Analisis Pemberian Kredit Dan Informasi Kepada Nasabah Dari Perum Pegadaian Di CPP Bengkulu

(1)

1

BAB I PEDAHULUAN

1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Usaha yang bergerak di Bidang jasa terutama dalam bidang

memberikan transaksi pinjaman di Indonesia semakin mengalami perkembangan

yang cukup memuaskan dewasa ini. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya bidang

usaha yang menawarkan layanan gadai, begitu juga Perum Pegadaian di tuntut

untuk memberikan layanan gadai yang menjadi unggulan semua nasabah. Dengan

bertambahnya saingan dan semakin kompetitifnya perusahaan yang bergerak di

bidang layanan gadai barang maka Perum Pegadaian harus lebih baik lagi dalam

melayani para nasabahnya.

Sebagai sebuah perusahaan jawatan, Pegadaian dipimpin oleh seorang

Kepala Jawatan, dengan pegawai yang berstatus pegawai negeri dan kontrak. Misi

Utamanya hanya satu, yakni misi sosial untuk pelayanan umum (public service

obligation). Terutama melayani masyarakat papan bawah terhadap kebutuhan

dananya atas dasar hukum gadai. Pemerintah mengharapkan perusahaan ini

mandiri, namun apabila merugi akan ditalangi pemerintah.

Perum Pegadaian adalah perusahaan gadai yang memiliki slogan “mengatasi

masalah tanpa masalah” dan prinsip Pegadaian saat adalah kerabat menggapai

cita. Dengan prinsip tersebut, Perum Pegadaian memiliki tekat untuk melayani

nasabahnya sebaik mungkin. Dengan adanya slogan tersebut, Perum Pegadaian


(2)

2

Maka oleh sebab itu akhirnya penulis ingin berbagi pengalaman kepada

semua pembaca dan tertarik untuk menyusun laporan praktek kerja lapangan

dengan judul ”ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI

KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP.BENGKULU”.

1.2Identifikasi dan rumusan masalah

Perum Pegadaian adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang

jasa dengan persyaratan adanya barang jaminan.

1. Bagaimana cara perum pegadaian memberikan kredit pada

nasabahnya?

2. Bagaimana manfaat dari pemberian kredit tersebut kepada

nasabah?

3. Bagaimana efektifitas dan efisiensi dari pemberian kredit dan

informasi yang berlangsung di Perum Pegadaian Bengkulu?

1.3Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Pendidikan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:

Memenuhi persyaratan dalam penyelesaian perkuliahan semester 6

(enam) pendidikan strata 1 Program studi Manajemen Informatika di

Universitas Komputer Indonesia.

Menambah wawasan dalam dunia kerja.

Memberikan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi pihak


(3)

3

1.3.2 Tujuan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari laporan praktek kerja lapangan adalah

1. Mengetahui mengenai cara pemberian kredit kepada para nasabahnya.

2. Untuk mengetahui manfaat dari pemberian kredit tersebut dan informasi yang didapat.

3. Untuk mengetahui seberapa efektif dan efisiennya pemberian kredit dan informasi yang berlangsung di Perum Pegadaian Bengkulu.

1.3.3 Manfaat Akademis

1. Bagi Perum Pegadaian

1) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi di

manajemen Pegadaian.

2) Sebagai bahan pertimbangan guna menghadapi persaingan.

2. Bagi Universitas

1) Menambah kepustakaan dibidang jasa gadai.

2) Sebagai bahan kajian.

3. Bagi Mahasiswa

1) Bahan tambahan pengetahuan mengenai manfaat pengkreditan.

2) Mengetahui bagaimana cara memberikan informasi yang baik

sehingga mudah d’terima dan dipahami oleh orang lain.

1.3.4 Manfaat Praktis

1. Aktifitas antara atasan dan para karyawan saling berkesinambungan

2. Proses evaluasi yang terjadi mampu memberikan ide-ide kratif bagi


(4)

4

1.4Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi dan waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan

oleh penulis yaitu di Perum Pegadaian Cabang Bengkulu mulai dari tanggal 21

Juli 2010 sampai dengan 16 Agustus 2010. Hari kerja Senin sampai Sabtu yaitu

dari pukul 07.30 s/d 15.00 WIB.

Tabel 1.1 Aktivitas

NO AKTIVITAS WAKTU

1 Pengenalan tentang Pegadaian 2 Kerja lapangan

3 Pengambilan data

1.5Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan

Metode praktek kerja lapangan yang di gunakan dalam hal ini adalah

metode deskriftip, yaitu metode yang di lakukan dengan cara memberikan

gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan yang sebenarnya berdasarkan

data yang ada. Adapun teknik yang di gunakan penulis dalam pengumpulan data

dalam praktek kerja lapangan ini dengan cara:

a. Tinjauan lapangan (Field Research)

Meninjau langsung ke Perum Pegadaian dalam mengumpulkan data-data

yang di butuhkan untuk penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini


(5)

5

1. Observasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mempelajari dan

mengadakan pengamatan secara langsung ke perusahaan dan di

lakukan dalam situasi yang sebenarnya.

2. Wawancara

Yaitu mengumpulkan data dengan melakukan pembicaraan secara

langsung dan tanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkaitan

guna memperoleh informasi yang relevan.

b. Study Kepustakaan(Library Research)

Hal ini di maksudkan sebagai landasan teori yang di peroleh dari

buku-buku referensi dan catatan dari berbagai literatur yang berhubungan

dengan objek penelitian. Data-data di sajikan dengan cara mengutip atau

mengungkap kembali teori-teori yang behubungan dengan objek


(6)

BAB IV

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU

4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan

Sistem aplikasi di gunakan menggunakan sistem aplikasi berbasis

Web tetapi untuk keperluan transaksi, Perum Pegadaian hanya melayani

secara konfensional atau secara langsung kepada para nasabahnya. Selain itu

nasabah juga bisa langsung berinteraksi dengan para pegawai di Perum

Pegadaian.

