Program Pokok a. PELAKSAAN, HASIL DAN KENDALA KKN PPM
mudah yaitu memisahkan sampah kedalam sampah organik dan anorganik sehingga diharapkan nantinya warga di Desa Klumpu dapat memilah dan
memaksimalkan fungsi dari pemisahan sampah tersebut Hasil:
Disetiap banjar yang ada di Desa Klumpu terdapat contoh tong sampah yang memisahkan sampah organik dan anorganik sehingga dapat dijadikan contoh
untuk dilaksanakan dirumah masing-masing. Kendala:
Tidak semua perwakilan banjar datang pada acara penyuluhan pemisahan sampah dan pembagian tong sampah yang memisahkan sampah organik dan anorganik
sehingga tidak semua banjar memperoleh pemahaman tentang pemisahan sampah. Selain itu masih sulitnya untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak mencampur
sampah organik dan non organik Saran:
Dengan diberikannya tempat sampah yang memisahkan sampah organik dan anorganik maka diharapkan masyarakat Desa Klumpu mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk melakukan management pengolahan sampah baik.
2. Pelatihan teknis olahan hasil panen singkong dan jagung menjadi olahan yang
menarik Tempat : Balai Banjar Klumpu
Waktu : 27 Juli – 5 Agustus 2016
No. Tanggal
Kegiatan 1
27 Juli 2016 Sosialisasi dengan kepala desa
2 29 Juli 2016
Kordinasi jadwal pelaksanaan program dengan ibu Rina selaku ketua 2 PKK desa Klumpu serta
memastikan lokasi pelaksanaan proker 3
30 Juli 2016 Percobaan pembuatan stik singkong
4 31 Juli 2016
Belanja perlengkapan proker 5
1 Agustus 2016 Memastikan jadwal kegiatan proker
6 3 Agustus 2016
Persiapan bahan untuk pelaksanaan proker
7 4 Agustus 2016
Pengolahan singkong dan jagung menjadi olahan yang menarik dan pembuatan video cara
pengolahan singkong dan jagung
8 5 Agustus 2016
Persiapan lokasi dan pelaksanaan program pelatihan teknis olahan hasil panen singkong dan
jagung menjadi olahan yang mearik Pelaksanaan :
Awal pelaksanaan program adalah melakukan sosilalisasi kepada Kepala Desa mengenai sasaran yang dituju dalam program ini. Adapun sasaran yang dituju
dalam program kerja peningkatan produksi adalah ibu-ibu PKK. Setelah melaukan diskusi dengan kepala desa kemudian kepala desa menyarankan untuk berkodinasi
langsung dengan ketua PKK. Berkodinasi lagsung dengan ketua PKK bertujuan untuk menentukan jadwal pelaksanaan program serta menentukan lokasi yang
akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan program. Untuk lebih memantapkan resep maka dilakuka percobaan pembuatan stik singkong. Setelah resep untuk
bumbu dirasa sudah sesuai dilanjutkan dengan persiapan perlengkapan yang akan diperlukan pada saat proker. Setelah perlengkapan sudah siap selanjutnya
berkordinasi dengan ketua PKK untuk memastikan jadwal pelaksanaan program. Setelah jadwal sudah dipastikan selanjutnya adalah persiapan bahan utama untuk
pmbuatan stik sigkong dan marning jagung. Sehari sebelum pelaksanaan proker dilakukan pengolahan singkong dan jagung sekaligus pembuatan video untuk cara
pengolahan stik singkong dan marning jagung sekaligus pengemasan jajan tersebut untuk disajikan kepada ibu-ibu PKK sebagai contoh hasil pengolahan stik
singkong dan marning jagung yang dimulai dari jam 5.00 – 23.00 wita.
