Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

(1)

(2)

(3)

(4)

DATA PRIBADI :

Nama Lengkap : Ekky Puspika Sari

Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 17 April 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Hemson Saidi

Nama Ibu : Nurbaiti


(5)

Telp/Hp : 089634146097

E-Mail : eky.puspika@yahoo.com

Hobby : Nonton, Shopping, Jalan-Jalan, Kuliner.

PENDIDIKAN FORMAL

2009-2013 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung (Berijazah) 2005-2008 : Sekolah Menengah Atas

SMA Negeri 3 Muara Enim Sumsel 2002-2005 : Sekolah Menengah Pertama

SMP YKPP Pertamina Prabumulih Sumsel 1996-2002 : Sekolah Dasar


(6)

Muara Enim

PELATIHAN :

1. Ceramah Umum Dekan Fisip UNIKOM “Peningkatan Kualitas Keilmuwan,

Keterampilan ICT dan Kewirausahaan sebagai fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unggulan “UNIKOM BANDUNG 2009”

2. Table Manner di Hotel Bannana-Inn Bandung 2010 3. Mentoring Agama Islam , UNIKOM BANDUNG 2010

4. Kegiatan Seminar Budaya Preneurship “Mengangkat Budaya Bangsa Melalui

Jiwa Enterpreneurship” UNIKOM BANDUNG 2010 5. Kunjungan Media Massa, JAKARTA 2011

6. Seminar World Enterpreneurship 2011

7. Workshop Sinematografi Communication , UNIKOM BANDUNG 2012

8. “National Lecturer Series –Modul Kewirausahaan” 2012

PENGALAMAN BEKERJA

1. Agustus-September 2012 Praktek Kerja Lapangan di PT. Indosiar Visual Mandiri Jakarta


(7)

(Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh ujian Strata-1 ( S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

EKKY PUSPIKA SARI 41809046

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2013


(8)

vi

Esa, karena dengan rahmat, hidayah dan karunia-Nya lah, peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu, dengan judul Skripsi, “Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiwa

Unikom Kota Bandung” (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi

Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiwa Unikom Kota Bandung). Pada dasarnya, tujuan dibuat Skripsi penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu satu syarat untuk mendapatkan nilai akhir bagi kelulusan di tingkat strata satu (S1), Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Komputer Indonesia.

Ucapan terimakasih sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada kedua orang tua peneliti Bapak Hemson Saidi dan Ibu Nurbaiti, terimakasih atas doa, dukungan, semangat, dorongan baik moril maupun materil yang selalu ada buat peneliti walaupun mereka jauh di Palembang. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih diperlukan penyempurnaan dari segi isi, penulisan kalimat, pengunaan bahasa, maka dengan segala kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Peneliti menyadari bahwa sepenuhnya masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan skripsi ini maka peneliti sangat mengharapkan dan menghargai sekali berbagai sumbangsih saran, teguran dan kritik dari siapa saja yang memeriksa dan membaca skripsi ini, sebagai bahan


(9)

vii

Dan peneliti juga menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan doa restu dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor UNIKOM yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian dan memberikan pengalaman baik akademis dan non akademis yang sangat beharga bagi peneliti selama melaksanakan kegiatan kuliah di Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIKOM yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian dan pengalaman non akademis yang sangat beharga bagi peneliti melaksanakan kegiatan kuliah di Universitas Komputer Indonesia. 3. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi terimakasih atas segala bantuan dan pengajaran selama perkuliahan ini.

4. Ibu Melly Maulin P, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, yang memberikan dukungan-dukungan dalam setiap perkuliahan untuk menjadikan peneliti sukses dalam menjalankan perkuliahan.


(10)

viii

6. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si selaku dosen wali dari peneliti, terimakasih atas segala bantuannya.

7. Bapak Sangra Juliano, S.I.Kom selaku Dosen Kemahasiswaan, terima kasih atas segala bantuannya.

8. Bapak Dr. Ali Syamsudin, S.Ag., M.Si selaku dosen penelaah dalam Skripsi ini yang telah membantu peneliti untuk mengarahkan Skripsi penelitian ini lebih baik lagi.

9. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia. Bpk. Olih Solihin S,Sos., M.Si, Bapak Inggar Prayoga, S.I Kom, Ibu Desayu Eka Surya S.Sos M.Si, Bpk Adiyana Slamet, S.IP, M.Si, dan ibu Tine Agustin Wulandari, S.I.Kom, dan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.

10.Kepada seluruh Dosen LB Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan ilmu-ilmu yang diberikan kepada peneliti selama di bangku perkuliahan.

11.Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi, Ibu Astri Ikawati, Amd.Kom, yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan perkuliahan, serta Skripsi yang peneliti laksanakan.


(11)

ix

13.Terimakasih kepada neneku tersayang, bi Eli, bi Sarni, Nunu serta keluarga besarku semua yang selalu memberikan doa, semangat serta nasehat kepada peneliti.

14.Terimakasih kepada Reno kurniawan dan keluarga Tante, Om, Nenek, Fadil, teteh Dian yang sudah baik menggangap peneliti seperti keluarga sendiri. 15.Terimakasih teman-temanku tersayang Ririn, Hendriyani, Galih, Eni, Lingga,

Jabang, Bang Rio, Oddix, Winda dan seluruh teman-teman di Unikom. Terimakasih atas dukungan dan semangatnya yang selalu ada di samping peneliti

16.Terimakasih juga kepada seluruh informan Ridwan, Ari, Cicil, Tian, Rizki yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

17.Terima kasih untuk teman-teman IK-2 2009 dan IK-Jurnal 1 yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya.

18.Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Skripsi penelitian ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa Skripsi penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan semua pihak dapat memberikan kritik dan saran agar dapat menjadi bahan evaluasi bagi peneliti. Peneliti memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat, baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga ALLAH SWT memberikan balasan


(12)

x

Bandung, Juli 2013


(13)

xi

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 13

1.2.1 Rumusan Masalah Makro . ... 13

1.2.1 Rumusan Masalah Mikro ... 13

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 13

1.3.1 Maksud Penelitian. ... 13

1.3.2 Tujuan Penelitian . ... 14

1.4 Kegunaan Penelitian ... 14

1.4.1 Kegunaan Teoritis. ... 14


(14)

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEIMKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka ... 16

2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu. ... 16

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi. ... 20

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi... 20

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi... ... 23

2.1.2.3 Tujuan Komunikasi ... 24

2.1.2.4 Unsur-Unsur Komunikasi 25 2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa. ... 27

2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Massa ... 27

2.1.3.2 Karakteristik Komunikasi Massa ... 28

2.1.3.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 30

2.1.4 Tinjauan Tentang Perilaku... 32

2.1.4.1 Pengertian Perilaku ... 32

2.1.4.2 Faktor-faktor Personal yang mempengaruhi Perilaku ... 33

2.1.4.3 Faktor-faktor Situasional yang mempengaruhi Perilaku ... 38


(15)

xiii

2.1.6 Tinjauan Tentang Media Baru . ... 44

2.1.7 Tinjauan Tentang Media Sosial . ... 46

2.1.8 Tinjauan Tentang Media Sosial Path . ... 49

2.1.9 Tinjauan Tentang Mahasiswa . ... 51

2.1.10 Tinjauan Tentang Teori Mediamorfosis. ... 54

2.12 Kerangka Pemikiran ... 56

BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN 3.1 Objek Penelitian ... 65

3.1.1 Sejarah Media Sosial Path. ... 65

3.1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Motto Media Sosial Path ... 70

3.1.2.1 Visi Media Sosial Path ... 70

3.1.2.2 Misi Media Path... 70

3.1.2.3 Tujuan Media Sosial Path ... 70

3.1.2.4 Motto Media Sosial Path ... 70

3.1.3 Fitur-Fitur Media Sosial Path. ... 71

3.1.4 Pendiri (Founder) Media Sosial Path... 82

3.1.5 Data Perkembangan Media Sosial Path ... 83

3.1.6 Tinjauan Mahasiswa Pengguna Path ... 84


(16)

xiv

3.2.2.2 Studi Lapangan ... 89

3.2.3 Teknik Penentuan Informan ... 92

3.2.4 Teknik Analisa Data ... 95

3.2.4.1 Uji Keabsahan Data ... 98

3.2.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 100

3.2.5.1 Lokasi Penelitian ... 105

3.2.5.2 Waku Penelitian... 105

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Analisis Data Informan ... 104

4.2 Deskripsi Analisis Hasil Penelitian ... 114

4.2.1 Motif yang mendasari perilaku komunikasi mahasiswa Unikom dalam mengakses media sosial Path .. ... 114

4.2.2 Perilaku komunikasi mahasiswa Unikom selama berinteraksi Menggunakan Path ... 124

4.2.2 Perilaku komunikasi mahasiswa Unikom pengguna media sosial Path dalam berbagi Informasi ... 135


(17)

xv

5.2 Saran ... 155

5.2.1 Saran Bagi Mahasiwa Pengguna Media Sosial Path . ... 155

5.5.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ... 156

DAFTAR PUSTAKA ... 158


(18)

DAFTAR PUSTAKA A. Buku Teks

Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi ke dua Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Deni Darmawan. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Fajar Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Jalaluddin Rakhmat, 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

---. 2008 . Psikologi Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

McQuail, Denis. 1991. Teori Komunikasi Massa. Erlangga. Jakarta.

