajaran nis nip <pi> <pi> <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 <M> <M> <M> K 1 i

his_kelulusan thn_ajaran nis id ns namamp nilakhir1 nilakhir2 niluakhir kls jkls <pi> <pi> <pi> VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 N N N VA1 VA1 <M> <M> <M> Key_1 <pi> lulus thn_ajaran ns status kls jkls nk VA1 VA1 VA1 VA1 VA1 N his_lulus thn_ajaran nk nis id ns <pi> <pi> <pi> <pi> VA1 N <UNDE VA1 VA1 VA1 Key_1 <pi>


(52)

52

Gambar 3.19 ERD Physical

FK_LOGIN_REFERENCE_KARYAWAN FK_KELAS_REFERENCE_SISWA FK_KELAS_REFERENCE_KARYAWAN FK_NILAI_REFERENCE_KELAS FK_SUBMP_REFERENCE_MP FK_MPKLS_REFERENCE_SUBMP FK_NILAI_REFERENCE_MPKLS FK_HIS_LULU_REFERENCE_LULUS FK_HIS_KELU_REFERENCE_KELULUSA FK_HIS_RAPO_REFERENCE_RAPORT FK_HIS_ABSE_REFERENCE_ABSEN FK_HIS_NILA_REFERENCE_NILAI FK_HIS_KELA_REFERENCE_KELAS FK_KELULUSA_REFERENCE_KELAS FK_SISWA_REFERENCE_ORT U

FK_AKT IFIT A_REFERENCE_KARYAWAN

FK_RAPORT _REFERENCE_KELAS FK_RAPORT _REFERENCE_KARYAWAN FK_NILAI_REFERENCE_KARYAWAN FK_ABSEN_REFERENCE_KARYAWAN FK_ABSEN_REFERENCE_KELAS FK_ABSEN_REFERENCE_SISWA FK_NILAI_REFERENCE_SISWA FK_KELULUSA_REFERENCE_SISWA FK_RAPORT _REFERENCE_NILAI FK_RAPORT _REFERENCE_SISWA FK_RAPORT _REFERENCE_MP FK_KELULUSA_REFERENCE_MP FK_LULUS_REFERENCE_KELULUSA FK_SUB_KLA_REFERENCE_KLASIFIK