Pada dari H kegiatan, dilakukan persipan tempat terlebih dahulu yang dilakukan pada jam 12.00 wita selama 1 jam oleh peserta KKN¸ program dijadwalkan pada
jam 13.00 wita, jadwal tersebut disesuaikan dengan jadwal ibu-ibu PKK. Acara dimulai dengan pembukaan sederhana oleh peerta KKN kemudian dilanjutkan
dengan pengenalan bahan-bahan serta perlengkapan yang dibutuhkan, kemudian
dilaknjutkan dengan penayangan video cara pengolahan singkong menjadi stik singkong dan pengolahan jagung menjadi marning jagung kemudian dilanjutkan
dengan sesi Tanya jawab. Hasil
: Pesrta yang datang mengikuti pelatihan teknis pengolahan singkong dan jagung
menjadi olahan yang menarik adalah sebanyak 15 orang yang mana merupakan perwakilan dari PKK di setiap banjar yang ada di desa Klumpu.
Kendala :
Terdapat kendala dalam pelaksanaan program ini, pertama adalah kendala pada proyektor yang tidak bisa tersambung dengan leptop. Kendala kedua adalah
peserta yang datang tidak sebanyak peserta yang diundang yang mana seharusnya adalah 32 peserta dari perwakilan PKK tiap banjar.
Saran :
Sebainya lokasi pelaksanaan program dilakukan ditempat yang kemungkinan bisa dijangkau oleh semua ibu PKK dari berbagai banjar yang ada di desa Klumpu.
3.
Memberikan Pelayanan Ternak Sapi di Desa Klumpu
Tempat : Simantri dan Kelompok Tani Ternak yang ada di Banjar Tiagan, Subia, dan Klumpu
Waktu : 1-9 Agustus 2016 No.
Tanggal Kegiatan
1 1 Agustus 2016
Survey lokasi simantri di Banjar Tiagan dan Banjar Subia
2 Berkunjung ke Kantor Kepala Desa untuk
memberitahukan mulainya proker pelayanan ternak 3
3 Agustus 2016 Berkunjung ke rumah mantri untuk membicarakan
proker pelayanan ternak
4 Melaksanakan pelayanan ternak di Simantri Jati Urip
dan Kelompok Tani Ternak Mundi Lestari, Banjar Tiagan
5 4 Agustus 2016
Melaksanakan pelayanan ternak di Simantri Pande Lestari, Banjar Subia
6 9 Agustus 2016
Melaksanakan pelayanan ternak di Simantri Banjar Klumpu
Pelaksanaan : Awal pelaksanaan program dilakukan survey terhadap simantri dan tani ternak
yang ada di dekat posko KKN, yaitu di Banjar Tiagan dan Banjar Subia. Setelah itu memberitahu sekaligus meminta izin kepala desa bahwa program kerja
pelayanan ternak akan dimulai. Untuk lebih melancarkan kegiatan, dilakukan juga silahturahmi ke rumah mantri sebagai paramedis veteriner setempat untuk
meminta bantuan mendampingi peserta KKN yang akan melakukan pelayanan ternak. Setelah itu dilakukan program pelayanan ternak di simantri dan
kelompok tani ternak. Pelayanan ternak yang dilakukan meliputi pemberian vitamin B kompleks, obat cacing, obat semprot anti lalat, dan antibiotik.
Hasil :
Jumlah hewan yang berhasil diberikan vitamin B kompleks yaitu 90 ekor sapi dan 3 ekor babi. Jumlah hewan yang diberikan obat cacing sebanyak 24 ekor.
Jumlah hewan yang diberikan antibiotic sebanyak 2 ekor. Obat semprot anti lalat diberikan di Simantri Jati Urip dan Simantri Klumpu.
Kendala : Akses jalan menuju simantri maupun kelompok tani ternak sulit karena kondisi
jalan yang kurang baik sehingga peserta KKN kesulitan untuk mencapai lokasi. Selain itu tenaga paramedis veteriner maupun dokter hewan sangat terbatas
sehingga pelaksanaan pelayanan ternak kurang maksimal Saran :
Sebaiknya jumlah tenaga kesehatan hewan dapat ditambah.
4. Pelatihan teknis pemasaran hasil produksi kain cepuk dan kerajinan ukir melalui
media elektronik Tempat
: Desa Klumpu
Waktu : 24 juli- 16 Agustus 2016
No. Tanggal
Kegiatan 1.
24 juli 2016 Rapat pelaksanaan program kerja
2. 26 juli 2016
Rapat program kerja bidang sosial budaya dan peningkatan produksi
3. 29 juli 2016
Mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala dusun di desa klumpu untuk
sosialisasi program kerja yang dilaksanakan di kantor kepala desa
4. 1 Agustus 2016
Rapat pemantapan pelaksanaan program kerja bidang sosial budaya
5. 2 Agustus 2016
Bertemu kepala Desa di kantor kepala Desa untuk meminta informasi tentang pihak yang
dapat bisa dihubungi untu mencari informasi tentang pariwisata, kerajinan dan sertifikat
tanah di Desa Klumpu
6. 2 Agustus 2016
Berkunjung ke rumah ketua PKK Desa Klumpu untuk meminta informasi yang
kongkrit mengenai jumlah, nama, dan tempat tinggal para pengerajin dan usaha yang ada
di Desa Klumpu
7. 2 Agustus 2016
Bertemu dengan bendesa banjar Angas kaja untuk meminta alamat pengarjin dan usaha
yang ada di Desa Klumpu 8.
2 Agustus 2016 Menemui pengerajin tenun rang
– rang dan cepuk, serta pengerajin ukir di Banjar Angas
9. 5 Agustus 2016
Bertemu dengan kepala dusun Tiagan untuk meminta informasi tentang kepemlikan
sertifikat tanah, pengerajin, dan potensi wisata
10. 9 Agustus 2016
Berkunjung ke rumah kadus Waru untuk observasi mengenai sertifikat tanah,
kerajinan, dan pariwisata di dusun Waru
11. 16 Agustus 2016 Rapat evaluasi terkait dengan program yang
sudah terlaksana dan belum terlaksana, KK dampingan , dan pembahasan khusus
mengenai program sosial budaya
12. 16 Agustus 2016 Pembuatan media sosial sebagai sarana
mepasaran kain cepuk dan ukir melalui media elektronik.
Pelaksanaan :
Dalam pelaksanaan program ini kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh kepala dusun yang ada di di Desa Klumpu,
sosialisasi ini dilakukan agar para kepala dusun mengetahui program kerja yang akan dilakukan. Kemudian program kerja dimulai dengan mencari data dari
kepala dusun di setiap dusun mengenai pengerajin kain cepuk dan pengerajin ukir yang ada di setiap dusun. Setelah itu pada tanggal 2 Agustus peserta KKN
PPM UNUD desa Klumpu yang bertugas menemui pengerajin kain cekup dan pengerajin ukir di dusun Klumpu, kemudian pada tanggal 5 Agustus dilanjutkan
bertemu dengan kepala Dusun tiagan untuk meminta informasi tentang kerajinan yang ada di dusun Tiagan. Setelah selesai di Dusun Tiagan pelaksanaan program
kerja dilanjutkan ke Dusun Waru pada tanggal 9 Agustus 2016. Setelah melaksanakan program maka dilaksanakan rapat evaluasi untuk mengetahui
bagaimana jalannyanya program kerja dan kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja.
Hasil :
Dalam pelaksanaan program ini hasilnya adalah pengerajin dapat informasi mengenai pemasaran dapat dilakukan menggunakan media elektronik untuk
memperluas pemasaran. Dan telah dibuatnya media sosial sebagai sarana pemsaran online.
Kendala : Dalam pelaksanaan program ini terdapat kendala dari segi bahan baku
pembuatan kain cepuk, hal ini berkaitan dengan pasokan benang. Karena antara pengerajin dan pemasok benang telah terdapat kesepakatan untuk tidak menjual
kain cepuk secara bebas. Saran
: Kepada para pengerajinan cepuk diharapkan untuk melakukan negoisasi dengan
penjual benang sehingga dapat memasarkan produk hasil kerajinan dengan bebas. Negoisasi dapat dilakukan secara kekeluargaan sehingga mendapatkan
hasil yang menguntungkan bagi kedua belah pihak baik itu pengerajin kain cepuk yang ada di desa Klumpu maupun penjual benang.
5. Sosialisasi mengenai sertifikat hak milik sebagai tanda bukti kepemilikan atas tanah
Tempat : Desa Klumpu
Waktu : 24 juli - 9 Agustus 2016
No. Tanggal
Kegiatan 1
24 juli 2016 Rapat pelaksanaan program kerja
2 29 juli 2016
Mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala dusun di desa klumpu untuk sosialisasi program
kerja yang dilaksanakan di kantor kepala desa
3 2 Agustus 2016
Bertemu dengan kepala desa di kantor kepala desa untuk meminta informasi tentang pihak
yang dapat bisa dihubungi untuk mencari
informasi tentang pariwisata, kerajinan, dan sertifikat tanah di Desa Klumpu
4 2 Agustus 2016
Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya memiliki sertifikat tanah kepada warga yang
belum memiliki sertifikat di dusun Klumpu 5
4 Agustus 2016 Melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya
kepemilikan sertifikat tanah pada warga Dusun Subia yang belum memiliki sertifikat tanah
6 5 Agustus 2016
Bertemu dengan kepala Dusun Tiagan untuk meminta
informasi tentang
kepemilikan sertifikat tanah, pengerajin dan potensi wisata
7. 5 Agustus 2016
Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya kepemilikan sertifikat tanah bagi warga Dusun
Tiagan yang tidak memliki sertifikat tanah 8.
6 Agustus 2016 Bertemu dengan kepala Dusun Baledan untuk
meminta informasi tentang warga yang belum memiliki sertifikat tanah
9. 6 Agustus 2016
Melaksanakan sosialisasi pentingnya memiliki sertifikat tanah sebagai tanda bukti kepemilikan
tanah di Dusun Baledan 10.
8 Agustus 2016 Rapat evaluasi
11. 9 Agustus 2016
Berkunjung ke rumah Kepala Desa Waru untuk observasi mengenai sertifikat tanah, kerajinan,
dan pariwisata di Dusun Waru Pelaksanaan :
Pelaksanaan program kerja sosialisasi mengenai sertifikat hak milik sebagai tanda bukti kepemilikan atas tanah diawali dengan pencarian data mengenai masyarakat
yang belum memiliki sertifikat tanah, pencarian data dilakukan dengan cara bertemu dengan seluruh dusun kepala dusun yang ada di Desa Klumpu. setelah
memperoleh data dari para kepala dusun maka sosialisasi dilakukan secara
langsung dengan cara mendatangi rumah-rumah warga yang belum memiliki sertifikakat. Sosialisasi dilakukan secara berurutan dari satu dusun ke dusun yang
lainnya. Pertama sosialisasi dilakukan di dusun Klumpu pada tanggal 2 Agustus 2016, setelah itu sosialisasi dilanjutkan di Dusun Subia pada tanggal 4 Agustus
2016, kemudian dilanjutkan di dusun Baledan pada tanggal 6 Agustus 2016 Hasil
: Pelaksanaan program kerja sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan dapat
terselesaikan sesuai dengan rencana. Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat yang belum memiliki sertifikat dapat lebih paham tentang bagaimana cara
membuat sertifikat dengan biaya yang terjangkau, manfaat dari kepemilikan sertifikat dan masalah yang dapat timbul akibat tidak memiliki sertifikat.
Kendala :
Dalam pelaksanaan program kerja ini tidak terdapat kendala karena para kepala dusun berkenan memberikan informasi tentang masyarakat yang belum memiliki
sertifikat tanah dan masyarakat yang diberikan sosialisasi juga sangat terbuka dalam menerima informasi yang diberikan oleh mahasiswa KKN PPM UNUD.
Saran :
Masyarakat yang tidak memiliki sertifikat kebanyakan disebabkan oleh belum terselesaikannya pembagian tanah warisan di keluarga dan tidak memiliki biaya.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki sertifikat karena belum adanya terselesaikannya pembagian warisan maka disarankan untuk memusyawarahkan
bagaimana pembagian tanah yang tidak merugikan salah satu pihak, sehingga pembuatan sertifikat dapat dilakukan agar masyarakat mendapat kepastian hukum
atas tanah yang dimilikinya.
6. Sosialisasi Pemilahan Sampah di Tingkat Rumah Tangga
Tempat : SDN 3 Klumpu Waktu : 30 Juni
– 1 Juli No. Tanggal
Kegiatan
1. 30 Juni 2016
Survey lokasi KKN sekaligus bertemu Kepala
Desa Klumpu
untuk menyampaikan
rencana kegiatanj
penyuluhan sampah
organik dan
anorganik dengan sasaran para STT di Desa Klumpu.
2. 30 Juli 2016
Bertemu dengan Kepala Sekolah SDN 3 Klumpu
untuk meminta
ijin menggunakan ruang kelas yang akan
dipakai untuk penyuluhan pemilahan sampah
organik dan
anorganik, membersihkan dan merapikan ruang
kelas, mencetak sekaligus menyebarkan undangan kepada STT setiap banjar di
Desa Klumpu. 3.
31 Juli 2016 Pelaksanaan
kegiatan penyuluhan
pemilahan sampah organik dan anorganik yang dihadiri oleh perwakilan STT dari
setiap banjar di Desa Klumpu. 4.
1 Juli 2016 Evaluasi kegiatan
Pelaksanaan : Awal pelaksanaan program yaitu dimulai dengan sosialisasi kepada pihak Kepala
Desa. Selanjutnya direncanakan kapan akan dilaksanakan penyuluhan pemilahan sampah dan siapa sasarannya. Sasaran pada penyuluhan ini yaitu para STT di
masing-masing banjar di Desa Klumpu. Beberapa hari sebelum kegiatan dilaksanakan masing-masing perwakilan STT telah menerima undangan yang
dibagikan. Penyuluhan pemilahan sampah organik dan anorganik dilaksanakan di salah satu ruang kelas di SDN 3 Klumpu, kegiatan ini dilaksanakan untuk berbagi
informasi terkait jenis-jenis sampah dan bagaimana proses pemilahan juga manfaat pemilahan. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyartakat khususnya pada sasaran penyuluhan yaitu para STT agar dapat memilah sampah di rumah mereka sendiri sehingga sampah tidak bercampur
dan dapat dimanfaatkan, misalnya sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman dan sampah anorganik seperti botol
kaca yang dapat digunakan kembali untuk vas bunga dan lain-lain. Kegiatan ini dimulai dengan sesi perkenalan kemudian dilanjutkan dengan
pemberian informasi dan di akhir yaitu sesi tanya jawab. Sesi pertama yaitu sesi perkenalan, pada sesi ini setiap perwakilan masing-masing
banjar memperkenalkan nama dan asal banjar. Setelah semua peserta selesai memperkenalkan diri dilanjutkan dengan perkenalan mahasiswa KKN PPM
UNUD yang hadir. Durasi kegiatan di sesi ini yaitu 20 menit Sesi kedua yaitu pemberian informasi terkait pemilahan sampah organik dan
anorganik. Pada sesi ini yang menjadi pembicara adalah salah satu mahasiswa Kesehatan Masyarakat, durasi kegiatan di sesi kedua ini yaitu 30 menit.
Sesi ketiga atau sesi terakhir yaitu sesi tanya jawab. Pada sesi ini pembicara mempersilakan kepada para STT untuk bertanya atau berbagi informasi. Sesi ini
berdurasi 20 menit. Hasil
: Penyuluhan berjalan lancar dan peserta cukup antusias mengikuti kegiatan.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 13 banjar, dimana setiap banjar dihadiri oleh 4 orang sehingga total peserta yaitu 42 orang. Penyuluhan ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran terkait pemilahan sampah organik dan anorganik di tingkat rumah tangga. Selain memilah sampah, sampah masih dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Kendala :
Tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan kegiatan. Saran
:
Perwakilan STT tiap banjar sebagian besar hadir dan mengikuti penyuluhan pemilahan sampah organik dan anorganik sehingga diharapkan informasi yang
didapatkan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.