Variasi Sensila pada Antena Ngengat Scirpophaga incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae)

VARIASI SENSILA PADA ANTENA NGENGAT
Scirpophaga incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae)

YULIANI

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Variasi Sensila pada
Antena Ngengat Scirpophaga incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae) adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, 17 Juni 2014
Yuliani
NIM G34090002

ABSTRAK
YULIANI. Variasi Sensila pada Antena Ngengat Scirpophaga incertulas
Walker (Lepidoptera: Crambidae). Dibimbing oleh RIKA RAFFIUDIN dan I
MADE SAMUDRA.
Scirpophaga incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae) adalah
penggerek batang yang menginvestasi tanaman padi. Ngengat S. incertulas
mengalami tahap metamorfosis sempurna. Antena serangga adalah organ olfaktori
dan pada antena terdapat sensila sebagai lubang masuk senyawa kimia volatil ke
dalam antena. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari variasi sensila pada
antena ngengat jantan dan betina S. incertulas. Penelitian ini menggunakan
analisis scanning electron microscope (SEM). Proses fiksatif yang baik sangat
penting dalam preparasi SEM, selanjutnya proses coating (pelapisan emas)
berfungsi untuk memperbesar kontras preparat. Antena S. incertulas termasuk
dalam tipe filiform dan terdiri dari tiga bagian yaitu scape, pedicle, dan flagellum.
Pada antena jantan ditemukan dua jenis sensila yaitu sensila trichodea dengan tiga

variasi yaitu trichodea tipe TrI, TrII, dan TrIII; sensila bassiconica dengan dua
variasi yaitu bassiconica tipe BaII dan BaIII. Sedangkan pada antena betina
ditemukan empat jenis sensila yaitu sensila trichodea tipe TrI, TRII, dan TrIII;
sensila bassiconica tipe BaIII; sensila chaetica; dan sensila coeloconica dengan
tiga variasi bentuk yaitu coeloconica tipe CoI, CoII, dan CoIII.
Kata kunci: Bassiconica, Chaetica,,Penggerek batang padi kuning, Scanning
Electron Microscope (SEM), Sensila, Trichodea

ABSTRACT
YULIANI. Antennal Sensilla Variations of Scirpophaga incertulas Walker
(Lepidoptera: Crambidae) Moth. Supervised by RIKA RAFFIUDIN and I MADE
SAMUDRA.
Scirpophaga incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae) moth infests
paddy, therefore it is known as yellow rice stem borer. The antenna of moth S.
incertulas serve as the olfactory organ. The pores in antennal sensilla allow the
feromon pass to the inner side of the antenna. The aim of this research was to
study the diversity of antennal sensilla from the male and female S. incertulas by
using scanning electron microscope (SEM). Goldplating method was applied for
the purpose of coating process to increase the slide contrast. The antenna S.
incertulas is filiform type and the antenna consists of three main parts, i.e. scape,

pedicle, and flagellum. This study found that the S. incertulas male antenna has
two types of sensila: trichodea sensilla (having three variations: TrI, TrII, and
TrIII types) and bassiconica sensilla with two variations, BaII and BaIII types.
Further in female antennal, the result of this study revelaed four types of sensilla:
trichodea sensilla (TrI, TrII, and TRIII types), bassiconica sensilla (BaIII type),
chaetica sensilla, and three variations of coeloconica sensilla (CoI, CoII, and
CoIII types).
Key words: Bassiconica, Chaetica, Scanning Electron Microscope (SEM),
Sensila, Trichodea, Yellow rice stem borer

VARIASI SENSILA PADA ANTENA NGENGAT
Scirpophaga incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae)

YULIANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Variasi Sensila pada Antena Ngengat Scirpophaga incertulas
Walker (Lepidoptera: Crambidae)
Nama
: Yuliani
NIM
: G34090002

Disetujui oleh

Dr Ir Rika Raffiudin, Msi
Pembimbing I

Dr Ir I Made Samudra, MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Iman Rusmana, M Si
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2013 ini ialah
sensila dengan judul Variasi Sensila pada Antena Ngengat Scirpophaga incertulas
Walker (Lepidoptera: Crambidae). Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir
Rika Raffiudin, MSi dan Bapak Dr Ir I Made Samudra, MSc selaku pembimbing.
Penulis juga menyampaikan penghargaan kepada Bapak Jusuf, Bapak Wito, dan
Ibu Zaenab dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-BIOGEN) Cimanggu, Bogor. Ibu Endang,
Ibu Yuni, dan Ibu Alina dari Laboratorium Scanning Electron Microscope (SEM)