FK_AKT IFIT A_REFERENCE_SUB_KLA induk_ortu angkt sts nama panggilan jenis_k tempat tgl bln thn alamat agama telp kota asal_tk alamat_tk anak_ke jum_sdr sermh_k_a sermh_n_a sermh_k_i sermh_n_i sermh_o_a sermh_t_a sermh_o_i sermh_t_i prenatal_n prenatal_s prenatal_u prenatal_i natal_n natal_c natal_cup natal_k dua_thn_p dua_thn_k sosialisasi_k sosialisasi_l kesukaan tidak_suka sakit photo varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <fk> tempat_a tgl_a bln_a thn_a alamat_rmh_a kota_a telp_a pekerjaan_a jabatan_a alamat_kntr_a kota_kntr_a telp_kntr_a pdd_akhir_a agama_a penghasilan_a nama_i tempat_i tgl_i bln_i thn_i alamat_rmh_i kota_i telp_i pekerjaan_i jabatan_i alamat_kntr_i kota_kntr_i telp_kntr_i pdd_akhir_i agama_i penghasilan_i induk_w nama_w tempat_w tgl_w bln_w thn_w alamat_w kota_w telp_w pekerjaan_w jabatan_w alamat_kntr_w kota_kntr_w telp_kntr_w pdd_akhir_w agama_w varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar karyawan nip sts nama alamat tempat tgl bulan tahun kota telp j_kelamin agama status nama_a nama_i kegiatan pengalaman pdd_sltp pdd_smu pdd_diploma pdd_s1 pdd_s2 pdd_s3 ktp ijasah transkrip pencaker skkb piagam sertifikat photo varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <pk> login nip password status pwd varchar varchar varchar varchar <pk,fk> absen tgl_absen nip kls jkls nis sem ket varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <pk> <fk1> <fk2> <fk2> <pk,fk2,fk3> jkls nip nis tgl jam kdklsf jnsklsf subklsf nil ket sem pro varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <fk1> <fk2> <pk,fk1,fk3> <pk> <pk> <pk,fk4> <pk,fk4> <pk,fk4> mp kodemp namamp varchar varchar <pk> mpkls kodempkls kls kodesub namamp varchar varchar varchar varchar <pk> <fk> submp kodesub kodemp namamp varchar varchar varchar <pk> <fk> nilai sts nil kls jkls kodempkls nip sem nis kd varchar numeric varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <pk> <fk1> <fk1> <pk,fk2> <fk3> <pk> <pk,fk1,fk4> kelulusan kls nis kodemp nilakhir1 nilakhir2 niluakhir jkls varchar varchar varchar numeric numeric numeric varchar <fk1> <pk,fk1,fk2> <pk,fk3> <fk1> jnsklsf nmklsf varchar varchar <pk> raport kls jkls nip sem kodemp nis nilakhir rtnilkls status varchar varchar varchar varchar varchar varchar numeric varchar varchar <fk1> <fk1> <fk2> <pk,fk3> <pk,fk5> <pk,fk1,fk3,fk4> <pk> kelas kls jkls nip nis varchar varchar varchar varchar <pk> <pk> <fk2> <pk,fk1> his_nilai thn_ajaran kodempkls sts nil kls jkls nip sem nis kd varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <pk> <pk,fk> <pk,fk> <pk,fk> <pk,fk> his_raport thn_ajaran sem kls jkls kodemp nis nilakhir rtnilkls status nip varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <pk> <pk,fk> <pk,fk> <pk,fk> <pk,fk> his_absen thn_ajaran tgl_absen nis kls jkls nip sem ket varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar <pk> <pk,fk> <pk,fk> his_kelas thn_ajaran kls jkls nis nip varchar varchar varchar varchar varchar <pk> <pk,fk> <pk,fk> <pk,fk> his_kelulusan thn_ajaran nis kodemp nilakhir1 nilakhir2 niluakhir kls jkls varchar varchar varchar numeric numeric numeric varchar varchar <pk> <pk,fk> <pk,fk> lulus nis kodemp status kls jkls nk varchar varchar varchar varchar varchar numeric <pk,fk> <pk,fk> his_lulus thn_ajaran nis kodemp nk status kls jkls varchar varchar varchar numeric varchar varchar varchar <pk> <pk,fk> <pk,fk> sub_kla kdklsf jnsklsf subklsf kls nmsub varchar varchar varchar varchar varchar <pk,fk> <pk,fk> <pk> <pk>


(53)

3.1.5 Struktur Database

Setelah melalui tahapan-tahapan yang ada, maka dapat dibentuk struktur

database yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data-data maintenace


(54)

1. Tabel Siswa Nama : siswa

Fungsi : Untuk menyimpan data siswa

Tabel 3.1 Tabel Siswa

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

nis Varchar 10 PK Nomer induk siswa

angkt Varchar 10 Angkatan

sts Varchar 10 Status (Aktif & Tidak Aktif)

nama Varchar 50 Nama siswa

panggilan Varchar 20 Panggilan siswa

jenis_k Varchar 20 Jenis kelamin

tempat Varchar 20 Tempat lahir

tgl Varchar 10 Tanggal lahir

bln Varchar 10 Bulan lahir

thn Varchar 10 Tahun lahir

alamat Varchar 100 Alamat siswa

agama Varchar 20 Agama

telp Varchar 15 Telepon

kota Varchar 20 Kota asal

asal_tk Varchar 20 Asal TK

alamat_tk Varchar 100 Alamat TK

anak_ke Varchar 2 Anak ke-

jum_sdr Varchar 2 Jumlah sSaudara

sermh_k_a Varchar 20 Serumah dengan kakek ayah sermh_n_a Varchar 20 Serumah dengan nenek ayah sermh_k_i Varchar 20 Serumah dengan kakek ibu sermh_n_i Varchar 20 Serumah dengan nenek ibu sermh_o_a Varchar 20 Serumah dengan om ayah sermh_t_a Varchar 30 Serumah dengan tante ayah sermh_o_i Varchar 30 Serumah dengan om ibu sermh_t_i Varchar 30 Serumah dengan tante ibu