Moleong, Lexy Johannes. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(19)

Mulyana, Deddy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya ---. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Morissan. 2010. Psikologi Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia.

---. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta:Kencana

Saverin, Werner J. James W. Tankard, Jr. 2011. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

B. Karya Ilmiah

Fadjri, Nurul. 2011. Perilaku Komunikasi Mahasiswa Dalam Situs jejaring sosial Twitter. Universitas Padjajaran. Bandung.

Hidayat, Eky Ahmad. 2010. Pola Perilaku Pecandu Internet di Kalangan Mahasiswa (Suatu Studi Deskriptif Tentang Pola Perilaku Pecandu Internet di Kalangan Mahasiswa Unikom). Universitas Komputer Indonesia. Bandung.


(20)

C. Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia

http://ceritapemenang.blogspot.com/2012/12/sosial-media-versus-media-massa.html

http://santisardi.wordpress.com/2012/12/12/sosial-media-menurut-kaplan-dan-haenlein-2/

http://wibawaadiputra.wordpress.com/2013/01/27/media-sosial-jejaring-sosial-social-media-social-network/

Adi Prakosa http://adiprakosa.blogspot.com/2008/10/komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html Pada Hari Minggu tanggal 22/05/2011

http://social-media.gopego.com/2011/12/path-social-media-pertama-yang-terapkan-teori-ilmu-sosial

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/02/21/path-berbagi-dengan-yang-terdekat-437233.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Path_%28jejaring_sosial%29

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/02/21/path-berbagi-dengan-yang-terdekat-437233.html

http://www.oktomagazine.com/arsip/3642/path..social.media.baru.yang.lebih.ama n

http://www.aplikanologi.com/gaya-hidup/path-sosial-media-untuk-orang-terdekat/ http://pandri-16.blogspot.com/2013/04/sejarah-berdiri-jejaring-sosial-media-path.html


(21)

http://pandri-16.blogspot.com/2013/04/sejarah-berdiri-jejaring-sosial-media-path.html

http://gopego.com/2011/12/path-social-media-pertama-yang-terapkan-teori-ilmu-sosial

http://www.marketing.co.id/blog/2012/04/19/media-sosial-dengan-jaringan-terbatas/

http://garputriani.wordpress.com/2011/12/08/media-sosial-menurut-kaplan-dan-haenlein/

http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial

http://wibawaadiputra.wordpress.com/2013/01/27/media-sosial-jejaring-sosial-social-media-social-network/

(http://pandri-16.blogspot.com/2013/04/sejarah-berdiri-jejaring-sosial-media-path.html)

(http://www.jeruknipis.com/read/2013/03/10/path-raih-pendapatan-terbesar-sepanjang-sejarah-dalam-24-jam-setelah-merilis-versi-30)

(http://www.trenologi.com/201301229319/path-siapkan-layanan-premium/)

(http://techrity.com/2013/03/11/pengguna-path-3-0-mengirimkan-1-juta-pesan-dalam-24-jam-pertama-path-3-0-dirilis/)


(22)

(23)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya menjadikan media sosial menjadi suatu kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat modern masa kini. Terbukti hanya dalam beberapa tahun Facebook telah menjadi media sosial paling populer di dunia dan Twitter telah menjadi media sosial fenomenal dengan sistem mini blogging-nya. Namun harus diketahui bahwa fungsi sebenarnya dari media sosial adalah untuk berbagi dengan sekelompok teman terpercaya dan keluarga, hal-hal yang ingin dibagikan akan jauh lebih pribadi dan lebih intim, orang akan membuka lebih banyak tentang diri mereka ketika dikelilingi oleh orang-orang yang lebih bisa dipercaya dari pada orang lain. Keterbatasan itulah yang mendasari lahirnya Path. Path merupakan situs media sosial baru yang dapat digunakan untuk saling bertukar foto atau komentar dengan teman atau kerabat dekat saja, tanpa adanya orang yang tidak dikenal. Path tidak seperti media sosial lainnya, karena tidak sembarang orang akan menemukan penggunanya. Kesederhanaan aplikasi Path inilah membuat para pengguna media sosial menyukainya.

Sejak diluncurkan November 2010, oleh Dave Morin yang sebelumnya bekerja di Facebook dan Apple, serta pengembang perangkat lunak Dustin Mierau dan Shawn Fanning, Path mendapat tempat di hati penggunanya. Path mempunyai tagline “The smart journal that helps you share life with the ones you love” yaitu


(24)

tentang hubungan yang bisa dipercaya sepanjang kehidupan seseorang, dalam satu waktu, seseorang hanya bisa memiliki 150 true relationships, dimana hubungan dengan orang-orang diluar itu bukan relationship yang termasuk dekat. (http://media.kompasiana.com/new-media/2012/02/21/path-berbagi-dengan-yang-terdekat-437233.html)

Dalam situs www.path.com diungkapkan oleh pengelolanya, “Hari ini kami bangga untuk memulai jaringan pribadi. Hampir semua dari kita membawa ponsel kamera, dan foto, kami menceritakan kisah-kisah hidup kita. Mulai hari ini, kami berharap jalan itu adalah tempat anda akan selalu merasa nyaman menjadi diri sendiri dan berbagi kisah hidup anda dengan teman-teman terdekat dan keluarga anda, melalui foto yang anda ambil setiap hari dengan perangkat mobile

anda”. (www.Path.com)

Path didesain berdasarkan sebuah teori ilmu sosial yang dikembangkan oleh seorang profesor di Oxford University. Berbeda dengan Facebook dan Twitter yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan jutaan orang, pada awalnya Path membatasi pertemanan hanya untuk 50 orang saja sehingga tidak akan bisa memiliki ribuan teman, seperti Facebook atau jutaan follower seperti Twitter, namun kini Path telah mengembangkan batas pertemanan itu hingga 150 orang. “CEO Path Dave morin mengatakan bahwa kami memilih angka 50 itu berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh Professor Robin Dunbar, seorang profesor Evolutionary Psychology. Profesor Dunbar menyarankan agar pertemanan hanya dibatasi pada angka 150 orang saja karena 150 adalah jumlah


(25)

maksimum hubungan sosial yang bisa dipertahankan oleh otak manusia setiap waktu”. (http://inkvibe.com/2013/02/path-social-media-terbaik-untuk-berbagi/)

Path berfokus pada berbagi cerita tentang kehidupan penggunanya kepada orang-orang terdekat saja. Dengan begitu, maka pengguna benar-benar memilih siapa saja orang-orang terdekat mereka dan pada akhirnya diharapkan membangun jaringan yang memiliki kualitas tinggi. Path merupakan perpaduan fitur-fitur yang sudah ada pada media sosial lain, seperti Friendster, Foursquare, Instagram, Facebook, Twitter, yang menjadi satu pada aplikasi media sosial Path ini.