Widyasatwaloka, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong. Kak
Cut Ferawati, Kak Desmina Hutabarat dan Andi Trisnandi yang telah membantu
selama penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu,
Ismail, Sandy Pratomo dan teman - teman biologi 46, serta seluruh keluarga atas
segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, 17 Juni 2014
Yuliani

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

PENDAHULUAN


1

Latar Belakang

1

Tujuan

9

METODE

2

Koleksi S. incertulas

2

Preparasi SEM


2

Analisis S. incertulas pada SEM

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3

SIMPULAN

6

DAFTAR PUSTAKA

7

LAMPIRAN

Komposisi bahan larutan fiksatif SEM
RIWAYAT HIDUP

8
9

DAFTAR TABEL
1 Preparat sampel ngengat S. incertulas

3

DAFTAR GAMBAR
1 Imago ngengat S. incertulas
2 Kepala ngengat S. incertulas jantan. (a) tampak depan, (b) tampak samping
3 Antena ngengat S. incertulas. (a) bagian bagian antena S. incertulas,
(b) segmen flagellum antena S. incertulas. (c) antena jantan, (d) antena
betina; 1. Scape, 2. Pedicle, 3. flagellum.
4 Sensila pada antena S. incertulas betina. Sensila trichodea (a) TrI,
(b) TrII, (c) TrIII, (d) Sensila bassiconica atau BaIII, (e) Sensila
chaetica, sensila coeloconica (f) CoI, (g) CoII, dan (h) CoIII.

5 Sensila pada antena S. incertulas jantan. Sensila trichodea (a) TrI, (b) TrII,
(c) TrIII, sensila bassiconica (d) BaII, dan (e) BaIII.

3
3
4

5
5

LAMPIRAN
1 Komposisi bahan larutan fiksatif SEM

8

PENDAHULUAN
Scirpophaga incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae) merupakan
ngengat yang tersebar secara luas di daerah tropis dan di daerah beriklim sedang
dengan curah hujan tahunan lebih dari 1.000 mm. Scirpophaga incertulas
menginfestasi padi di Cina, Jepang, dan Taiwan serta sebagian Asia termasuk

Indonesia (Kalshoven 1981). Serangga ini menimbulkan kerusakan tanaman padi
5-10 % tiap tahunnya di daerah Asia dan pada daerah tertentu dapat menimbulkan
kerusakan mencapai 60 % (Pathak dan Khan 1994).
Ngengat S. incertulas betina berukuran lebih besar dari ngengat jantan.
Panjang ngengat betina adalah 17 mm dan jantan hanya 14 mm. Ukuran abdomen
ngengat jantan lebih kecil daripada abdomen betina (Heinrichs 1994). Sayap
depan ngengat betina berwarna cokelat kekuningan cerah dengan bintik hitam di
tengah, sedangkan sayap ngengat jantan berwarna kecoklatan abu - abu dan bintik
tidak jelas di sayap depan (Kalshoven 1981).
Ngengat S. incertulas mengalami tahap metamorfosis sempurna yang terdiri
dari stadia telur, larva, pupa, dan imago atau dewasa. Seluruh stadia kecuali telur
dan imago, berada di dalam batang padi. Ngengat S. incertulas merupakan
serangga yang aktif dimalam hari (nokturnal), tertarik terhadap cahaya, dan
memiliki kemampuan terbang yang kuat. Ngengat S. incertulas meletakkan telur
(oviposisi) dan kopulasi di malam hari (Pathak dan Khan 1994).
Kemoreseptor merupakan organ tubuh serangga yang berfungsi sebagai
penerima senyawa kimia termasuk feromon yang diterima oleh organ olfaktori
atau organ penciuman. Serangga memiliki kemoreseptor pada banyak bagian
tubuh yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi bahan kimia pada permukaan
kering dan dalam larutan (Chapman 1998).
Antena serangga adalah organ olfaktori dengan berbagai bentuk antena
antara lain berbentuk setaceous, clavate, flabellate dan lamellate. Antena terdiri
dari scape, pedicel, dan flagellum (Triplehorn dan Johnson 2005). Pada antena
terdapat sensila; beberapa bentuk sensila antara lain sensila trichodea,
bassiconica, chaetica dan coeloconica. Pada ujung sensila terdapat pori, molekul
kimia (feromon atau bau - bau lain) akan masuk ke pori kemudian ditangkap oleh
protein pengikat molekul kimia tersebut. Protein pengikat molekul kimia
membawa senyawa tersebut ke sistem saraf serangga sehingga dapat dikenali jenis
feromon tersebut (Chapman 1998).
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ultramorfometrik sensila-sensila
yang ada di antena ngengat Scirpophaga incertulas jantan dan betina
menggunakan scanning electron microscope.

