Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha

(1)

v

Halaman

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………. ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR TABEL ……….. ix

DAFTAR GAMBAR………..……… xii

DAFTAR SIMBOL………..………... xvii

DAFTAR LAMPIRAN………..………. xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……….. 3

1.3 Maksud dan Tujuan………... 3

1.4 Batasan Masalah……… 4

1.5 Metodologi Penelitian………... 5

1.6 Sistematika Penulisan……… 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tempat Penelitian……….. 10

2.1.1 Sejarah SMU Pahlawan Toha... 11

2..1.2 Struktur Organisasi... 16

2.1.3 Uraian Tugas... 17

2.2 Konsep Dasar Sistem……… 18

2.3 Konsep Dasar Informasi... 19

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi... 19

2.5 Metodelogi Pengembangan Sistem... 20


(2)

vi

2.6.4 Arsitektur Sistem Basis………... 27

2.7 Konsep Dasar Analisis Sistem……….. 28

2.6.1 Diagram E-R………... 29

2.6.2 Diagram Konteks... 31

2.6.3 Diagram Arus Data... 32

2.6.4 Kamus Data... 34

2.8 Desain Sistem... 35

2.9 Sistem Client Server... 36

2.10 Tinjauan Perangkat Lunak... 38

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem………... 42

3.1.1 Analisis Masalah………... 42

3.1.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 43

3.1.2 Analisis Basis Data... 53

3.1.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)……… 53

3.1.3 Analisis Non Fungsional………... 54

3.1.3.1 Analisis Pengguna……… 55

3.1.3.2 Analisis Kebutuhan perangkat lunak dan perangkat Keras... 57 3.1.3.3 Analisis Struktur Jaringan………... 58 3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional………....

3.1.4.1 Analisis Fungsi Masukan……… 3.1.4.2 Analisis Proses………

59 59 60


(3)

vii

3.1.4.6 Spesifikasi Proses... 76

3.1.4.7 Kamus Data... 88

3.2 Perancangan Sistem... 91

3.2.1 Perancangan Data... 91

3.2.1.1 Skema Relasi... 91

3.2.1.2 Struktur Tabel... 3.2.1.3 Perancangan Pengkodean... 93 97 3.2.2 Perancangan Struktur Menu... 100

3.2.3 Perancangan Antar Muka... 101

3.2.4 Perancangan Prosedural... 120

3.2.5 Tampilan Menu Pesan... 123

3.2.6 Jaringan Semantik... 125

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem... 127

4.1.1 Perangkat Keras………... 127

4.1.2 Perangkat Lunak………... 128

4.1.3 Implementasi Database……… 128

4.1.4 Implementasi Antar Muka... 132

4.2 Pengujian... 151

4.2.1 Rencana Pengujian... 151

4.2.2 Pengujian Alpha... 152

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha……… 163


(4)

viii

5.2 Saran………. 168


(5)

i

DI SMU PAHLAWANTOHA

Oleh

Sandy Kharisma K 10103054

Perpustakaan SMU Pahlawan Toha dalam proses pengolahan buku pepustakaan saat ini masih menggunakan cara yang sederhana yaitu ditulis tangan dalam sebuah pembukuan. Proses pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian buku, serta penghitungan denda dan pembuatan laporan harus dilakukan satu persatu. Sehingga diperlukan ketelitian dalam melakukan semua proses dan membutuhkan waktu yang relatif lama.

Sistem informasi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada perusahaan, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur. Untuk teknik analisis data menggunakan metode waterfall, sedangkan model analisis menggunakan analisis terstruktur yaitu ERD (Entity Relationship Diagram) dalam menggambarkan model data dan DFD (Data Flow Diagram) untuk menggambarkan model fungsional. Perangkat lunak pembangun sistem adalah Borland Delphi 7 dengan database MySQL. Data yang diolah dalam sistem ini diantaranya adalah data petugas, data anggota dan data buku.

Berdasarkan analisis dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa system informasi ini membantu dalam mengelola perpustakaan di SMU Pahlawan Toha yaitu mempercepat proses pencarian data, penambahan data, mempercepat proses transaksi dan pembuatan laporan. Sistem Informasi yang telah dibangun ini agar dijadikan bahan untuk pengembangan sistem lebih lanjut


(6)

ii

AT PAHLAWAN TOHA HIGH SCHOOL

By

Sandy Kharisma K 10103054

Library of Pahlawan Toha High School in it process in this time still use the way of simple that is hand writing in a bookkeeping. The process of member recruitment, rent book, make a report, data seeking must do one by one. So that needed correctness in do all process and require the long time relative.

This library information system use the descriptive research method with the type of case study research at company, where data collecting technique used, among other that is observation, interview, and literature study. For data analysis technique use waterfall method, while analysis model use structured analysis that is ERD (Entity Relationship Diagram) in depicting model of data and DFD (Data Flow Diagram) to depict the functional model. System Constructor software is Borland Delphi 7 with the database MySQL. Data processed in this system among other things is data position data, employees data and attendance data.

Pursuant to analysis and examination which have been done hence can be concluded that information system assist in managing Library of Pahlawan Toha High School that is quicken the process of data seeking, quicken the process making report. Information system which have been develop by this so that made a substance for the system development of the furthermore


(7)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

SMU Pahlawan Toha adalah salah satu SMU swasta di kota Bandung seperti pada umumnya sebuah SMU yang merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran, sebuah sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah, kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Dalam sebuah sekolah ketersediaan sarana mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan, sarana tersebut meliputi ruang belajar, kantor, halaman/lapangan, dan perpustakaan.

Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan maka keberadaan perpustakaan di SMU Pahlawan Toha sangatlah penting, karena perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber bagi siswa untuk mencari informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, serta merupakan pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. Kegiatan perpustakaan di SMU Pahlawan Toha meliputi pendafataran anggota, peminjaman buku, pengembalian buku, perhitungan denda buku, dan pembuatan laporan yang masih dicatat dalam berkas-berkas kertas yang kemudian disusun dalam rak penyimpanan khusus. Dalam proses pencarian buku yang ingin dipinjam, siswa mengalami kesulitan karena harus mencari dirak buku atau mencari melalui catatan buku data peminjaman satu persatu, yang terkadang sering dibantu pihak perpustakaan.


(8)

Dengan jumlah buku yang tersedia di perpustakaan saat ini sebanyak 500 buku dan jumlah anggota yang mencapai 200 orang, serta proses transaksi per hari yang mencapai 50 transaksi, dengan jumlah petugas yang hanya ada dua orang dan penyimpanan yang ditulis tangan tentunya sangat menyulitkan dalam pencarian data anggota, data peminjaman dan pengembalian, pembuatan laporan, pencarian buku oleh siswa juga relatif memakan waktu, serta sering terjadinya duplikasi data karena adanya anggota yang kehilangan kartu anggota, atau arsipnya hilang yang membingungkan pihak petugas perpustakaan.

Solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di SMU Pahlawan Toha Bandung adalah dengan dibangunnya sistem informasi perpustakaan berbasis client server.

Salah satu hal penting dalam pengolahan buku adalah Katalogisasi. Aktivitas pengolahan bahan pustaka terdiri dari pengkatalogan diskriptif, klasifikasi dan penentuan tajuk subyek. Katalog dapat disajikan dalam bentuk kartu, buku, lembaran lepas, maupun on line, pedoman pengkatalogan deskriptif menggunakan peraturan katalogisasi Indonesia.

Adapun dalam proses penyimpanan dan penyusunan koleksi perpustakaan atau klasifikasi menggunakan metode Dewey Decimal Classification (selanjutnya disingkat DDC). DDC adalah hasil karya Melvil Dewey (1851-1931).


(9)

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang dihadapi sistem informasi perpustakan saat ini dapat di identifikasikan sebagai berikut :

a) Pencatatan proses peminjaman buku yang diterapkan saat ini di SMU Pahlawan Toha dilakukan dengan pengarsipan yang ditulis tangan dan disimpan pada rak-rak pengarsipan khusus, sehingga menyulitkan dalam mencari data peminjaman dan pengembalian buku.

b) Untuk melihat ketersediaan buku dan status buku relatif memakan waktu yang lama.

c) Sering terjadinya duplikasi data karena adanya anggota yang kehilangan kartu.

d) Lamanya proses perhitungan denda karena harus melihat dari data peminjaman dan pengembalian buku.

e) Proses pencarian buku memakan waktu yang lama karena belum adanya pengklasifikasian dan pengkatalogan yang baik.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk membangun sistem informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha Bandung.