Path merupakan situs media sosial baru yang kian ramai digunakan oleh sebagian masyarakat, terutama para remaja dan dewasa karena memang Path yang hanya bisa diakses di tablet dan smartphone (Android dan IPhone) saja. Tampilan yang sederhana tapi kaya akan fitur, inilah daya tarik dari Path ini sehingga banyak orang berlomba-lomba ingin membeli tablet dan smartphones untuk dapat memakai aplikasi Path. Hingga saat ini, media sosial personal ini sudah memiliki lebih dari 2 juta pengguna, dimana CEO Dave Morin mengatakan bahwa Path sangat banyak digunakan di kawasan Asia dan Eropa, yang menarik adalah walaupun kebanyakan pengguna masih dari dunia barat, pertumbuhan pengguna paling tinggi justru terjadi di Asia, termasuk Indonesia. (http://www.trenologi.com/201301229319/path-siapkan-layanan-premium/)

Sederhananya Path menyediakan layanan tertutup yang memungkinkan untuk mencatat kegiatan dan pikiran penggunanya. Ketika Path diluncurkan


(26)

pertama kalinya dua tahun yang lalu, tidak banyak orang yang mengerti fungsi dan tujuan diciptakannya layanan ini. Path saat itu merupakan aplikasi berbagi foto atau video lewat ponsel untuk teman-teman terdekat dan anggota keluarga saja. Karena semakin banyaknya pengguna tablet dan ponsel smartphones dan di ikuti juga dengan bertambah banyak pengguna Path, fitur yang di tawarkan semakin banyak. Layaknya Facebook, Foursquare, Instgram dan Twitter, Path dapat berbagi cerita, musik, foto, video, tempat dan film ke orang-orang terdekat. (http://inkvibe.com/2013/02/path-social-media-terbaik-untuk-berbagi/)

Gambar 1.1 Media sosial Path

(Sumber: blogspot.com)

Selain itu, Path juga dapat dijadikan alarm pribadi saat tidur dan bangun tidur. Path dibuat tidak samata-mata untuk meramaikan dunia media sosial yang kini marak untuk menandingi Facebook juga Twitter tetapi dibuat untuk menjadi sebuah jurnal kehidupan yang dapat digunakan untuk berbagi semua saat yang berbeda dan berharga dengan orang-orang terdekat, juga menjadi media sosial


(27)

populer di masyarakat dengan segala aplikasi dan menu yang ditawarkan. Path telah menjadi salah satu aplikasi yang must have di smartphone. Diantara sekian banyak pilihan untuk online sharing, Path memberikan fitur-fitur unik yang membedakannya dari media sosial populer lainnya seperti Facebook, Twitter, Instagram ataupun Google+. (http://inkvibe.com/2013/02/path-social-media-terbaik-untuk-berbagi/)

Ada satu lagi yang menarik dari Path, yaitu tersedianya delapan free filter lenses untuk mempercantik foto atau video yang siap di unggah untuk dibagikan ke teman terdekat. Hal ini seperti media sosial Instagram yang memiliki layanan utama sebagai tempat berbagi foto dengan beragam filter lenses. Path juga dapat dihubungkan dengan media sosial lainnya, seperti Facebook, Twitter, Foursquare dan Tumblr, setiap aktivitas kita di Path dapat juga dibagikan secara otomatis ke empat media sosial tadi dengan melakukan setting terlebih dahulu untuk menggunakan fitur sharing ini.

Di samping itu ada beberapa menu yang disediakan, seperti Home (timeline), Friend List, Activity (notifikasi), Path (laman profil pribadi) dan setting. Path menyediakan dua template foto atau gambar, yaitu profile picture dan cover photo pada laman Home (timeline) dan profil pribadi. Dengan banyak fitur dan layanan yang disediakan, Path seperti media sosial hibrida yang menggabungkan fitur-fitur yang terdapat di media sosial lain, di mana hanya dapat dinikmati pada segmen mobile saja, memang Path berusaha menjaga eksklusifitasnya dengan tidak membuat web apps.


(28)

Anggapan bahwa media sosial adalah media komunikasi internet populer saat ini memang tidak diragukan lagi kebenarannya, adanya fasilitas media sosial yang lengkap, dengan beberapa aplikasi di dalamnya inilah yang mempermudah komunikasi dengan para pengguna lainnya. Selain mempermudah dalam berkomunikasi, adanya media sosial ini disadari telah mempercepat tercapainya informasi tanpa memperhitungkan jarak maupun waktu. Pada prinsipnya, orang lain dapat berbagi informasi dengan orang lain kapanpun di manapun dengan pendukung media internet. Beberapa media sosial kini hadir dengan ide dan tampilan yang fresh, beberapa lainnya muncul dengan versi yang bersifat pengembangan dari yang sudah ada sebelumnnya.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses Facebook, Instagram, Twitter atau Path, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita

Media sosial menurut Kaplan dan Haenlein adalah

“Sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content.”1

1

http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran serta-fungsinya


(29)

Pada jaman seperti sekarang ini, banyak masyarakat menggunakan berbagai media untuk mengekspresikan diri mereka, contohnya dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, tidak ketinggalan juga pada pengguna media sosial terbaru yaitu Path yang sedang populer pada sebagian masyarakat, dalam hal ini Path memang situs media sosial yang belum semuanya dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, pada kenyataannya Path hanya dapat diakses oleh orang-orang yang mempunyai tablet dan ponsel smartphone saja, tidak seperti Facebook dan Twitter yang dapat diakses jutaan orang melalui jaringan internet maupun internet mobile.

Begitu banyaknya aplikasi-aplikasi media sosial canggih yang diciptakakan oleh perusahan-perusahan besar ternama, membuat masyarakat Indonesia khusunya mahasiswa dapat merubah kebiasaan dan perilaku komunikasinya, ini diperlihatkan pada pengguna media sosial yang sudah populernya sebelumnya seperti Twitter dan Facebook yang membentuk perilaku komunikasi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat dapat memberikan dampak bagaimana seseorang berperilaku atau bertindak dalam berbagai situasi komunikasi yang dihadapinnya.

“Perilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan

mengurangi penderitaan”. (Jalaluddin Rakhmat, 2008:22)

”Perilaku manuasia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi dan genetika”. 2

2


(30)

Kelley (1953) mendefinisikan komunikasi demikian :

The process by which and individual (the communicatorr) transmits stimult (ussualy verbal symbols) to modify, the behavior of other individu.” (komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya). (Marhaeni Fajar, 2009:31-32)

Jika mengikuti model-model transaksional maka perilaku komunikasi berarti tindakan seseorang sebagai pelaku komunikasi diartikan sebagai saling berbagi pengalaman atau the sharing of experience (Tubbs, 1983:342)

Banyak penyebab yang di timbulkan oleh efek media sosial yang mendorong orang memiliki perilaku komunikasi tertentu, salah satunya Path yang merupakan aplikasi media sosial yang dapat memenuhi seluruh yang diinginkan penggunanya dan merupakan alat komunikasi efektif yang memang berbeda dengan media sosial lainnya. Path bisa dikatakan media sosial yang sedang tren saat ini dibandingkan dengan media sosial lain yang sudah banyak digunakan oleh orang-orang. Inilah yang mendorong berbagai motif para mahasiswa untuk menggunakan media sosial ini, selain berbeda dan lengkap, Path yang exclusive dan hanya bisa diakses di gadget dan ponsel smartphone, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menggunakannya. Dari berbagai motif yang mendorong menggunakan media sosial, akan tumbuh semacam harapan yang dicarikan pemuasannya melalui media sosial Path tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu pola perilaku komunikasi penggunaan media sebagai perwujudan dari motif yang tinggi untuk menggunakannya.


(31)

“Motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu” (Alex Sobur, 2003:267)

Sedangkan menurut Ardiyanto dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu Pengantar :

“Motif merupakan suatu pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu”. (Ardiyanto, 2005: 87)

Budaya tak ubahnya perjalanan waktu. Tidak pernah berhenti walau dalam bentuk benih-benih lemah yang tak kuat melawan pergantian zaman.

Budaya juga tumbuh dalam suatu komunitas.” Inilah realitas budaya yang terjadi

di Indonesia menurut Djenar Maesa Ayu, seorang penulis perempuan Indonesia. Media sosial Path menunjukan jalan dimana mereka dapat berhubungan dan berinteraksi karena kesamaan sosialitas dalam perubahan budaya masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti perkembangan teknologi, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Koneksi tanpa batas telah menciptakan hubungan sosial yang instan sehingga intensitas untuk menghabiskan waktu berkomunikasi lewat media sosial Path menjadi tinggi. Ke exclusive pan Path yang tidak dimiliki oleh media sosial lain akan menjadi kan Path sebagai suatu bentuk komunikasi favorit bagi penggunanya selain dari media sosial lain. Path tak hanya menawarkan cara berinteraksi baru yang menyenangkan. Lewat Path ada ruang luas tersedia untuk menyentuh kehidupan sesama dan saling lebih menggenal lagi orang-orang terdekat.

Menurut C. P Chaplin mengatakan bahwa :

Interaksi adalah “Suatu pertalian sosial antara individu sedemikian rupa

sehingga individu yang bersangkutan saling mempengaruhi satu sama lain”. (Supriatna, 1984:254)


(32)

Tapi kini dapat kita lihat bahwa media sosial bukan lagi sekedar alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi saja, tetapi sudah menjadi suatu kesenangan hidup untuk orang-orang yang menggunakannya. Mereka dapat melakukan apapun di media sosial Path ini mulai dari berbagi foto, musik, film, buku, update status dan lain-lain yang kan menimbulkan suatu perubahan dalam perilaku komunikasi dari keexclusive pan media sosial Path ini.

Media sosial telah memudahkan seseorang untuk memperoleh dan menyampaikan informasi kepada orang lain dalam mencari informasi yang dibutuhkan, tentunya manusia akan melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya melalui komunikasi lewat media sosial Path ini. Kebutuhan akan pemenuhan informasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, begitu juga dengan aplikasi Path yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang lebih praktis. Di sini para pengguna Path dapat mencari informasi yang berguna dan bermanfaat untuk dirinya dari fitur-fitur yang ditawarkan tanpa harus repot-repot mencarinya di Google ataupun mencari lewat media konvensional.