2

METODE
Penelitian dilaksanakan pada Januari sampai Juni 2013 di rumah kaca
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik
Pertanian (BB-BIOGEN) - Cimanggu, Bogor, Laboratorium Scanning Electron
Microscope (SEM) Widyasatwaloka, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Cibinong, dan Bagian Fungsi Hayati Hewan, Departemen Biologi IPB.
Alat dan Bahan yang digunakan yaitu SEM tipe JeolSM-5310LV. Objek
penelitian adalah antena jantan dan betina S. incertulas.
Koleksi Scirpophaga incertulas
Ngengat S. incertulas jantan dan betina dikoleksi di sawah menggunakan
jaring serangga. Serangga dimasukkan ke dalam sungkup plastik yang menutupi
pot berisi padi varietas Pelita berumur 20 hari (diameter pot 12 cm). Selanjutnya
pada malam hari ngengat S. incertulas betina meletakkan telur pada daun padi.
Daun padi dengan telur S. incertulas dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan setelah kurang lebih 35 hari telur menetas menjadi larva instar 1. Larva S.
incertulas tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu diinokulasi pada
tanaman padi lain yang berumur 45 hari (juga telah diberi sungkup plastik). Larva
instar 1 akan keluar dari tabung reaksi dan masuk ke dalam batang padi. Di dalam
batang padi larva menyelesaikan siklus hingga pupa.
Setelah sekitar 45 hari di dalam batang padi, larva menyelesaikan siklus
dan menjadi imago yang keluar dari batang padi sekitar pukul 01.00 - 04.00 WIB.
Ngengat yang keluar dari batang padi dimasukkan ke dalam alkohol 70% dan siap
untuk proses preparasi SEM.
Preparasi SEM
Proses preparasi sampel dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut,
yaitu: 1. Pembersihan, sampel dibersihkan menggunakan caccodylate buffer
selama 3 hari. Selanjutnya prefiksasi sampel dilakukan dengan cara direndam
dalam glutaraldehyde 2,5 % selama 1 hari; 2. Fiksasi, yang bertujuan untuk
mematikan sel tanpa mengubah struktur sel yang akan diamati untuk menyiapkan
sampel agar tampak seperti ukuran dan bentuk sesungguhnya. Fiksasi dilakukan
dengan cara direndam dalam tannic acid 3 % selama 1 jam kemudian dicuci
menggunakan caccodylate buffer, dan diulang sebanyak 4 kali masing-masing
selama 5 menit; 3. Dehidrasi yang bertujuan untuk mengurangi kadar air sampel
sehingga tidak mengganggu proses pengamatan. Dehidrasi dilakukan dengan cara
direndam dalam alkohol 50%, diulang sebanyak 4 kali masing-masing selama 5
menit, kemudian sampel direndam dalam alkohol 70, 85, dan 95% masing masing
selama 20 menit lalu sampel direndam dalam alkohol absolut, diulang sebanyak 2
kali masing-masing selama 10 menit; 4. Pengeringan, dilakukan dengan cara
direndam dalam tert butanol, diulang sebanyak 2 kali masing-masing selama 10
menit kemudian sampel dimasukkan dalam freezer sampai beku (sampel yang
cepat membeku menandakan bahwa dehidrasi dilakukan dengan baik dan benar),
sampel lalu dimasukkan dalam freezed dryer selama 45 menit.

3
Setelah kering, sampel dipotong menggunakan scalpel untuk memisahkan
kepala dan badan, kemudian sampel diletakkan pada stub lalu dilakukan pelapisan
emas menggunakan ion coater yang bertujuan untuk memperbesar kontras antara
preparat yang diamati dengan lingkungannya (Goldstein et al. 1992).