Tujuan dari Tugas Akhir ini sebagai berikut :

a) Aplikasi yang dibangun dapat mengolah data pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian buku, penghitungan denda, pembuatan laporan menjadi efektif dan efisien..


(10)

b) Mencegah adanya duplikasi data karena adanya anggota yang kehilangan kartu anggota.

c) Dapat memudahkan dalam melihat data status buku dan ketersediaannya. d) Dapat mempercepat dalam proses pembuatan laporan.

1.4 Batasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada:

a) Masukan untuk sistem informasi perpustakaan terdiri dari data anggota, data peminjaman dan data pengembalian buku, data jenis buku, serta data kategori buku.

b) Proses yang terlibat meliputi : pendaftaran, peminjaman dan pengembalian, penghitungan denda, pembuatan katalog buku, serta pembuatan laporan.

c) Keluaran yang dihasilkan terdiri : kartu anggota, laporan data anggota, laporan buku, laporan peminjaman, dan laporan pengembalian.

d) Sistem informasi perpustakaan yang dibangun berbasis client server.

e) Metode yang digunakan untuk pengklasifikasian buku menggunajan metode Dewey Decimal Classification (DDC).

f) Metode yang digunakan untuk pengkatalogan deskriptif menggunakan peraturan katalogisasi Indonesia

g) Aplikasi ini terbagi dalam beberapa hak akses : petugas perpustakaan sebagai admin, dan pengunjung perpustakaan sebagai user biasa.

h) Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0, dan database menggunakan My SQL, serta Sistem Operasi Windows Xp.


(11)

i) Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah berdasarkan aliran data terstruktur, dimana alat yang digunakan untuk menggambarkan model data yaitu Entity Relationship Diagram (ERD), sedangkan untuk menggambarkan model fungsional yaitu Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram (DFD).

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah metodologi deskiptif, Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai denga apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat, yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku, maupun acuan yang berkaitan dengan sistem informasi perpustakaan.


(12)

b. Studi Lapangan

Studi lapangan yaitu suatu metode dengan cara mengamati dan mengambil data secara langsung untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas dan baik dari persoalan yang ada, meliputi:

b.1 Observasi (Observation), yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung ke perpustakaan di SMU Pahlawan Toha Bandung

b.2 Wawancara (Interview), yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan petugas perpustakaan SMU Pahlawan Toha.

1.5.2Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap pengembangan perangkat lunak menggunakan Metode Waterfall, yaitu metode yang mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada tahap analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Dengan tahapan sebagai berikut seperti pada gambar 1.1 :

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.


(13)

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan sistem informasi dan pengembangan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user/user friendly.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu sistem informasi dan perangkat lunak yang sudah selesai dibangun dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.


(14)

Gambar 1.1 Model WaterFall [2]

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi penelitian ini disusun untuk mempermudah dan memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Adapun urutan penulisannya yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan diantaranya Pengertian Perpustakaan, Fungsi Perpustakaan, Sistem kerjasama perpustakaan, pengertian sistem, pengertian informasi, pengertian sistem informasi, pengertian data base.


(15)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap seluruh sistem untuk mengetahui kebutuhan sistem yang akan dibangun. Terbagi menjadi analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis kebutuhan nonfungsional yang meliputi hardware, software, dan pengguna, analisis kebutuhan fungsional serta perancangan sistem dimulai dari perancangan data, perancangan menu, perancangan antar muka pogram, dan perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi hasil dari analisis serta perancangan sistem ke dalam bentuk bahasa pemrograman serta kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan dalam membangun sistem, dan pengujian dilakukan untuk membuktikan perangkat lunak dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan di tahapan analisis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama pembuatan tugas akhir dan saran untuk perbaikan dan pengembangan hasil penelitian.


(16)

10

Teori merupakan dasar yang digunakan dalam penyusunan aplikasi yang dibangun. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan erat dengan sistem informasi perpustakaan di SMU Pahlawan Toha.

2.1Tinjauan Tempat Penelitian

Perpustakaan Sekolah adlaah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunkan bahan pustaka untuk kepentingan pengajar dan pendidikan disekolah tersebut. Saat ini di tiap sekolah pasti telah memiliki perpustakaa, dan sebagai slaah satunya adalah prpustkaan SMU Pahlawan, dibawah ini adalah profil dari SMU Pahlawan Toha :

Nama Perpustakaan : SMU Pahlawan Toha Alamat : Jln. Peta Lingkar Selatan

Kode Pos : 40233


(17)

2.1.1 Sejarah SMU Pahlawan Toha

SMU Pahlawan Toha adalah salah satu SMU swasta di kota Bandung seperti pada umumnya sebuah SMU yang merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran, sebuah sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah, kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Dalam sebuah sekolah ketersediaan sarana mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan, sarana tersebut meliputi ruang belajar, kantor, halaman/lapangan, dan perpustakaan.

Perpustakaan SMU Pahlawan Toha berdiri pada bulan Mei 1990, dan di bangun dari Perpustakaan seksi-seksi dan buku-buku hadiah yang semula hanya disimpan dibagian umum sekolah. Buku-buku tersebut dikumpulkan, diinventaris, diklasifikasi menurut bidang kajian berdasarkan jenis buku tersebut. Semua pekerjaan dikerjakan secara satu persatu merata dan oleh 2 orang karyawan.

Adapun dalam proses penyimpanan dan penyusunan koleksi perpustakaan atau klasifikasi menggunakan metode Dewey Decimal Classification (selanjutnya disingkat DDC). DDC adalah hasil karya Melvil Dewey (1851-1931), Secara umum DDC terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu:

· Bagan (schedules)

· Indeks relatif (relatives index) · Tabel-tabel (tables)


(18)

1. Bagan (Schedules)

Bagan merupakan batang tubuh DDC. Didalam bagan ini semua ilmu disusun sedemikian rupa dan diberi kode angka yang disebut dengan notasi. Notasi dalam bentuk angka terdiri dari tiga angka. Apabila terdapat 4 (empat) angka atau lebih, maka antara angka ke-tiga dan ke-empat diberi tanda titik (.) seperti pada contoh 332.1 (Bank dan perbankan). Dengan prinsip desimal, DDC memberikan tiga ringkasan yang terdiri dari :

· 10 klas utama · 100 divisi

· 1000 seksi dari bagan utama

Bila diinginkan masing-masing seksi dibagi pula secara desimal pada beberapa sub-seksi.

a. Klas Utama (10 ringkasan pertama), yaitu: 000 karya umum

100 Filsafat & Psikologi 200 Agama

300 Ilmu-ilmu sosial 400 Bahasa

500 Ilmu-ilmu murni dan matematika 600 Ilmu-ilmu terapan (Teknologi) 700 Kesenian, hiburan, olahraga


(19)

800 Kesusastraan

900 Geografi, Biografi dan Sejarah b. Divisi (100 ringkasan kedua)

Setiap kelas utama dibagi secara desimal menjadi sub klas yang disebut “divisi” (100 ringkasan kedua)

Contoh: Misalnya diambil dari klas 300 (Ilmu-ilmu sosial): 300 Ilmu-ilmu sosial

310 Statistik umum 320 Ilmu politik 330 Ilmu ekonomi 340 Ilmu hukum

350 Administrasi negara (Pemerintahan), Ilmu militer 360 Layanan sosial, Asosiasi

370 Pendidikan

380 Perdagangan, Komunikasi dan Pengangkutan 390 Adat istiadat, Etiket dan Foklore

c. Seksi (1000 ringkasan ketiga)

Kemudian divisi ini dibagi menjadi 10 sub-divisi yang disebut ‘seksi’ (1000 ringkasan ke tiga)

Contoh : Misalnya diambil divisi klas 370 (Pendidikan) 370 Pendidikan

371 Sekolah


(20)

373 Pendidikan lanjutan 374 Pendidikan orang dewasa 375 Kurikulum

376 tidak digunakan lagi [unassigned] 377 tidak digunakan lagi [unassigned] 378 Pendidikan tinggi

379 Pendidikan dan Negara

Selanjutnya notasi tersebut dapat dibagi lagi secara desimal apabila dikehendaki.