prenatal_n Varchar 30 Prenatal normal

prenatal_s Varchar 30 Prenatal sungsang prenatal_u Varchar 30 Prenatal kalung usus

prenatal_i Varchar 30 Prenatal ibu terinfeksi penyakit

natal_n Varchar 30 Natal normal

natal_c Varchar 30 Natal caesar

natal_cup Varchar 30 Natal cup / tang

natal_k Varchar 30 Natal ketuban pecah

dua_thn_p Varchar 30 Dua tahun pertama (Asi / Bukan asi)

dua_thn_k Varchar 30 Dua tahun kedua (Asi / Bukan asi)

sosialisasi_k Varchar 50 Sosialisasi dengan keluarga sosialisasi_l Varchar 50 Sosialisasi di luar keluarga

kesukaan Varchar 50 Kesukaan

tidak_suka Varchar 50 Tidak suka

sakit Varchar 50 Sakit dua tahun terakhir

photo Varchar 50 Letak photo


(55)

2. Tabel Ortu Nama : ortu

Fungsi : Untuk menyimpan data orang tua Tabel 3.2 Tabel Ortu

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

induk_ortu Varchar 20 PK Induk ortu

nama_a Varchar 50 Nama ayah

tempat_a Varchar 50 Tempat lahir ayah

tgl_a Varchar 10 Tanggal lahir ayah

bln_a Varchar 10 Bulan lahir ayah

thn_a Varchar 10 Tahun lahir ayah

alamat_rmh_a Varchar 100 Alamat rumah ayah

kota_a Varchar 30 Kota asal ayah

telp_a Varchar 15 Telp rumah ayah

pekerjaan_a Varchar 50 Pekerjaan ayah

jabatan_a Varchar 50 Jabatan ayah

alamat_kntr_a Varchar 100 Alamat kantor ayah

kota_kntr_a Varchar 50 Kota kantor ayah

telp_kntr_a Varchar 15 Telepon ayah

pdd_akhir_a Varchar 20 Pendidikan Trakhir ayah

agama_a Varchar 15 Agama ayah

penghasilan_a Varchar 50 Penghasilan ayah

nama_i Varchar 50 Nama ibu

tempat_i Varchar 50 Tempat lahir ibu

tgl_i Varchar 10 Tanggal lahir ibu

bln_i Varchar 10 Bulan lahir ibu

thn_i Varchar 10 Tahun lahir ibu

alamat_rmh_i Varchar 100 Alamat rumah ibu

kota_i Varchar 50 Kota rumah ibu

telp_i Varchar 15 Telepon rumah ibu

pekerjaan_i Varchar 50 Pekerjaan ibu

jabatan_i Varchar 50 Jabatan ibu

alamat_kntr_i Varchar 100 Alamat kantor ibu

kota_kntr_i Varchar 50 Kota kantor ibu

telp_kntr_i Varchar 15 Telepon kantor ibu

pdd_akhir_i Varchar 50 Pendidikan terakhir ibu

agama_i Varchar 15 Agama ibu

penghasilan_i Varchar 50 Penghasilan ibu

induk_w Varchar 20 Induk wali

nama_w Varchar 50 Nama wali

tempat_w Varchar 50 Tempat lahir wali

tgl_w Varchar 10 Tanggal lahir wali

bln_w Varchar 10 Bulan lahir wali

thn_w Varchar 10 Tahun lahir wali

alamat_ w Varchar 100 Alamat rumah wali

kota_w Varchar 50 Kota rumah wali

telp_w Varchar 15 Telepon rumah wali

pekerjaan_w Varchar 50 Pekerjaan wali

jabatan_w Varchar 50 Jabatan wali

alamat_kntr_w Varchar 100 Alamat kantor wali

kota_kntr_w Varchar 50 Kota kantor wali

telp_kntr_w Varchar 15 Telepon kantor wali

pdd_akhir_w Varchar 50 Pendidikan terakhir wali


(56)

