TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Pada Gading Murni Putra.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
PADA GADING MURNI PUTRA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
GILANG WIRADHYAKSA 10.41011.0032
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
Oleh :
Nama : Gilang Wiradhyaksa NIM : 10.41011.0032 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(3)
x
ABSTRAK ……… vii
KATA PENGANTAR ……….. viii
DAFTAR ISI ……….……… x
DAFTAR TABEL ……… xiii
DAFTAR GAMBAR ……… xv
DAFTAR LAMPIRAN ……… xxi
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Latar Belakang ………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……… 4
1.3 Batasan Masalah ……….. 4
1.4 Tujuan ………. 5
1.5 Sistematika Penulisan ………. 5
BAB II LANDASAN TEORI ……… 7
2.1 Penjualan ……… 7
2.2 Sistem Informasi Penjualan ……… 7
2.3 Penjualan Tunai ………. 7
2.4 Persediaan ……….. 8
2.5 Perputaran Persediaan ……… 9
2.6 Laba ……… 9
2.7 Harga Pokok Penjualan ……….. 10
2.8 Perusahaan Dagang ……… 11
(4)
xi
2.11 Informasi ………. 11
2.12 Sistem Informasi Manajemen ………. 12
2.13 System Development Life Cycle ……….. 14
2.14 Testing ……… 16
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ……… 18
3.1 Analisis Sistem ……….. 18
3.1.1 Komunikasi ……… 19
3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem ……… 23
3.2 Perancangan Sistem (Pemodelan Sistem) ………. 23
3.2.1 Perancangan Proses ……… 24
3.2.2 Perancangan Basis Data ………. 41
3.2.3 Perancangan Antarmuka Pengguna ……… 47
3.3 Perancangan Uji Coba Sistem ……… 57
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ……….. 69
4.1 Implementasi ……….. 69
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ……… 69
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ………. 70
4.1.3 Hasil Implementasi Sistem ……….. 70
4.2 Evaluasi Sistem ……… 86
4.2.1 Hasil Uji Coba ………. 86
4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Coba ……… 121
(5)
xii
5.2 Saran ……….. 122 DAFTAR PUSTAKA ……… 123 LAMPIRAN ……….. 124
(6)
1 1.1. Latar Belakang
Gading Murni Putra adalah salah satu perusahaan yang mempunyai bidang usaha utama di sektor perdagangan alat tulis dan perlengkapan kantor/sekolah dan percetakan, baik dalam perdagangan eceran maupun perdagangan grosir. Gading Murni Putra memiliki total 7 cabang di Surabaya, yang berada di kampus Petra, kampus Ciputra lama dan Ciputra baru, Jenggolo, kampus Widya Mandala, kampus Wijaya Kusuma, dan kampus Ubaya.
Gading Murni Putra memiliki dua cara dalam melakukan proses penjualan, yaitu penjualan secara langsung dan online (email, livechat, telepon). Penjualan secara langsung adalah proses penjualan yang pelanggan datang ke Gading Murni untuk membeli barang secara langsung, sedangkan pada proses penjualan online adalah penjualan yang dimana pelanggan tidak perlu datang ke Gading Murni, tetapi hanya perlu mengirim email atau menggunakan telepon ataupun melalui
livechat yang ada di webspite Gading Murni Putra.
Toko Gading Murni ini juga dilengkapi dengan livechat untuk memudahkan transaksi penjualan online secara real time. Jadi jika ada pelanggan yang bertanya mengenai produk yang ada di Gading Murni Putra via livechat, maka akan ditangani langsung oleh bagian penjualan. Bagian ini juga menangani jika ada pelanggan yang memesan secara online, maka pesanan (purchase order) tersebut akan diberikan ke bagian penjualan, kemudian data akan dimasukan ke dalam Sistem Informasi Penjualan toko Gading Murni Putra. Sistem Informasi tersebut
(7)
secara otomatis akan menampilkan apakah persediaan barang tersedia atau tidak, jika persediaan tidak tersedia, pesanan tidak akan ditolak, tetapi akan dipesankan terlebih dahulu ke pemasok Gading Murni. Sebaliknya jika persediaan tersedia maka PO tersebut akan direalisasi menjadi nota penjualan (rangkap 3) dan surat jalan (delivery order) untuk bagian pengiriman, sekaligus pencatatan penjualan toko Gading Murni Putra. Setelah barang dikirim, nota penjualan rangkap ke-2 akan dikembalikan ke bagian keuangan untuk dijadikan faktur penagihan. Faktur tersebut akan digunakan untuk menagih piutang.
Pada proses bisnis tersebut hanya terdapat satu Sistem Informasi untuk mencatat seluruh transaksi, baik transaksi langsung maupun online (email, livechat, telepon), sehingga pencatatan antara penjualan langsung dan online tercampur menjadi satu yang mengakibatkan manajer tidak dapat mengevaluasi penjualan untuk masing-masing jenis penjualan. Selain itu transaksi yang terjadi setiap hari hanya dicatat dan tidak diolah menjadi suatu informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan kedepannya. Mengakibatkan manajer tidak dapat mengetahui manakah barang yang paling laku secara langsung atau online (email,
livechat, telepon), golongan apa dan merk yang mana, barang yang tidak laku,
barang yang paling menguntungkan pada transaksi langsung, online (email,
livechat, telepon) atau keduanya, dan siapa saja pelanggan yang harus diberi
penawaran barang baru atau barang promo, karena manajer hanya mendapatkan laporan hasil penjualan secara keseluruhan.
Dampak dari permasalahan di atas adalah manajer tidak dapat memutuskan barang mana yang harus ditingkatkan penjualannya, misalnya barang Ordner Bantex type 1465F pada Bulan Januari terjual sebanyak 151 buah
(8)
sedangkan pada Bulan Februari tetap pada kisaran 150. Selain itu manajer juga tidak dapat memutuskan barang mana yang harus dipertahankan penjualannya, misalnya barang Hangmap Bantex type 3470 pada Bulan Januari terjual sebanyak 375 buah tetapi pada Bulan Februari menurun 33% menjadi 250 buah dan menurun lagi 45,2% menjadi 137 buah pada Bulan Maret. Lalu barang mana yang harus dipromosikan agar laku dan pelanggan mana yang harus dipertahankan, sehingga Gading Murni Putra kehilangan banyak kesempatan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan penjualan pada periode yang akan datang.
Berdasarkan masalah di atas, manajer Gading Murni Putra membutuhkan beberapa informasi yang terpisah untuk setiap transaksi langsung dan online (email,
livechat, telepon), yang digunakan untuk meningkatkan penjualan. Informasi
tersebut adalah informasi barang yang paling laku dan kurang laku, yaitu menyajikan informasi barang mana saja yang paling laku dan kurang laku dari seluruh barang. Selain itu informasi barang yang paling menguntungkan perusahaan, yaitu informasi tentang barang yang paling menguntungkan perusahaan dalam jumlah uang, bukan kuantitas barang yang terjual, karena barang yang hanya laku sedikit tetapi menghasilkan keuntungan yang banyak untuk perusahaan juga perlu dipertahankan atau ditingkatkan penjualannya. Kemudian informasi history pelanggan dan informasi barang kesukaan pelanggan, informasi ini dibutuhkan manajer untuk menentukan penawaran, barang apa yang harus ditawarkan, kepada siapa harus ditawarkan.
Dari permasalahan tersebut, maka dibuat Sistem Informasi Penjualan untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk membantu manajer dalam mengevaluasi penjualan. Output yang akan dihasilkan dari Sistem Informasi
(9)
ini adalah informasi barang yang paling laku pada transaksi langsung maupun
online (email, livechat, telepon), informasi barang yang kurang laku, informasi
barang yang paling menguntungkan pada transaksi langsung dan online (email,
livechat, telepon), informasi barang apa saja yang paling sering dibeli oleh
masing-masing pelanggan. Informasi-informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu evaluasi dan meningkatkan penjualan dengan mengetahui mana barang yang laku, tidak laku, maupun yang menguntungkan. Selain itu juga dapat digunakan untuk menawarkan produk kepada pelanggan yang tepat.
Dengan dibuatnya Sistem Informasi Penjualan tersebut diharapkan dapat membantu manajemen Gading Murni Putra dalam pengambilan keputusan. Hal ini akan memberikan dampak yang baik untuk perusahaan dengan tidak melewatkan kesempatan yang ada untuk meningkatkan penjualan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, maka rumusan permasalahan yang terdapat dalam Tugas Akhir ini adalah: Bagaimana merancang bangun sistem informasi penjualan dalam menghasilkan informasi yang berguna bagi manajer dalam mengevaluasi dan meningkatkan penjualan.
1.3. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Tidak membahas prosedur penjualan kredit, semua transaksi diasumsikan adalah transaksi tunai.
(10)
3. Pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual.
4. Perhitungan harga pokok penjualan menggunakan metode rata-rata (average) 5. Data yang digunakan adalah data tahun 2015.
6. Sistem Informasi ini berbasis desktop.
7. Transaksi online adalah transaksi yang dilakukan melalui email, livechat, dan telepon.
1.4. Tujuan
Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangun sistem informasi yang menghasilkan informasi:
1. Barang yang paling laku dan kurang laku secara langsung maupun online (email, livechat, telepon) selama periode tertentu.
2. Barang yang paling menguntungkan pada setiap transaksi langsung dan online (email, livechat, telepon).
3. Barang apa saja yang paling sering dibeli oleh masing-masing pelanggan tetap.
1.5. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, permasalahan yang ada, tujuan, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.
