3. 2 Katup Ekspansi Komponen Utama Pompa Kalor Siklus Kompresi Uap .1 Kompresor

sight glass trdapat buih buih refrigerant maka sistem trsebut kurang refrigerant. www.GoogleKomponen sistem Pendingin

2. 3. 2 Katup Ekspansi

Komponen utama yang lain untuk mesin refrigerasi adalah katup ekspansi. Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk mengekspansikan secara adiabatik cairan yang bertekan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat tekanan dan temperatur rendah, atau mengekspansikan refrigeran cair dari tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi, refrigeran cair diinjeksikan keluar melalui oriffice, refrigeran segera berubah menjadi kabut yang tekanan dan temperaturnya rendah. Selain itu, katup ekspansi juga sebagai alat kontrol refrigerasi yang berfungsi : 1. Mengatur jumlah refrigeran yang mengalir dari pipa cair menuju evaporator sesuai dengan laju penguapan pada evaporator. 2. Mempertahankan perbedaan tekanan antara kondensor dan evaporator agar penguapan pada evaporator berlangsung pada tekanan kerjanya. Pipa Kapiler Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi ini mempunyai dua kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan refrigeran cair dan untuk mengatur aliran refrigeran ke evaporator. Cairan refrigeran memasuki pipa kapiler tersebut dan mengalir sehingga tekanannya berkurang akibat dari gesekan dan percepatan refrigeran. Pipa kapiler hampir melayani semua sistem refrigerasi yang berukuran kecil, dan penggunaannya meluas hingga pada kapasitas regrigerasi 10 kw. Pipa kapiler mempunyai ukuran panjang 1 hingga 6 meter, dengan diameter dalam 0,5 sampai 2 mm Stoecker, 1996. Diameter dan panjang pipa kapiler ditetapkan berdasarkan kapasitas pendinginan, kondisi operasi dan jumlah refrigeran dari mesin refrigerasi yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara Konstruksi pipa kapilar sangat sederhana, sehingga jarang terjadi gangguan. Pada waktu kompresor berhenti bekerja, pipa kapiler menghubungkan bagian tekanan tinggi dengan bagian tekanan rendah, sehingga menyamakan tekanannya dan memudahkan start berikutnya. Gambar 2.7. Pipa Kapiler Sunyoto,2010 1. Laju aliran massa refrigeran persatuan luas W= A m r 22 − ……………………………………………………………………………… …………………2.13 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251 Dimana : w = Laju aliran Massa R-22 A = Luas Penampang m 3 2. Kecepatan refrigeran pada pipa kapiler di titik 3 V 3 = w . v 3 - ……………………………………………………………….………2.14 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251 v 3 = Volume spesifik cair jenuh m 3 kg Universitas Sumatera Utara 3. Bilangan Reynolds Re = V 3 .D µ 3. v 3 - …………………………………………………..….….…2.15 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251 µ 3 = Viskositas cair jenuh D = Diameter dalam pipa kapiler = 2 mm 4. Faktor gesek f = 0,33Re 0.25 …………………………....…………………………..….…2.16 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251 mencari harga Fraksi Uap x : a = v 4V - v- 4L 2 . w 2 .0,5………………………….…………….…...…2.17 b = 1000h 4V - h 4L + v 4L v 4V –v 4L . w 2 ……….……………2.18 c = 1000h 4c -h 1 + w 2 .0,5. V4L 2 -       2 2 3 V ………..…….….…….. 2.19 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251 maka fraksi uap x yang terkandung pada evaporator di titik 4, Universitas Sumatera Utara x = a c a b b 2 . . 4 2 − ± − ……………………...…………………….….….……. 2.20 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251 Dimana : h 4L = Entalpi untuk cair jenuh kJkg h 4V = Entalpi untuk uap jenuh kJkg h 4c = Entalpi untuk campuran kJkg v 4L = Volume spesifik cair jenuh m 3 kg v 4V = Volume spesifik uap jenuh, m 3 kg µ 4L = Viskositas cair jenuh Nsm 2 µ 4V = Viskositas uap jenuh Nsm 2

2. 3. 3 Refrigrant