Contoh : Misalnya diambil seksi klas 371 (Sekolah) 371 Sekolah

371.1 Pengajaran dan para pengajar

371.2 Administrasi dan manajemen sekolah 371.3 Metode mengajar dan belajar

371.4 Bimbingan dan penyuluhan 371.5 Disiplin sekolah

371.6 Sarana fisik (seperti; gedung, peralatan, laboratorium) 371.7 Kesehatan dan keamanan sekolah

371.8 Siswa


(21)

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa semakin khusus suatu subjek maka semakin panjang notasinya. (ringkasan klas utama dan divisi terlampir).

1. Jam Layanan

Waktu pelayanan perpustakaan di SMU pahlawn Toha yaitu:

n Senin – Kamis: 07.30 – 16.00 WIB.

n Jum’at:

08.30 – 10.30 WIB. 13.00 – 15.30 WIB

n Sabtu:

07.30 – 12.30 WIB

2. Sarana dan Prasarana

Berikut sarana dan Prasarana yang dimiliki Perpustakaan SMU Pahlawan Toha antara lain:

Table2.1 : Sarana dan Prasarana Perpustakaan Pahlawan Toha

No. Jenis Fasilitas 1 Ruangan 2 Luas ruangan 3 Meja baca 4 Rak buku 1 sisi 5 Rak buku 2 sisi 6 Kursi baca 7 Rak majalah

8 Meja komputer kary. 9 Kursi Karyawan


(22)

3. Personalia

Jumlah personil perpustakaan SMU Pahlawan Toha saat ini 2 orang yang mengerjakan seluruh kegiatan di perpustakaan.

4. Keanggotaan dan Fasilitas

Untuk menjadi anggota perpustakaan harus mempunyai kartu anggota perpustakaan. Syarat untuk mendapat kan katu anggota perpustakaan yaitu:

1) Siswa/i SMU Pahlawan Toha

a. Menunjukan Kartu Pelajar yang berlaku

b. Menyerahkan foto kopi 2x3 sebanyak 2 lembar c. Mengsi blangko untuk menjadi anggota. d. Peminjaman maksimal 3 eks selama 3hari. 2) Sangsi

a. Peminjaman buku yang terlambat mengembalikan buku di kenai sangsi berupa Denda perbuku perhari sebesar Rp.500,00

b. Peminjaman yang menghilangkan buku wajib mengganti dengan buku serupa.

c. Peminjaman buku harus sudah mengembalikan buku yang sebelumnya dipinjam.

2.1.2 Struktur Organisasi Pepustakaan SMU Pahlawan Toha

Struktur Organisasi dapat dikatakan sebagai pola hidup yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Pada umumnya struktur organisasi berupa suatu gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit serta wewenang yang ada.

Adapun organisasi itu berjalan dengan baik maka kerja sama diantara orang-orang dalam suatu organisasi sangatlah penting. Hal ini dikarenakan tenaga perorangan terbatas kemampuannya.


(23)

STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN SMU PAHLAWAN TOHA

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perpustakaan SMU Pahlawan Toha

2.1.3 Uraian Tugas.

Uraian tugas pokok dan rincian fungsi tiap-tiap bidang di SMU Pahlawan Toha adalah sebagai berikut :

1. Tugas Kepala Sekolah

a. Mengatur dan mengadakan urusan pendidikan. b. Mengatur dan mengadakan urusan tata sekolah. c. Mengatur dan mengadakan urusankeuangan sekolah. d. Mengatur dan mengadakan urusan kepegawaian. e. Mengatur dan mengadakan urusan perpustakaan.

f. Mengatur dan mengadakan urusan sarana dan perasarana


(24)

2. Koordinator

a. Mengawasi segal kegiatan yang ada diperpustakaan. b. Mengatur urusan kepegawaian petugas.

c. Menjabarkan instruksi kepala sekolah.

3. Petugas

a. Mengatur dan mengadakan urusan pengadaan buku. b. Mengatur dan mengadakan urusan pendaftaran anggota. c. Mengelola proses peminjamandan pengemblaian buku. d. Mengelola proses pelaporan data perpustakaan.

2.2 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan yang dalam mendefinisikan sistem [2, hal1]. Pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Kedua, pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya, mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.


(25)

2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi (informasi) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya [2, hal8]. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan .

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.Leitch dari K R Davis sebagai berikut[2, hal 1]:

“Sistem informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

John Buth dan Gani Drudnitski mengemukakan bahwa sistem inforamsi terdiri dari komponen-kompenen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan(building blok), yaitu[2, hal 12]:

1. Blok masukan, input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(26)

3. Blok keluaran, merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi, Terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak(software) dan preangkat keras(hardware).

5. Blok basis data.

6. Blok kendali, beberapa pengendalian perlu darancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila trelanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung tepat diatasi.

2.5 Metodelogi Pengembangan Sistem

Sistem Development Lift Cycle (SDLC) adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi (O’Brien,2001). Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan.

Menurut Roger S.Presman, terdapat beragam model proses pengembangan perangkat lunak, diantaranya[4, hal36]:

1. Linear Sequential Model(ModelSequenstial Linear)

Model ini pertama kali dikemukakan oleh Royce. Model ini sering disebut model klasik atau waterfall. Model ini menggunakan pendekatan pengembangan secara sekuen an sistematik untuk pengembanga perangkat lunak. Model ini merupakan model yang tertua. Model ini terdiri atas beberapa


(27)

tahap yaitu: rekayasa dan prmodelan sistem/informasi, analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, generasi kode, pengujian dan pemeliharaan.

Gambar 2.2 Model Sekuensial Linear

2. Prototyping Model (Model Prototipe)

Model Prototipe(Prototype Paradigma) dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat. Perangcangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe yang kemudian di evaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembang perangkat lunak. Siklus dari model prototipe ada pada gambar 11.2.


(28)

Gambar 2.3 Model Prototype

3. Rapid Application Development(RAD) Model

RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari linier sequential model dimana pengembangan yang cepat dapat diperoleh dengan mengunakan pendekatan konstruksi berbasis kompoen.


(29)

4. Evalutionary Software Proses Model

Model evolusioner adalah model perulangan. Model ini dicirikan dengan pengembang mengembangkan versi-versi sistem yang lebih lengkap sedikit demi sedikit. Model telah mempertimbangkan untuk mengakomodasikan evolusi produk secara lengkap. Model ini terdi dari:

a. Incremental model, model ini mengkombinasikan antara linear sequential model dengan filosofi iteratif pada prototyping. Pada masing-masing sekuen linear menghasilkan perangkat lunak yang semakin meningkat kompleksitasnya.

b. Spiral model, model ini diusulkan oleh Boehm. Model ini menggabungkan antara sifat alami iterasi dari prototyping dengan aspek sistematik dan terkendali dari linear sequential model. Model ini memberi peluang untuk pengembangan cepat.

c. Model rakitan komponen, model rakitan komponen menggabungkan beberapa karakter model spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan pendekatan iteratif untuk menciptakan perangkat lunak. Tetapi model rakitan komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan (kadang-kadang disebut ”kelas”). d. Concurent development model,

Model perkembangan konkuren disebut juga rekayasa konkuren. Model proses yang konkuren dapat disajikan secara skematis sebagai sederetan aktivitas teknis mayor, tugas-tugas dan keadaannya yang lain.


(30)

5. Model Formal

Model formal mencakup sekumpulan aktivitas yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat lunak komputer. Model ini memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan, mengembangkan, dan memverifikasi sistem berbasis komputer dengan menggunakan notasi matematis yang tepat.

6. Teknik Generasi Keempat

Bentuk “teknik generasi keempat” (4GT) mencakup serangkaian alat Bantu perangkat lunak yang kuat yang secara umum memiliki satu hal : masing-masing memungkinkan perekayasa perangkat lunak pada suatu tingkat yang tinggi. Alat bantu tersebut kemudian secara otomatis memunculkan kode sumber yang berdasarkan pada spesifikasi perekayasa.