(11)
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang menjadi landasan informasi untuk mengerjakan Tugas Akhir ini yang meliputi teori tentang penjualan, sistem informasi penjualan, harga pokok persediaan.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian TA yang terdiri dari identifikasi masalah, perancangan sistem yang mencakup pembuatan document flow, data flow diagram, desain ERD baik
conceptual data model maupun physical data model, struktur basis data, desain input-output dan desain uji coba.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik tugas akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi ini sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.
(12)
7 2.1.Penjualan
Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
2.2.Sistem Informasi Penjualan
Sistem Informasi Penjualan menurut (Sudayat, 2009), diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembutan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.
2.3.Penjualan Tunai
Transaksi penjualan tunai yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. (Mulyadi, 2008).
(13)
2.4.Persediaan
Persediaan barang dagang adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam persediaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk proses produksi selanjutnya (Soemarso, 2009:384). Ada 2 jenis metode dalam pencatatan persediaan, yaitu metode perpetual dan metode periodik. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan pencatatan persediaan dengan metode perpetual. Metode perpetual disebut juga metode saldo permanen adalah sistem pencatatan persediaan dimana harga pokok penjualan dan persediaan ditetapkan setiap kali terjadi transaksi dalam persediaan (Soemarso, 2009:420). Apabila terjadi penjualan, maka pengurangan persediaan yang diakibatkan langsung dicatat. Begitu juga jika terjadi pembelian, maka penambahan persediaan yang diakibatkan langsung dicatat. Penambahan persediaan ini merubah harga pokok penjualan yang nilainya ditentukan oleh metode penetapan harga pokok yang digunakan. Contoh :
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga Pokok (Rp) Total (Rp)
01 April 2015 Persediaan Awal 100 500 50.000
05 April 2015 Pembelian 200 650 130.000
1Persediaan
Tersedia Dijual 300 600 180.000
14 April 2015 Penjualan 170 600 102.000
2Persediaan
Tersedia Dijual 130 600 78.000
Berdasarkan contoh diatas, pada saat terjadi pembelian tanggal 5 April 2015 maka persediaan langsung dicatat dan harga pokok penjualan langsung ditetapkan menggunakan metode rata-rata. Harga pokok penjualan pada 5 April 2015 dihitung sebagai berikut:
��� = 5 . + .
+ =
8 .
(14)
Begitu juga pada saat terjadi penjualan pada tanggal 14 April 2015 maka persediaan langsung dicatat, namun tidak ada perubahan pada harga pokok penjualan.
2.5.Perputaran Persediaan
Menurut Jumingan (2006:128), menerangkan bahwa “Perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukan berapa kali barang dijual dan diadakan
kembali selama satu periode akuntansi”. Perputaran persediaan dihitung sebagai
berikut :
� � = (2)
���
� − � � =
���
� � + � ℎ /
Menurut Munawir (2007:77), menerangkan bahwa, Turnover persediaan adalah merupakan ratio atau jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
2.6.Laba
Hanafi (2010:32), menyatakan bahwa Laba merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang didefinisikan sebagai berikut:
= � − � (3)
Jenis-Jenis Laba :
Salah satu ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah mencari perolehan laba, karena laba pada dasarnya hanya sebagai ukuran efisiensi suatu perusahaan. Menurut Kasmir (2011:303) menyatakan bahwa :
(15)
a. Laba Kotor (Gross Profit)
Adalah laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh.
= � ℎ − � � � � (4)
b. Laba bersih (Net Profit)
Merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak.
ℎ = − � ℎ (5)
2.7.Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan adalah nilai beli yang dikeluarkan untuk barang yang dijual (Soemarso, 2009:226). Ada 3 jenis metode dalam perhitungan harga pokok penjualan, yaitu metode FIFO, metode LIFO, dan metode average. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan perhitungan harga pokok penjualan dengan metode average. Average adalah metode penetapan harga pokok penjualan dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan. (Soemarso, 2009:395). Harga pokok penjualan rata-rata dihitung sebagai berikut :
� � � � − � = (6)
(16)
2.8.Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi. (Soemarso, 2009:22)
2.9.Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. (Sutabri, 2012:38)
2.10. Sistem
Terdapat dua pendekatan di dalam pendefinisian sistem. Yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan ada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefiniisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Sutabri, 2012:2)
2.11. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pemgambilan keputusan. Sistem
(17)
pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. (Sutabri, 2012:22)
2.12. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen menggambarkan penggunaan komputer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan manajer. Sistem informasi manajemen menyediakan beragam informasi yang lebih luas dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh pemrosesan data elektronik. Sistem informasi manajemen mengakui bahwa manajer dalam suatu organisasi menggunakan dan membutuhkan informasi untuk mengambil keputusan dan bahwa sistem informasi dapat membantu menyediakan informasi tersebut bagi manajer. (Bodnar, 2006:6)
Sistem informasi manajemen adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen. (Sutabri, 2012)
Tujuan Sistem Informasi Manajemen :
1. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu perhitungan harga pokok jasa, produk, serta tujuan lainnya yang diinginkan manajemen. 2. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, serta juga perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan suatu informasi untuk pengambilan suatu keputusan.
Dari tiga tujuan diatas menunjukkan bahwa manajer serta pengguna lainnya itu perlu mempunyai akses ke informasi akuntansi manajemen serta juga mengetahui bagaimana cara untuk menggunakannya. Informasi akuntansi
(18)
manajemen tersebut dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah, serta mengevaluasi kinerja.
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan: a. Perencanaan
Formulasi terinci untuk dapat mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah suatu aktivitas manajemen yang disebut dengan perencanaan. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan suatu penetapan tujuan serta juga identifikasi metode untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
b. Pengendalian
Perencanaan tersebut hanyalah setengahnya dalam proses manajemen. Setelah suatu rencana tersebut dibuat, rencana itu harus diimplementasikan, serta juga manajer dan pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk dapat memastikan rencana itu berjalan dengan sebagaimana mestinya. Aktivitas atau kegiatan manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana serta juga melakukan tindakan korektif sesuai dengan kebutuhan, disebut kebutuhan.
c. Pengambilan Keputusan
Proses didalam pemilihan di antara berbagai alternatif itu disebut dengan proses pengambilan suatu keputusan. Fungsi dari manajerial ini adalah suatu jalinan antara perencanaan serta juga pengendalian. Manajer tersebut harus mempunyai diantara beberapa tujuan serta juga metode untuk melaksanakan tujuan yang sudah dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang ada untuk dipilih. Komentar yang serupa juga dapat dibuat berkenaan dengan adanya fungsi pengendalian.
(19)
2.13. System Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem)
Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan unuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistem. Siklus hidup pembangunan atau pengembangan sistem informasi menyajikan metodologi atau proses yang diorganisasikan guna membangun suatu sistem informasi. (Sutabri, 2012:56).
Salah model SDLC adalah Waterfall atau disebut juga Linear Sequential
Model merupakan model yang paling banyak digunakan dalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan sekuensial
yang dimulai dari tahap communication, planning, modeling, construction,
deployment dan berlanjut hingga pelayanan pada software yang telah selesai.
(Pressman, 2015:42). Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan didalam model Waterfall menurut Pressman :
1. Communication
Sebelum secara teknis pekerjaan dapat dimulai, sangat penting untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pelanggan (stakeholder). Tujuannya adalah untuk memahami tujuan stakeholder untuk proyeknya dan mengumpulkan kebutuhan yang dapat membantu mendefinisikan fitur dan fungsi perangkat lunak yang dibangun.
2. Planning
Setiap perjalanan yang rumit dapat disederhanakan jika ada peta. Proyek perangkat lunak adalah sebuah perjalanan yang rumit, dan aktivitas perencanaan ini menciptakan "peta" yang membantu memandu tim dalam membuat perangkat lunak tersebut. Peta yang disebut software project plan mendefinisikan
(20)
pekerjaan rekayasa perangkat lunak dengan menjelaskan tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, risiko yang mungkin terjadi, sumber daya yang akan diperlukan, produk pekerjaan yang harus diproduksi, dan jadwal kerja
3. Modeling
Apakah anda seorang penata taman, pembangun jembatan, insinyur penerbangan, tukang kayu, atau arsitek, anda bekerja dengan model sehari-hari. Anda membuat "sketsa" suatu hal sehingga anda akan memahami gambaran besar dari yang akan anda buat, apakah itu akan tampak seperti arsitektur, bagaimana bagian-bagian penyusunnya bisa cocok, dan karakteristik lainnya. Jika diperlukan, anda memperbaiki sketsa ke dalam yang lebih besar dan lebih rinci dalam upaya untuk lebih memahami masalah dan bagaimana anda akan mengatasinya. Seorang insinyur perangkat lunak (software engineering) melakukan hal yang sama dengan menciptakan model-model untuk lebih memahami persyaratan perangkat lunak dan desain yang akan mencapai kebutuhan tersebut
4. Construction
Apa yang anda desain harus dibangun. Kegiatan ini menggabungkan pembuatan program (coding) dan pengujian (testing) yang diperlukan untuk mengungkap kesalahan dalam pembuatan program.
5. Deployment
Perangkat lunak (sebagai entitas lengkap atau sebagian yang sudah selesai) dikirimkan kepelanggan yang akan mengevaluasi produk yang dikirimkan dan memberikan umpan balik (feedback) berdasarkan evaluasi.