3. Tabel Karyawan Nama : karyawan

Fungsi : Untuk menyimpan data karyawan

Tabel 3.3 Tabel Karyawan

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

nip Varchar 20 PK Nomer induk karyawan

sts Varchar 10 Status (Aktif & Tidak

Aktif)

nama Varchar 50 Nama

alamat Varchar 100 Alamat

tempat Varchar 50 Tempat lahir

tgl Varchar 10 Tanggal lahir

bulan Varchar 10 Bulan lahir

tahun Varchar 10 Tahun lahir

kota Varchar 50 Kota rumah

telp Varchar 15 Telepon

j_kelamin Varchar 20 Jenis kelamin

agama Varchar 15 Agama

status Varchar 50 Status (Menikah &

Belum menikah)

nama_a Varchar 50 Nama ayah

nama_i Varchar 50 Nama ibu

kegiatan Varchar 100 Kegiatan yang pernah

ditempuh

pengalaman Varchar 100 Pengalaman kerja

pdd_sltp Varchar 10 Pendidikan yang telah

ditempuh

pdd_diploma Varchar 10 Pendidikan yang telah

ditempuh

pdd_s1 Varchar 10 Pendidikan yang telah

ditempuh

pdd_s2 Varchar 10 Pendidikan yang telah

ditempuh

pdd_s3 Varchar 10 Pendidikan yang telah

ditempuh

ktp Varchar 20 Nomer ktp

ijasah Varchar 20 Jumlah ijasah

transkrip Varchar 50 Jumlah IPK

pencaker Varchar 50 Nomer pencaker

skkb Varchar 20 Nomer SKKB

piagam Varchar 50 Jumlah piagam

sertifikat Varchar 50 Jumlah sertifikat


(57)

4. Tabel Login Nama : login

Fungsi : Untuk menyimpan data login

Tabel 3.4 Tabel Login

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

nip Varchar 20 PK,FK Nomer induk karyawan

password Varchar 10 PK Password

stastus Varchar 10 Status (Admin & User)

pwd Varchar 10 Password Edit

5. Tabel Kelas

Nama : kelas

Fungsi : Untuk menyimpan data kelas

Tabel 3.5 Tabel Kelas

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

kls Varchar 1 PK Kelas

jkls Varchar 20 PK Jenis Kelas

nip Varchar 20 Nomer induk karyawan

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

6. Tabel Mata Pelajaran

Nama : mp

Fungsi : Untuk menyimpan data mata pelajaran Tabel 3.6 Tabel Mata Pelajaran

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

kodemp Varchar 5 PK Kode Mata Pelajaran


(58)

7. Tabel Sub Mata Pelajaran Nama : submp

Fungsi : Untuk menyimpan data sub mata pelajaran

Tabel 3.7 Tabel Sub Mata Pelajaran

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

kodesub Varchar 5 PK Kode sub pelajaran

kodemp Varchar 5 FK Kode mata pelajaran

namamp Varchar 30 Nama sub pelajaran

8. Tabel Mata Pelajaran Perkelas

Nama : mpkls

Fungsi : Untuk menyimpan data mata pelajaran per kelas Tabel 3.8 Tabel Mata Pelajaran Perkelas

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

kls Varchar 1 Kelas

kodesub Varchar 5 FK Kode sub pelajaran

kodempkls Varchar 5 PK Kode Mata Pelajaran

namamp Varchar 30 Nama Mata Pelajaran

9. Tabel klasifikasi

Nama : klasifikasi

Fungsi : Untuk menyimpan data klasifikasi kecerdasan Tabel 3.9 Tabel Klasifikasi

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

kdklsf Varchar 1 PK Kode Klasifikasi

jnsklsf Varchar 2 PK Jenis Klasifikasi


(59)

10.Tabel sub klasifikasi Nama : sub_kla

Fungsi : Untuk menyimpan data sub klasifikasi kecerdasan Tabel 3.10 Tabel SubKlasifikasi

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

kdklsf Varchar 1 PK,FK Kode Klasifikasi

jnsklsf Varchar 2 PK,FK Jenis Klasifikasi

subklsf Varchar 10 PK Sub Klasifikasi

kls Varchar 1 PK Kelas

nmklsf Varchar 200 Nama Klasifikasi

11.Tabel Absen

Nama : absen

Fungsi : Untuk menyimpan data absensi siswa Tabel 3.11 Tabel Absen

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

Tgl_absen Varchar 15 PK Tanggal Absen

kls Varchar 1 FK Kelas

jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas

sem Varchar 20 Semester

ket Varchar 50 Keterangan Absensi

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

nip Varchar 20 FK Nomer induk


(60)