Informasi adalah hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi sehingga mengalami pengolahan yang memberikan makna untuk berguna dan bermanfaat bagi bahan pembuat keputusan (Deni Darmawan, 2012:1-2).

Media sosial memang telah menjamur di kalangan masyarakat, terutama kini di kalangan mahasiswa, peneliti memilih mahasiswa Unikom sebagai penelitian karena melihat banyaknya mahasiswa yang mempunyai tablet dan ponsel smartphone keluaran terbaru dan membuat Path dapat dengan mudah


(33)

diakses oleh mahasiswa di manapun mereka berada. Path yang dibuat berdasarkan sebuah teori ilmu sosial oleh profesor Robin Dunbar di Oxford University memang sangat menarik perhatian dan memanjakan pengguna dengan kesederhanaanya yang exclusive, terbukti dari observasi yang dilakukan peneliti, banyaknya mahasiswa unikom yang menggunakan media sosial Path ini, membuat Path sangat intens diakses oleh mahasiswa Unikom di mana pun dan kapanpun mereka berada. Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial Path sudah menjadi faktor penting interaksi antar manusia

Kebanyakan masyarakat menganggap media sosial adalah kehidupan ke dua bagi mereka, sahabat untuk berbagi, dan tempat mencurahkan apa yang dirasakan dalam kehidupannya, tidak dipungkiri juga ini mungkin bisa terjadi pada mahasiswa yang memang sudah kecanduan pada penggunaan media sosial. Kehadiran media sosial Path selain untuk memudahkan penggunanya berkomunikasi dan berinterkasi dengan banyak orang serta mencari informasi, media sosial juga dapat digunakan untuk mengekspresikan diri penggunanya, inilah yang dapat membentuk perilaku komunikasi mahasiswa. Path juga telah memudahkan seseorang untuk menginterpretasikan isi hati, perasaan, apa yang tejadi dalam kehidupan penggunanya melalui tulisan, lagu maupun simbol sederhana dan lain-lain.

Memang sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti perkembangan terknologi baru, begitupun pada mahasiswa Unikom yang memang belajar di Universitas yang berbasis teknologi informasi, mahasiswanya modern yang tidak pernah ketinggalan tren media sosial yang


(34)

selalu menciptakan aplikasi-aplikasi canggih, populernya Facebook dan Twitter sudah menjadi hal yang biasa di kalangan mahasiwa Unikom, ini terlihat dengan banyaknya mahasiswa yang berinteraksi, berkomunikasi dan berbagi informasi dengan mahasiswa lain, mengekspresikan diri mereka dan sekedar menjalin silaturahmi lewat Facebook dan Twitter, apalagi kini muncul media sosial Path dengan fitur-fitur yang canggih dengan tampilan menarik dan merupakan layanan untuk berbagi dengan orang-orang terdekat, pasti akan membuat Path populer di kalangan mahasiswa Unikom, karena memang Path berbeda dengan media sosial lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memilih pengguna media sosial Path sebagai penelitian, karena ingin mengetahui perilaku komunikasi para pengguna media sosial Path di kalangan mahasiswa Unikom Bandung yang ditimbulkan oleh faktor-faktor personal dan faktor-faktor situasional yang memang membentuk perubahan perilaku komunikasi, dan tentunya dengan kelebihan dan kekurangan dari aplikasi Path ini, yang akan membawa dampak besar bagi perubahan perilaku mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari di kalangan mahasiswa Unikom sendiri.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut Bagaimana Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung .


(35)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan yang akan menjadi pokok masalah yang akan di teliti yaitu sebagai berikut:

1.2.1 Rumusan Masalah Makro

Bagaimana Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung?

1.2.2Rumusan Masalah Mikro

1. Bagaimana motif yang mendasari perilaku komunikasi mahasiswa Unikom dalam mengakses media sosial Path ?

2. Bagaimana perilaku komunikasi mahasiwa Unikom selama berinteraksi menggunakan media sosial Path ?

3. Bagaimana perilaku komunikasi mahasiwa Unikom pengguna media sosial Path dalam berbagi informasi ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana perilaku komunikasi para pengguna media sosial Path di kalangan mahasiwa Unikom kota Bandung.


(36)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan masalah yang diteliti maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui motif yang mendasari perilaku komunikasi mahasiswa Unikom dalam mengakses media sosial Path.

2. Untuk mengetahui perilaku komunikasi mahasiwa Unikom selama berinteraksi menggunakan media sosial Path.

3. Untuk mengetahui perilaku komunikasi mahasiwa Unikom pengguna media sosial Path dalam berbagi informasi.

1.4Kegunaan Penelitian

Secara teoritis penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian di atas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis.

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penulis berharap penelitian ini dapat mengembangankan kajian studi Ilmu Komunikasi secara umum dan perilaku komunikasi para pengguna media sosial Path di kalangan mahasiswa Unikom kota Bandung. Selain itu pula dapat menjadi praktis dan dapat memperdalam pengetahuan dan teori mengenai informasi yang berhubungan dengan studi ilmu komunikasi.


(37)

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.2.1Kegunaan Bagi Peneliti

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah wawasan serta sebagai salah satu rujukan untuk meneliti lebih lanjut dari sisi dan masalah penelitian yang sama dalam konteks psikologi komunikasi.

1.4.2.2Kegunaan Bagi Universitas

Untuk pihak universitas khususnya Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik berguna sebagai literatur bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian yang sama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk seluruh mahasiswa, untuk meningkatan pengetahuan mahasiswa tentang perilaku komunikasi para pengguna media sosial lainnya di kalangan mahasiswa.

1.4.2.3Kegunaan Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi mengenai perilaku komunikasi pengguna media sosial Path dan untuk bisa mendeksripsikan perilaku komunikasi yang muncul baik positif maupun negatif terhadap kemajuan teknologi terutama pada bidang media sosial.


(38)

16 2.1Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti mengambil skripsi yang berjudul “Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung” (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung). Penelitian skripsi tentang perilaku komunikasi ini, diberbagai universitas sudah banyak yang membahas, namun pembahasannya dan objeknya yang berbeda-beda.

Pada penelitian ini, peneliti melihat tinjauan penelitian sebelumnya mengenai pembahasan perilaku komunikasi yang sudah ada, peneliti dapat melihat dan mencarinya ke universitas-universitas yang ada di Bandung, penelusuran data online (Internet) dan membaca keterangannya diabstrak. Berikut ini judul penelitian sebelumnya yang mengangkat tentang perilaku komunikasi

1. Nurul Fadjri

Universitas Padjajaran (UNPAD)

Ilmu Komunikasi-Konsentrasi Manajemen Komunikasi (Lulusan 2011) Judul : Perilaku Komunikasi Mahasiswa Dalam Situs jejaring sosial Twitter


(39)

Abstrak :

Perilaku komunikasi mahasiswa dalam situs jejaring sosial twitter: Studi deskriptif kualitatif perilaku komunikasi pada mahasiswa pengguna situs jejaring sosial twitter, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya komunikasi melalui twitter pada mahasiswa yang mengakses situs tersebut dengan intensitas waktu yang tinggi, mengetahui perilaku komunikasi mahasiswa pengguna situs jejaring sosial twitter dalam menyampaikan informasi.

Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam kepada lima orang partisipan, observasi serta dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa berbagai faktor yang melatarbelakangi terjadinya perilaku komunikasi melalui twitter pada mahasiswa yang mengakses situs tersebut dengan intensitas waktu yang tinggi antara kebutuhan dalam mencari informasi, adanya fasilitas dan kemudahan internet, dan memiliki waktu luang yang banyak. Perilaku komunikasi pengguna situs jejaring sosial twitter memiliki perilaku yang mencari informasi, yaitu melakukan following, membaca timeline, melihat tranding topics di situs twitter. Perilaku mahasiswa yang mengakses situs jejaring sosial twitter memiliki perilaku yang berbeda dalam mencari informasi. Informasi yang disampaikan tergantung individu masing-masing pengguna situs twitter.


(40)

2. Eky Ahmad Hidayat

Unversitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Ilmu Komunikasi-Konsentrasi Jurnalistik (Lulusan 2010)

Judul : Pola Perilaku Pecandu Internet di Kalangan Mahasiswa (Suatu Studi Deskriptif Tentang Pola Perilaku Pecandu Internet di Kalangan Mahasiswa Unikom)

Abstrak :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku pecandu Internet di kalangan mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dimunculkan pertanyaan tentang bagaimana persepsi kegunaan internet, persepsi kemudahan menggunakan internet, sikap menggunakan internet, minat menggunakan internet dan pola perilaku pecandu internet. Tipe Penelitian ini adalah kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik analisis deskriptif. Sebagian besar data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi serta didukung oleh studi literatur.

