Gambar 3. Pungsi dan aspirasi kista ovarium. Jarum menembus
dinding kista sesuai dengan arah tuntunan guide yang tampak
berupa garis di layar monitor
II.2. Petik sel telur ovum pick-up
Petik sel telur ovum pick-up – OPU merupakan prosedur yang
terintegrasi dalam program fertilisasi in vitro. OPU dilakukan setelah sebelumnya pasien menjalani hiperstimulasi ovarium terkontrol.
Prosedur OPU mirip dengan prosedur aspirasi kista ovarium, dan merupakan prosedur yang dapat dilakukan secara rawat jalan.
Persiapan pada tindakan ini mirip dengan persiapan pada aspirasi kista ovarium. Setelah dilakukan tindakan a dan antiseptik daerah
vulva, vagina dan serviks, ditentukan jalur yang terpendek dan teraman. Selanjutnya jarum khusus untuk OPU ditusukkan menembus
dinding vagina menuju ke ovarium. Dilakukan aspirasi cairan folikel dengan menggunakan aspirator khusus yang dirancang sesuai
keperluan petik sel telur. Cairan folikel ditampung dalam wadah steril, untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium. Bila cairan folikel tidak
mengalir dengan lancar, dapat dilakukan pembilasan flushing menggunakan cairan khusus melalui jalur yang telah tersedia pada
jarum OPU.
4
Setelah seluruh folikel diaspirasi, jarum dikeluarkan dan dinding vagina diperiksa terhadap kemungkinan perdarahan. Dinding vagina
dibersihkan, dan pasien diobservasi. Gambar . Peralatan ovum pickup
Gambar. Folikel, guide, dan prosedur pungsi Gambar. Folikel setelah ovum pick-up
II.3. Aspirasi cairan dalam rongga pelvis
Koleksi cairan tidak terinfeksi pada rongga pelvis dapat diaspirasi dengan bantuan ultrasonografi transvaginal, baik untuk kepentingan
diagnosis maupun terapi. Kadang cairan tersebut dapat diaspirasi sempurna tanpa harus dilakukan pemasangan drain. Prosedur ini
dapat dilakukan untuk mengeluarkan cairan asites yang terlokulasi, urinoma, hematoma yang mencair, limfokel, dan kista inklusi
peritoneal. Pada prosedur ini digunakan jarum sepanjang 20-25 cm berukuran
20-22G. Prinsip insersi jarum ke dalam rongga pelvis adalah sama dengan prosedur aspirasi kista ovarium. Cairan dalam rongga pelvis
kemudian diaspirasi. Bila cairan yang keluar bersifat jernih, serous atau serosanguineus, dan pasien afebris, biasanya tidak diperlukan
pemasangan drain. Cairan yang dikeluarkan kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan Gram, kultur dan tes
resistensi, ataupun pemeriksaan lain yang relevan.
5
Gambar 4. Koleksi cairan di cavum Douglas
Gambar 5. Pungsi dan aspirasi cairan di cavum Douglas
II.4. Aspirasi abses pelvis