12.Tabel aktifitas Nama : aktifitas

Fungsi : Untuk menyimpan data aktifitas

Tabel 3.12 Tabel Aktifitas

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun ajaran

subklsf Varchar 10 PK,FK Sub klasifikasi

nil Numeric 9 Nilai

sem Varchar 1 Semester

pro Varchar 20 Proses (Sisipan, Akhir)

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

kls Varchar 1 PK,FK Kelas

jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas

tgl Varchar 15 PK Tanggal

jam Varchar 10 PK Jam aktifitas

kdklsf Varchar 1 PK,FK Kode klasifikasi

jnsklsf Varchar 2 PK,FK Jenis klasifikasi

ket Varchar 200 Keterangan

nip Varchar 20 FK Nomer Induk karyawan

13.Tabel nilai

Nama : nilai

Fungsi : Untuk menyimpan data nilai siswa Tabel 3.13 Tabel Nilai

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

kodempkls Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran

tgl Varchar 15 Tanggal

sts Varchar 3 PK Status Nilai

nil numeric 9 Nilai

kls Varchar 1 FK Kelas

jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas

sem Varchar 1 PK Semester

kd Varchar 2 Kode

nip Varchar 10 FK Nomer induk


(61)

14.Tabel raport Nama : raport

Fungsi : Untuk menyimpan data raport

Tabel 3.14 Tabel Raport

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

sem Varchar 1 PK,FK Semester

kls Varchar 1 FK Kelas

jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas

kodemp Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran

nilakhir numeric 9 Nilai Akhir

rtnilkls numeric 9 Nilai rata-rata kelas

status Varchar 10 PK Status (Sisipan &

Akhir)

nip Varchar 10 FK Nomer Induk

Karyawan

15.Tabel kelulusan

Nama : kelulusan

Fungsi : Untuk menyimpan data nilai ujian akhir siswa Tabel 3.15 Tabel Kelulusan

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

kodemp Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran

nilakhir1 numeric 9 Nilai Akhir Semester 1

nilakhir2 numeric 9 Nilai Akhir Semester 2

niluakhir numeric 9 Nilai Akhir Ujian

kls Varchar 1 FK Kelas


(62)

16.Tabel lulus Nama : lulus

Fungsi : Untuk menyimpan data kelulusan siswa Tabel 3.16 Tabel Lulus

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

kodemp Varchar 50 PK,FK Kode pelajaran

status Varcha 10 Status (Lolos & Tidak

Lolos)

nk Numeric 9 Nilai kelulusan

kls Varchar 1 FK Kelas

jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas

17.Tabel his_kelas

Nama : his_kelas

Fungsi : Untuk menyimpan data histori kelas

Tabel 3.17 Tabel Histori kelas

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun ajaran

kls Varchar 1 PK,FK Kelas

jkls Varchar 20 PK,FK Jenis Kelas

nip Varchar 20 Nomer induk karyawan

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

18.Tabel his_absen

Nama : his_ absen

Fungsi : Untuk menyimpan data histori absen

Tabel 3.18 Tabel Histori absen

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun ajaran Tgl_absen Varchar 15 PK,FK Tanggal Absen

kls Varchar 1 Kelas

jkls Varchar 20 Jenis Kelas

sem Varchar 20 Semester

ket Varchar 50 Keterangan Absensi

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa nip Varchar 20 Nomer induk karyawan


(63)

19.Tabel his_nilai Nama : his_ nilai

Fungsi : Untuk menyimpan data histori nilai

Tabel 3.19 Tabel Histori Nilai

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun ajaran

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

kodempkls Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran

sts Varchar 3 PK,FK Status Nilai

nil numeric 9 Nilai

kls Varchar 1 Kelas

jkls Varchar 20 Jenis Kelas

sem Varchar 1 PK,FK Semester

kd Varchar 2 Kode

nip Varchar 10 Nomer induk

karyawan

20.Tabel his_raport

Nama : his_ raport

Fungsi : Untuk menyimpan data histori raport Tabel 3.20 Tabel Histori Raport

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun ajaran

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

sem Varchar 1 PK,FK Semester

kls Varchar 1 Kelas

jkls Varchar 20 Jenis Kelas

kodemp Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran

nilakhir numeric 9 Nilai Akhir

rtnilkls numeric 9 Nilai rata-rata kelas

status Varchar 10 PK,FK Status (Sisipan &

Akhir)