4.2 Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA)

Kredit gadai cepat dan aman dalah kredit dengan system gadai yang

diberikan kepada semua lapisan masyarakat, baik untuk keperluan konsumtif

ataupun untuk kebutuhan produktif.

4.2.1 Prosedur pengajuan

1. Calon nasabah dapat mengajukan permohonan KCA pada kantor

cabang atau Unit Pelayanan Cabang (UPC) .

2. Pegadaian menyediakan fasilitas KCA dengan plafon pinjaman yang

bervariasi mulai dari Rp. 20.000,-

3. Jaminan kredit berupa barang bergerak seperti mobil, motor, produk


(7)

4. Jangka waktu peminjaman KCA maksimum 4 bulan dan dapat

diperpanjang dengan cara diangsur atau di ulang gadai.

5. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan bunga

selama masa pinjaman dan dalam kelipatan per 15 hari.

4.2.2 Persyaratan

1) Menyerahkan foto copy KTP atau kartu identitas lainnya

2) Menyerahkan barang jaminan yang mememnuhi persyaratan

3) Menyerahkan bukti kepemilikan atau bukti pembelian atas barang yang

dijadikan jaminan.

4.2.3 Prosedur Pemberian KCA


(8)

Gambar 4.1

Form Permintaan Kredit

2. nasabah menyerahkan barang jaminan dan persyaratan kredit

3. petugas Pegadaian memeriksa persyaratan kredit dan menguji serta

menilai barang jaminan.

4. Apabila nasabah berkenan terhadap besarnya taksiran kredit dan uang

pinjaman, maka nasabah dan petugas pegadaian menandatangani Surat

Bukti Kredit

5. Menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK)

Gambar 4.2

Surat Bukti Kredit

4.2.4 Prosedur Pelunasan


(9)

2) Foto copy KTP atau kartu identitas resmi lainnya dan menunjukkan

aslinya.

3) Membawa uang pinjaman dan sewa modal

4) Barang jaminan diserahkan kembali kepada nasabah.

4.2.5 Golongan uang pinjaman, sewa modal dan administrasi

Tabel 4.1 Golongan uang pinjaman

Gol. Uang Pinjaman Sewa Modal Biaya Adm.

A 20.000,- s/d 150.000,- 0,75 %

1%

d

ar

i

p

in

jam

a

n

B 151.000,- s/d 500.000,- 1,20%

C 501.000,- s/d 20.000.000,- 1,30%

D 20.500.000,- s/d n 1,00%

Keterangan :

1. Biaya administrasi dikenakan pada saat pencairan dan perpanjang

kredit.

2. Sewa modal dihitung dalam kelipatan per 15 hari.

3. Tariff sewa modal sewaktu-waktu dapat berubah


(10)

Contoh : Nyonya B menggadaiakan perhiasannya pada tgl 1 oktober 2010

dan memperoleh uang pinjaman (UP) sebesar Rp. 5 juta (Gol. C.) dan pada

siang harinya perhiasan tersebut akan ditebus kembali, maka besar

pelunasan yang harus dibayar Nyonya B adalah :

-UP Rp. 5.000.000,-

-Sewa Modal => 15 hari = (1% x UP) Rp. 5.000,-

Jumlah Rp. 5.005.000,-

Maka jumlah yg harus dibayarkan Rp. 5.005.000,- , dan apa bila

Nyonya B akan melunasi setelah hari ke 15 maka jumalah yg d’bayarkan

tetap sama, dan jika Nyonya B aan melunasi pada saat jatuh tempo yakni

dalam waktu 4 bulan maka jumlah yang harus dibayar adalah (8% x UP).

4.3 Kredit Angsuran Fidusia (KREASI), Kredit Angsuran System Gadai

(KRASIDA), dan Kredit Industri Rumah Tangga (KRISTA)

4.3.1 Persyaratan Kredit KREASI

1) Usaha milik sendiri

2) Kendaraan milik sendiri dan dalam wilayah kota tersebut

3) Kendaraan

Kondisi kendaraan 80%

Roda dua usianya 5 tahun terakhir

Roda empat usianya 10 tahun terakhir

4) Foto copy KTP


(11)

6) Rekening

PBB yang asli tahun terakhir

PLN yang asli 3 bulan terhkhir

PAM yang asli 3 bulan terhkhir

7) Foto copy BPKB+STNK+FAKTUR+BUKUUKIR (pick up) sebanyak

2 lembar

8) Surat izin usaha (SIUP/SITU/TDR/TDP/NPWP,minimal dari kelurahan

setempat)

9) Foto copy slip gaji 2 lembar (bagi pegawai)

10)Foto tempat usaha, rumah, kendaraan dan permohonan 1 lembar.

Perbedaan antara KREASI dan KRASIDA adalah pada barang

jaminannya. Kreasi menggunakan BPKB kendaraan jika Krasida

menggunakan emas dan berlian dengan jangka waktu s/d 3 tahun dan

angsuran tetap tiap bulan.

4.3.2 Persyaratan Kredit KRISTA

1) Terdiri dari kelompok ibu-ibu (5 orang).

2) Memiliki usaha

3) Foto copy KTP

4) Foto copy kartu keluarga yang berlaku 2 lembar

5) Foto tempat usaha, rumah, kendaraan dan permohonan 1 lembar.


(12)

4.4.1 Flowmap penerapan sistem pemberian kredit


(13)

Gambar 4.3

Gambar Flowmap sistem pemberian kredit

4.4.2 Diagram konteks perancangan penerapan sistem pemberian kredit di

Perum Pegadaian PROSES CEK KELAYAKAN BARANG JAMINAN INPUT DATA NASABAH DAN PINJAMAN ARSIP SBK FORM PENGAJUAN KREDIT FORM PENGAJUAN KREDIT SBK SBK CEK BESAR PINJAMAN SBK SBK TANDA TANGAN MANCAB SBK ARSIP SBK SBK


(14)

PEMBAYARAN ANGSURAN EVALUASI

UANG DAN SBK

FORM PENGAJUAN KREDIT

PENEBUSAN BARANG PENYIMPANAN BARANG JAMINAN

Gambar 4.4

Diagram Konteks sistem pemberian kredit

4.4.3 Data Flow Diagram perancangan penerapan sistem pemberian kredit di

Perum Pegadaian

F.DATA NASABAH, PINJAMAN dan BARANG JAMINAN

FPK DATA BJ

SBK

10jt> 10jt<

SBK dan Uang pinjaman

Gambar 4.5

DFD

NASABAH S.I

PENGKREDITAN KACAB NASABAH CEK KELAYAKAN BARANG JAMINAN INPUT DATA NASABAH,PIN JAMAN DAN BARANG TANDA TANGAN MANCAB BESAR PINJAMAN


(15)

BAB V PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Apabila penerapan pemberian kredit dan informasi pada perum

Pegadaian sesuai dengan fungsi dari sistem itu sendiri maka semuanya akan

bejalan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Sebaliknya jika

informasi yang diberikan kepada nasabah tidak berjalan dengan baik maka

tujuan perusahaan tidak tecapai.

Dengan demikian baik tidaknya sistem pemberian kredit dan informasi

ini tergantung pada kemampuan setiap individu dalam yang melaksanakan

program ini baik staff pusat ataupun staff cabang pembantu yang menangani.

Program yang diterapkan oleh staff Perum Pegadaian memiliki manfaat

yang sangat beguna bagi semua pihak dalam hubungan sosialaisasi maupun

acara lainya karena semakin baiknya system pemberian kredit dan informasi

yang diberikan kepada nasabah maka akan semakin banyak keuntungan yang

didapatkan selain untuk Perum Pegadaian juga bagi para nasabah.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil kerja praktek kerja lapangan yang dilakukan,

penulis mencoba menyampaikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat,


(16)

1. Pemberian informasi harap lebih diperbaiki lagi, agar para nasabah lebih

memahami isi dari informasi tersebut.

2. Untuk barang jaminan elektronik yang selayaknya memang pantas

dijadikan sebagai jaminan walaupun tidak terdapat dalam plafon, harap

untuk diterima. Karena hal ini dapat membuat nasabah yang amat


(17)

BAB III

PERUM PEGADAIAN

1.1Sejarah dan perkembangan Perum Pegadaian

Pegadaian merupakan sebuah lembaga BUMN yang bergerak

dibidang jasa perkreditan atas dasar hukum gadai. Menurut sejarah

berdirinya, Pegadaian didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda pada

tanggal 1 April 1901 dengan ditandai didirikannya Pegadaian cabang

Sukabumi. Sampai sekarang setiap tanggal 1 April diperingati sebagai Hari

Ulang Tahun Pegadaian.

Beberapa tahap lahirnya Pegadaian sampai dengan sekarang

Periode 1945-1949

Diwarnai ketidak stabilan negara karena Republik Indonesia yang masih

bayi masih harus mempertahankan kemerdekaan, maka Pegadaian terpaksa

harus mengungsi dan meninggalkan kantornya yang tinggal puing-puing.

Kepala jawatan Pegadaian saat itu adalah R. Hendrasin Tjokro Soedirjo.

Pengungsian dilakukan dengan memindahkan kantornya di Kebumen,

Magelang dan Yogyakarta. Akibatnya, pengaruh budaya Jawa sangat kental

sekali, pakaian kerja pegawai saat itu berupa kain jarik, beskap dan blangkon.


(18)

Periode 1960-an

1. Periode 1960an, Jawatan Pegadaian berubah statusnya menjadi Perusahaan

Negara (PN) Pegadaian, tepatnya pada tahun 1961. BUMN pada waktu itu

tidak ada yang berrjalan baik, termasuk Pegadaian.

2. Manajemen sangat Birokratis, berbau Feodal dan kurang Modal kerja.

Pemasukan minimum, modal menipis, Gaji diangsur, budaya Jawa kuat

terpelihara dan hubungan atasan dengan bawahan sengaja dibatasi karena

atasan hendak menanamkam wibawa dengan menjaga jarak, kalau ada

kesalahan bisa-bisa dimutasi ke cabang pembuangan, dan terjadi

penekanan untuk patuh pada atasan, karena itu mereka tidak perlu pintar,

kalau pintar nanti bisa menentang.

Masa Orde Baru

1. Pada awal pembangunan orde baru, Pegadaian berubah menjadi

Perusahaan Jawatan (Perjan) pada tahun 1969 yang ditandai

dengan suntikan modal baru oleh pemerintah dan pergantian

beberapa pejabat. Data nasabah masih sulit teridentifikasi, maka

pada kepemimpinan Sidi Pramono (1968-1974) sebagai kepala

Perjan menerbitkan buku nasabah agar memudahkan administrasi

data nasabah.

2. Pada masa Drs. Hardjojo (1974-1980), Jawatan mulai merekrut 13

Sarjana Ekonomi dan Hukum atau setingkat sarjana muda, yang


(19)

Kepala Kantor Daerah Pemeriksaan (KDP). Mulai terjadi

kemajuan, seperti mendapat gaji yang semestinya

3. Pada masa Soejono Wirdjosoedirdjo, SH (1980-1982) banyak

mencurahkan aspek infrastruktur, perbaikan gedung, serta manual

kerja untuk cabang, waktu itu buku manual peninggalan Belanda

belum sempat direvisi.

4. Pada masa J. Muljosedono (1982-1989) sempat memodernisasi

gedung dan terjadi pemekaran KDP, KDP merupakan kelanjutan

dari jabatan Kontrolir pada jaman Belanda yang sangat ditakuti dan

disegani. Jabatan ini sangat didambakan karena sebagai Penilik

atau Pemeriksa, mereka yang bukan KDP jangan harap dapat

jabatan yang lebih tinggi dari Kepala Seksi, betapapun

cemerlangnya otak dan prestasi. Inisiatif dan Inovasi masih rendah

karyawan masih malu kalau ditanya bekerja dimana, mereka akan

jawab sebagai pegawai Derektorat Keuangan.

Mengusulkan Perubahan status Perjan menjadi Perum, karena dengan status

lama tidak leluasa mengambil kebijakan kredit, kepegawaian, gaji, investasi,

dan lain-lain. Sebagai Perjan status karyawan adalah PNS, meskipun gaji dan

kesejahteraan tidak dibayar dari APBN. Rekruitmen, jabatan, karir dan

pensiun masih sangat kaku di undang-undang Kepegawaian. Pada Masa


(20)

Rendahnya tingkat pendidikan, status perusahaan yang tidak jelas, kualifikasi

dan etos kerja menyulitkan manajemen memberi motivasi para pegawai agar

bersikap profesional. Budaya Kerja masih saja diwarnai gaya Feodal yang

tertanam kuat pada Pejabatnya. Berdasarkan hal tersebut maka Sjamsir Kadir

dan Deddy Kusdedi yang semula menjabat Kepala Daerah Inspeksi mulai

melakukan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Visi: Pegadaian pada tahun 2010 menjadi perusahaan yang modern, Dinamis

dan Inovatif dengan usaha utama Gadai Misi: Ikut Membantu Program

pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan

menengah kebawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai

dan melakukan usaha lain yang mengntungkan. VISI DAN MISI Drs. Deddy

Kusdedi, MM .

2. Pada tahun 1991 Direksi meluncurkan Poster Maskot SI INTAN

Gambar 3.1

Maskot SI INTAN

3. Beginner’s Mind TRAMPIL ADI LAYANAN NUANSA CITRA Taqwa, Jujur, Berbudi Luhur, Loyal Mengusasi Pekerjaan, Tanggap, Cepat dan


(21)

Mengutamakan Pelanggan, untuk selalu mengembangkan diri. Penuh

Gagasan (Kreatif), Aktif, Menyukai Tantangan NILAI MORAL TINGGI

INOVATIF

4. Arti dari SI INTAN

1. Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal

batu intan sudah puluhan tahun ,

2. Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam

dalam suatu proses beratus tahun lamanya.

3. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain.

Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang (

brilliant ). Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian.

4. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan

Pegadaian.

5. Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna

sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima

kepada siapa saja.

6. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan

Pegadaian.

1.2Perubahan status

Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu

sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian


(22)

selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan

PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (P ERUM)

hingga sekarang.

Sampai saat ini Pegadaian merupakan satu-satunya BUMN yang

bergerak dibidang jasa gadai, oleh karena itu pemerintah memberikan hak

monopoli kepada Pegadaian untuk mengelola jasa perkreditan atas dasar

hukum gadai.

3.3 Logo, Visi,Misi, dan Motto Perum Pegadaian

3.3.1 Logo Perum PEGADAIAN

Gambar 3.2

Logo Pegadaian

Identitas korporat baru Pegadaian terdiri dari kombinasi teks

“PEGADAIAN” dengan simbol “pohon dan timbangan” yang

mencerminkan melindungi, bersahabat, transparan, mudah dan kokoh.

1. Pohon rindang adalah Melindungi dan membantu masyarakat,

Senantiasa bertumbuh dan berkembang, Mencerminkan keteduhan,

Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab dengan masyarakat


(23)

2. Timbangan berwarna hitam Keseimbangan dan keterbukaan dalam

pelayanan serta menjunjung tinggi kejujuran,

3. Teks “PEGADAIAN” huruf miring yaitu Sederhana, kepraktisan dan kemudahan, dinamis, terus bergerak maju. Sedangkan huruf balok melambangkan keteguhan dan kekokohan.

3.3.2 Visi Perum Pegadaian

Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi "CHAMPION" dalam pembiayaan

mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah.

3.3.3 Misi Perum Pegadaian

1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat

khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi

keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil

dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan

tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

3.3.4 Slogan Perum PEGADAIAN

Untuk menambah semangat kerja seluruh pegawainya, Perum

Pegadaian mempunyai slogan yang dipegang teguh, yaitu


(24)

Slogan ini mencerminkan ciri utama pelayanan Pegadaian, yaitu :

1. Mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dalam pelayanan

dalam waktu yang relative singkat.

2. Tidak menuntut persyaratan administrasi yang menyulitkan.

Slogan hanya digunakan untuk keperluan yang bersifat promosi

seperti yang dipakai dalam media iklan, brosur, leaflet, spanduk dan lain

sebagainya. Selain itu slogan atau semboyan tidak digunakan dalam

keperluan resmi atau dinas seperti kop surat, kartu nama, papan nama

kantor, amplop dinas dan sebagainya.

3.4 Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Perum Pegadaian

3.4.1 Tujuan Perum Pegadaian

1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan

program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya melalui penyaluran pinjaman uang pinjaman atas dasar hukum

gadai.

2. Pencegahan praktek ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar

lainnya.

3.4.2 Manfaat Perum Pegadaian

Bagi Nasabah

Prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih


(25)

Disamping itu, mengingat jasa-jasa yang ditawarkan perum pegadaian

maka manfat lain yang dapat diperoleh nasabah adalah:

- Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari suatu institusi yang telah

berpengalaman dan dapat dipercaya.

- Penitipan suatun barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat

dipercaya.

Bagi Perum Pegadaian

- Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh

peminjam dana.

- Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh

nasabah yang memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian

- Pelaksanaan misi perum pegadaian sebagai suatu badan usaha milik

negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian

bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur

dan cara yang relatif sederhana.

3.4.3 Fungsi Perum Pegadaian

Perum Pegadaian sebagai suatu badan usaha milik negara (BUMN)

yang berperan dalam bidang jasa gadai terbesar di Indonesia dan siap

melayani seluruh nasabah. Oleh karena itu Perum Pegadaian tentunya

memiliki beberapa produk dan jasa unggulan, yaitu:


(26)

Skim pinjaman dengan system gadai yang sesuai syariah Islam

dengan anggunan berupa emas, berlian, kendaraan bermotor dan

elektronik dan nasabah dikenakan ijaroh (biaya penyimpanan).

2. Kredit Angsuran Fidusia (KREASI)

Kredit untuk usaha mikro dan kecil dengan jaminan BPKB

kendaraan bermotor dengan jangka waktu s.d. 3 tahun dan angsuran

tetap setiap bulan.

3. Arrum

Skip pinjaman yang sesuai prinsip syariah Islam untuk usaha

mikro dan kecil dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor dengan

jangka waktu s.d. 3 tahun dan angsuran tetap setiap bulan dan

nasabah dikenakan ijaroh (biaya penyimpanan).

4. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

Kredit untuk usaha mikro dan kecil dengan jaminan emas dan

berlian dengan jangka waktu s.d. 3 tahun dan angsuran tetap setiap

bulan.

5. Kredit Industri Rumah Tangga (KRISTA)

Kredit untuk ibu rumah tangga yang memiliki usaha dan

tergabung dalam kelompok, dengan jangka waktu maksimal 2 tahun

dan angsuran tetap setiap bulan.


(27)

Kredit gadai dengan jaminan saham. Gadai efek dapat dilayani di

Unit Gadai Effek, Jl. Keramat Raya No. 162 Jakarta, Telp. (021)

3155550 Ext.102, Fax. (021) 3151610.

7. Jasa Penitipan Barang

Melayani jasa penitipan barang dan surat berharga di Cabang

Pegadaian.

8. Jasa Taksiran/Sertifikasi Perhiasan

Mengetahui kualitas dari perhiasan emas dan batu permata yang

dilakukan oleh tim penguji yang handal.

9. Mulia

Penjualan logam mulia dengan cara tunai ataupun kredit dengan

system syariah.

3.5 Kedudukan dan Struktur Organisasi Perum Pegadaian

1) Kedudukan Manager Cabang

Kedudukan manager cabang yaitu bertanggung jawab pada pengelolaan

kegiatan baik cabang maupun UPC.

2) Kedudukan Penaksir

Keduduka penaksir memeriksa barang jaminan sehingga mampu

ditemukan jumlah taksiran dan pinjaman yang akan diperoleh oleh

nasabah.

3) Kedudukan Kasir


(28)

4) Kedudukan Backoff

Kedudukan backoff yaitu mengerjakan laporan yang terjadi setiap harinya,

menyusun dan melayani hal yang berhubungan dengan surat menyurat.

Gambar 3.3


(29)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL………...………i

LEMBAR PENGESAHAN.………..ii

KATA PENGANTAR……….………..iii

DAFTAR ISI……….………vii

DAFTAR TABEL……….……..viii

DAFTAR GAMBAR……….…………ix

DAFTAR SIMBOL……….………...x

DAFTAR LAMPIRAN……….……...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan….………..1

1.2Identifikasi dan rumusan masalah………..……2

1.3Tujuan dan Manfaat………...2

1.3.1 Tujuan Pendidikan Praktek Kerja Lapangan……….…2

1.3.2 Tujuan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan……...……….….3

1.3.3 Manfaat Akademis………3

1.3.4 Manfaat Praktis……….……3

1.4Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan….……….….3

1.5Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan………..…..4 .


(30)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem ...6

2.1.1 Elemen Sistem Pada Perum Pegadaian...6

2.1.2 Karakteristik Sistem Kredit Pegadaian...8

2.1.3 Klasifikasi Sistem Kredit Pegadaian...9

2.2 Pengertian Informasi...9

2.3 Pengertian Sistem Informasi...11

2.4 Metode Pendekatan...11

2.5 Sarana dan Fasilitas Perum Pegadaian………...….11

2.6 Jasa- Jasa dan Pelayanan Perum Pegadaian………...….11

BAB IIIPERUM PEGADAIAN 3.1 Sejarah dan perkembangan Perum Pegadaian ... ………...…….14

3.2 Perubahan status………..18

3.3 Logo, Visi, Misi dan Slogan Perum Pegadaian……...……….……….19

3.3.1 Logo Perum Pegadaian……….19

3.3.2 Visi Perum Pegadaian………...20

3.3.3 Misi Perum Pegadaian………..20

3.3.4 Slogan Perum Pegadaian………..20

3.4 Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Perum Pegadaian………..21

3.4.1 Tujuan Perum Pegadaian……….21


(31)

3.4.3 Fungsi Perum Pegadaian……….……22

3.5 Kedudukan dan Struktur Organisasi Perum Pegadaian………...24

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADANASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan………..26

4.2 Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA)………...26

4.2.1 Prosedur pengajuan……….26

4.2.2 Persyaratan………..27

4.2.3 Prosedur Pemberian KCA………...27

4.2.4 Prosedur Pelunasan……….29

4.2.5 Golongan uang pinjaman, sewa modal dan administrasi………29

4.2.6 Perhitungan Sewa Modal………30

4.3 Kredit Angsuran Fidusia (KREASI), Kredit Angsuran System Gadai (KRASIDA), dan Kredit Industri Rumah Tangga (KRISTA)………31

4.3.1 Persyaratan Kredit KREASI………31

4.3.2 Persyaratan Kredit KRISTA………...………..32

4.4 Analisis penerapan Sistem yang sedang berjalan…………...………32

4.4.1 Gambar Flowmap penerapan sistem pemberian kredit ………33

4.4.2 Gambar konteks Diagram perancangan penerapan sistem pengkreditan di Perum Pegadaian………...34

4.4.3 Gambar Data Flow Diagram perancangan penerapan sistem pengkreditan di Perum Pegadaian……….34


(32)

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan……….35

5.2 Saran………35


(33)

1

DAFTAR PUSTAKA

http://pegadaian.co.id 30, Agustus 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian 15, September 2010

http://www.slideshare.net/rohmadjuari/pegadaian-presentasi-bagus-presentation 17, September 2010

fe-manajemen.unila.ac.id/~perkuliahan/bahanajar/.../PEGADAIAN.ppt 15, September 2010

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=9&submit.y=3&submit=prev&page=2&q ual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F1998%2Fjiunkpe-ns-s1-1998-31494015-13200-pegadaian-chapter1.pdf 23, September 2010

http://yanazmi.blogspot.com/2009/04/pengertian-informasi.html 30, September 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi 1, Oktober 2010


(34)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya berupa pikiran, tenaga dan segala sesuatu yang di anugerahkan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Laporan Kerja Praktek ini yang Berjudul “ANALISIS PEMBERIAN

KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU” , yang di susun untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menempuh program strata – 1.

Selama mengikuti program praktek kerja lapangan di Perum Pegadaian jl. Veteran No.1 Kota Bengkulu, penulis mendapat pengetahuan dan pengalaman baru di bidang jasa gadai barang. Pengetahuan yang didapat dari berbagai literatur menjadi lebih dimengerti karena para pembimbing memberikan penjelasan yang cukup dimengerti disertai contoh penerapanya. Penulis juga diberikan pengetahuan tentang cara menggunakan aplikasi sistem yang sedang berjalan Penulis yakin pengalaman ini akan sangat bermanfaat.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan laporan praktek kerja lapangan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki, Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua para pembaca.

Bandung,Oktober 2010


(35)

i

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA

NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Choirun Nisa NIM. 10507567

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(36)

(37)

RIWAYAT HIDUP Biodata

Nama Lengkap : Choirun Nisa NIM : 10507567

Jurusan : Manajamen Informatika Unuversitas/Institut/Politeknik : UNIKOM

Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Jln. Kubang Selatan No 62 / 081368956858 Alamat E-mail : i_loph@yahoo.com

Pendidikan Formal

1995-2001 : SDN 1 Metro Lampung 2001-2002 : SLTPN 4 Metro lampung 2002-2004 : SLTPN 1 Sungailiat Babel

2004-2007 : SMA Al Ma’soem Jatingangor Bandung 2007- Sekarang : Mahasiswi UNIKOM


(38)

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan

saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

suatu tujuan. Begitu pula yang terjadi pada Perum Pegadaian, baik itu

manager cabang, penaksir, kasir dan seluruh staff sangat memegang teguh

prinsip kebersamaan.

1.1.1 Elemen Sistem Pada Perum Pegadaian

Enam Elemen Kunci (SRIMEP) untuk Membangun “ Budaya Profesional”

1. Element 1: SIANGI LAHAN SUMBER DAYA INSANI

a) mengubah Image mulai sikap dan budaya kerja dari mental birokrat

menjadi ”Business Oriented” dan ”Profit Oriented”.

b) Aset Pegadaian yang begitu besar, daerah operasinya luas, cabangnya

banyak serta unit-unit pembantu cabang. Tetapi masih banyak

masyarakat yang belum mengetahiu fungsi dari unit-unit tersebut.

c) Misi Pegadaian yaitu memupuk keuntungan juga membantu

pemerintah dalam pembangunan dan ekonomi, dalam pemberian

kredit skala kecil atas dasar hukum gadai bagi masyarakat menengah

ke bawah dan tugasnya adalah mencegagh praktek Riba, rentenir, dan


(39)

2. Element 2: Revitalisasi Potensi Sumber Daya Insani (+) dan (-) nya

a) Manajemen mulai menjalankan Program Restrukturisasi di seluruh

aspek, termasuk aspek kepegawaian. Status karyawan dialihkan dari

PNS menjadi Pegawai perusahaan. Pengembangan Karir mulai

dilakukan atas dasar sistem Merit.

b) sejak tahun 1992 dilakukan penerimaan pegawai dengan kemampuan

(DIII, S1), psikotes dan mengutamakan putra daerah untuk

menggantikan pegawai yang pensiun. Seleksi dan rekruitmen tidak

lagi desentralisasi, namun dilaksanakan secara terbuka dengan kerja

sama universitas setempat sebagai konsultan.

3. Element 3: Intervensi Pengubahan Sikap Via Sensitivity Training

a) Kampanye perubahan budaya kerja mulai dilakukan di hotel-hotel

berbintang, dan presentasi Citra Baru Pegadaian.

b) Mengajak setiap Insan Pegadaian untuk mulai BERUBAH,

BERUBAH dan BERUBAH. Hal tersebut disambut sangat baik oleh

setiap karyawan, mengingat baru pertama kali dilakukan acara yang

sebegitu bagus. Diadakan juga seminar-seminar, ceramah bulanan,

studi banding, coffee morning, Pelatihan komputer, akuntansi, kursus

menaksir, kepemimmpinan, outbond, workshop, baik di dalam

maupun di luar negeri.

4. Element 4: Mandirikan Jati Diri Setiap Anggota

Dengan mengadakan program pelatihan, khususnya bagi karyawan


(40)

diperkenalkan yaitu karyawan memakai pakaian lengan panjang putih

dan celana warna gelap, pejabat memakai dasi, karyawati memakai

rompi atau blazer warna hijau.

5. Element 5: Etos Kerja di Tata Prima

Dengan menumbuhkan kebanggaan kepada perusahaan agar mampu

bergaul, yaitu dengan berbicara atas nama Pegadaian, baik pada waktu

seminar, di lingkungan Pemda. Benar atau salah yang dibicarakan

tidak jadi persoalan yaitu dengan prinsip ”Bad News is still Good

NewsPromosi dilakukan besar-besaran dengan Jargon ”Mengatasi

Masalah Tanpa Masalah” dan Budaya Intan diharapkan muncul di

setiap pegawai sejalan dengan citra baru di masyarakat.

6. Element 6: Pantau kemajuan Diri Sendiri (Self Assesment Analysis)

Dalam menangani pelayanan nasabah, semua cabang di renovasi dan

diperlengkapi kipas angin dan AC, ruang tunggu di sediakan televisi,

manajemen mulai mengenalkan sistem administrasi jaringan

komputer, yang sebelumnya belum ada, dan juga mengenalkan

produk-produk terbaru sehingga citra pegadaian lebih baik dimata

masyarakat.

1.1.2 Karakteristik Sistem Kredit Pegadaian

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa gadai pasti memiliki

karakteristik yang dapat membedakannya dengan perusahaan lain. Begitu


(41)

bergerak dibidang jasa gadai. Adapun karakteristik sistem kredit di Perum

Pegadaian adalah sebagai berikut

1. Sistem gadai merupakan salah satu bentuk

2. jaminan yang diatur dalam KUHPdt. Dalam

3. perjanjian pinjam uang, kreditur dapat

4. menentukan jaminan piutangnya berupa

5. barang bergerak yang nilainya seimbang

6. atau lebih besar dari jumlah piutang

1.1.3 Klasifikasi Sistem Kredit Pegadaian

Klasifikasi sistem kredit di Perum Pegadaian adalah sebagai berikut

1. Nasabah

2. Barang jaminan

3. Data

4. Penyimpanan

5. Program aplikasi

1.2 Pengertian Informasi

Data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan

berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan

datang. Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa


(42)

1. Benar atau salah, Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila

penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti

benar.

2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

3. Tambahan, Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan

baru pada informasi yang talah ada.

4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang

salah.

5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini

berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran

informasi tersebut.

Informasi dapat dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi kriteria-kriteria

sebagai berikut :

Informasi harus akurat dan jelas, Yaitu informasi yang tidak mengandung

keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang

menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus

menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak

menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.

Up to date (Tepat waktu), Yaitu informasi tersebut datang ke penerima

tidak terlambat karena informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak


(43)

Informasi harus relevan, yaitu informasi itu diterima bagi orang yang

membutuhkan atau bermanfaat bagi yang menerimanya.

1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sekumpulan komponen dari informasi yang saling terintegrasi untuk

mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah

komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol

atau komponen pengendali.

1.4 Metode Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan

adalah penelitian lapangan ( Field Research ) dengan melakukan interview

dan observasi serta penelitian kepustakaan ( liberary Research ).

1.5 Sarana dan Fasilitas Perum Pegadaian

Sarana dan fasilitas yang di berikan oleh perum pegadaian sudah

cukup tersedia dalam segi teknologi aplikasi dalam pelayanan pelanggan.

Hanya saja belum efisien.

1.6 Jasa- Jasa dan Pelayanan Perum Pegadaian


(44)

Barang Jami

Uang

NASABAH

PETUGAS PENAKSIR

KASIR Penetapan uang

Pinjaman:

Yaitu mengisyaratkan pemberian pinjaman atas dasar penyerahan

barang bergerak oleh penerima pinjaman. Sehingga nilai pinjaman yang

diberikan dipengaruhi oleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan.

Gambar 2.1

Proses pemberian pinjaman

b. Penaksiran Nilai Barang

Barang-barang yang akan ditaksir pada dasarnya meliputi semua barang

semua barang bergerak yang bisa digadaikan , terutama emas, berlian, dan

intan. Atas jasa pegadaian ini perum pegadaian memperoleh penerimaan

dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.

c. Penitipan Barang

Perum pegadaian dapat melakukan jasa tersenut karena perum

pegadaian mempunyai tempat yang memadai. Masyarakat biasanya

menitipkan barang di pegadaian pada dasarnya karena alasan keamanan


(45)

rumahnya untuk jangka waktu yang lama. Nasabah dikenakan ongkos

penitipan.

d. Jasa lain

Perum pegadaian dapat juga menawarkan jasa-jasa lain seperti kredit

pada pegawai, tempat penjualan emas, dll.

e. Pelelangan

Pelelangan dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut:

a. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa

menebus barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya

karena berbagai alasan.

b. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak

memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.

Hasil pelelangan akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban

nasabah kepada perum pegadaian yang terdiri dari:

Pokok pinjaman

Sewa modal atau bunga

Biaya lelang

Tidak Laku/lebih rendah dari taksiran dibeli pemerintah, kerugian


(1)

diperkenalkan yaitu karyawan memakai pakaian lengan panjang putih dan celana warna gelap, pejabat memakai dasi, karyawati memakai rompi atau blazer warna hijau.

5. Element 5: Etos Kerja di Tata Prima

Dengan menumbuhkan kebanggaan kepada perusahaan agar mampu bergaul, yaitu dengan berbicara atas nama Pegadaian, baik pada waktu seminar, di lingkungan Pemda. Benar atau salah yang dibicarakan tidak jadi persoalan yaitu dengan prinsip ”Bad News is still Good NewsPromosi dilakukan besar-besaran dengan Jargon ”Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” dan Budaya Intan diharapkan muncul di setiap pegawai sejalan dengan citra baru di masyarakat.

6. Element 6: Pantau kemajuan Diri Sendiri (Self Assesment Analysis) Dalam menangani pelayanan nasabah, semua cabang di renovasi dan diperlengkapi kipas angin dan AC, ruang tunggu di sediakan televisi, manajemen mulai mengenalkan sistem administrasi jaringan komputer, yang sebelumnya belum ada, dan juga mengenalkan produk-produk terbaru sehingga citra pegadaian lebih baik dimata masyarakat.

1.1.2 Karakteristik Sistem Kredit Pegadaian

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa gadai pasti memiliki karakteristik yang dapat membedakannya dengan perusahaan lain. Begitu pula dengan Perum Pegadaian yang merupakan salah satu perusahaan yang


(2)

bergerak dibidang jasa gadai. Adapun karakteristik sistem kredit di Perum Pegadaian adalah sebagai berikut

1. Sistem gadai merupakan salah satu bentuk 2. jaminan yang diatur dalam KUHPdt. Dalam 3. perjanjian pinjam uang, kreditur dapat 4. menentukan jaminan piutangnya berupa 5. barang bergerak yang nilainya seimbang 6. atau lebih besar dari jumlah piutang 1.1.3 Klasifikasi Sistem Kredit Pegadaian

Klasifikasi sistem kredit di Perum Pegadaian adalah sebagai berikut 1. Nasabah

2. Barang jaminan 3. Data

4. Penyimpanan 5. Program aplikasi

1.2 Pengertian Informasi

Data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang. Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :


(3)

1. Benar atau salah, Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti benar.

2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya. 3. Tambahan, Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan

baru pada informasi yang talah ada.

4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang salah.

5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran informasi tersebut.

Informasi dapat dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

Informasi harus akurat dan jelas, Yaitu informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.

Up to date (Tepat waktu), Yaitu informasi tersebut datang ke penerima tidak terlambat karena informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak mempinyai nilai.


(4)

Informasi harus relevan, yaitu informasi itu diterima bagi orang yang membutuhkan atau bermanfaat bagi yang menerimanya.

1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sekumpulan komponen dari informasi yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol atau komponen pengendali.

1.4 Metode Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah penelitian lapangan ( Field Research ) dengan melakukan interview dan observasi serta penelitian kepustakaan ( liberary Research ).

1.5 Sarana dan Fasilitas Perum Pegadaian

Sarana dan fasilitas yang di berikan oleh perum pegadaian sudah cukup tersedia dalam segi teknologi aplikasi dalam pelayanan pelanggan. Hanya saja belum efisien.

1.6 Jasa- Jasa dan Pelayanan Perum Pegadaian


(5)

Barang Jami

Uang NASABAH

PETUGAS PENAKSIR

KASIR Penetapan uang

Pinjaman:

Yaitu mengisyaratkan pemberian pinjaman atas dasar penyerahan barang bergerak oleh penerima pinjaman. Sehingga nilai pinjaman yang diberikan dipengaruhi oleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan.

Gambar 2.1

Proses pemberian pinjaman

b. Penaksiran Nilai Barang

Barang-barang yang akan ditaksir pada dasarnya meliputi semua barang semua barang bergerak yang bisa digadaikan , terutama emas, berlian, dan intan. Atas jasa pegadaian ini perum pegadaian memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.

c. Penitipan Barang

Perum pegadaian dapat melakukan jasa tersenut karena perum pegadaian mempunyai tempat yang memadai. Masyarakat biasanya menitipkan barang di pegadaian pada dasarnya karena alasan keamanan penyimpanan, terutama bagi masyarakat yang akan meninggalkan


(6)

rumahnya untuk jangka waktu yang lama. Nasabah dikenakan ongkos penitipan.

d. Jasa lain

Perum pegadaian dapat juga menawarkan jasa-jasa lain seperti kredit pada pegawai, tempat penjualan emas, dll.

e. Pelelangan

Pelelangan dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut:

a. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan.

b. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan. Hasil pelelangan akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah kepada perum pegadaian yang terdiri dari:

Pokok pinjaman

Sewa modal atau bunga Biaya lelang

Tidak Laku/lebih rendah dari taksiran dibeli pemerintah, kerugian ditanggung perum pegadaian.