Analisis Scirpophaga incertulas pada SEM
Tabel 1. Preparat sampel ngengat Scirpophaga incertulas
No
Stub
1
Antena kanan ngengat S. incertulas jantan

Keterangan
Gambar 3c – lateral

2

Antena kanan ngengat S. incertulas betina

Gambar 3d - lateral

3

a. Kepala ngengat S. incertulas jantan
b. Kepala ngengat S. incertulas jantan

Gambar 2a - anterior
Gambar 2b - lateral

HASIL DAN PEMBAHASAN
Imago ngengat S. incertulas berwarna kuning dan terdapat bintik hitam di
sayap depan (Gambar 1). Kepala terdiri dari mata majemuk, alat mulut, dan
antena (Gambar 2a dan 2b). Ngengat S. incertulas memiliki bentuk antena filiform
(seperti benang) yang terdiri dari 1 segmen scape, 1 segmen pedicle, dan
flagellum (Gambar 3a). Segmen flagellum (Gambar 3b) antena S. incertulas
jantan memiliki 42 segmen (Gambar 3c) dan pada betina memiliki 40 segmen
flagellum (Gambar 3d).

1
Gambar 1 Imago S. incertulas

2

3

Gambar 2 Kepala S. incertulas jantan.
(a) tampak depan, (b) tampak samping;
1. Alat mulut, 2. Mata majemuk, 3. Antena

4

3

2

1
a

b

c

d

Gambar 3 Antena ngengat S. incertulas. (a) bagian-bagian antena S. incertulas:
1. scape, 2. pedicle, 3. flagellum, (b) segmen flagellum antena S. incertulas,
(c) antena jantan, (d) antena betina.
Sensila yang ditemukan pada antena S. incertulas betina adalah sensila
trichodea, bassiconica, chaetica, dan coeloconica (Gambar 4). Pada antena S.
incertulas jantan ditemukan sensila trichodea dan bassiconica (Gambar 5).
Sensila trichodea pada antena S. incertulas memiliki tiga variasi bentuk yang
terbagi atas sensila trichodea tipe TrI (Gambar 4a dan 5a), TrII (Gambar 4b dan
5b), dan TrIII (Gambar 4c dan 5c). Tipe sensila ini sesuai hasil penelitian
Suwannapong et al. (2012). Bentuk dari sensila TrI yaitu bulat memanjang dan
ujung meruncing, lekukan dari pangkal hingga ujung sensila tidak beraturan,
ukuran besar pangkal sensila hampir sama dengan ujung sensila, arah ujung
sensila searah dengan ujung antena. Bentuk sensila trichodea tipe TrII yaitu
sensila melengkung dari dasar sampai ujung sensila, dan bentuk sensila trichodea
tipe TrIII yaitu arah sensila searah ujung antena dengan lekukan di ujung sensila
dengan ukuran panjang sensila TrIII adalah 91.2 µm pada antena S. incertulas
betina dan 58.2 µm pada antena S. incertulas jantan.
Sensila bassiconica mempunyai dua tipe yaitu sensila bassiconica tipe
BaII dan BaIII (Barsagade 2013). Pada antena S. incertulas betina hanya
ditemukan sensila bassiconica tipe BaIII (Gambar 4d) yang terdapat pada antena
bagian flagellum, sedangkan pada antena S. incertulas jantan ditemukan dua tipe
sensila bassiconica yaitu sensila bassiconica tipe BaII (Gambar 5d) yang terdapat
pada antena bagian pedicle dan BaIII (Gambar 5e) juga terdapat pada antena
bagian flagellum. Sensila bassiconica tipe BaII memiliki bentuk bulat memanjang
dan ujung meruncing. Bentuk sensila bassiconica tipe BaIII yaitu seperti pasak
dan ujung tumpul. Sensila bassiconica tipe BaII memiliki ukuran yang lebih
panjang yaitu 16.7 µm dibanding dengan sensila bassiconica tipe BaIII yaitu
berukuran 6.04 µm.
Sensila chaetica (Gambar 4e) (Barsagade 2013) memiliki bentuk
meruncing sampai ujung sensila dengan pangkal bulat lebih besar dibanding
dengan sensila yang meruncing. Ukuran panjang sensila adalah 32.5 µm, arah