(21)
2.14. Testing
Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu
kondisi yang dikendalikan untuk verifikasi, mendeteksi error dan validasi. Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi adalah melihat kebenaran sistem apakah proses yang telah ditulisan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Deteksi error adalah testing yang berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi. Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Testing dibagi menjadi dua jenis yaitu : a. Whitebox Testing
White box testing adalah suatu metode desain test case yang menggunakan
struktur kendali dari desain prosedural. Seringkali white box testing diasosiasikan dengan pengukuran cakupan tes, yang mengukur persentase jalur-jalur dari tipe yang dipilih untuk dieksekusi oleh test cases. White box testing dapat menjamin semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validitasnya. Cakupan pernyataan, cabang dan jalur adalah suatu teknik white
box testing yang menggunakan alur logika dari program untuk membuat test cases. Alur logika adalah cara dimana suatu bagian dari program tertentu
dieksekusi saat menjalankan program. Alur logika suatu program dapat direpresentasikan dengan flow graph. (Romeo, 2003:34).
(22)
b. Blackbox Testing
Black box testing dilakukan tanpa adanya suatu pengetahuan tentang detail
struktur internal dari sistem atau komponen yang dites, juga disebut sebagai
functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat menggunakan kebutuhan
fungsional pada suatu program. Black box testing dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah bebas dari error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. (Romeo, 2003:52).
Adapun kegunaan dari test case ini, adalah sebagai berikut.
1. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap disain White Box
Testing.
2. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi Black
(23)
18 3.1 Analisis Sistem
Analisis merupakan cara untuk menganalisis permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3.1.1 Komunikasi
Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusun tugas akhir, diperlukan beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan antara lain:
1. Observasi
Langkah ini dilakukan untuk mengamati dan mengidentifikasi data transaksi penjualan yang tercampur dan laporan penjualan pada Gading Murni Putra. Data penjualan yang dimaksud adalah data penjualan yang masing-masing berasal dari toko dan online. Laporan penjualan adalah laporan yang dihasilkan di Gading Murni. Selanjutnya data penjualan tersebut akan digunakan untuk menghasilkan laporan manajerial yang tidak ada di Gading Murni Putra, sehingga penulis mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan latar belakang masalah dalam penelitian ini.
2. Wawancara
Wawancara ditujukan kepada pihak manajer toko Gading Murni Putra. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dan
(24)
untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun untuk menghasilkan informasi manajerial dari penjualan.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka ini dilakukan penulis untuk mencari referensi teori yang cocok dengan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya. Mempelajari literatur tentang penjualan, pencatatan persediaan dengan metode perpetual, penentuan harga pokok penjualan dengan metode average, laporan manajerial, metode pengembangan sistem waterfall dan bahasa pemrogramaan visual basic.
A Identifikasi Masalah
PT Gading Murni Putra adalah sebuah perusahaan yang mempunyai bidang usaha utama di sector perdagangan alat tulis dan perlengkapan kantor/sekolah dan percetakan. Gading Murni Putra memiliki dua cara dalam melakukan proses penjualan, yaitu penjualan secara langsung dan penjualan melalui media online. Penjualan secara langsung adalah proses penjualan yang pelanggan datang ke Gading Murni untuk membeli barang secara langsung, sedangkan pada proses penjualan online pelanggan tidak perlu datang ke Gading Murni, tetapi hanya perlu mengakses toko online Gading Murni yang berupa website. Toko online Gading Murni ini juga dilengkapi dengan live chat untuk memudahkan transaksi penjualan online secara langsung (real time). Jadi jika ada pelanggan yang bertanya mengenai produk yang ada di Gading Murni Putra via live
chat, maka akan ditangani langsung oleh petugas online shop. Petugas ini juga
menangani jika ada pelanggan yang memesan secara online, maka pesanan (purchase order) tersebut akan diberikan ke bagian penjualan, kemudian data akan dimasukan ke dalam Sistem Informasi Penjualan toko Gading Murni Putra. Sistem
(25)
Informasi tersebut secara otomatis akan menampilkan apakah persediaan barang tersedia atau tidak, jika persediaan tidak tersedia, pesanan tidak akan ditolak, tetapi akan dipesankan terlebih dahulu ke pemasok Gading Murni. Sebaliknya jika persediaan tersedia maka PO tersebut akan direalisasi menjadi nota penjualan (rangkap 3) dan surat jalan (delivery order) untuk bagian pengiriman, sekaligus pencatatan penjualan toko Gading Murni Putra. Setelah barang dikirim, nota penjualan rangkap ke-2 akan dikembalikan ke bagian keuangan untuk dijadikan faktur penagihan. Faktur tersebut akan digunakan untuk menagih piutang. Pada proses bisnis tersebut hanya terdapat satu Sistem Informasi untuk mencatat seluruh transaksi, baik transaksi toko maupun toko online, sehingga pencatatan antara toko dan toko online tercampur menjadi satu yang mengakibatkan manajer tidak dapat mengevaluasi penjualan untuk masing-masing toko. Selain itu transaksi yang terjadi setiap hari hanya dicatat dan tidak diolah menjadi suatu informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan kedepannya. Mengakibatkan manajer tidak dapat mengetahui manakah barang yang paling laku di toko ataupun via online, golongan apa dan merk yang mana, barang yang tidak laku, barang yang paling menguntungkan toko, online maupun keduanya, dan siapa saja pelanggan yang harus diberi penawaran barang baru atau barang promo, karena manajer hanya mendapatkan laporan hasil penjualan secara keseluruhan. Berdasarkan data, penjualan beberapa barang tidak meningkat seperti Ordner Bantex type 1465F yang pada Bulan Januari terjual sebanyak 151 buah tetapi pada Bulan Februari tetap pada kisaran 150 buah, bahkan penjualan beberapa barang menurun seperti Hangmap Bantex type 3470 yang terjual sebanyak 375 buah pada Bulan Januari tetapi
(26)
menurun sebanyak 33% menjadi 250 buah pada Bulan Februari dan menurun lagi pada bulan Maret sebanyak 45% menjadi hanya terjual 137 buah.
B Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan tahap awal untuk menentukan sistem seperti apa yang dihasilkan. Sistem yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat bergantung kepada keberhasilan dalam melakukan analisis kebutuhan.
Berikut adalah hasil dari analisis kebutuhan pada sistem berdasarkan identifikasi permasalahan yang akan dibuat untuk pihak Gading Murni Putra adalah sebagai berikut:
1. Terdapat sistem penerimaan pesanan. 2. Terdapat sistem transaksi penjualan.
3. Terdapat sistem pembuatan laporan barang yang paling laku dan kurang laku. 4. Terdapat sistem pembuatan laporan barang yang paling menguntungkan. 5. Terdapat sistem pembuatan laporan history pelanggan.
6. Terdapat sistem pembuatan laporan barang yang paling sering dibeli pelanggan tetap.
Laporan yang dihasilkan oleh sistem di atas akan terpisah untuk setiap toko dan online. Sistem tersebut juga diharapkan dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan manajerial (untuk setiap toko dan online) sebagai berikut: 1. Informasi barang yang harus dipertahankan atau dipromosikan.
2. Informasi mengenai pelanggan yang sering melakukan transaksi. 3. Informasi mengenai pelanggan yang nilai transaksinya tinggi.
(27)
4. Informasi jenis atau barang mana yang harus dipromosikan kepada pelanggan, karena kebutuhan setiap pelanggan berbeda – beda.
Pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual. Karena pada metode periodik informasi tentang persediaan tidak terus menerus diperbaharui menyebabkan informasi tentang persediaan hanya bisa diketahui pada akhir suatu periode. Sedangkan pada metode perpetual nilai saldo persediaan dapat lebih cepat diketahui, dikarenakan transaksi persediaan terus menerus diperbaharui tidak perlu menunggu hingga akhir periode.
Penentuan harga pokok penjualan menggunakan metode average. Karena metode LIFO dilarang digunakan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, karena dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang sedang inflasi (harga barang terus meningkat) maka perhitungan harga pokok penjualan menggunakan metode
LIFO akan menghasilkan laba kotor yang paling kecil dibandingkan jika
menggunakan metode FIFO atau average, dengan laba yang kecil otomatis pajak penghasilan akan lebih kecil. Selain itu, jika laba kecil maka buruk untuk dievaluasi oleh pemegang saham perusahaan. Jika menggunakan metode FIFO, dalam kondisi perekonomian yang sedang inflasi seperti saat ini akan menghasilkan laba yang paling besar jika dibandingkan dengan metode LIFO dan average sehingga menyebabkan biaya pajak penghasilan yang lebih besar. Selain itu, jika ada perubahan harga barang menurun, maka laba dari metode FIFO akan terlihat menurun karena harga pokok penjualan yang meningkat. Oleh karena itu metode
(28)
lebih rendah dibandingkan dengan FIFO dan perubahan harga tidak akan mempengaruhi harga pokok penjualan dan laba dari metode average.
3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibuat membutuhkan beberapa elemen yang mendukung. Elemen dari sistem tersebut antara lain adalah hardware (perangkat keras) dan
software (perangkat lunak). Kebutuhan minimal perangkat keras yang diperlukan
antara lain: Processor Intel Core I3, RAM 4GB, monitor, keyboard, mouse dan
printer. Kebutuhan perangkat lunak yang diperlukan adalah Microsoft Windows 7
ke atas, SQL Server R2 2008, Visual Basic .NET 2010 dan Crystal Report for Visual
Studio 2010.