Informan yang didapatkan sebanyak 5 orang yang berstatuskan sebagai mahasiswa Unikom yang mengalami kecanduan internet. Setelah dilakukan wawancara, peneliti melalukan katagorisasi dari pertanyaan yang diajukan dan hasil tersebut di analisis secara deskriptif menurut observasi serta wawancara kecil untuk memastikan bahwa informan adalah seorang pecandu internet. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada umumnya mahasiswa pecandu internet memiliki pengalaman


(41)

menggunakan internet lebih dari 6 tahun. Persepsi kegunaan bagi seorang pecandu yakni internet mampu memberikan akses informasi, interaksi, hiburan dan komunikasi yang mudah dan menyenangkan. Persepsi kemudahan bagi seorang pecandu yakni internet mampu memenuhi hasrat kesenangan dan memberikan kemudahan yang diharapkan penggunanya. Sikap pengguna internet dipengaruhi rasa manfaat dan rasa penasaran yang tinggi menjadikan faktor mereka menggunakan internet lebih lama dan berulang.

Daya tarik serta minat yang sangat tinggi untuk melakukan hubungan relasi di dunia maya, hiburan dan informasi menjadikan para mahasiswa mengalami kecanduan. Mahasiswa pecandu internet lebih nyaman mengakses internet di rumah pribadi. Akses internet dilakukan setiap hari dengan waktu acak, waktu penggunaan internet lebih dari 6 jam dalam sehari. Rasa kecanduan telah banyak mengubah pola hidup seorang pecandu internet. Kecanduan internet memberikan dampak buruk terhadap nilai perkuliahan mereka namun internet mampu memberikan dampak rasa percaya diri untuk berkomunikasi di dunia nyata bagi penggunanya.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa pola perilaku pecandu internet di kalangan mahasiswa ini telah memberikan banyak manfaat bagi pengetahuan dan kebutuhan, namun disisi lain kecanduan internet mampu menjadi sebuah gangguan terhadap pola hidup dan aktifitas lain yang akhirnya akan berdampak buruk bagi beberapa aspek kehidupan seorang mahasiswa pecandu internet. Saran bagi mahasiswa


(42)

pecandu internet adalah targetkan waktu menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan. Rubahlah persepsi internet sebagai alat pemuas kebutuhan dan hiburan. Perkuat hubungan relasi di dunia nyata. Perbanyak aktifitas di luar rumah dan aktifitas lainya selain menggunakan internet.

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu kebutuhan manusia, yang sangat mendasar. Seperti halnya makan dan minum, manusia membutuhkan komunikasi untuk kelangsungan hidupnya. Komunikasi diibaratkan seperti detak jantung, keberadaannya amat penting bagi kehidupan manusia. Namun kita sering melupakan betapa besar peranannya, sejak lahir manusia telah melakukan komunikasi dimulai dengan tangis bayi pertama merupakan ungkapan perasaannya untuk membina komunikasi dengan ibunya. Semakin dewasa manusia, maka semakin rumit komunikasi yang dilakukannya, dimana komunikasi yang dilakukan tersebut dapat berjalan lancar apabila terdapat persamaan makna antara dua pihak yang terlibat.

Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia, hampir 90% dari kegiatan keseharian manusia dilakukan dengan berkomunikasi. Dimanapun, kapanpun, dan dalam kesadaran atau situasi macam apapun manusia selalu terjebak dengan komunikasi. Dengan berkomunikasi manusia dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karena


(43)

berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang amat mendasar. Oleh karna itu sebagai makhluk sosial manusia senang tiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. la ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, Bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Dengan rasa ingin tabu inilah yang memaksa manusia perlu berkomunikasi.

Secara estimologi istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2003:9). Sedangkan secara terminologi yaitu penciptaan makna antara dua orang atau lebih lewat penggunaan simbol-simbol atau tanda-tanda. Komunikasi disebut efektif bila makna yang tercipta relatif sesuai dengan yang diinginkan komunikator. (Mulyana, 1999:49)

Beberapa para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Sebagaimana yang dikatakan oleh Everett M. rogers & Lawrence Kincaid (1981:18) menyatakan bahwa :

“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam”. (Marhaeni Fajar, 2009:32).

Lalu kemudian definisi dari Berelson dan Stainer (1964) yang menyatakan bahwa :

“Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lainnya.” (Marhaeni Fajar 2009:32)


(44)

Dan definisi dari Harold D. Lasswell (1960), sebagaimana di kutip oleh Sendjaja (1999:7) yaitu :

“cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan

menjawab pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan apa dengan saluran apa

kepada siapa dengan efek bagaimana)”. (Maehaeni Fajar, 2009:32)

Berbeda lagi dengan yang diungkapkan Hoveland (1948:371), Janis dan Kelley (1953) mendefinisikan komunikasi demikian :

The process by which and individual (the communicatorr) transmits stimult (ussualy verbal symbols) to modify, the behavior of other individu.” (komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya). (Marhaeni Fajar, 2009:31-32)

Definisi-definisi sebagaimana yang dikemukakan di atas, tentuh belum mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun paling tidak kita memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud komunikasi, walaupun masing-masing definisi memiliki pengertian yang luas dan beragam satu sama lainnya. Dari definisi di atas juga ditekankan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan tersebut mempunyai tujuan yakni mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya yang menjadi sasaran komunikasi.


(45)

2.1.2.2Fungsi Komunikasi

Menurut Effendy (2003 : 55) terdapat empat fungsi komunikasi, yaitu:

1. Menyampaikan informasi (to inform)

Dengan komunikasi, komunikator dapat menyampaikan informasi kepada komunikan. Serta terjadi pertukaran informasi antara komunikator dan komunikan.

2. Mendidik (to educate)

Komunikasi sebagai sarana untuk mendidik, dalam arti bagaimana komunikasi secara formal maupun informal bekerja untuk memberikan atau bertukar pengetahuan. Dan kebutuhan akan pengetahuan dapat terpenuhi. Fungsi mendidik ini dapat juga ditunjukan dalam bentuk berita dengan gambar maupun artikel.

3. Menghibur (to entertaintment)

Komunikasi menciptakan interaksi antara komunikator dan komunikan. Interaksi tersebut menimbulkan reaksi interaktif yang dapat menghibur baik terjadi pada komunikator maupun komunikan.

4. Mempengaruhi (to influence)

Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi, terdapat upaya untuk mempengaruhi komunikan melalui isi pesan yang dikirim oleh komunikator. Upaya tersebut dapat berupa pesan persuasif (mengajak)


(46)

yang dapat mempengaruhi komunikan. Komunikator dapat membawa pengaruh positif atau negatif, dan komunikan dapat menerima ataupun menolak pesan tersebut tanpa ada paksaan.

Keempat tujuan komunikasi di atas, turut mengambil peranan dalam setiap proses yang terjadi. Mulai dari mengubah sikap seseorang, merubah pendapat dan pandangan seseorang, merubah perilaku, serta merubah kehidupan sosial penggunanya.

2.1.2.3 Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan dari tujuan komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan komunikasi adalah mengharapkan adanya unpan yang diberikan oleh lawan bicara serta semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut.

Menurut Onong Uchjana Effendy (2003), tujuan dari komunikasi adalah :

1. Mengubah sikap ( to change the attitude )

Seperti telah dikemukakan sebelumnya dalam pembahasan, fungsi komunikasi adalah mempengaruhi seseorang. Tahap selanjutnya setelah seseorang terpengaruh ia akan merubah sikapnya. Inilah salah satu tujuan komunikasi. Mengubah sikap seseorang menjadi seperti yang diharapkan oleh si pemberi informasi.


(47)

3. Mengubah opini atau pendapat atau pandangan ( to change the opinion ) Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah pendapat atau opini seseorang sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak tertentu.

4. Mengubah perilaku ( to change the behaviour )

Mengubah perilaku seseorang sesuai dengan informasi yang telah diberikan sehingga berperilaku sesuai yang diharapkan oleh si pemberi informasi.

5. Mengubah masyarakat ( to change the society )

Apabila dalam point di atas perilaku dititikberatkan lebih kepada individu, dalam point ini, perubahan dititikberatkan pada suatu kelompok yang bersifat lebih dari satu, bahkan lebih dari dua. Sehingga perubahan terjadi secara masal.

Jadi dapat disimpulkan tujuan komunikasi itu adalah mengharapkan perubahan sikap, perubahan pendapat, perubahan perilaku, perubahan sosial. Serta tujuan utama adalah agar semua pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh komunikan dan menghasilkan umpan balik.