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai literature berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama saja. Tahapan-tahapan dalam SDLC adalah sebagai berikut: 1. Analisis Sistem, tahapan ini dimulai karena adanya permintaan terhadap

system baru. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan.

2. Desain Sistem, tahapan ini dibagi kedalam dua subtahap, yakni perancangan konseptual dan perancangan fisik. Target akhir tahapan ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama


(31)

tahapan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman.

3. Implementasi Sistem, pada tahap ini programmer harus mampu mengimplementasikan desain sistem kedalam bahasa pemrograman, untuk kemudian dilakukan pengujian.

4. Pengembangan dan pemeliharaan sistem, tahap ini dilakukan untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan sistem yang tidak terdeteksi pada masa pengujian sistem.

2.6 Basis Data

2.6.1 Definisi Basis Data

Basis data (database) terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya. Yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya [1, hal2].

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti [1, hal2]:

1. Himpunan kelompok data atau arsip yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.


(32)

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis. Artinya, tidak semua penyimpanan data secara elektronis bisa disebut data. Yang sangat ditonjolkan basis data adalah pengaturan, pemilinan, pengelompokan maupun pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi dan jenisnya.

2.6.2 Operasi Dasar Basis Data

Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi [1, hal4]:

1. Pembuatan basis data baru (create database) 2. Penghapusan basis data (drop database)

3. Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table) 4. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table)

5. Penambahab/pengisian data baru kesebuah file/tabel disebuah basis data (insert)


(33)

6. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve atau search) 7. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update)

8. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete)

2.6.3 Sistem Manajemen Basis Data

Manajemen Sistem Basis Data (Database Managgement System / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

Penggunaan DBMS untuk suatu aplikasi tergantung pada kemampuan dan dukungan DBMS yang beroperasi secara efisien. Sehingga agar bisa menggunakan DBMS dengan baik, perlu diketahui cara kerja dari DBMS tersebut. Pendekatan yang dilakukan untuk menggunakan DBMS secara baik meliputi : implementasi DBMS dan arsitektur secara mendetail untuk dapat memahami desain dari suatu basis data[1].

2.6.4 Arsitektur Sistem Basis Data

Terdapat dua bentuk arsitektur sistem basis data, yaitu sistem terpusat dan sistem client-server.

Sistem basis data terpusat adalah sistem basis data yang dijalankan pada sistem komputer tungggal dan tidak berinteraksi dengan sistem pada komputer lain. Pengguna terkoneksi ke komputer pusat melalui terminal.


(34)

Sistem basis data client-server adalah sistem basis data yang memisahkan program program pengguna dengan program basis data disistem yang berbeda. Pengguna terkoneksi ke pusat data yang disebut server sistem melalui suatu program pengguna (user interface) yang terdapat pada personal computer. Sistem tempat program pengguna berada disebut client system.

2.7 Konsep Dasar Analisis Sistem

Analisis sistem (System analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya [2, hal129]

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut [2, hal 130]:

1. Identify, yaitu mendefinisikan masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Model analisis, merupakan representasi teknis yang pertama dari sistem. Saat ini ada dua yang mendominasi landskap pemodelan analisis, yaitu:

1. Analisis terstruktur. Dengan menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional, kita menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi (data dan kontrol), kita membagi sistem secara fungsional


(35)

dan secara behavioral, dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun. Analisis terstruktur bukan merupakan metode tunggal yang diaplikasikan secara konsisten oleh semua yang menggunakannya.

2. Analisis berorientasi objek, mendefinisikan semua kelas yang relevan terhadap masalah beserta operasi-operasi dan atribut-atribut yang diasosiasikan dengan kelas itu, keterhubungan dikelas-kelas dan perilaku yang dimilikinya. Sasssaran analisis berorientasi objek adalah untuk mngembangkan modal yang mendeskripsikan perangkat lunak yang memenuhi sekelompok kebutuhan yang didefinisikan pemesan. Analisis berorientasi objek menggunakan sejumlah pemodelan untuk memenuhi sasaran. Model analisis akan mengekspresikan informasi, perilaku dan fungsi didalam konteks model objek.

Alat-alat yang digunakan dalam analisis terstruktur adalah: 1. Diagram E-R (Entity Relation Diagram)

2. Diagram konteks (Context Diagram) 3. Diagram arus data (Data Flow Diagram)

2.7.1 Diagram E-R (Entity Relationship diagram)

Diagram E-R adalah diagram grafikal yang menggambarkan keseluruhan struktur logic dari sebuah basis data. Pada model ini semua data yang ada pada dunia nyata diterjemahkan atau ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data.

Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan symbol-simbol yang memiliki arti sebagai berikut:


(36)

a. Data Entitas

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Data entitas adalah segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam.

b. Atribut

Atribut mendefinisikan karakteristik (property) dari entitas tersebut. c. Relasi Data

Relasi menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

d. Kardinalitas

Kardinalitas adalah penentuan jumlah kejadian dari satu entitas yang dapat terhubung dengan sejumlah kejadian pada entitas lain, juga menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

Terdapat tiga kemungkinan kombinasi kardinalitas: 1. Relationship one to one (relasi satu ke satu)

Yang artinya bahwa setiap entitas pada himpunan entitas yang satu berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas yang lainnya, begitu juga sebaliknya, entitas yang terhubung hanya memiliki satu hubungan dengan entitas yang menghubungi.

2. Relationship one to many (relasi satu banyak)

Yang artinya bahwa setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak berlaku


(37)

untuk kebalikannya, dimana entitas B hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan A.

3. Relationship many to many (relasi banyak ke banyak)

Yang artinya bahwa setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya, dimana entitas B dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan A.

Objektif utama dari pembuatan Diagram E-R adalah untuk menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. Pada sebuah system yang ruang lingkupnya lebar dan kompleks, penggambaran atribut dalam sebuah Diagram E-R seringkali malah mengganggu objektif yang ingin dicapai. Kita dapat memisahkan pendeklarasian atribut-atribut ini dari Diagram E-R dan menyatakannya dalam sebuah kamus data berisi daftar atribut yang diapit kurung kurawal (‘{‘ dan ‘}’). Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan dengan yang bukan key dengan menggaris bawahi atribut tersebut [1, hal80].

2.7.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara system dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan system informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besaran-besaran entitas yang berada diluar system


(38)

yang sedang dibuat, artinya diagram ini menggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat.

Diagram konteks bisa disebut dengan “Model sistem pokok (fundamental System Model) mewakili keseluruhan elemen software dengan masukan (input) keluaran (output) yang diidentifikasi dengan anak panah masuk dan keluar memperlihatkan sumber data”. (Roger S.Pressman, 1997)

2.7.3 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah “Teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang dipergunakan sebagai perpindahan data dari masukan (input) keluaran (output)”. (Roger S.Pressman, 1997).

Beberapa simbol yang digunakan di DFD untuk maksud mewakili [2, hal 700]:

1. External entity (kesatuan luar)

External entity (Kesatuan luar )merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luar sistem yang akan memberikan (input) atau menerima (output) dari sistem. Yang disimbolkan dengan kotak.

2. Data flow (arus data)

Data flow (Arus data) mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store), dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.


(39)

Yang disimbolkan dengan anak panah. Didalam menggambarkan arus data di DFD perlu diperhatikan beberapa konsep, yaitu:

a. Konsep paket dari data (packet of data), bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ketujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal.

b. Konsep arus data menyebar (diverging data flow), arus data yang menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber yang sama ke tujuan yang berbeda.

3. Process (Proses)

Proses (Proses) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer, untuk Physical Data flow Diagram (PDFD). Atau merupakan suatu proses yang hanya menunjukkan proses dari komputer, untuk Logical Data Flow Diagram (LDFD). Yang disimbolkan dengan lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya yang tumpul.

4. Data Storage (Penyimpanan Data)

Simpan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data. yang


(40)

2.7.4 Kamus Data

kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan serta kalkulasi intermediate.

Pendefinisian data tersebut dilakukan dengan menggunakan notasi yang umum digunakan dalam menganalisa sistem yaitu dengan menggunakan sejumlah simbol. Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen database.