3.2 Perancangan Sistem (Pemodelan Sistem)
Pada tahap ini adalah gambaran dari analisis sistem sebelum pembuatan program aplikasi tersebut dibuat. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya sistem informasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat membantu manajer untuk melakukan analisa data dan mengambil keputusan yang lebih baik. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan Input-Proses-Output Diagram, System Flow, Context Diagram,
Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Physical Data Model (PDM) dan struktur database yang digunakan dalam
(29)
3.2.1 Perancangan Proses A Diagram Input Proses Output
Proses Input Output Penjualan Penerimaan Pesanan Proses Penerimaan Barang Data Pelanggan Data Barang Data Pembelian Data Pesanan Data Penjualan Data Penerimaan Barang Informasi barang yang paling laku &
kurang laku Informasi barang yang paling menguntungkan Informasi Pemetaan Pelanggan Informasi History Pelanggan Data Pesanan Data Penerimaan Barang Pembuatan Informasi Barang Data Barang Data Penjualan Data Pelanggan Pembuatan Informasi Pelanggan
Gambar 3.1 Input-Proses-Output (IPO) Diagram Proses Penjualan
Dalam melakukan pemodelan sistem informasi penjualan, pada dasarnya melakukan analisis terhadap input, proses, dan output. Berikut ini merupakan penjelasan dari input, proses, dan output berdasarkan desain arsitektur di atas. a. Input
Beberapa input yang digunakan adalah variabel-variabel yang dibutuhkan dalam proses penjualan :
1. Data pelanggan
Data pelanggan adalah daftar pelanggan yang berisi nama pelanggan, alamat pelanggan, jenis pelanggan. Data pelanggan ini digunakan dalam proses penerimaan pesanan dan penjualan.
(30)
2. Data barang
Data barang adalah informasi mengenai barang yang dibeli oleh pelanggan ataupun data barang yang ada di Gading Murni. Data ini berisi kode barang, nama barang, jenis barang, merk barang, jumlah barang, harga barang. Data ini dibutuhkan dalam proses penerimaan pesanan dan penjualan.
3. Data Pembelian
Data pembelian adalah semua data yang diperlukan dalam proses penerimaan barang, data ini adalah data pembelian yang tidak dibahas dan tidak dimasukan dalam pembahasan ini.
4. Data Pesanan
Data pesanan adalah semua data mengenai barang yang dipesan oleh pelanggan. Data ini berisi kode barang, nama barang, jenis barang, merek barang, jumlah barang. Data ini dibutuhkan dalam proses penjualan. b. Proses
Berikut adalah penjelasan dari setiap proses yang terkait dengan sistem informasi penjualan berdasarkan input-an di atas :
1. Penerimaan Pesanan
Proses penerimaan pesanan berfungsi untuk mencatat data barang dari pesanan pembelian pelanggan, jumlah barang, siapa pelanggan yang melakukan pesanan tersebut dan cara memesan. Cara memesan yang dimaksud adalah jika pelanggan memesan secara langsung dengan datang ke Gading Murni maka dikategorikan memesan secara langsung, jika pelanggan memesan melalui website, email, fax, atau telepon maka dikategorikan memesan secara online. Proses ini mengolah data pesanan pembelian
(31)
pelanggan dari pelanggan yang memesan barang secara online maupun langsung ditoko, menjadi laporan pesanan penjualan untuk setiap online dan toko.
2. Transaksi Penjualan
Proses transaksi penjualan ini berfungsi mencatat transaksi penjualan dari data barang, data pelanggan, data penjualan dan cara penjualan. Cara penjualan yang dimaksud adalah jika pelanggan membeli barang secara langsung dengan datang ke Gading Murni maka dikategorikan sebagai penjualan secara langsung, jika pelanggan membeli barang melalui website, email, fax atau telepon dan barang dikirim kepada pelanggan maka dikategorikan sebagai penjualan secara online. Semua data dari hasil transaksi penjualan akan diproses menjadi laporan penjualan dan laporan perputaran barang. Selain itu proses ini juga menetapkan harga pokok penjualan dan mengupdate persediaan karena perusahaan menggunakan metode perpetual sebagai metode pencatatan persediaan dan metode average sebagai metode penentuan harga pokok penjualan.
3. Proses Penerimaan Barang
Proses Penerimaan Barang ini berfungsi untuk mengubah data persediaan barang ketika terjadi suatu pembelian yang tidak dibahas pada bahasan ini. 4. Pembuatan Informasi
Proses ini berfungsi untuk mengolah semua data input dari proses-proses sebelumnya, untuk menghasilkan sebuah informasi yang bersifat manajerial dengan tujuan untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan penjualan.
(32)
a. Informasi Barang Paling Laku dan Kurang Laku
Informasi ini dihasilkan berdasarkan data barang dan data transaksi penjualan. KD_Barang, Nama_Barang, Golongan, dan Merk diambil dari tabel barang, Jumlah(terjual) dan Cara_Penjualan diambil dari tabel transaksi penjualan, kemudian ditampilkan dan diurutkan berdasarkan jumlah(terjual) yang terbanyak. Selain itu laporan juga bisa dicari berdasarkan golongan dan merk, laporan akan ditampilkan berdasarkan merk dan diurutkan berdasarkan jumlah(terjual) yang terbanyak. Laporan ini juga dapat ditampilkan terpisah berdasarkan Cara_Penjualan yaitu melalui toko atau online.
b. Informasi Barang Paling Menguntungkan
Informasi ini dihasilkan berdasarkan data barang dan data transaksi penjualan. KD_Barang, Nama_Barang, Golongan, dan Merk diambil dari tabel barang, Total_Harga dan Cara_Penjualan diambil dari tabel transaksi penjualan, kemudian ditampilkan dan diurutkan berdasarkan nilai Total_Harga yang terbesar. Selain itu laporan juga bisa dicari berdasarkan golongan dan merk, laporan akan ditampilkan berdasarkan merk dan diurutkan berdasarkan nilai Total_Harga yang terbesar. Laporan ini juga dapat ditampilkan terpisah berdasarkan Cara_Penjualan yaitu melalui toko atau online.
c. Informasi Pemetaan Pelanggan
Informasi ini dihasilkan dari data pelanggan, data barang, dan data transaksi penjualan. ID_Pelanggan dan Nama_Pelanggan diambil dari tabel pelanggan, ID_Barang dan Nama_Barang diambil dari tabel barang,
(33)
Kd_Transaksi_Penjualan diambil dari tabel penjualan untuk melihat barang mana yang sering dibeli oleh pelanggan mana. Tampilan laporan sesuai dengan input penguna, jika pengguna mencari berdasarkan barang maka akan menampilkan pelanggan mana saja yang sering membeli barang tersebut, sebaliknya jika mencari berdasarkan pelanggan maka akan menampilkan barang apa saja yang sering dibeli oleh pelanggan tersebut.
d. Laporan History Pelanggan
Laporan yang berisi history transaksi penjualan kepada pelanggan. Terdapat dua jenis laporan history pelanggan yaitu :
1. Pelanggan yang sering melakukan transaksi
Informasi yang dihasilkan dari data pelanggan, data barang, dan data transaksi penjualan. ID_Pelanggan dan Nama_Pelanggan diambil dari tabel pelanggan, Kd_Transaksi_Penjualan diambil dari tabel penjualan untuk menghitung jumlah transaksi setiap pelanggan, kemudian ditampilkan dan diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbanyak, maka akan terlihat siapa saja pelanggan yang sering melakukan transaksi di Gading Murni Putra.
2. Pelanggan yang nilai transaksinya tinggi
Informasi yang dihasilkan dari data pelanggan, data barang, dan data transaksi penjualan. ID_Pelanggan dan Nama_Pelanggan diambil dari tabel pelanggan, Kd_Transaksi_Penjualan diambil dari tabel penjualan untuk menghitung jumlah nilai transaksi setiap pelanggan, kemudian ditampilkan dan diurutkan berdasarkan jumlah nilai transaksi
(34)
terbanyak, maka akan terlihat siapa saja pelanggan yang nilai transaksinya tinggi di Gading Murni Putra.
c. Output
Berikut adalah output yang dihasilkan dari Sistem Informasi Penjualan : 1. Data Pesanan Penjualan
Data yang berisi seluruh pesanan pelanggan, tidak semua barang dalam laporan ini terealisasi kedalam penjualan. Data pesanan ini berisi id pesanan penjualan, id barang, id pelanggan, jumlah barang yang dipesan, tanggal pesanan, total.
2. Data Penjualan
Data yang berisi seluruh daftar transaksi penjualan yang terjadi. Data penjualan ini berisi id penjualan, id barang, id pelanggan, jumlah barang, tanggal, total harga.
3. Informasi barang yang paling laku dan kurang laku
Adalah laporan untuk barang yang paling laku dan kurang laku. Laporan ini berisi KD_Barang, Nama_Barang, Golongan, Merk, dan Jumlah(terjual). Diurutkan berdasarkan Julah(terjual) yang paling banyak atau sedikit. Digunakan manajer untuk mengetahui barang mana kah yang harus ditingkatkan penjualannya.
4. Informasi barang yang paling menguntungkan
Laporan ini adalah laporan untuk barang yang paling menguntungkan perusahaan. Barang yang paling menguntungkan adalah barang yang memiliki laba tertinggi untuk perusahaan. Laporan ini dibuat karena barang yang paling laku secara kuantitas belum tentu barang yang paling
(35)
menguntungkan. Atau bahkan barang yang jumlah penjualannya rendah, tetapi barang tersebut memiliki laba yang besar. Contoh :
a. Jenis barang : Kertas Jumlah terjual = 500 rim
Laba = 500 rim x 5.000 = 2.500.000 b. Jenis barang : Meja
Jumlah terjual = 3 unit
Laba = 3 unit x 1.000.000 = 3.000.000
Laporan ini berisi KD_Barang, Nama_Barang, Golongan, Merk, dan Total_Harga kemudian diurutkan berdasarkan Total_Harga terbanyak. Digunakan manajer untuk mengetahui barang mana yang harus dipertahankan penjualannya.