5
sensila lurus. Sensila coeloconica ditemukan tiga variasi yaitu sensila coeloconica
tipe CoI (Gambar 4f), CoII (Gambar 4g), dan CoIII (Gambar 4h). Bentuk sensila
coeloconica tipe CoI yaitu bulat menonjol dan berlubang seperti sumur. Bentuk
sensila coeloconica tipe CoII sama dengan CoI namun sensila coeloconica tipe
CoII memiliki organ tambahan yang muncul di tengah dan tidak menutupi lubang
sensila. Sensila tipe CoII berukuran Ø: (horizontal) X = 3.41 µm, dan (vertikal)
Y = 3.74 µm. Sensila coeloconica ditemukan pada antena bagian scape.

TrIII
TrI

TrII
a

b

c

BaIII
Chaetica
d

CoI
e

f

CoII
CoIII
g
h
Gambar 4 Sensila pada antena S. incertulas betina. Sensila trichodea (a) TrI, (b)
TrII, (c) TrIII, (d) Sensila bassiconica atau BaIII, (e) Sensila chaetica,
sensila coeloconica (f) CoI, (g) CoII, dan (h) CoIII.

TrI
TrII
a

TrIII

b
BaII

c

BaIII

d

e

Gambar 5 Sensila pada antena S. incertulas jantan. Sensila trichodea (a) TrI, (b)
TrII, (c) TrIII, sensila bassiconica (d) BaII, dan (e) BaIII.

6
Sensila coeloconica tipe CoIII juga memiliki bentuk sama dengan CoI, namun
organ tambahan yang muncul di tengah menutupi lubang sensila coeloconica.
Sensila trichodea pada antena S. incertulas tidak terlihat di bagian scape
dan pedicle baik pada antena jantan maupun betina. Sensila trichodea disebut
dengan filamen sensorik (Bauer et al. 1998). Jumlah sensila bassiconica (BaIII)
dibagian flagellum lebih banyak dari sensila bassiconica tipe lain. Sensila
bassiconica (BaII) ditemukan dibagian pedicel antena. Sensila bassiconica tidak
ditemukan pada bagian scape. Sensila bassiconica dan sensila coeloconica
berfungsi untuk merespon suhu dan kelembaban (Chapman 1998). Sensila
bassiconica berbentuk pasak, berdinding tipis, dan sedikit melengkung, disebut
sebagai sensila kerucut atau pasak sensorik (Bauer et al. 1989).
Sensila chaetica pada antena S. incertulas ditemukan di ujung flagellum
antena yaitu di segmen ke - 40. Sensila chaetica pada antena S. incertulas
berbentuk hampir sama dengan sensila bassiconica, perbedaannya adalah sensila
chaetica berukuran lebih panjang, kaku, dan meruncing. Sensila chaetica
diartikan sebagai organ seperti rambut yang timbul dari socket (tempat
melekatnya sensila), berdinding tebal, dan ujung yang tajam, terlihat gelap ketika
diamati di mikroskop (Bauer et al. 1998).
Pada antena S. incertulas ditemukan sensila coeloconica di bagian scape.
Sensila coeloconica merupakan sensila yang berdinding tipis, sensila coeloconica
berlubang seperti cincin sehingga terlihat berbeda pada mikroskop elektron
(Bauer et al. 1998). Pada antena S. incertulas, sensila coeloconica juga berbentuk
cincin (bulat dan menonjol) dan memiliki beberapa variasi pada struktur penutup
lubang sensila coeloconica.

SIMPULAN
Scirpophaga incertulas memiliki bentuk antena tipe filiform yang terdiri
dari scape, pedicle, dan flagellum. Pada antena jantan ditemukan dua jenis sensila
yaitu sensila trichodea dengan tiga variasi yaitu trichodea tipe TrI, TrII, dan TrIII;
sensila bassiconica dengan dua variasi yaitu bassiconica tipe BaII dan BaIII. Pada
antena betina ditemukan empat jenis sensila yaitu sensila trichodea tipe TrI, TrII,
dan TrIII; sensila bassiconica tipe BaIII; sensila chaetica; dan sensila coeloconica
dengan tiga variasi yaitu coeloconica tipe CoI, CoII, dan CoIII.