Cara mendefinisikan kamus data yaitu :

1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam DFD. 2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu

kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data elementer. 3. Menggambarkan data yang tersimpan.

4. Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relevan di DFD dan data storenya


(41)

2.8Desain Sistem

Desain sistem didefinisikan sebagai berikut.[1]:

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

a. Tujuan Desain Sistem.

Desain sistem memunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan: 1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan.

2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan.

3. Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi yang, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh komputer.

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.


(42)

2.9Sistem Client Server

Sistem Client Server atau disebut juga sistem tersentralisasi diterapkan pada sebuah sistem jaringan. Sistem Client Server ini ditujukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem sebelumnya. Sistem Client Server terdiri dari dua komponen utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses “sebisa mungkin” ditangani sendiri. Bila ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data barulah client mengadakan hubungan dengan server.

Pada sistem Client Server untuk memenuhi kebutuhan, client akan mengirimkan message (perintah) query pengambilan data. Selanjutnya, server yang menerima message tersebut akan menjalankan query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu transfer datanya jauh lebih efisien. Adapun bentuk dari Sistem Client Server yang sederhan adalah sebagai berikut :


(43)

Disamping bentuk client server sederhana terdapat pula bentuk client server yang lebih komplek yang digamarkan sebagai berikut :

Gambar 2.6. Sistem Client Server Kompleks

Dari kedua gambar diatas, dapat dilihat adanya dua macam implementasi sistem client server. Bentuk yang sederhana dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer lokal (LAN) dimana fungsi client (untuk menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan, perulangan, pembandingan, dan lain-lain.) dan fungsi work station (untuk menangani interaksi dengan pemakai, menerima data masukan dan menayangkan hasil pengolahan) disatukan.

Adanya pemisahan fungsi client dan fungsi server, disamping meningkatkan kompleksitas tersendiri dalam pembangunan aplikasi secara keseluruhan, juga menimbulkan kelemahan lain, yaitu aktivitas pemasangan aplikasi yang tidak praktis. Bila terdapat perubahan / perbaikan aplikasi basis data maka harus mengulangi pekerjaan instalasi disemua mesin client yang digunakan. Karena itu pekerjaan ini sangat cocok diterapkan pada sistem jaringan yang lebar (WAN). Sedangkan pada varian sistem client server yang lebih kompleks, aplikasi basis data tidak ditempatkan disetiap work station, tetapi dipasang pada setiap client yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Jadi setiap client dan sejumlah work


(44)

station membentuk sebuah LAN tersendiri. Karena client-client ini merupakan basis tempat aplikasi basis data disimpan dan turut menangani proses-proses dalam aplikasi, maka bagi work station, client ini dapat dipandang sebagai server aplikasi. Tidak bagaimana work station yang diaktifkan dan dinonaktifkan oleh para pemakai, client-client tersebut (sebagaimana juga DBMS server) harus selalu dalam keadaan aktif dan terkoneksi dalam sebuah jaringan yang lebih besar (WAN). Dengan begitu tahap instalasi aplikasi dapat dilakukan secara jarak jauh (remote) dari lokasi lain, sehingga kelemahan dari sisi instalasi dapat diatasi.

2.10 Tinjauan Perangkat Lunak

Dalam membangun sistem informasi diperlukan software pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.

a. Borland Delphi

Dalam pembuatan suatu program aplikasi, beberapa rutin (prosedur dan fungsi) yang telah ada sering digunakan kembali. Cara konvensional untuk memanfaatkannya kembali adalah dengan mengkopikan rutin tersebut kedalam bagian program aplikasi yang dirancang, baik secara langsung maupun melalui direktif {$INCLUDE} ataupun melalui (DCU) yang disertakan dibagian uses. Tentunya hal ini menjadi kurang praktis kalau selalu harus mengkopikannya pada setiap program baru. Demikian pula jika ingin mengubah sifat-sifat objek tersebut dengan memberikan parameter. Walaupun bisa menambahkan suatu parameter untuk memenipulasinya, tetapi efeknya tidak dapat dilihat langsung pada saat


(45)

merancang programnya. Ini sangat berbeda dengan lingkungan pemrograman visual khususnya Delphi.

Dalam pemrograman visual seperti Delphi, salah satu kemudahannya (dan yang menarik) adalah tersedianya komponen visual (VCL, yang dikelompokan kedalam beberapa palet sesuai dengan klasifikasi atau fungsinya) lengkap dengan propertinya yang dapat dimanipulasi lebih lanjut. Cara menggunakannya pun sangat mudah, yaitu dengan menunjuk sebuah komponen, letakan pada form , dan atur propertinya.Komponen akan segera bereaksi terhadap perubahan nilai propertinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komponen visual adalah objek pembentuk antar muka pengguna [4]. Dengan meletakan komponen pada form, akan otomatis membentuk antar-muka aplikasi.

Pada dasarnya apa yang tampak pada form akan sama dengan apa yang didapat saat program dijalankan. Ini adalah prinsip WYSIWYG (What You See Is What You Get), tentu tidak mutlak begitu. Sebagian efek manipulasi ini dapat dilihat langsung perubahannya pada tahap perancangan (melalui properti run-time) seperti Visible dan Enable. Yang paling menarik dari pemrograman visual ini adalah terbukanya kesempatan yang luas untuk merancang sendiri komponen tersebut. Bahkan, komponen visual yang telah ada dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendpatkan efek/ hasil tertentu sesuai dengan keinginan.


(46)

b. Microsoft SQL Server

Database adalah tempat penyimpanan data. Database tidak langsung menampilkan data ke user, tetapi user harus menjalankan aplikasi yang mengakses data dari database dan menampilkannya dalam bentuk yang mudah dimengerti. Untuk bekerja dengan database, kita harus memakai sebuah bahasa. Bahasa database yang paling banyak digunakan adalah SQL (Strukture Query Language). Microsoft SQL Server adalah sistem manajemen basis data yang memakai perintah-perintah Transact-SQL untuk mengirimkan perintah dari computer client ke server. Transact-SQL adalah bahasa SQL yang dikembangkan oleh Microsoft dengan menambah dialek- dialek tertentu. Microsoft SQL Server berisi database, mesin database, dan aplikasi yang diperlukan untuk mengolah data dan komponen- komponennya.

Tool - tool yang sering dipakai dan terdapat dalam Microsoaft SQL Server adalah: 1. SQL Server Service Manager, berguna untuk mengaktifkan atau

menonaktifkan layanan (service) server SQL. Client hanya dapat melakukan transaksi database kalau server SQL telah diaktifkan .

2. Query Analizer , merupakan sebuah program berbasis grafis yang dapat digunakan untuk mendesain, mengetes dan menjalankan perintah - perintah SQL . Dalam Query Analizer terdapat dua bagian window yang penting yaitu bagian SQL yaitu tempat untuk menuliskan perintah SQL yang akan dijalankan dan window hasil eksekusi SQL yang menampilkan hasil eksekusi perintah SQL.


(47)

3. Enterprise Manajer, adalah program berbasis grafis yang berguna untuk adminisrasi database. Hal-hal yang dapat dilakukan dengan Enterprise Manajer adalah:

a. Membuat database, tabel, login dan hak user terhadap server b. Pengisian data

c. Restruktur database, tabel dan objek- objek lain.

4. Book Online, adalah sumber referensi utama yang memberikan informasi segala sesuatu mengenai SQL Server meliputi perintah SQL, fungsi-fungsi manipulsi data, dan lain-lain.

5. Impor dan Ekspor Data, berguna untuk mengkonversi data dari SQL Server ke database lain atau sebaliknya.


(48)

42

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1.1 Analisis Masalah

Pengolahan data perpustakaan yang ada pada SMU Pahlawan Toha Bandung pada saat ini masih dilakukan dengan cara sederhana yaitu pencataan yang ditulis tangan dan disimpan pada rak-rak khusus sehingga menyebabkan berbagai kendala seperti :

1. sangat menyulitkan dalam pencarian data anggota, data peminjaman dan

pengembalian, pembuatan laporan.

2. pencarian buku oleh siswa juga relatif memakan waktu.

3. serta sering terjadinya duplikasi data karena adanya anggota yang kehilangan

kartu anggota, atau arsipnya hilang yang membingungkan pihak petugas perpustakaan.