5. Informasi Pemetaan Pelanggan
Informasi ini adalah informasi barang yang paling sering dibeli untuk masing-masing pelanggan. Dengan kata lain adalah barang kesukaan setiap pelanggan. Contoh : Pelanggan A sering membeli kebutuhan alat-alat tulis seperti Kertas, Tinta, Bolpen, Pensil, karena pelanggan A adalah toko percetakan. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan manajer jika hendak memberikan penawaran barang baru. Kepada pelanggan yang mana jenis barang tertentu bisa ditawarkan.
6. Informasi History Pelanggan
Laporan yang berisi history transaksi penjualan kepada pelanggan. Terdapat dua jenis laporan history pelanggan yaitu :
(36)
a. Pelanggan yang sering melakukan transaksi
Berisi ID_Pelanggan, Nama_Pelanggan, dan Kd_Transaksi_Penjualan menampilkan pelanggan mana yang paling sering bertransaksi dengan Gading Murni, laporan ini digunakan manajer untuk mengetahui pelanggan yang setia sebagai bahan pertimbangan untuk penawaran. b. Pelanggan yang nilai transaksinya tinggi
Berisi ID_Pelanggan, Nama_Pelanggan, dan Kd_Transaksi_Penjualan menampilkan pelanggan mana yang paling sering bertransaksi dengan Gading Murni, laporan ini digunakan manajer untuk mengetahui pelanggan yang setia sebagai bahan pertimbangan untuk penawaran.
B System Flow
System flow dibuat berdasarkan analisis dan kebutuhan pengguna pada
Gading Murni Putra. System flow akan menggambarkan alur dari sistem informasi penjualan.
1. System Flow Proses Penerimaan Pesanan
System flow pada gambar 3.2 menggambarkan aliran proses dari penerimaan
pesanan. Proses dimulai dari data pesanan pelanggan yang diterima bagian penjualan, dari pesanan tersebut bagian penjualan akan menginputkan data pelanggan kemudian sistem akan melakukan proses pengecekan pada data pelanggan yang telah terdapat pada sistem sebelumya, jika data pelanggan tidak ditemukan maka data akan disimpan dalam tabel pelanggan dengan demikian data pelanggan secara otomatis akan ter-update, jika data ditemukan maka sistem akan langsung menampilkan data tersebut.
(37)
Penjualan Pelanggan Sistem Mulai Data Pesanan Data Pelanggan Cek Data Pelanggan Data Pelanggan Ditemukan ? Pelanggan Simpan Data Pelanggan Tampilkan Data Pelanggan Pelanggan Data Pelanggan Input Daftar Pesanan Cek Data Barang Data Barang Ditemukan ? Tampilkan Barang Tidak Tersedia Tampilkan Data Barang Barang Tidak Tersedia Data Barang Barang Barang Simpan Data Pemesanan Cetak Nota Pesanan Pesanan Nota Pesanan Nota Pesanan Selesai T Y T Y Tampilkan Data Pesanan Data Pesanan A A
Gambar 3.2 System Flow Penerimaan Pesanan
Dari data yang telah ditampilkan bagian penjualan akan menginputkan data pesanan yang didapat dari pelanggan, kemudian sistem akan melakukan proses pengecekan pada data barang, jika barang tidak tersedia atau habis maka sistem akan menampilkan bahwa barang tidak tersedia. Sebaliknya jika barang tersedia pesanan tersebut akan disimpan kedalam database pesanan. Pesanan yang telah disimpan akan ditampilkan kembali untuk dicetak menjadi nota pesanan yang
(38)
akan diberikan kepada pelanggan. Sistem juga dapat mencetak laporan pesanan untuk manajer.
2. System Flow Proses Transaksi Penjualan
Penjualan Sistem
Pelanggan
Mulai
Menampilkan
Daftar Pesanan Pesanan Daftar Pesanan Data Penjualan Simpan Data Penjualan Penjualan Tampilkan Data Penjualan Data Penjualan Cetak Nota Penjualan Ada ? Y Nota Penjualan Nota Penjualan Selesai Data Pesanan Informasi Pesanan Pilih Pesanan Menampilkan Daftar Item dari
Pesanan Daftar Item dari Pesanan Data Pelanggan Cek Data Pelanggan Data Pelanggan Ditemukan ? Pelanggan Simpan Data Pelanggan Tampilkan Data Pelanggan Pelanggan Data Pelanggan T Y T
Gambar 3.3 System Flow Proses Transaksi Penjualan
System Flow ini menggambarkan aliran proses dari transaksi penjualan. Proses
(39)
melalui pesanan terlebih dahulu. Jika melalui pesanan maka bagian penjualan akan mengecek database pesanan melalui sistem, kemudian sistem akan menampilkan data pesanan yang akan digunakan untuk memasukan data penjualan kedalam sistem. Tetapi jika ini adalah penjualan langsung, maka bagian penjualan langsung memasukan data penjualan kedalam sistem. Sistem akan menyimpan data penjualan kedalam database penjualan, kemudian ditampilkan. Selanjutnya sistem akan mencetak nota penjualan untuk diberikan kepada pelanggan.
3. System Flow Penerimaan Barang
Gudang Sistem
Mulai
Data Pembelian
Data Pembelian
Simpan Data Pembelian
Penerimaan Barang
Selesai
Barang
Gambar 3.4 System Flow Penerimaan Barang
System Flow ini menggambarkan aliran proses penerimaan barang. Proses
dimulai dari bagian gudang menerima barang dan data pembelian, kemudian data pembelian diinput ke dalam sistem dan di simpan kedalam database penerimaan barang.
(40)
4. System Flow Pembuatan Laporan Barang
Manajer Sistem
Mulai
Memproses Data Barang
Barang
Selesai Pilih Menu Informasi Barang
Penjualan
Menampilkan Informasi
Barang
Informasi Barang Paling Laku & Kurang
Laku Informasi Barang
Paling Menguntungkan
Gambar 3.5 System Flow Pembuatan Laporan Barang
System Flow ini menggambarkan aliran proses dari pembuatan laporan barang.
Proses dimulai dari manajer, jika manajer ingin melihat informasi tentang barang, maka manajer dapat mengakses sistem, kemudian memilih menu untuk laporan barang, selanjutnya sistem akan menampilkan informasi tentang barang sesuai dengan yang dipilih.
5. System Flow Pembuatan Informasi Pelanggan
System Flow pada gambar 3.6 menggambarkan aliran proses dari pembuatan
(41)
Manajer Sistem
Mulai
Memproses Data Pelanggan
Barang
Selesai Pilih Menu Informasi
Pelanggan
Penjualan
Menampilkan Informasi Pelanggan Informasi
Pemetaan Pelanggan
Informasi History Pelanggan
Pelanggan
Gambar 3.6 System Flow Pembuatan Laporan Pelanggan
Proses dimulai dari manajer, jika manajer ingin melihat informasi tentang pelanggan atau ingin tahu harus menawarkan barang ke pelanggan mana, maka manajer dapat mengakses sistem, kemudian memilih menu untuk laporan pelanggan, selanjutnya sistem akan menampilkan informasi tentang pelanggan sesuai dengan yang dipilih.
C Context Diagram
Context Diagram adalah bagian dari DFD (Data Flow Diagram) yang
menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem dan mewakili keseluruhan sistem. Pada context diagram sistem informasi penjualan, terdapat tiga external entity yang merupakan fungsionalitas dari Gading Murni
(42)
Putra, yaitu: Pelanggan, Gudang dan Manajer. Masing-masingg entitas tersebut akan memberikan input kepada sistem dan akan diolah menjadi output berupa dokumen atau laporan sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah context diagram dari sistem informasi penjualan:
Data Penjualan Nota Penjualan
Nota Pesanan
History Pelanggan
Data Penerimaan
Pemetaan Pelanggan Barang Paling Menguntungkan
Barang Kurang Laku
Barang Paling Laku Data Pelanggan Data Pesanan
0
Sistem Informasi Penjualan
+
Pelanggan
Manajer Gudang
Gambar 3.7 Context Diagram Sistem Informasi Penjualan
D Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang merupakan gambaran secara umum sistem informasi penjualan yang terdapat dalam data flow diagram (DFD). Adapun secara garis besar, diagram berjenjang yang membangun sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
(43)
0 Sistem Informasi
Penjualan
1 Transaksi Penerimaan
Pesanan
3 Transaksi Penerimaan
Barang
4 Pembuatan
Informasi 2
Transaksi Penjualan
4.2 Pembuatan
Informasi Pelanggan 4.1
Pembuatan Informasi Barang
Gambar 3.8 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Penjualan
E Data Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Penjualan
Aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga akan terlihat dengan jelas arus data yang mengalir dalam sistem baik eksternal entity ke proses, proses ke data store dan sebaliknya ini dapat disebut dengan Data Flow Diagram (DFD).
(44)
Gambar 3.10 DFD Level 1 Sistem Informasi Penjualan
F Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah suatu model/diagram yang dipergunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan hubungan antara entity dalam suatu sistem. Berikut terdapat CDM dan PDM dari sistem yang akan dibuat:
a. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan struktur data model secara
detail dalam bentuk logik/konsep rancangan pembuatan database yang terdiri dari beberapa entitas dan hubungan antar entitas tersebut. CDM dapat dilihat pada gambar 3.11.