7

DAFTAR PUSTAKA
Barsagade DD, Tembhare DB, Kadu SG. 2013. Microscopic structure of antennal
sensilla in the carpenter ant Camponotus compressus (Fabricius)
(Formicidae: Hymenoptera). Asian Myrmecology. 5: 113 – 120.
Bauer MLF, Bauer PG, Filho FCS. 1989. Scanning Electron Microscopy of the
antennal sensilla in female Culicoides paraensis (Diptera:
Ceratopogonidae). Mem Inst. Oswaldo Cruz 84: 463 – 469.
Bozzola JJ, Russel LD. 1998. Electron Microscopy2nd edition. New York (US):
Jones and Bartlett Publ.
Chapman RF. 1998. The Insect Structure and Function 4th edition. Melbourne
(UK): Cambridge Univ Pr.
Goldstein JI, Newbury DE, Echlin P, Joy DC, Romig AD, Lyman CE, Fiori C,
Lifshin E. 1992. Scanning Electron Microscopy and X-Ray Microanalysis a
Text for Biologist, Materials scientists, and Geologiests 2nd Edition. New
York (US): Plenum Pr.
Heinrichs EA. 1994. Biology and Management of Rice Insects. New Delhi (IN):
Wiley Eastern.
Jin X et al. 2005. Expression and immunolocalisation of odorant-bindingand
chemosensory protein in locusts. Life Sci 62:1156 – 1166.
Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Jakarta (ID). Ichtiar
Pathak MD, Khan ZR. 1994. Insect Pests of Rice. Manila (PI): IRRI Pr.
Ross HH, Ross CA, Ross JRP. 1982. A Textbook of Entomology 4th Edition.
Canada (UK): Wiley Eastern.
Suwannapomg G, Noiphrom J, Benbow ME. 2012. Ultramorphology of antennal
sensilla in Thai single open nest honeybees (Hymenoptera: Apidae). J Trop
Asian Entomol. 01:1 – 12.
Triplehorn CA, Johnson NF. 2005. Borror and Delong’s Introduction to the Study
of Insect 7th Edition. Belmont (USA): Thomson.

8

LAMPIRAN
Lampiran 1 Komposisi bahan fiksatif SEM
No
1

Larutan fiksatif
Caccodylate buffer pHs 8.4
Larutan stok

Larutan siap pakai

Bahan

-

Sodium caccodylate 0.2 M 42.6 gr
Akuades 1000 ml

-

larutan stok 50 ml
HCl 0.1 M 5.4 ml
Akuades 144.6 ml

2

Glutaraldehyde 2.5%

-

Glutaraldehyde 5 ml
Caccodylate buffer 35 ml

3

Tannic acid 2%

-

2 gr tannic acid dalam 100 ml
caccodylate buffer

4

Tert butanol (OsO4)

-

OsO4 1 % (1 bagian)
Caccodylate buffer (4 bagian)
1:4

*Sumber: Laboratorium SEM, LIPI Cibinong, Bogor

9

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Rajang pada tanggal 17 Januari 1992. Penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Sheza Pribady dan
Nurani. Penulis lulus dari SMAN 1 Polewali pada tahun 2009 dan melanjutkan
pendidikan di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI).
Selama masa studi di IPB penulis aktif di berbagai kegiatan akademik
maupun luar akademik. Tahun 2013 bulan September, penulis menjadi peserta
“Training in Rapid Biodiversity Asessment, Universität Wien and Bogor
Agricultural University”. Dimulai pada tahun 2011 sampai sekarang penulis
sebagai volunteer sekaligus public relation Sanggar Juara. Tahun 2012 sebagai
panitia “SPIRIT FMIPA” divisi acara dan pada tahun yang sama sebagai public
relation BIONIC. Tahun 2010 sebagai panitia divisi Dana Usaha Masa
Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru Institut Pertanian Bogor “MPKMB 47”.
Penulis menjadi asisten Biologi Dasar Tingkat Persiapan Bersama (TPBIPB) pada tahun 2013 sampai 2014. Penulis telah melakukan praktik lapang
dengan judul “Pelayanan Kesehatan Dan Perawatan Kuda di Detasemen Kavaleri
Berkuda (Denkavkud) TNI-AD” pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di
Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) Parongpong, Bandung Barat, Jawa
Barat. Tahun 2012 sampai 2013 penulis menerima beasiswa dari yayasan Karya
Salemba Empat (KSE).