Nip Varchar 10 Nomer Induk


(64)

21. Tabel his_kelulusan Nama : his_ kelulusan

Fungsi : Untuk menyimpan data histori nilai ujian akhir Tabel 3.21 Tabel Histori Kelulusan

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun ajaran

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

kodemp Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran

nilakhir1 numeric 9 Nilai Akhir Semester 1

nilakhir2 numeric 9 Nilai Akhir Semester 2

niluakhir numeric 9 Nilai Akhir Ujian

kls Varchar 1 Kelas

jkls Varchar 20 Jenis Kelas

22.Tabel his_lulus

Nama : his_ lulus

Fungsi : Untuk menyimpan data histori kelulusan Tabel 3.22 Tabel Histori Lulus

Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan

thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun Ajaran

nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa

kodemp Varchar 50 PK,FK Kode pelajaran

status Varcha 10 Status (Lolos & Tidak

Lolos)

nk Numeric 9 Nilai kelulusan

Kls Varchar 1 Kelas


(65)

3.1.6 Perancangan Antar Muka

Pada langkah ini dilakukan perancangan antar muka yang akan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan koneksi database Microsoft

SQL Server 7.0 dan Seagate Crystal Report 8 yaitu:

1. Form Login

Gambar.3.20 Design Form Login

2. Form maintenance data login


(66)

3. Form maintenance data siswa

Gambar 3.22 Design Form Maintenance Data Siswa

4. Form maintenance data karyawan


(67)

5. Form maintenance data kelas

Gambar 3.24 Design Form Maintenance Data Kelas

6. Form maintenance data mata pelajaran


(68)

7. Form maintenance data klasifikasi

Gambar 3.26 Design Form Maintenance Data Klasifikasi

8. Form absensi


(69)

9. Form aktifitas

Gambar 3.28 Design Form Aktifitas

10.Form input nilai


(70)

11.Form Perhitungan Raport

Gambar 3.30 Design Form Perhitungan Raport

12.Form koreksi nilai


(71)

13.Form perkembangan Siswa

Gambar 3.32 Design Form Perkembangan Siswa

14.Form input nilai ujian akhir


(72)

15.Form evaluasi kelulusan


(73)

16.Form Raport


(74)

17.Form Kecerdasan


(75)

3.1.7 Perancangan Rule

Metode yang digunakan untuk pencarian data pada saat penelusuran balik terhadap perkembangan kecerdasan siswa adalah metode backward chaining. Dalam penyusunan rule ini diperlukan variabel untuk menyimpan data klasifikasi yang ada di dalam database. Variabel-variabelnya adalah

1. Variabel BidangIQ digunakan untuk menyimpan data bidang yang

termasuk klasifikasi IQ

2. Variabel BidangEQ digunakan untuk menyimpan data bidang yang

termasuk klasifikasi EQ

3. Variabel BidangSQ digunakan untuk menyimpan data bidang yang

termasuk klasifikasi SQ

4. Variabel KelasIQ digunakan untuk menyimpan data kelas dari IQ yang

ada.

5. Variabel KelasEQ digunakan untuk menyimpan data kelas dari EQ yang

ada.

6. Variabel KelasSQ digunakan untuk menyimpan data kelas dari SQ yang

ada.

7. Variabel SubBidangIQ, untuk menyimpan data bagian dari bidang IQ yang

ada.

8. Variabel SubBidangEQ, untuk menyimpan data bagian dari bidang EQ

yang ada.

9. Variabel SubBidangSQ, untuk menyimpan data bagian dari bidang SQ


(1)

4.1.13 Form raport

Gambar 4.15 Tampilan Raport


(2)

104

Gambar 4.16 Tampilan Kecerdasan Siswa

4.2 Evaluasi

Dalam pembuatan sistem perkembangan kecerdasan ini diperlukan pengujian jalannya aplikasi untuk mengetahui cara kerja dan perbaikan terhadap kesalahan dan kelemahan program yang mengacu pada rancangan evaluasi yang telah dibuat. Tujuannya untuk mengetahui apakah setelah dijalankan menghasilkan output atau tampil sesuai rancangan .