(45)
Gambar 3.11 Conceptual Data Model Sistem Informasi Penjualan
b. Physical Data Model (PDM)
PDM terbentuk dari CDM (Conceptual Data Model) yang menggambarkan tabel penyusun field-field yang terdapat pada setiap tabel. Pada PDM tabel-tabel telah siap digunakan dan diimplementasikan pada sistem. PDM berguna untuk membantu dalam membuat database. PDM dapat dilihat pada gambar 3.12 berikut. Menggunakan Melakukan Menggunakan Menggunakan Melakukan Melakukan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Melakukan Melayani Menggunakan Menggunakan Pelanggan ID_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat_Pelanggan Kota_Pelang gan No_Telepon Email Jenis_Pelang gan Karyawan ID_Karyawan Nama_Karyawan Alamat_Karyawan Jenis_Kelamin No_Telepon Log in Username Password Jabatan ID_Jabatan Nama_Jabatan Barang Kode_Barang Nama_Barang Stock_Barang Stock_Minimal Harga_Barang Jenis Jenis_Barang Merk Merk_Barang Transaksi Pemesanan Kode_Pemesanan Tanggal Status_Pemesanan Jenis_Pemesanan Transaksi Penjualan Kode_Penjualan Total_Harga Tanggal Jenis_Penjualan Penerimaan Barang Kode_Penerimaan Harga_Beli Jumlah_Barang
(46)
Gambar 3.12 Physical Data Model Sistem Informasi Penjualan
3.2.2 Perancangan Basis Data
Struktur database ini sesuai dengan PDM (Physical Data Model) yang telah dirancang. Tahap ini merupakan tahapan construction dari metode waterfall yang digunakan. Struktur database ini merupakan uraian struktur fisik dari tabel-tabel yang terdapat pada database yang akan digunakan untuk penyimpanan data. Berikut adalah struktur database sistem infomasi penjualan:
1. Tabel Barang
Nama Tabel : Barang Primary Key : Kode_Barang
KODE_PEMESANAN = KODE_PEMESANAN
KODE_PENJUALAN = KODE_PENJUALAN
ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
KODE_BARANG = KODE_BARANG KODE_PENJUALAN = KODE_PENJUALAN
KODE_BARANG = KODE_BARANG ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN
ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
JENIS_BARANG = JENIS_BARANG MERK_BARANG = MERK_BARANG
KODE_PEMESANAN = KODE_PEMESANAN
KODE_BARANG = KODE_BARANG ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN
ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN ID_JABATAN = ID_JABATAN
USERNAME = USERNAME
PELANGGAN ID_PELANGGAN varchar(5) NAMA_PELANGGAN varchar(30) ALAMAT_PELANGGAN varchar(50) KOTA_PELANGGAN varchar(20) NO_TELEPON varchar(15) EMAIL varchar(30) JENIS_PELANGGAN varchar(15) KARYAWAN ID_KARYAWAN varchar(5) USERNAME varchar(20) ID_JABATAN varchar(5) NAMA_KARYAWAN varchar(30) ALAMAT_KARYAWAN varchar(50) JENIS_KELAMIN varchar(10) NO_TELEPON varchar(15) LOGIN USERNAME varchar(20) PASSWORD varchar(20) JABATAN ID_JABATAN varchar(5) NAMA_JABATAN varchar(20) BARANG KODE_BARANG varchar(6) MERK_BARANG varchar(20) JENIS_BARANG varchar(20) NAMA_BARANG varchar(30) STOCK_BARANG int STOCK_MINIMAL int HARGA_BARANG int JENIS JENIS_BARANG varchar(20) MERK MERK_BARANG varchar(20) TRANSAKSI_PEMESANAN KODE_PEMESANAN varchar(7) ID_KARYAWAN varchar(5) ID_PELANGGAN varchar(5) TANGGAL datetime STATUS_PEMESANAN varchar(10) JENIS_PEMESANAN varchar(10) TRANSAKSI_PENJUALAN KODE_PENJUALAN varchar(7) ID_KARYAWAN varchar(5) ID_PELANGGAN varchar(5) TOTAL_HARGA int TANGGAL datetime JENIS_PENJUALAN varchar(10) PENERIMAAN_BARANG KODE_PENERIMAAN varchar(7) KODE_BARANG varchar(6) ID_KARYAWAN varchar(5) HARGA_BELI int JUMLAH_BARANG int DETAIL_PEMESANAN KODE_BARANG varchar(6) KODE_PEMESANAN varchar(7) JUMLAH_PEMESANAN int DETAIL_PENJUALAN KODE_BARANG varchar(6) KODE_PENJUALAN varchar(7) JUMLAH_PENJUALAN int JUMLAH_HARGA int REALISASI_PESANAN KODE_PENJUALAN varchar(7) KODE_PEMESANAN varchar(7)
(47)
Foreign Key : Merek, Jenis
Fungsi : Untuk menyimpan seluruh data barang yang ada di Gading Murni
Tabel 3.1 Barang
No. Field Type Length Constraint
1. Kode_Barang Varchar 7 Primary Key
2. Nama Varchar 30
3. Merek Varchar 20 Foreign Key
4. Jenis Varchar 20 Foreign Key
5. Stock Integer -
6. Stock_Minimal Integer -
7. Harga_Pokok Integer -
8 Harga_Jual Integer -
2. Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan Primary Key : ID_Pelanggan Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan seluruh data pelanggan Gading Murni
Tabel 3.2 Pelanggan
No. Field Type Length Constraint
1. ID_Pelanggan Varchar 5 Primary Key
2. Nama Varchar 30
3. Alamat Varchar 50
4. Kota Varchar 20
5. No_Telepon Varchar 15
6. Email Varchar 30
(48)
3. Tabel Karyawan
Nama Tabel : Karyawan Primary Key : ID_Karyawan Foreign Key : ID_Jabatan
Fungsi : Untuk menyimpan seluruh data karyawan Gading Murni
Tabel 3.3 Karyawan
No. Field Type Length Constraint
1. ID_Karyawan Varchar 5 Primary Key
2. ID_Jabatan Varchar 5 Foreign Key
3. Nama Varchar 30
4. Alamat Varchar 50
5. Jenis_Kelamin Varchar 10
6. No_Telepon Varchar 15
4. Tabel Pemesanan
Nama Tabel : Pemesanan Primary Key : Kode_Pemesanan
Foreign Key : ID_Karyawan, ID_Pelanggan
Fungsi : Untuk menyimpan semua transaksi pemesanan di Gading Murni
Tabel 3.4 Pemesanan
No. Field Type Length Constraint
1. Kode_Pemesanan Varchar 7 Primary Key
2. ID_Karyawan Varchar 5 Foreign Key
3. ID_Pelanggan Varchar 5 Foreign Key
4. Tanggal Date -
5. Status Varchar 10
(49)
5. Tabel Penjualan
Nama Tabel : Penjualan Primary Key : Kode_Penjualan
Foreign Key : ID_Karyawan, ID_Pelanggan
Fungsi : Untuk menyimpan semua transaksi penjualan di Gading Murni
Tabel 3.5 Penjualan
No. Field Type Length Constraint
1. Kode_Penjualan Varchar 7 Primary Key
2. ID_Karyawan Varchar 5
3. ID_Pelanggan Varchar 5
4. Total_Harga Integer -
5. Tanggal Date -
6. Jenis_Penjualan Varchar 10
6. Tabel Penerimaan
Nama Tabel : Penerimaan Primary Key : Kode_Penerimaan
Foreign Key : Kode_Barang, ID_Karyawan
Fungsi : Menyimpan semua transaksi penerimaan di Gading Murni
Tabel 3.6 Penerimaan
No. Field Type Length Constraint
1. Kode_Penerimaan Varchar 7 Primary Key
2. Kode_Barang Varchar 7 Foreign Key
3. ID_Karyawan Varchar 5 Foreign Key
4. Harga Integer -
5. Jumlah Integer -
(50)
7. Tabel Detail Pemesanan
Nama Tabel : Detail_Pemesanan Primary Key : Kode_Pemesanan Foreign Key : Kode_Barang
Fungsi : Menyimpan semua detail transaksi pemesanan di Gading Murni
Tabel 3.7 Detail Pemesanan
No. Field Type Length Constraint
1. Kode_Pemesanan Varchar 7 Primary Key
2. Kode_Barang Varchar 7 Foreign Key
3. Jumlah Integer -
8. Tabel Detail Penjualan
Nama Tabel : Detail_Penjualan Primary Key : Kode_Penjualan Foreign Key : Kode_Barang
Fungsi : Menyimpan semua detail transaksi penjualan di Gading Murni
Tabel 3.8 Tabel Detail Penjualan
No. Field Type Length Constraint
1. Kode_Penjualan Varchar 7 Primary Key
2. Kode_Barang Varchar 7 Foreign Key
3. Jumlah Integer -
4. Total_Harga Integer -
9. Tabel Login
(51)
Primary Key : Username Foreign Key : ID_Karyawan
Fungsi : Menyimpan data login untuk setiap karyawan Gading Murni
Tabel 3.9 Tabel Login
No. Field Type Length Constraint
1. Usernam Varchar 20 Primary Key
2. ID_Karyawan Varchar 5 Foreign Key
3. Password Varchar 20
10. Tabel Jabatan
Nama Tabel : Jabatan Primary Key : ID_Jabatan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jabatan yang ada di Gading Murni
Tabel 3.10 Tabel Jabatan
No. Field Type Length Constraint
1. ID_Jabatan Varchar 5 Primary Key
2. Jabatan Varchar 20
11. Tabel Jenis
Nama Tabel : Jenis
Primary Key : Jenis_Barang Foreign Key : -
(52)
Tabel 3.11 Tabel Jenis
No. Field Type Length Constraint
1. Jenis_Barang Varchar 20 Primary Key
12. Tabel Merek
Nama Tabel : Merek
Primary Key : Merek_Barang Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data merek barang
Tabel 3.12 Merek
No. Field Type Length Constraint
1. Merek_Barang Varchar 20 Primary Key
13. Tabel Realisasi Penjualan
Nama Tabel : Realisasi Penjualan Primary Key : Kode_Pemesann Foreign Key : Kode_Penjualan
Fungsi : Menyimpan data realisasi pemesanan
Tabel 3.13 Realisasi Pemesanan
No. Field Type Length Constraint
1. Kode_Pemesanan Varchar 7 Primary Key
2. Kode_Penjualan Varchar 7 Foreign Key
3.2.3 Perancangan Antarmuka Pengguna
Setelah membuat perancangan sistem diatas, maka dapat dibuat rancangan I/O untuk menggambarkan alur sistem yang akan dibuat. Rancangan I/O adalah
(53)
rancangan form-form yang menggambarkan dan mengimplementasikan masukan dan keluaran berupa laporan-laporan.
