Performance of Production Abalon (Haliotis squamata) Quality using water Exchange by Flow Through System

KERAGAAN PRODUKSI DAN KUALITAS ABALON Haliotis squamata
DENGAN PENGGANTIAN AIR SISTEM FLOW THROUGH

TASRUDDIN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keragaan Produksi dan Kualitas
Abalon Haliotis squamata dengan Penggantian Air Sistem Flow Through adalah
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka
di bagian akhir tesis ini.

Bogor, November 2012

Tasruddin
NRP C151100021

ABSTRACT
TASRUDDIN. Performance of Production Abalon (Haliotis squamata) Quality
using water Exchange by Flow Through System. Supervised by KUKUH
NIRMALA, NUR BAMBANG PRIYO UTOMO and TRI HERU PRIHADI.
This study aimed to determine the use of water exchange with flow through
system for growing abalone, Haliotis squamata. This study was conducted using
a completely randomized design with three replications. Briefly, abalone with
average body weight 4.90±0.17 g, shell length 31.31±0.17 mm, and shell width
19.10±0.75 mm were subjected to varying rate water exchange and then control.
This research water exchange of flow through system were set up at 0% (FT 0),
50% (FT 50), 100% (FT 100), 200% (FT 200) and 400% (FT 400). The results
show that all water exchange had significantly different to the control (FT0).

Growth response of FT 400, FT 200, FT 100, FT 50, and kontrol were
0.84±0,07%; 0.73±0.06%; 0,74±0,06%; 0.67±0.02%; and 0.46±0.02%,
respectively. More over, FT 400 gain it’s shell growth highest (0,28±0.04%) than
others. The growth of abalone shell length at FT 400 (105,72±0,53 µm) system
treatment provide good growth than to control (59,67 0.41 µm). Water exchange
with flow through system can support growth rate of abalone. FT 400% give
survival rate, increase production, quality abalone and effieciency of the best diet.
Keywords: Haliotis squamata, Water exchange, Flow through sistem

RINGKASAN

TASRUDDIN. Keragaan Produksi dan Kualitas Abalon (Haliotis squamata)
dengan Penggantian Air Sistem Flow Through. Dibimbing oleh KUKUH
NIRMALA, NUR BAMBANG PRIYO UTOMO dan TRI HERU PRIHADI.
Abalon (Haliotis squamata) merupakan komoditi perikanan yang memiliki
prospek dan nilai ekonomis tinggi serta pangsa pasar yang cukup baik.
Menipisnya stok abalon di alam, menyebabkan pengembangan budidaya abalon
meningkat pesat dan sekarang tersebar luas di banyak negara termasuk Amerika
Serikat, Meksiko, Afrika Selatan, Australia, Jepang, Cina, Taiwan, Irlandia,
Islandia dan lainnya. Dari tahun 1989-1999, komoditi perikanan abalon di alam

telah menurun sekitar 30%.
Tingginya permintaan pasar terhadap abalon yang diikuti harga yang tinggi
menyebabkan eksploitasi abalon di alam menjadi semakin meningkat. Sediaan
abalon diberbagai negara terus menurun akibat tangkapan berlebihan,
sementara disisi lain permintaan selalu ada bahkan terus meningkat, kondisi ini
lebih menciptakan kesempatan bagi kegiatan akuakultur abalon.
Kondisi lingkungan yang optimal melalui sistem penggantian air yang tepat
diharapkan respon fisiologis abalon akan mencapai aklimatisasi sempurna, yaitu
suatu kondisi dimana laju fisiologis tidak dipengaruhi oleh perubahan faktor
lingkungan. Apabila kondisi ini tercapai maka energi untuk aktivitas dapat ditekan
sehingga akan lebih banyak digunakan untuk pertumbuhan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji penggantian air yang berbeda pada sistem
flow through terhadap keragaan produksi dan kualitas abalon, H. squamata.
Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan April sampai
dengan bulan Juli 2012. Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Laut Gondol–Bali. Rancangan yang digunakan yaitu
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan.
Perlakuan yang diberikan adalah pergantian air flow through sistem (FT) dimana
perlakuan 0% (Kontrol), FT 50% = 1,042 liter jam-1, FT 100% =2,08 liter jam-1, FT
200% = 4,17 liter jam-1, dan FT 400% = 8,33 liter jam-1. Setelah selesai