(49)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, prosedur yang sedang berjalan di perpustakaan SMU Pahlawan Toha Bandung terdiri dari prosedur pendaftaran anggota baru, prosedur peminjaman buku, dan prosedur pengembalian buku. Untuk mengetahui

aliran dokumen sistem yang sedang berjalan tersebut digambarkan dalam bentuk flow

map sebagai berikut :

1. Prosedur Pengadaan Buku

Prosedur pengadaan buku adalah prosedur dimana petugas perpustakaan menambah koleksi buku yang ada diperpustakaan, adapun langkahnya sebagai berikut (Gambar 3.4) :

a. Penyalur menyerahkan buku baru kepada petugas perpustakaan

b. Petugas perputakaan memeriksa kondisi buku baru apakah baik atau rusak.

c. Buku yang rusak dikembalikan kepada penyalur buku.

d. Petugas mengklasifikasikan buku yang baik kondisinya.

e. Petugas memberi cap pada buku

f. Petugas membuat slip pengembalian.

g. Petugas mencatat data buku kedalam buku besar.


(50)

(51)

Prosedur pendaftaran anggota merupakan prosedur yang harus dijalani sebelum menjadi anggota perpustakaan, dimana siswa harus mengikuti prosedur pendaftaran sebagai berikut (Gambar 3.1) :

a. Siswa memberikan kartu pelajar kepada staf perpustakaan.

b. Petugas perpustakaan memeriksa kartu pelajar, jika berlaku kemudian diberi

formulir pendaftaran.

c. Siswa mengisi formulir pendafaran kemudian diberikan kepada petugas

perpustakaan.

d. Petugas perpustakaan melakukan pencatatan identitas anggota dan kemudian

disimpan dalam buku besar pendaftaran sebagai arsip dan fomulir pendaftaran sebagai arsip juga.

e. Petugas perpustakaan membuat kartu anggota perpustakaan

f. Kartu anggota diberikan kepada siswa.

g. Jika kartu anggota hilang atau rusak maka anggota harus melakukan proses


(52)

(53)

Prosedur peminjaman merupakan prosedur dimana siswa meminjam buku yang sudah dipilih kepada petugas perpustakaan. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut (Gambar 3.2) :

a. Anggota menyerahkan kartu anggota kepada petugas perpustakaan ketika akan

meminjam buku

b. Petugas perpustakaan memeriksa status kartu anggota. Jika kartu anggota tidak

berlaku, maka siswa harus melakukan proses pendaftaran kembali.

c. Jika kartu anggota berlaku maka petugas perpustakaan mencatat jenis buku

yang dipinjam dan kemudian diarsipkan pada buku besar peminjaman dan pengembalian

d. Petugas mengembalikan kartu anggota.

e. Jika kartu anggota hilang atau rusak atau tidak berlaku maka anggota harus

melakukan proses pendaftaran kembali.


(54)

(55)

Prosedur pengembalian buku adalah prosedur dimana anggota mengembalikan buku yang sudah dipinjam kepada petugas perpustakaan, kemudian petugas melakukan pengecakan apakah anggota terkena denda atau tidak, dan apakah buku akan diperpanjang atau dikembalikan. Adapun langkahnya sebagai berikut (Gambar 3.3) :

a. Anggota membawa buku yang dipinjam kemudian menyerahkan kepada petugas

perpustakaan untuk diperiksa.

b. Petugas perpustakaan mengecek apakah terkena denda atau tidak.

c. Kemudian petugas mengecek peminjaman apakah diperpanjang atau tidak.

d. Jika tidak maka kartu anggota akan dikembalikan kepada anggota, kemudian akan

dicatat dalam buku besar peminjaman dan pengembalian, kemudian buku akan disimpan oleh petugas perpustakaan.

e. Jika anggota ingin meminjam kembali buku yang sudah dipinjam makan anggota

harus mengembalikan dulu semua buku yang dipinjam sebelumnya, dan melakukan proses peminjaman kembali seperti pada prosedur peminjaman.


(56)

(57)

Prosedur laporan data anggota adalah prosedur dimana petugas perpustakaan memberikan laporan kepada coordinator perpustakaan dan kepala sekolah, adapun langkahnya sebagai berikut (Gambar 3.5) :

a. Petugas perpustakaan membuat laporan data anggota berdasarkan data

anggota pada arsip pendaftaran dan membuat laporan data peminjaman dan pengembalian berdasarkan data peminjaman dan pengembalian pada buku besar peminjaman dan pengembalian .

b. Petugas perpustakaan menyerahkan laporan data anggota dan data

peminjaman dan pengembalian kepada kordinator perpustakaan dan kepala sekolah untuk disahkan.

c. Setelah disahkan, petugas, koordinator, dan kepala sekolah menyimpan


(58)

(59)

kesimpulan, yaitu Kelemahan dari Sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan di SMU Pahlawan Toha Bandung dilakukan dengan pengarsipan yang di tulis tangan dan di simpan pada rak-rak pengarsipan khusus, sehingga menyulitkan dalam mencari data peminjaman dan pengembalian buku.

3.1.2 Analisis Basis Data

Pemakaian database dalam sistem informasi perpustakaan ini dimaksudkan agar

dalam pengoperasian dan implementasinya, suatu sistem dapat menghasilkan suatu informasi yang lengkap dan mempermudah proses manipulasi data, dimana dalam

database terdapat tiga proses dasar, yaitu menambah, mengubah, dan menghapus.

3.1.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Model Entity Relationship Diagram, berisi komponen-komponen himpunan

entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari system (Gambar3.6).


(60)

Gambar 3.6 ERD SI Perpustakaan yang Diusulkan

3.1.3 Analisis Non Fungsional

Analisis non fungsional dalam pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha terdiri dari : analisis pengguna, perangkat keras, analisis perangkat lunak dan analisis struktur jaringan.


(61)

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam pengolahan data perpustakaan beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap komputer. Dalam sistem yang sedang berjalan, karakteristik pengguna yang ada di Perpustakaan SMU Pahlawan Toha adalah sebagai berikut:

1. Koordinator Perpustakaan.

Pendidikan : D3

Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP

Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel

2. Petugas Perpustakaan

Pendidikan : D1

Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP

Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel

3. Siswa

Pendidikan : SMU

Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP


(62)

1. Koordinator Perpustakaan, karakteristiknya sebagai berikut:

a) Memiliki hak akses terhadap sebagian menu program.

b) Mempunyai kemampuan dasar dibidang komputer

c) Dapat mengoperasikan sistem operasi Microsoft Windows 9x/2000/xp

2. Petugas Perpustakaan, karakteristiknya sebagai berikut:

a) Memiliki hak akses terhadap sebagian menu program.

b) Mempunyai kemampuan dasar dibidang komputer

c) Dapat mengoperasikan sistem operasi Microsoft Windows 9x/2000/xp

3. Siswa yang bertindak sebagai anggota, karakteristiknya sebagai berikut:

a) Memiliki hak akses terhadap sebagian menu program.

b) Mempunyai kemampuan dasar dibidang komputer

c) Dapat mengoperasikan sistem operasi Microsoft Windows 9x/2000/xp

Dari Analisis Penggunadiatas maka dapat disimpulkan pengguna diharapkan bisa

menggunakan program yang di buat secara maksimal. Kekurangan yang ada di perpustakaan ini adalah belum tersedianya perangkat komputer yang memadai, dengan ketidakadanya perangkat komputer yang memadai maka penulis membuat kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sebagai berikut :


(63)

Analisis perangkat keras merupakan proses analisis yang lebih menekankan kepada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah dimiliki oleh SMU Pahlawan Toha Bandung. Spesifikasi perangkat keras yang ada pada saat ini adalah sebagai berikut :

1) Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)

a) Processor Intel Pentium (4) 2.40 GHz

b) RAM 256 MB

c) Harddisk 40 Ghz

d) Monitor

e) Keyboard

f) Mouse

Perangkat keras yang dibutuhkan sebanyak dua perangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

1) Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)

g) Processor Intel Pentium (4) 2.40 GHz

h) RAM 512 MB

i) Harddisk 80 Ghz

j) CD-ROM 52x

k) Monitor

l) Keyboard

m) Mouse


(64)

a) Microsoft Windows XP

b) Program aplikasi seperti database yaitu MySql.

c) Program aplikasi Delphi 6.0

3.1.3.3 Analisis Struktur Jaringan

Analisis denah ruangan dan letak komputer dimaksudkan untuk mempermudah dalam menggambarkan jaringan yang akan dibangun di perpustakaan SMU Pahlawan Toha Bandung, saat ini perpustkaan SMU Pahlawan Toha Bandung belum memiliki jaringan komputer. seperti denah ruangan pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Denah Perpustakaan SMU Pahlawan Toha Bandung

R A K K O R A N D A N M A J A L A H

T E M P A T P E N I T I P A N R A K B U K U

L E M A R

I

M E J A B A C A

P I N T U M A S U K D A N


(65)

diusulkan menggunakan 1 buah server untuk petugas pada meja petugas dan 1 buah

client yaitu untuk anggota pada pintu masuk seperti pada gambar 3.8 berikut :

Gambar 3.8 Denah Perpustakaan SMU Pahlawan Toha Bandung yang diusulkan

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis fungsional dalam pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha terdiri dari : Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Spesifikasi Proses dan Kamus Data.

