3 Data Penelitian 4 Metode Pelaksanaan Penelitian

3. 3 Data Penelitian

Adapun data yang direncakana akan dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan analisis dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Massa Pakaian M Massa dari pakaian di ukur pada saat keadaan kering M k dan pada saat keadaan basah M b . 2. Waktu pengeringan t Waktu pengeringan yang dibutuhkan untuk mengingkan pakaian yaitu pada saat basah sampai pada saat keadaan kering berat basah sampai berat kering. 3. Temperatur T Temperatur yang di ukur adalah temperatur udara pada saat masuk ke evaporator T 1 , keluar evaporator T 2 , ruang pengeringan T 3 dan keluar ruang pengeringan T 4 . 4. Kelembaban udara Rh Kelembaban udara yang diukur pada titik saat masuk ke evaporator Rh 1 , keluar evaporator Rh 2 , ruang pengeringan Rh 3 dan kelur ruang pengeringan Rh 4 . 5. Kecepatan aliran udara V Udara yang mengalir didalam saluran aliran di ukur kecepatannya. 6. Tekanan P Refrigeran yang masuk ke dalam kompresor P 1 , ke luar kompresor P2 dan masuk ke dalam evaporator P 3 di ukur tekanannya. Universitas Sumatera Utara Mulai Studi Literatur Usulan Perancangan Tahap Persiapan: 1. Persiapan Mesin Pengering pompa kalor 2. Pengujian Mesin Pengering Pengumpulan data: ‐ Daya Kompresor Kjs ‐ Temperatur o C ‐ Panjang Pipa Kapiler m 2 ‐ Tekanan RefrigerantNm 2 ‐ Laju Aliran massa Kgs KesimpulanLaporan Selesai Tidak Ya Pengolahan dan Analisis Data Ya Perancangan Pembuatan Alat Tidak

3. 4 Metode Pelaksanaan Penelitian

Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Diagram alir proses pelaksanaan penelitian.

BAB IV PERANCANGAN KOMPONEN MESIN PENDINGIN

4. 1 Perhitungan termodinamika

Dari pengujian mesin AC yang dipakai didapat data sebagai : Data Perencanaan awal : - Tekanan Kerja Kondensor P K = 2,3 Mpa - Tekanan Kerja Evaporator Pe = 0,76 Mpa - Daya Kompresor W c = 1 Hp = 746 Watt - Temperatur Kondensor Tk = 57,47 C - Temperatur Evaporator Te = 14 C Gambar 4.1 Skema rancangan bangun mesin pengering pakaian Universitas Sumatera Utara Dari data hasil pengujian maka dapat dianalisa kondisi kerja mesin tersebut dengan menggunakan diagram Mollier, seperti terlihat pada gambar berikut ini : Gambar 4.2 P-h Diagram Kondisi tiap titik pada 22 kondisi kerja mesin AC Samsung. Titik 1: T 1 =14 o C , P = 0,76698 MPa = 110,24 Psi h 1 = 409, 60 kJkg S 1 = 1,7306 kjkg.K Titik 2’: P = 333,623 Psi = 2,3 MPa Dari spesifikasi Mesin AC h 2 = 417,19 kJkg , T 2’ = 57,47 C S 2 ’ = 1,6730 Titik 2 : h 2 = 436,230,19 kJKg, S 2 = 1,7306 kjkg.K Titik 3: h 3 = 273,891 kJkg, P = 2,3 Mpa T 3 = 49,7 C Titik 4: T 4 = T 1 dan P 1 = P 4 h 4 = h 3 disenthalphy Universitas Sumatera Utara ƒ Laju aliran massa refrigeran W c = 1 Hp = 746 watt = 0,746 Kjs W c = h 2 - h 1 ...................................................................................................2.1 0,746 kJs = . m 436,230 kJs – 409 kJkg = 0.0280 Kgs Kalor yang dikeluarkan oleh kondensor Q K = h 3 - h 2 - ……….........................................................................................2.2 Q K = 0,0280 273,891 – 436,230 Q k = 4,545 kW Dampak refrigrasi Q e = h 1 - h 4 - ………..........................................................................................2.3 Q e = 0,0280 x 409,60 – 273,891 Q e = 3,799 kW ƒ COP Coefficient Of Performance COP diperlukan untuk menyatakan performansi unjuk kerja dari siklus refrigerasi COP = Wc Qe ..................................................................................................2.4 Universitas Sumatera Utara P 2 = P 3 P 1 = P 4 = 746 , 799 , 3 = 5,093

4.2 Perhitungan kompresor