A Perancangan Input
Berikut ini adalah rancangan input yang akan dibuat pada sistem informasi penjualan pada Gading Murni:
a. Desain form Login
Berikut ini merupakan desain form Login, yang berfungsi untuk validasi pengguna. Pengguna dapat mengakses sistem tertentu berdasarkan username masing-masing setelah login.
LOGIN
Username : Password :
Gambar 3.13 Desain Form Login
b. Desain form Menu Utama
Form menu utama adalah form yang tampil ketika username dan password sudah
divalidasi. Dalam form menu utama ini terdapat beberapa menu yang dapat diakses sesuai dengan sistem yang dibutuhkan.
(54)
Menu Utama
Login Master Transaksi Laporan LogOut Keluar
Gambar 3.14 Desain Form Menu Utama
c. Desain form Master Barang
Desain form Master Barang berguna untuk menyimpan data barang yang terdiri dari kode barang, nama barang, merek, jenis, harga pokok, harga jual, stock barang dan stock minimal. Dalam form master barang ini terdapat 6 textbox dan 2 numericupdown untuk mengisi data barang yang dibutuhkan, serta tombol simpan untuk menyimpan data barang, tombol ubah untuk mengubah data barang dan tombol batal untuk membatalkan pengisian data sebelum di simpan.
Master Barang
KodeBarang Nama Merek Jenis Stock Stock Min Kode Barang
Nama Barang
Merek Jenis Harga Pokok
Harga Jual
Kode Baru
Kode Baru Kode Baru Kode Baru Stock
Stock Min Simpan Ubah Batal
(55)
d. Desain form Master Karyawan
Desain form Master Karyawan berguna untuk menyimpan data karyawan yg terdiri dari id karyawan, jabatan, nama, alamat, jenis kelamin, no telepon,
username dan password. Dalam form Master Karyawan ini terdapat 6 textbox
untuk mengisi data karyawan, 1 combobox untuk memilih jabatan, 2 radiobutton untuk memilih jenis kelamin, serta tombol simpan untuk menyimpan data karyawan, tombol ubah untuk mengubah data karyawan dan tombol batal untuk membatalkan pengisian data sebelum di simpan.
Master Karyawan
IDKaryawan IDJabatan Nama Alamat J.Kelamin No.Telepon
ID Karyawan Jabatan Nama Alamat Jenis Kelamin No Telepon
ID Baru
Tambah Cari
Username
Pasword Simpan Ubah Batal
Pria Wanita
Gambar 3.16 Desain Form Master Karyawan
e. Desain form Master Pelanggan
Desain form Master Pelanggan berguna untuk menyimpan data pelanggan yg terdiri dari id pelanggan, nama, alamat, kota, no telepon, email, jenis pelanggan.
(56)
Dalam form Master Pelanggan terdapat 7 textbox untuk mengisi data pelanggan, serta tombol simpan untuk menyimpan data pelanggan, tombol ubah untuk mengubah data pelanggan dan tombol batal untuk membatalkan pengisian data sebelum di simpan.
Master Pelanggan
IDPelanggan Nama Alamat Alamat J.Kelamin No.Telepon
ID Pelanggan Nama
Alamat Kota No Telepon Email
ID Baru
Cari
Jenis Pelanggan Simpan Ubah Batal
Gambar 3.17 Desain Form Master Pelanggan
f. Desain form Pemesanan
Desain form pemesanan digunakan untuk menyimpan data pemesanan barang. Terdapat 4 textbox, 1 numericupdown, 1 combobox untuk menginputkan data pemesanan dari pelanggan, dan 1 textbox untuk mencari data pesanan yang sudah ada. Serta tombol nota baru untuk menginputkan nota baru setelah nota sebelumnya selesai disimpan, simpan nota untuk menyimpan nota yang sedang diinputkan saat ini, input barang untuk menyimpan data barang pada detail
(57)
dalam nota yang sama, item selanjutnya untuk melanjutkan input detail pemesanan barang dalam nota yang sama.
Pemesanan
Kode Nama Merek Jumlah
Kode IDKaryawan IDPelanggan Tanggal Status JenisPemesanan
Kd Pemesanan ID Baru
Pelanggan Cari Baru
Barang Cari
Jumlah Tanggal
Jenis Pemesanan Login Sebagai :
Nota Baru Simpan Nota Input Barang Item Selanjutnya Cetak Nota
Detail Pemesanan
Daftar Pesanan Barang
Kd Pemesanan Cari
Gambar 3.18 Desain Form Pemesanan
g. Desain form Penjualan
Desain form penjualan digunakan untuk menyimpan data penjualan barang. Terdapat 6 textbox, 1 numericupdown, 1 combobox untuk menginputkan data penjualan, dan 1 textbox untuk mencari data penjualan yang sudah ada. Serta tombol nota baru untuk menginputkan nota baru setelah nota sebelumnya selesai disimpan, simpan nota untuk menyimpan nota yang sedang diinputkan saat ini,
input barang untuk menyimpan data barang pada detail dalam nota yang sama,
item selanjutnya untuk melanjutkan input detail penjualan barang dalam nota yang sama.
(58)
Penjualan
Kode Nama Merek Jumlah
Kode IDKaryawan IDPelanggan TotalHarga Tanggal JenisPemesanan Kd Penjualan ID Baru
Pelanggan Cari Baru
Barang Cari
Jumlah Tanggal
Jenis Penjualan Login Sebagai :
Nota Baru Simpan Nota Input Barang Item Selanjutnya
Cetak Nota
Detail Penjualan
Daftar Penjualan Barang
Kd Penjualan Cari
Penjualan melalui pesanan
Harga @
Total Penjualan
Gambar 3.19 Desain Form Penjualan
h. Desain form Penerimaan
Desain form penerimaan digunakan untuk menyimpan data penerimaan barang. Terdapat 5 textbox, 1 numericupdown untuk menginputkan data penerimaan barang. Serta tombol input penerimaan untuk menyimpan data barang yang diterima, penerimaan baru untuk menginputkan penerimaan selanjutnya setelah nota sebelumnya selesai disimpan.
(59)
Penerimaan
Kode KodeBarang IDKaryawan Harga Jumlah Tanggal Kd Penerimaan ID Baru
Barang Cari
Jumlah Tanggal
Login Sebagai :
Penerimaan Baru Input Penerimaan Daftar Penerimaan Barang
Harga @
Total
Baru
Gambar 3.20 Desain Form Penerimaan Barang
B Perancangan Output
Berikut ini adalah rancangan output yang akan dibuat pada sistem informasi penjualan pada Gading Murni:
a. Nota Pemesanan
Berikut ini merupakan desain output nota pemesanan, yang berfungsi sebagai informasi barang dan bukti pemesanan yang telah dilakukan oleh pelanggan.
Nama Barang Merek Jumlah LOGO
Jl. Jemur Andayani 192-193 Surabaya Phone. 031-8433455 Fax. 031-8431614
NOTA PEMESANAN
Tanggal
Kode Pemesanan Nama Pelanggan
1
(60)
b. Nota Penjualan
Berikut ini merupakan desain output nota penjualan, yang berfungsi sebagai informasi barang dan bukti penjualan yang telah dilakukan oleh pelanggan.
Nama Barang Merek Jumlah Harga Satuan Total Harga
LOGO
Jl. Jemur Andayani 192-193 Surabaya Phone. 031-8433455 Fax. 031-8431614
NOTA
PENJUALAN
Tanggal
Kode Penjualan Nama Pelanggan
Total Penjualan Rp 123.456.789,00
Gambar 3.22 Desain Nota Penjualan
c. Laporan Barang Paling Laku & Kurang Laku
Berikut ini merupakan desain output Laporan Barang yang paling laku dan kurang laku, laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi barang mana yang paling sering dibeli dan barang yang jarang dibeli.
Nama Barang Merek Jumlah Total Harga
LOGO
Jl. Jemur Andayani 192-193 Surabaya Phone. 031-8433455 Fax. 031-8431614
Barang Paling Laku
& Kurang Laku
Tanggal
(61)
d. Laporan Barang Paling Menguntungkan
Berikut ini merupakan desain output Laporan Barang paling menguntungkan, laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi barang mana yang paling menguntungkan perusahaan dari segi harga.