4.2.1 Proses evaluasi kenaikan

1. Percobaan pertama

Berdasarkan percobaan pertama dapat dilihat pada Tabel 4.2, percobaan dilakukan untuk 3 kondisi yaitu, naik kelas, tidak naik kelas, dan tidak naik kelas tapi akhirnya naik kelas. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Percobaan kedua

Berdasarkan percobaan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.2, percobaan dilakukan untuk 3 kondisi yaitu, naik kelas, tidak naik kelas, dan tidak naik kelas tapi akhirnya naik kelas. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Percobaan ketiga

Berdasarkan percobaan pertama dapat dilihat pada Tabel 4.2, percobaan dilakukan untuk 3 kondisi yaitu, naik kelas, tidak naik kelas, dan tidak naik kelas tapi akhirnya naik kelas. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

4.2.2 Proses evaluasi kelulusan

1. Percobaan pertama

Berdasarkan percobaan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.3, percobaan dilakukan untuk 3 kondisi yaitu, lulus, tidak lulus, dan lulus tapi akhirnya lulus. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Percobaan kedua

Berdasarkan percobaan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.3, percobaan dilakukan untuk 3 kondisi yaitu, lulus, tidak lulus, dan lulus tapi akhirnya lulus. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan. 3. Percobaan ketiga

Berdasarkan percobaan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.3, percobaan dilakukan untuk 3 kondisi yaitu, lulus, tidak lulus, dan lulus tapi akhirnya lulus. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan.

4.2.3 Proses evaluasi kecerdasan

1. Percobaan pertama

Berdasarkan percobaan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.2, percobaan dilakukan untuk 3 kategori yaitu IQ, EQ dan SQ. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Percobaan kedua

Berdasarkan percobaan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.2, percobaan dilakukan untuk 3 kategori yaitu IQ, EQ dan SQ. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan.


(4)

106

3. Percobaan ketiga

Berdasarkan percobaan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.2, percobaan dilakukan untuk 3 kategori yaitu IQ, EQ dan SQ. Hasilnya menunjukkan percobaan sesuai dengan yang diharapkan.


(5)

PENUTUP

Bab V menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Tugas Akhir ini .

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Proses kenaikan dan kelulusan bisa berjalan dengan sukses walaupun ada kebijakan syarat kenaikan dan kelulusan siswa.

2. Perubahan kebijakan syarat kenaikan dan kelulusan siswa dapat dilakukan perubahan sewaktu-waktu.

3. Perkembangan kecerdasan siswa yaitu, IQ, EQ, dan SQ dapat dipantau setiap waktu, sehingga guru bisa melakukan evaluasi terhadap siswa yang bersangkutan.

5.2 Saran

1. Untuk pengembangan sistem bisa dikembangkan menjadi sistem yang online, agar orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dari internet.

2. Grafik perkembangan kecerdasan siswa lebih baik digambarkan dalam satu grafik agar perkembangan IQ, EQ, dan SQ bisa dilihat dengan jelas dan apakah ada keterkaitan atau korelasi diantaranya.

3. Data aktifitas siswa harus diinputkan tiap hari agar perkembangan kecerdasan siswa bisa dilihat secara periodik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Gonzalez, Avelino J. Douglas D, Dankel, 1993, The Engineering of Knowledge-base System, Prentice Hall inc., Englewood Cliffs, New Jersey

Linda Campbell, Bruce Campbell, Dee Dickinson, 2002, Multiple Intelligences: Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan, Inisiasi Press Depok

Paul Suparno, 2004, Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, Kanisius Yogyakarta

Proft. Dr. Utami Munandar, 1999, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Rineka Cipta Jakarta

Sukidi, 2002, Rahasia Sukses Hidup Bahagia’ Kecerdasan Spiritual’ Mengapa

SQ Lebih Penting daripada IQ dan SQ, PT Gramedia Pustaka Utama

Jakarta

Thomas Armstrong, Ph.D., 2004, Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan, Kaifa Bandung

Sri Kusumadewi, 2003, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta

Pusat kurikulum, 2002, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Balitbang Depdiknas