2.1.2.4Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi di dalam buku Jurnal Komunikasi dan Informasi oleh Deddy Mulyana menyatakan dalam versi yang lebih besar ada 6 unsur pesan komunikasi sebagai berikut :


(48)

Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.

2. Communicator (komunikator) atau penyampaian pesan

Sebagaimana sumber, komunikator juga mengenal “credibility of communicator” atau kepercayaan kepada komunikator.

3. Message (pesan)

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan (thema) yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.

4. Channel (saluran)

Channel adalah saluran penyampaian pesan dan lebih sering disebut

dengan “media”.

5. Audience (komunikasi) atau penerima pesan

Komunikan dapat kita golongkan dalam 3 jenis yaitu personal (orang perorang), kelompok dan massa. Pada saat komunikasi dilancarkan, mengahadapi komunikan perlu di perhatikan 3 hal yakni keanggotaan kelompok, proses seleksi, kecenderungan.

6. Effect (Hasil)

Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. (Mulyana, 2005:5)


(49)

2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukan oleh Bittner (Rakhmat, 2003:188) dalam buku Elvinaro, Lukiati dan Siti yang berjudul Komunikasi Massa Suatu pengantar, yakni :

“Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people)”. (Elvinaro,Lukiati & Siti, 2007:3)

Dari definsi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik, surat kabar dan majalah keduanya disebut sebagai media cetak.

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukan oleh ahli komunikasi lain yaitu Gerbner, yang dikutip dari bukunya (Rakhmat, 2003:188), komunikasi menurut Gerbner (1967) yaitu :

Mass communication is the technologically and institusioanally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message industrial societis”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri). (Elvinaro,Lukiati & Siti, 2007:3)


(50)

Menurut ahli komunikasi lainnya, definisi komunikasi massa menurut Meletzke yang dikutip dari bukunya (Rakhmat, 2003:188), yaitu :

“Komunikasi massa memperlihatkan sifat dan ciri komunikasi massa

yang satu arah dan tidak langsung ebagai akibat dari penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang”. Dalam definisi Melezke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada public yang tersebar. Istilah tersebar menunjukan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di satu tempat, tetapi tersebat diberbagai tempat. (Elvinaro,Lukiati & Siti, 2007:3-4)

2.1.3.2Karakteristik Komunikasi Massa

Kita sudah mengetahui bahwa definisi-definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi lainnya dapat dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula kita dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa. Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok, perbedaanya terdapat dalam komponen-komponen yang terlibat di dalamnya dan proses berlangsungnya komunikasi tersebut. Berikut ini karakteristik-karakteristik komunikasi massa yaitu :

1. Komunikator terlembagakan

Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya, kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa baik itu media cetak maupun elektronik.


(51)

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum.

3. Komunikannya anonym dan heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen. Pada komunikasi antarpersona, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya.

4. Media massa menimbulkan keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai nya relatif banyak dan tidak terbatas.

5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan

Salah satu prinsip komunikasi menurut (Mulyana, 2000:99) adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan yaitu dimensi isi menunjukan muatan atau isi komunikasi yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. (Elvinaro,Lukiati & siti,2007:9)

6. Komunikasi massa bersifat satu arah

Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.


(52)

7. Stimulasi alat indera terbatas

Ciri komunikasi massa lainnyayang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasialat indera terbatas. Pada komunikasi antarpersona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan , dapat di gunakan secara maksimal.

8. Umpan balik tertunda (delayed) dan tidak langsung (indirect)

Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback merupakan faktor penting dalam proses komuniaksi antar persona, kelompok dan massa. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan.

2.1.3.3Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa secara umum menurut Effendy (1993) dalam buku Elvinaro, Lukati dan Siti (2007:18), mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :

1. Fungsi Informasi

Funngsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (massa education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya


(53)

mendidik, salah satu cara mendidik yang disajikan media massa melaui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.

3. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa seacara implisit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainnya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar.

Sedangkan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Domminick (2001) dalam buku Elvinaro, Lukiati & Siti yang berjudul Komunikasi Massa Suatu Pengantar tediri dari :

1. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama yaitu : a. Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan)

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau serangan militer.

b. Instrumental surveillance (pengawasan instrumental)

Fungsi pengawasa instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.


(54)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan .nggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu,

4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi penyebaran nilai tidak kentara, fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

5. Entertaiment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi bahwa kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan.

2.1.4 Tinjauan Tentang Perilaku 2.1.4.1 Pengertian Perilaku

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi dan atau genetika1. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar,

1

Adi Prakosa http://adiprakosa.blogspot.com/2008/10/komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html Pada Hari Minggu tanggal 22/05/2011


(55)

perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalah artikan sebagai perilaku sosial yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.

“Perilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan

mengurangi penderitaan”. (Jalaluddin Rakhmat, 2008:22)

Perilaku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan (respons) terhadap rangsangan (stimulus), karena itu rangsangan mempengaruhi tingkah laku. Intervensi organisme terhadap stimulus respon dapat berupa kognisi sosial, persepsi, nilai, atau konsep. Perilaku adalah satu hasil dari peristiwa atau proses belajar. Proses tersebut adalah proses alami. Sebab perilaku harus dicari pada lingkungan eksternal manusia bukan dalam diri manusia itu sendiri.2

2.1.4.2Faktor-Faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Edward E. Sampson (1976) dalam buku dalam bukunya

Psikologi Komunikasi “terdapat dua perspektif yang berpusat pada personal (person-contered perspective) dengan perspektif yang berpusat pada situasi (situation-contered persperctive).” (Jalaluddin Rakhmat , 2008:33)

2


(56)

Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa sikap instink, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar ada dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.

1. Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dari kedua orang tuanya. Begitu besarnya pengaruh warisan biologis sampai muncul aliran baru, yang memandang dalam segala kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, moral berasal dari struktur biologisnya.

Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Program ini disebut sebagai “epigenetic rules” mengatur perilaku manusia sejak kecenderungan menghindari incest, kemampuan memahami ekspresi wajah, sampai kepada persaingan politik. Walaupun banyak sarjana menolak sosiobiologis sebagai determinisme biologis dalam kehidupan sosial, tidak seorangpun yang menolak kenyataan bahwa struktur biologis manusia genetika, sistem saraf, dan sistem hormonal sangat mempengaruhi perilaku manusia. Sistem genetis, misanya, mempengaruhi kecerdasan, kemampuan sensasi dan emosi. Sistem saraf mengatur


(57)

pekerjaan otak dan proses pengolahan informasi dalam jiwa manusia. Sistem harmonal bukan saja mempengaruhi mekanisme biologis, tetapi juga proses psikologis. (Jalaluddin Rakhmat, 2008:34).

2. Faktor Sosiopsikologis

Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial inilah memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku manusia, terdapat tiga komponen yaitu :

a. Komponen Afektif

Komponen afektif adalah aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Komponen afektif terdiri dari motif sosiogenis, sikap, dan emosi. Komponen afektif terdiri dari :

 Motif sosiogenis

Motif sosiogenis sering juga disebut motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat menentukan. Berbagai klasifikasi motif sosiogenis disajikan di bawah ini dalam buku Jalaluddin Rakhmat (2008) :

W.I Thomas dan Florian Znaniecki :

 Keinginan memperoleh pengalaman baru

 Keinginan mendapat respons

 Keinginan akan pengakuan


(58)

David McClelland :

 Kebutuhan berprestasi (need for achievement)

 Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)

 Kebutuhan berkuasa (need for power) Abraham Maslow :

 Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)

 Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs)

 Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)

 Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self actualization) Melvin H. Marx :

1. Kebutuhan Organismis

 Motif ingin tahu (curiousity)

 Motif kompetensi (competence)

 Motif prestasi (achievement) 2. Motif-motif sosial

 Motif kasih saying (affliation)

 Motif kekuasaan (power)

 Motif kebebasan (Independence)  Sikap

Sikap adalah konsep konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan.


(59)

 Emosi

Emosi menunjukan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis.

Fungsi-fungsi emosi (Coleman dan Hammen, 1974:462) yaitu :

 Emosi adalah pembangkit energi (energizer)

 Emosi adalah pembawa informasi (messanger)

 Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal

 Emosi juga merupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita

b. Komponen Kognitif

Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. Kompenen kognitif merupakan komponen tentang kepercayaan. Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis, kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman, atau instuisi.

c. Komponen Konatif

Adalah volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Komponen konatif terdiri dari :


(60)

1. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan.