Nama Barang Merek JumlahTerjual TotalPenjualan
LOGO
Jl. Jemur Andayani 192-193 Surabaya Phone. 031-8433455 Fax. 031-8431614
Barang Paling
Menguntungkan
Tanggal
Gambar 3.24 Desain Laporan Barang Paling Menguntungkan
e. Laporan History Pelanggan
Berikut ini merupakan desain output Laporan History Pelanggan, laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi pelanggan yang paling sering melakukan transaksi dan pelanggan yang nilai transaksinya tinggi.
NamaPelanggan JumlahTransaksi JumlahItem TotalPenjualan
LOGO
Jl. Jemur Andayani 192-193 Surabaya
Phone. 031-8433455 Fax. 031-8431614 Tanggal
History
Pelanggan
(62)
f. Laporan Pemetaan Pelanggan
Berikut ini merupakan desain output Laporan Pemetaan Pelanggan, laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi pelanggan mana yang sering membeli jenis barang tertentu.
NamaPelanggan JumlahTransaksi
LOGO
Jl. Jemur Andayani 192-193 Surabaya
Phone. 031-8433455 Fax. 031-8431614 Tanggal
Pemetaan
Pelanggan
Gambar 3.26 Desain Laporan Pemetaan Pelanggan
3.3 Perancangan Uji Coba Sistem
Setelah melakukan desain user interface, tahap selanjutnya adalah melakukan desain uji coba. Desain uji coba merupakan tahapan construction dari metode waterfall yang digunakan. Desain uji coba ini dilakukan dengan menggunakan metode black box testing, dimana aplikasi ini akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun desain uji coba yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
(63)
Tabel 3.14 Perancangan Uji Coba Form Login Objek Pengujian Form Login
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form login dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output yang Diharapkan Status 1. Menguji textbox
password
Memasukkan karakter password
Karakter yang dimasukkan tampil dengan simbol 2. Validasi
username dan password
Tekan Enter Muncul pesan “login
sukses”
Muncul pesan “username
atau password anda salah” Menu utama sesuai dengan
jabatan
Tabel 3.15 Perancangan Uji Coba Form Menu Utama Objek Pengujian Form Menu Utama
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form Menu Utama dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status 1. Menguji fungsi
tombol pada menu utama
Tombol Login Menampilkan form Login Tombol Master Barang Menampilkan form Barang Tombol Master Pelanggan Menampilkan form Pelanggan Tombol Master Karyawan Menampilkan form Karyawan Tombol Transaksi Pemesanan Menampilkan form Pemesanan Tombol Transaksi Penjualan Menampilkan form Penjualan Tombol Transaksi Penerimaan Menampilkan form Pelanggan Tombol Laporan Barang Paling Laku Menampilkan Laporan Barang Paling Laku dan
Kurang Laku Tombol Laporan Barang Paling Menguntungkan Menampilkan Laporan Barang Paling Menguntungkan
(64)
Objek Pengujian Form Menu Utama
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form Menu Utama dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status Tombol Laporan History Pelanggan Menampilkan Laporan History Pelanggan Tombol Laporan Pemetaan Pelanggan Menampilkan Laporan Pemetaan Pelanggan Tombol Logout Menonaktifkan semua
tombol Menu Utama kecuali Login dan
Keluar Tombol Keluar Menutup aplikasi
Tabel 3.16 Perancangan Uji Coba Form Master Barang Objek Pengujian Form Master Barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form Master Barang dapat berjalan dan menghasilkan output yang
diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status 1. Menguji fungsi
tombol, textbox, datagridview pada form Master Barang Tombol Kode Baru
Muncul kode barang baru pada textbox
Tombol simpan menjadi enable Tombol Cari Menampilkan nama
barang yang dicari, pada datagridview Tombol Pilih
Merek
Menampilkan Form Merek untuk dipilih kemudian nama merek
akan muncul pada
textbox merek
Tombol Pilih Jenis
Menampilkan Form Jenis untuk dipilih kemudian nama jenis
akan muncul pada
(65)
Objek Pengujian Form Master Barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form Master Barang dapat berjalan dan menghasilkan output yang
diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status Tombol Simpan Menyimpan data-data
barang kedalam
datagridview
Muncul pesan “ada data yang belum diisi, silahkan cek kembali” Tombol Ubah Mengubah data yang
sudah ada dan menyimpan ke
database
Tombol Batal Membersihkan semua
textbox
Datagridview klik Mengisi textbox dengan
data yang dipilih Tombol Ubah menjadi
enable
Tabel 3.17 Perancangan Uji Coba Form Master Karyawan Objek Pengujian Form Master Karyawan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form Master Karyawan dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status 1. Menguji fungsi
tombol, textbox,
combobox, datagridview, radio
button, checkbox
pada form Master Karyawan
Tombol ID Baru Muncul id karyawan baru pada textbox
Tombol simpan menjadi enable Combobox jabatan Menampilkan data nama jabatan Tombol Tambah jabatan Menampilkan form jabatan Tombol Cari Menampilkan nama
karyawan yang dicari, pada datagridview
Radiobutton jenis
kelamin
Hanya dapat dipilih salah satu
(1)
Gambar 4.96 Uji Coba Laporan Barang Paling Menguntungkan (Online)
Gambar 4.97 Uji Coba Laporan Barang Paling Menguntungkan (Langsung)
Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Form Laporan Barang Paling Menguntungkan Test
Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status 1. Menghasilkan
Laporan Barang yang paling menguntungkan
Combobox Semua
Menampilkan Laporan Barang
Paling Menguntungkan
dari semua transaksi
Uji berhasil (gambar 4.95)
Combobox online
Menampilkan Laporan Barang
paling
Uji berhasil (gambar 4.96)
(2)
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status menguntungkan
dari transaksi online Combobox
Langsung
Menampilkan Laporan Barang
paling menguntungkan
dari transaksi langsung
Uji berhasil (gambar 4.97)
k. Uji Coba Form Laporan History Pelanggan
Uji coba yang akan dilakukan pada form laporan history pelanggan dapat dilihat pada tabel 4.11
Gambar 4.98 Uji Coba Laporan History Pelanggan Jumlah Transaksi (Semua)
(3)
Gambar 4.100 Uji Coba Laporan History Pelanggan Jumlah Transaksi (Langsung)
Gambar 4.101 Uji Coba Laporan History Pelanggan Nilai Transaksi (Semua)
(4)
Gambar 4.103 Uji Coba Laporan History Pelanggan Nilai Transaksi (Langsung)
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Form Laporan History Pelanggan Test
Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status 1. Menghasilkan
Laporan History Pelanggan Combobox Jumlah Transaksi Menampilkan Laporan History Pelanggan Berdasarkan Jumlah transaksi dari semua
transaksi Uji berhasil (gambar 4.98) Menampilkan Laporan History Pelanggan Berdasarkan Jumlah transaksi dari transaksi
online Uji berhasil (gambar 4.99) Menampilkan Laporan History Pelanggan Berdasarkan Jumlah transaksi dari transaksi
langsung Uji berhasil (gambar 4.100) Combobox Nilai Transaksi Menampilkan Laporan History Pelanggan Berdasarkan Nilai transaksi dari semua
transaksi Uji berhasil (gambar 4.101) Menampilkan Laporan History Pelanggan Berdasarkan Nilai transaksi dari transaksi
online Uji berhasil (gambar 4.102) Menampilkan Laporan History Pelanggan Berdasarkan Nilai Uji berhasil (gambar 4.103)
(5)
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status transaksi dari transaksi
langsung
l. Uji Coba Form Laporan Pemetaan Pelanggan
Uji coba yang akan dilakukan pada form laporan pemetaan pelanggan dapat dilihat pada tabel 4.12
Gambar 4.104 Uji Coba Combobox Laporan Pemetaan Pelanggan
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Form Laporan Pemetaan Pelanggan Test
Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan Status 1. Menghasilkan
Laporan Pemetaan Pelanggan
Combobox Jenis Barang
Menampilkan Laporan Pelanggan Berdasarkan Jumlah
transaksi dari jenis barang yang dipilih
Uji berhasil (gambar 4.104)
(6)
4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Coba
Berdasarkan hasil uji coba yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem yang telah dibangun pada penelitian ini telah mampu menyelesaikan rumusan masalah yang diangkat, yaitu:
1. Telah mampu membedakan jenis transaksi langsung dan online (livechat, email, telepon). Sehingga sistem informasi dapat menghasilkan informasi manajerial yang terpisah antara transasksi langsung dan online.
2. Dengan adanya sistem login dan hak akses, tidak semua karyawan dapat mengakses menu yang bukan menjadi otoritas mereka. Seperti karyawan bagian penjualan hanya dapat mengakses transaksi penjualan saja. Hanya manajer perusahaan yang dapat mengakses semua menu dalam sistem informasi ini, termasuk menu laporan.
3. Sebelum adanya sistem ini, manajer sulit untuk mengambil keputusan karena informasi yang diberikan sistem sebelumnya kurang informatif. Sistem yang telah dibuat dapat menghasilkan informasi yang dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan. Beberapa informasi yang dihasilkan adalah informasi barang yang paling laku dan kurang laku, informasi barang yang paling menguntungkan perusahaan, informasi history pelanggan berdasarkan jumlah transaksi atau nilai transaksi, dan informasi pemetaan pelanggan. Dengan adanya informasi tersebut dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan.