BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode pemesanan bahan baku yang digunakan perusahaan adalah
menggunakan metode probabilistik dengan pola P ‘single’ dan ‘multiple item’ dengan jangka waktu pemesanan antara 2 minggu
sampai dengan 1 bulan. Dengan menggunakan metode ini, megakibatkan biaya simpan yang ditimbulkan menjadi tinggi.
Kelemahan-kelemahan metode perusahaan saat ini adalah bahan baku yang disimpan dianggap tidak saling berhubungan antara satu
dengan lainnya, terjadinya penumpukan bahan baku vanilie yang berlebihan dan kemungkinan terdapat bahan baku yang rusak
selama disimpan cukup besar. 2.
Metode perencanaan bahan baku yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan adalah metode Material Requirement Planning MRP
dengan teknik lotting Wagner-Whittin. Dengan menggunakan teknik lotting Wagner-Whitin maka biaya simpan yang
ditimbulkan dapat ditekan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan metode probabilistik dengan pola P ‘single’
dan ‘multiple item’. 3.
Manfaat yang didapat perusahaan dengan menggunakan metode MRP dengan teknik lotting Wagner-Whitin adalah penghematan
biaya total pengendalian persediaan sebesar Rp 1,813,958.84 atau 50.32 untuk 2004 periode Januari sd Maret. Selain
penghematan biaya total pengendalian persediaan, manfaat yang didapat dengan menerapkan usulan adalah meningkatnya tingkat
6-1
utilisasi operator untuk sebagian besar stasiun kerja. Hal ini berakibat pada penghematan biaya produksi sebesar Rp
54,000,128.- untuk jangka waktu 1 tahun mendatang.
6.2 SARAN
Saran-saran yang diusulkan terhadap Perusahaan Biskuit “X” adalah sebagai berikut:
Menimbang kapasitas produksi perusahaan untuk memenuhi
ramalan permintaan tahun 2004 hanya terpakai 48.77, maka sebaiknya kelebihan operator sebanyak 6 orang dipindahkan ke
bagian penjualan agar dapat meningkatkan permintaan biskuit
Penerapan metode pemesanan bahan baku dengan menggunakan teknik lotting Wagner-Whitin memerlukan kerjasama yang baik
antara bagian produksi, bagian gudang dan bagian pembelian supaya pemesanan yang dilakukan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
Kepala bagian produksi perlu diberi pelatihan supaya dapat menyusun rencana produksi dengan baik dan merencanakan
pemesanan kebutuhan bahan baku sesuai dengan metode usulan.
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
1. Makridakis, Spyros, Wheelwright,Steven C., McGee,Victor E., Metode dan
Aplikasi Peramalan, Jilid I, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta, 1995.
2. Biegel, John E., Production Control : a Quantitative Approach, Edisi kedua,
Prentice Hall of India, New Delhi, 1990. 3.
Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi UI,
Jakarta, Edisi revisi, 1999. 4.
Kusuma, Hendra, Manajemen Produksi : Perencanaan dan Pengendalian Produksi, ANDI, Yogyakarta, 2001.
5. Santoso, Diktat Kuliah Sistem Produksi, Universitas Kristen Maranatha,
Bandung, 2003. 6.
Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, Jann H.Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri, ITB, Bandung 1982.
7. Walpole, E. Ronald J., Pengantar Statistika, Edisi ketiga, Gramedia Pustaka
UTama, Jakarta, 1993. 8.
Silver, edward A., Pyke David F., Peterson Rein, Inventory Management and Production Planning and Scheduling, Third Edition, John Wiley and Sons