3.1.4.1Analisis Fungsi Masukan

Aplikasi ini dibangun mengacu kepada pengkodean buku dengan menggunakan metode DDC, adapun kode-kode yang diambil adalah berdasarkan:

1. Program studi

2. Kategori

3. Sub Kategori

R A K K O R A N D A N M A J A L A H

T E M P A T P E N I T I P A N R A K B U K U

L E M A R I

M E J A B A C A

P I N T U M A S U K D A N

K E L U A R

S E R V E R


(66)

Adapun dalam proses penyimpanan dan penyusunan koleksi perpustakaan atau klasifikasi menggunakan metode Dewey Decimal Classification (selanjutnya disingkat DDC). DDC adalah hasil karya Melvil Dewey (1851-1931), taetapi disesuaikan dengan kondisi dan keadaan perpustakaan yang ada, sehingga hanya terdiri dari 2 (dua)

komponen utama yaitu: 1. Program studi

2. Kategori

3. Sub Kategori

1. Program Studi

Didalam bagan ini semua ilmu disusun sedemikian rupa dan diberi kode angka yang disebut dengan notasi. Notasi dalam bentuk angka terdiri dari tiga angka yaitu:

000 Karya umum 100 Filsafat & Psikologi 200 Agama

300 Ilmu-ilmu sosial 400 Bahasa

500 Ilmu-ilmu murni dan matematika 600 Ilmu-ilmu terapan (Teknologi) 700 Kesenian, hiburan, olahraga


(67)

900 Geografi, Biografi dan Sejarah

b. Kategori

Setiap program studi dibagi secara desimal menjadi sub bagian yang disebut “kategori”.

010 Novel 02073 Kamus

110 ---

210 Agama Islam 220 Agama Lainnya

310 Ekonomi 320 Sosiologi

330 Pendidikan Kewarganegaraan

410 Bahasa Indonesia 420 Bahasa Inggris 430 Bahasa Sunda 440 Bahasa Lainnya


(68)

520 Fisika 530 Kimia 540 Biologi

610 Teknik Informasi & Komunikasi

710 Seni Musik 720 Seni Rupa 730 Seni Lainnya 740 Olahraga

810 ---

910 Geografi 920 Sejarah

c. Sub Kategori

Setiap kategori dibagi secara desimal menjadi sub bagian yang disebut “sub kategori”.

011 Novel Indonesia 012 Novel Luar


(69)

022 Kamus Luar

101 ---

211 Dasar Islam 212 Al-Quran 213 Sejarah Islam

221 Dasar Agama

311 Dasar Ekonomi 312 Ekonomi Terbuka

313 Permasalahan & Sistem Ekonomi 314 Akuntansi

321 Dasar Sosiologi 322 Manusia & Masyarakat 323 Kebudayaan

331 Dasar Kewarganegaraan 332 Hukum & Pemerintahan 333 Pancasila


(70)

411 Dasar Bahasa indonesia 412 Tata Bahasa

421 Dasar Bahasa Inggris 422 Tensess

423 Speaking, Reading, & Writing

431 Dasar Bahasa Sunda 432 Tata Bahasa Sunda 433 Bahasa & Peribahasa

441 Dasar Bahasa

511 Dasar Matematika 512 Rumus Matematika

521 Dasar Fisika

522 Besaran & Satuan 523 Hukum Fisika

531 Dasar Kimia 532 Dasar Kimia


(71)

542 Anatomi Manusia 543 Hewan & Tumbuhan 544 Virus & Bakteri

611 Dasar Komputer

612 Perangkat Keras & Lunak

711 Dasar Seni Musik

721 Dasar Seni Rupa

731 Dasar Seni

741 Dasar Olahraga 742 Macam Olahraga

810 ---

911 Dasar Geografi 912 Pemetaan

913 Bumi, Flora & Fauna 914 Wilayah & Pewilayahan


(72)

921 Dasar Sejarah

922 Sejarah Nasional Indonesia & Umum 923 Sejarah Perkembangan Manusia

3.1.4.3Analisis Keluaran

Dari Analisis Proses tersebut maka diperoleh analisis keluaran seperti berikut. Contoh : Misalnya diambil program studi 200 (Agama), untuk kategorinya dipilih agama islam (210), dan sub kategorinya adalah sejarah islam (213), dengan judul buku “sejarah-sejarah agama islam”, dan ditambah satu angka terakhir adalah nomor urut buku tersebur (010.1). Sehinnga kode buku yang didapat adalah “213.1 sejarah-sejarah agama islam”

3.1.4.4 Diagram Konteks yang diusulkan

Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar/secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini, sistem informasi yang dibangun akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks aplikasi perpustakaan dapat dilihat pada gambar 3.9.


(73)

3.1.4.5Data Flow Diagram (DFD) sistem yang diusulkan

Data Flow Diagram sering digunakan untuk mengambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tampa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan alin sebagainya. Atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan (misalnya

hardist, floppy disk, CD dan sebagainya.

Data flow diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstuktur. DFD yang diusulkan dapat dilihat pada gambar di bawah ini


(74)

(75)

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Login


(76)

!

" #

# #

#

$ # #


(77)

Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses 3 Pengolahan Transaksi 5. DFD Level 1 Proses 4 Pengolahan Laporan


(78)

Gambar 3.15 DFD Level 1 Proses 5 Pengolahan Katalog Buku

7. DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data Petugas


(79)

9. DFD Level 2 Proses 2.3 Pengolahan Data Buku

Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data User


(80)

10.DFD Level 2 Proses 2.4 Pengolahan Data Pengarang

Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 2.4 Pengolahan Data Pengarang

11.DFD Level 2 Proses 2.5 Pengolahan Data Penerbit


(81)

(82)

3.1.4.6 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang terdapat didalam DFD. Berikut ini adalah spesifikasi proses dari sistem informasi perpustakaan.


(83)

1.

No. Proses 1.0

Nama Proses Login

Source Koordinator, petugas

Input Data login username, password

Output Info login username, password valid dan invalid

Destination Koordinator, petugas

Logika Proses

Begin

{ Koordinator dan petugas memasukkan data login } If data login ada then tampil login valid

else tampil info login invalid end

2.

No. Proses 1.1

Nama Proses Verifikasi user name

Source Koordinator, petugas

Input Data login username

Output Info login username valid dan invalid

Destination Koordinator,petugas

Logika Proses

Begin

{ koordinator dan petugas memasukan user name } if username ada dan password kosong

then tampil pesan password salah else if username dan password salah

then tampil pesan username dan password salah else if username dan password benar

then masuk ke proses selanjutnya end

3.

No. Proses 1.2

Nama Proses Verifikasi password

Source Koordinator, petugas

Input Data login password

Output Info login password valid dan invalid

Destination Koordinator,petugas

Logika Proses

Begin

{ koordinator dan petugas memasukan password } if password ada dan username kosong

then tampil pesan username salah else if username dan password salah

then tampil pesan username dan password salah else if username dan password benar

then masuk ke proses selanjutnya end

4.