2. Kemauan

Menurut Richard Dewey dan W,J Humber, kemauan merupakan :  Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu

kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan.  Berdasarkan pengetahuan, tentang cara-cara yang diperlukan

untuk mencapai tujuan

 Dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan

 Pengeluaran energi yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

2.1.4.3 Faktor-Faktor Situasional yang Mempengaruhi Perilaku

Dalam buku Jalaluddin Rakhmat 2008 , berjudul Psikologi Komunikasi Delgado menyimpulkan bahwa respons otak sangat dipengaruhi oleh “setting” atau suasana yang melingkupi organisme (Packard, 1978:45). Kesimpulan Delgado membawa kita pada pengaruh situasional terhadap perilaku manusia. Edward G. Sampson menyebutkan ada beberapa faktor situasional yaitu sebagai berikut :

1. Aspek-aspek objektif dari lingkungan a. Faktor Ekologis


(61)

 Faktor geografis

Kaum determinisme lingkungan sering menyatakan bahwa keadaan alam mempengaruhi gaya hidup dan perilaku.

 Faktor iklim dan meteorologis b. Faktor Desain dan Arsitektural

Dewasa ini telah tumbuh perhatian di kalangan para arsitek pada pengaruh lingkungan yang dibuat manusia terhadap perilaku penghuninya. Satu rancangan arsitektur dapat mempengaruhi pola komunikasi di antara orang-orang yang hidup dalam naungan arsitektural tertentu.

Osmond (1957) dan Sommer (1969) memmbedakan antara desain bangunan yang mendorong orang untuk berinteraksi (sociopetal) dan rancangan bangunan yang menyebabkan orang menghindari interaksi (sociofugal). Pengaturan ruangan juga telah terbukti mempengaruhi pola-pola perilaku yang terjadi di tempat itu. c. Faktor Temporal

Telah banyak diteliti pengaruh waktu terhadap bioritma manusia, menurut (Panati, 1981:128) dari tengah malam sampai pukul 4 fungsi tubuh manusia bearada pada tahap yang paling rendah, tetapi pendengaran sangat tajam pada pukul 10, bila anda orang introvert, konsentrasi dan daya ingat anda mencapai puncaknya. Pada pukul 3 sore orang-orang ekstrovert memcapai puncaknya dalam kemapuan analisis dan kreativitas (Jalaluddin Rakhmat, 2008:45)


(62)

Tanpa mengetahui bioritma sekalipin banyak kegiata kita diatur berdasarkan waktu makan, pergi ke sekolah, bekerja, beristirahat, berlibur, beribadat, dan sebagainya. Satu pesan komunikasi yang disampaikan pada pagi hari akan memberikan makna yang lain bila disampaikan pada tengah malam, Jadi yang mempengaruhi manusia bukan saja di mana mereka berada tetapi juga bila mana mereka berada.

d. Suasana Perilaku (Behavior Setting)

Selama bertahun-tahun, Roger Barker dan rekan-rekannya meneliti efek lingkungan terhadap individu. Lingkungan dibaginya ke dalam beberapa satuan yang terpisah seperti contoh pesta, ruangan kelas, toko, rumah ibadat, pemandia, bioskop, yang disebut suasana perilaku. Pada setiap suasana terdapat pola-pola hubungan yang mengatur perilaku orang-orang di dalamnya.

e. Teknologi

Pengaruh teknologi terhadap perilaku manusia sudah sering dibicarakan orang. Revolusi teknologi sering disusul dengan revolusi dalam perilaku sosial. Alvin Tofles melukiskan tiga gelombang peradaban manusia yang terjadi sebagai akibat perubahan teknologi. Lingkungan Teknologi (technosphere) yang meliputi sistem energi, sistem produksi, dan sistem distribusi, membentuk serangkaian perilaku sosial yang sesuai dengannya (sociosphere). Bersamaan dengan itu tumbuhlah pola-pola penyebaran informasi (infosphere)


(63)

yang mempengaruhi suasana kejiwaan (psychosphere) setiap anggota masyarakat. (Jalaluddin Rakhmat, 2008:46)

Dalam ilmu komunikasi, Marshall McLuhan (1964) menunjukan bahwa bentuk teknologi komunikasi lebih penting dari pada isi media komunikasi. (Jalaluddin Rakhmat, 2008:46)

f. Faktor-faktor sosial  Struktur organisasi  Sistem peranan  Struktur Kelompok  Karakteristik Populasi

2. Lingkungan Psikososial seperti dipersepsi : a. Iklim Organisasi dan kelompok

b. Ethos dan iklim institusional dan kultural

3. Stimuli yang Mendorong dan Memperteguh Perilaku

Beberapa peneliti psikogi sosial, seperti Fredericsen Price dan Bouffard (1972), meneliti kendala situasi yangb mempengaruhi kelayakan melakukan perilaku tertentu. Ada situasi yang memberikan rentangan khlayak perilaku (behavioral appopriatennes), seperti situasi di taman dan situasi yang banyak memberikan kendala pada perilaku, seperti masjid. Situasi yang permisif memungkinkan orang melakukan banyak hal tanpa harus merasa malu. Sebaliknya situasi restriktif menghambat orang untuk berprilaku sekehendak hatinya.


(64)

2.1.5 Tinjauan Tentang Internet 2.1.5.1 Pengertian Internet

Istilah internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon.

“Internet (International Networking) atau Net adalah kumpulan luas dari jaringan komputer yang saling terhubung di seluruh dunia, mulai dari komputer kecil (personal computer atau PC) di rumah-rumah sampai komputer besar diperusahaan-perusahaan”. (Deni Darmawan, 2012:97)

“Definisi yang lain adalah internet bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar di mana setiap penduduk memiliki alamat (internet addres) yang dapat digunakan untuk berkirim surat atau informasi. Jika penduduk itu ingin memiliki kota elektronik tersebut, cukup dengan menggunakan komputer sebagai kendaraan. Hubungannya bertumpu di atas media telekomunikasi, inilah yang disebut sebagai “Global Village

atau “perkampungan sejagat”. (Deni Darmawan, 2012:97)

Fasilitas internet yang paling terkenal, yaitu World Wide Web (WWW), adalah bagian internet yang relati baru, sedangkan fungsi seperti mengirim dan menerima Elektronik Mail (E-Mail) sudah dimanfaatkan orang selama lebih dari 30 tahun.


(65)

2.1.5.2 Sejarah Internet

Di era perang dingin 60-an, pemerintah Amerika ingin mengembangkan satu sarana yang memungkinkan saluran komunikasi tetap terbuka jika terjadi serangan nuklir. Metode yang ada pada saat itu memerlukan titik-titik tertentu untuk pengiriman pesan serta pusat-pusat kendali untuk mengelolanya. Jika salah satu titik di bom, keseluruhan jaringan bisa tidak berfungsi. Maka Advanced Research Projects Agency (US Defense ARPA) datang dengan usulan jaringan

komputer “kedap bom” tanpa harus ada pusat kendali. Jadi bila satu bagian dari

sambungan jaringan terganggu dari serangan musuh, informasi yang melalui sambungan itu secara otomatis dipindahkan ke sambungan lainnya.

Setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Baru pada awal 90-an, sebagian dari jaringan ARPA tersebut berubah menjadi internet yang bisa diakses masyarakat umum sampai sekarang.

2.1.5.3 Manfaat Internet

Fungsi utama internet adalah media untuk komunikasi dan pertukaran informasi. E-mail memungkinkan kita mengirim surat dan file jenis lain kepada para pengguna internet. Ada juga newsgroup yang memungkinkan orang mendiskusikan beragam hal. Program chat membuat kita berkomunikasi (ngobrol) dengan orang lain secara langsung, seperti telepon cuma dalam bentuk tertulis. Lalu ada aktifitas sehari-hari yang dapat dilakukan seperti membeli buku atau


(66)

mencari lowongan kerja. selain itu juga internet dapat menjadi media promosi bagi suatu produk atau jasa.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

2.1.6 Tinjauan Tentang Media Baru (New Media)

Kehadiran jenis-jenis media baru telah memperluas dan merubah keseluruhan spektrum dari kemungkinan-kemungkinan sosio-teknologi terhadap komunikasi publik. Media sosial seperti Facebook, Twitter dan Path merupakan jenis-jenis media baru yang termasuk dalam kategori online media. Jenis-jenis media baru ini memungkinkan orang bisa berbicara, berpartisipasi, berbagi dan menciptakan jejaring secara online.

Tindak komunikasi melalui media secara intensif dapat dilakukan diantara penggunanya, di samping tindak komunikasi yang berlangsung secara intensif pengguna juga cenderung berkomunikasi secara ekspresif . Orang-orang bisa merasa lebih nyaman dan terbuka serta kemungkinan lebih jujur dalam menyampaikan pesan-pesan yang ingin dipertukarkan dengan orang lain. Melaui media sosial, aktivitas-aktivitas pengungkapan diri dapat dilakukan hampir


(67)

tambah hambatan psikologis, bahkan mungkin proses penetrasi sosial seperti layaknya dalam jalinanan komunikasi antarpribadi, dari tahapan orientation menuju stabel exchange bisa berjalan dengan intensif. Meskipun dampak negatif dari pemakaian media sosial juga tidak bisa dihindari.