No. Proses 2.0

Nama Proses Pengolahan data master

Source Koordinator,petugas

Input Data buku, data anggota, data penyalur,data pengarang, data penerbit

yang akan dicari, ditambah, dirubah,dihapus

Output Info buku, data anggota, data penyalur,data pengarang, data penerbit

yang telah dicari, ditambah, dirubah,dihapus

Destination Info Peminjaman Buku

Logika Proses

Begin

{ koordinator dan petugas memasukan data master yang akan


(84)

5.

Nama Proses Pengolahan Data Petugas

Source koordinator

Input Data petugas

Output Info petugas

Destination koordinator

Logika Proses Begin

{ koordinator memasukan data petugas yang akan di tambah, cari dan ubah ke database }

End

6.

No. Proses 2.2

Nama Proses Pengolahan Data User

Source koordinator

Input Data user

Output Info user

Destination koordinator

Logika Proses

Begin

{ koordinator memasukan data user yang akan di tambah, cari dan ubah ke database }

end

7.

No. Proses 2.3

Nama Proses Pengolahan Data Buku

Source Petugas

Input Data buku

Output Info buku

Destination Petugas

Logika Proses

Begin

{ petugas memasukan data buku yang akan di tambah, cari dan ubah ke database }

End

8.

No. Proses 2.4

Nama Proses Pengolahan Data Pengarang

Source Petugas

Input Data pengarang

Output Info pengarang

Destination Petugas

Logika Proses

Begin

{ Petugas memasukan data pengarang yang akan di tambah, cari dan ubah ke database }

End

9.

No. Proses 2.5

Nama Proses Pengolahan Data Penerbit

Source Petugas

Input Data penerbit

Output Info penerbit

Destination Petugas

Logika Proses

Begin

{ Petugas memasukan data buku yang akan di tambah, cari dan ubah ke database }

end 10.

No. Proses 2.6

Nama Proses Pengolahan Data Penyalur


(85)

Destination Petugas

Logika Proses

Begin

{ Petugas memasukan data penyalur yang akan di tambah, cari dan ubah ke database }

If else end

11.

No. Proses 2.7

Nama Proses Pengolahan Data Anggota

Source Petugas

Input Data anggota

Output Info anggota

Destination Petugas

Logika Proses

Begin

{ Petugas memasukan data anggota yang akan di tambah, cari dan ubah ke database }

If else end

12.

No. Proses 2.1.1

Nama Proses Cari Data Petugas

Source koordinator

Input Data Petugas

Output Info Petugas

Destination koordinator

Logika Proses

Begin

{ koordinator memilih cari petugas }

If Tambah cari petugas dipilih then cari petugas dan disimpan ke database pada tabel petugas

else keluar end

13.

No. Proses 2.1.2

Nama Proses Tambah Data Petugas

Source koordinator

Input Data petugas

Output koordinator

Destination Admin

Logika Proses

Begin

{ koordinator memilih Tambah Data petugas }

If Tambah Data pegawai dipilih then Tambah Data petugas dan disimpan ke database pada tabel petugas

else keluar end

14.

No. Proses 2.1.3

Nama Proses Ubah Data Petugas

Source koordinator

Input Data petugas

Output Info petugas

Destination koordinator

Logika Proses

Begin

{ koordinator memilih ubah data petugas }


(86)

15.

No. Proses 2.1.4

Nama Proses Non aktifkan Data Petugas

Source koordinator

Input Data petugas

Output Info petugas

Destination koordinator, petugas

Logika Proses

Begin

{ koordinator memilih non aktifkan data petugas }

If non aktifkan data petugas dipilih then non aktifktan data petugas dan disimpan ke database pada tabel petugas

else keluar end

16.

No. Proses 2.1.5

Nama Proses laporan data petugas

Source koordinator

Input Data petugas

Output Info petugas

Destination koordinator, petugas

Logika Proses

Begin

{ koordinator memilih laporan data petugas }

If laporan data petugas dipilih then tampilkan laporan data petugas else tampilkan pesn

end

17.

No. Proses 2.2.1

Nama Proses Cari Data User

Source koordinator

Input Data user

Output Info user

Destination koordinator

Logika Proses Begin

{ koordinator memilih cari data user }

If cari data user dipilih then cari data user dan tampilkan else tampilkan pesan

end

18.

No. Proses 2.2.2

Nama Proses Tambah Data User

Source Coordinator

Input Data user

Output Info user

Destination Coordinator

Logika Proses Begin

{ koordinator memilih tambah data user }

If tambah data user dipilih then tambah data user dan disimpan ke database pada tabel user

else keluar end

No. Proses 2.2.3

Nama Proses Ubah DataUser

Source koordinator

Input Data user


(1)

166

Dari tabel di atas kemudian dibuat table persentase jawaban yang diberikan oleh responden untuk setiap kategori pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Persentase nilai dibuat dengan rumus umum (P/n) * 100%, dimana P adalah jumlah jawaban pada satu kategori pertanyaan dan jawaban, sedangkan n adalah jumlah total responden, yaitu 10 orang. Tabel dibawah ini memperlihatkan hasil perhitungannya.

Tabel 4.31 Presentase Jawaban Pengujian oleh User

Kategori Jawaban a b c Tampilan yang menarik 40% 60% 0% Kemudahan menggunakan sistem informasi 80% 20% 0% Membantu dalam pengolahan data 80% 20% 0% Kecepatan pengolahan data 80% 20% 0% Memberikan Informasi yang diinginkan 60% 40% 0%

4.2.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Dari pengujian Beta yang telah dilakukan didapat kesimpulan bahwa program Aplikasi Penggajian tampilannya cukup menarik, mudah digunakannya, cukup membantu dalam pengolahan data, data yang diolah menjadi lebih cepat, sudah dapat memberikan informasi yang diinginkan.


(2)

167

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Pada Bab terakhir ini akan diuraikan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya mengenai Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha:

1. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha ini, Proses pencatatan data dan pengolahan data dapat berjalan lebih maksimal.

2. Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha ini mempunyai fasilitas untuk mengolah data pendaftaran, data peminjaman, data pengembalian, dan data laporan.

3. Program Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha ini tampilannya cukup menarik, mudah digunakannya, cukup membantu dalam pengolahan data, data yang diolah cepat, cukup memberikan informasi yang diinginkan.


(3)

168

5.2 Saran

Berdasarakan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang dapat membantu mengatasi beberapa kekurangan yang ada, Diantaranya:

1. Perlu dibuat adanya sistem backup, agar data-data yang telah ada tersimpan dalam data history.

2. Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha ini dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga informasi yang disajikan dapat lebih jelas, lebih lengkap serta lebih banyak, agar dapat menjadi suatu Sistem Informasi yang dapat menyajikan informasi secara lengkap.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Kadir, 2004, Dasar Aplikasi Database MySql Delphi, Andi,

Yogyakarta.

[2] Bahri, Kusnassriyanto S. & Sjachriyanto, Wawan, 2005, Pemrograman Delphi, Informatika, Bandung.

[3] Husni, 2004, Pemrograman Database dengan Delphi, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

[4] Nugroho, Adi, 2004, Konsep Pengembangan Sistem Basis Data, Informatika,

Bandung.

[5] Roger S. Pressman, Ph. D., 2002, “Rekayasa Perangkat Lunak”, McGraw-Hill Book., Andi, Yogyakarta.


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sandy Kharisma Kartakusuma

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 3 Juli 1986 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tinggi Badan : 171 cm Berat Badan : 55 kg

Alamat : Jl. Singosari Raya No.10 RT/RW 02/10 Telepon : 085659120961

Email : kharismasandy@yahoo.com

Pendidikan :

1. Tahun 1997, Lulus SDMELONG 3 Cimahi 2. Tahun 2000, Lulus SLTP Negeri 4 Cimahi

3. Tahun 2003, Lulus SMU Pahlawan Toha Bandung

4. Tahun 2003, Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(6)

Bandung, Agustus 2009

Perihal : Plagiat Tugas Akhir

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Sandy Kharisma K

Nim : 10103054

Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Perpustakaan di SMU Pahlawan Toha

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak tugas akhir/karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di jurusan Teknik Informatika Uiversitas Komputer Indonesia.

Mengetahui,

Yang memberi pernyataan

(Sandy Kharisma K)