Dalam catatan McQuail (2010:141), ada perubahan-perubahan penting yang berhubungan dengan munculnya media baru, yaitu :

1. Digitalisasi dan konvergengsi semua aspek dari media.

2. Interaktivitas dan konektivitas jejaring yang meningkat.

3. Mobilitas dan delokasi pengiriman dan penerimaan (pesan).

4. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak

5. Munculnya beragam bentuk baru dari media “gateway”, yaitu pintu masuk untuk mengakses informasi pada Web atau untuk mengakses Wen itu sendiri.

6. Fragmentasi dan kaburnya “institusi media” .

McQuail (2010 :144) juga menguraikan ciri-ciri utama yang menandai perbedaan antara media baru dengan media lama (konvensional) berdasarkan perspektif pengguna, yaitu :

1. Interactivity

Diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran dari sumber atau pengirim.


(68)

2. Social presence (socialbility)

Dialami oleh pengguna, sense of personal contact dengan orang lain dapat diciptakan melalui penggunaan sebuah medium. Media Richness: Media (baru) dapat menjembatani adanya perbedaan kerangka referensi, mengurangi ambiguitas, memberikan isyarat-isyarat, lebih peka dan lebih personal.

3. Autonomy

Seorang pengguna merasa dapat mengendalikan isi dan menggunakannya dan bersikap independen terhadap sumber.

4. Playfulness

Digunakan untuk hiburan dan kenikmatan. 5. Privacy

Diasosiasikan dengan penggunaan medium dan atau isi yang dipilih. 6. Personalization

Tingkatan dimana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.

2.1.7 Tinjauan Tentang Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.3 Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan

3

http://wibawaadiputra.wordpress.com/2013/01/27/media-sosial-jejaring-sosial-social-media-social-network/


(69)

bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Situs media sosial mempunyai banyak bentuk seperti blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan Linkedln), situs media-sharing (Youtube, Flikr, Slideshare), situs social bookmark dan voting (digg, reddit), situs review (Yelp), forum dan dunia virtual (Second Life). Tentunya setiap bentuk situs media sosial memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing, misalnya Twitter menonjolkan percakapan interaktif dalam pesan text yang disebut tweet, Facebook menonjolkan jaringan relasi pertemanan, youtube menonjolkan database dan sharing video serta Second Life menonjolkan dunia virtual 3D dimana setiap orang dapat melakukan aktivitas harian layaknya di kehidupan nyata.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai berikut :


(1)

kapanpu mereka berada selalu membuka Path dengan intensitas waktu yang tinggi karena fasilitas dari Path itu yang menarik.

3. Informasi yang diberikan media sosial Path pun sangat simple dan praktis, yang mungkin tidak akan ditemukan di media sosial lain. Mahasiswa pengguna media sosial Path dapat berbagi dan mendapatkan informasi yang berguna dan bermanfaat dari pengguna lainnya, seperti buku, film, musik, tempat, foto-foto terbaru tanpa harus membuka google ataupun yang lain karena sudah praktis, mereka dapat mengetahuinya dan membagikan ulang ke pengguna lain dengan bahasa Repath yaitu pengulangganmen share momen kembali.

4. Perilaku komunikasi mahasiswa Unikom yang ditimbulkan dari menggunakan media sosial Path yaitu adanya motif yang beragam dalam menggunakan Path, karena Path berbebeda dengan media sosial lainnya, mereka dapat eksis, berlebihan (gaul bahasa anak jaman sekarang), tidak ketinggalan jaman dengan memakai Path. Adanya penunjukan strata sosial yang tinggi karena Path hanya dapat diakses di Gadget dan Ponsel smartphone Iphone dan Android. Perubahan perilaku sebelum dan sesudah menggunakan Path terlihat lebih norak (alay).


(2)

DAFTAR PUSTAKA A. Buku Teks

Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi ke dua Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Deni Darmawan. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Fajar Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Jalaluddin Rakhmat, 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

---. 2008 . Psikologi Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

McQuail, Denis. 1991. Teori Komunikasi Massa. Erlangga. Jakarta.

Moleong, Lexy Johannes. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(3)

Mulyana, Deddy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

---. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Morissan. 2010. Psikologi Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia.

---. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta:Kencana

Saverin, Werner J. James W. Tankard, Jr. 2011. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

B. Karya Ilmiah

Fadjri, Nurul. 2011. Perilaku Komunikasi Mahasiswa Dalam Situs jejaring sosial Twitter. Universitas Padjajaran. Bandung.

Hidayat, Eky Ahmad. 2010. Pola Perilaku Pecandu Internet di Kalangan Mahasiswa (Suatu Studi Deskriptif Tentang Pola Perilaku Pecandu Internet di Kalangan Mahasiswa Unikom). Universitas Komputer Indonesia. Bandung.


(4)

C. Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia

http://ceritapemenang.blogspot.com/2012/12/sosial-media-versus-media-massa.html

http://santisardi.wordpress.com/2012/12/12/sosial-media-menurut-kaplan-dan-haenlein-2/

http://wibawaadiputra.wordpress.com/2013/01/27/media-sosial-jejaring-sosial-social-media-social-network/

Adi Prakosa http://adiprakosa.blogspot.com/2008/10/komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html Pada Hari Minggu tanggal 22/05/2011

http://social-media.gopego.com/2011/12/path-social-media-pertama-yang-terapkan-teori-ilmu-sosial

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/02/21/path-berbagi-dengan-yang-terdekat-437233.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Path_%28jejaring_sosial%29

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/02/21/path-berbagi-dengan-yang-terdekat-437233.html

http://www.oktomagazine.com/arsip/3642/path..social.media.baru.yang.lebih.aman http://www.aplikanologi.com/gaya-hidup/path-sosial-media-untuk-orang-terdekat/ http://pandri-16.blogspot.com/2013/04/sejarah-berdiri-jejaring-sosial-media-path.html


(5)

http://pandri-16.blogspot.com/2013/04/sejarah-berdiri-jejaring-sosial-media-path.html

http://gopego.com/2011/12/path-social-media-pertama-yang-terapkan-teori-ilmu-sosial

http://www.marketing.co.id/blog/2012/04/19/media-sosial-dengan-jaringan-terbatas/

http://garputriani.wordpress.com/2011/12/08/media-sosial-menurut-kaplan-dan-haenlein/

http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial

http://wibawaadiputra.wordpress.com/2013/01/27/media-sosial-jejaring-sosial-social-media-social-network/

(http://pandri-16.blogspot.com/2013/04/sejarah-berdiri-jejaring-sosial-media-path.html)

(http://www.jeruknipis.com/read/2013/03/10/path-raih-pendapatan-terbesar-sepanjang-sejarah-dalam-24-jam-setelah-merilis-versi-30)

(http://www.trenologi.com/201301229319/path-siapkan-layanan-premium/)

(http://techrity.com/2013/03/11/pengguna-path-3-0-mengirimkan-1-juta-pesan-dalam-24-jam-pertama-path-3-0-dirilis/


(6)

Dokumen yang terkait

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

Perilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial Tinder Dalam Menjalin Relasi Pertemanan Di Kalangan Mahasiswa UNIKOM (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial Tinder Dalam Menjalin Relasi Pertemanan Di Kalangan Mahasiswa UNIKOM)

63 280 80

POLA KOMUNIKASI PENGGUNA SOSIAL MEDIA PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path di Kalangan Mahasiswa).

0 2 27

POLA KOMUNIKASI PENGGUNA SOSIAL MEDIA PATH(Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path di Kalangan POLA KOMUNIKASI PENGGUNA SOSIAL MEDIA PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path di Kalangan Ma

0 2 15

BAB 1PENDAHULUAN POLA KOMUNIKASI PENGGUNA SOSIAL MEDIA PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path di Kalangan Mahasiswa).

0 4 48

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN POLA KOMUNIKASI PENGGUNA SOSIAL MEDIA PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path di Kalangan Mahasiswa).

0 2 12

PENUTUP POLA KOMUNIKASI PENGGUNA SOSIAL MEDIA PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path di Kalangan Mahasiswa).

0 5 65

Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Perilaku Komunikasi (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram dan Path Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016)

6 19 150

Penggunaan Media Sosial Path dan Instagram di Kalangan Anak Muda.

0 0 17

MEDIA SOSIAL PATH DAN PENCITRAAN DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pencitraan Diri Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler FISIP UNS Angkatan 2014).

0 0 1