pemeliharaan maka dilakukan analisis pertumbuhan (berat dan panjang
cangkang), kelangsungan hidup (SR), komposisi organ abalon (berat badan,
cangakang dan organ dalam), bioekonomi, proksimat daging, uji proksimat
pakan, uji organoleptik dan hedonik, Efisiensi pakan (EP), salinitas, oksigen
terlarut (DO), suhu, pH, kesadahan, Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Phospor
(PO4). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan analisis sidik ragam
(ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95% untuk menentukan apakah
perlakuan berpengaruh. Jika perlakuan berpengaruh nyata, maka untuk melihat
perbedaan antar perlakuan diuji lanjut dengan menggunakan uji Tukey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik harian
perlakuan sistem FT 400% (0,84 0,07%), memberikan respon pertumbuhan
yang baik dibanding dengan kontrol (0,46 0,02%), kemudian diikuti oleh
perlakuan FT 50% (0,67 0,02%). Pertumbuhan panjang cangkang abalon
menunjukkan bahwa perlakuan sistem FT 400% (105,72±0,53 µm) memberikan
laju pertumbuhan terbaik dibanding kontrol (59,67±0,41µm) dan berbeda nyata
terhadap kontrol (p 0,05). Pertumbuhan mutlak menunjukkan bahwa perlakuan
sistem FT 400% (5,68 0,42) adalah terbaik dibanding kontrol (2,53 0,16). Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot mutlak pada perlakuan
sistem FT 400% memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kontrol dan


perlakuan lainnya, (P 0,05). Selanjutnya pada perlakuan sistem FT 400% dapat
meningkatkan pertumbuhan mutlak sebesar 124,56%.
Pertumbuhan bobot individu abalon selama penelitian menunjukkan bahwa
g) memberikan pertumbuhan bobot
perlakuan sistem FT 400% (10,70
individu terbaik dibanding dengan kontrol (7,44
g) maupun perlakuan
sistem FT 50% (8,91 0,327 g), FT 100% (9,29 0,348 g) dan FT 200%
(9,46 0,43 g). Hasil uji secara deskriptif pada komposisi daging, perlakuan FT
400% (57,94%) lebih baik dibanding dengan kontrol (50,47%), diikuti dengan
perlakuan lainnya. Hasil uji proksimat menunjukkan bahwa terjadi perubahan
komposisi protein dan lemak.
Protein abalon pada perlakuan diakhir pemeliharaan mengalami penurunan
dibandingkan dengan kontrol, demikian pula pada komposisi lemak. Kemudian
hasil penilaian panelis terhadap tekstur abalon, pada uji organoleptik
menunjukkan tingkat kekenyalan terbaik pada perlakuan FT 200% (85,19%) dan
rasa gurih pada perlakuan FT 400% (89,66%). Sedangkan hasil uji hedonik
cangkang cerah pada perlakuan FT 0% (77,27%) dan cangkang halus pada
perlakuan FT 400% (42,86%). Penggantian air pada sistem flow through 400%
dapat memacu laju pertumbuhan sehingga meningkatkan produksi dan kualitas

abalon.
Kata kunci : Abalon, penggantian air, sistem flow through.

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

KERAGAAN PRODUKSI DAN KUALITAS ABALON Haliotis squamata
DENGAN PENGGANTIAN AIR SISTEM FLOW THROUGH

TASRUDDIN

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Akuakultur

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Penguji Luar Komisi: Dr. Ir. Eddy Supriyono, M.Sc

Judul Tesis

: Keragaan Produksi dan Kualitas Abalon (Haliotis squamata)
dengan Penggantian Air Sistem Flow Through

Nama

: Tasruddin

NRP


: C151100021

Disetujui :
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Kukuh Nirmala, M.Sc
Ketua

Dr. Ir. Nur Bambang Priyo Utomo, M.Si
Anggota

Dr. Ir. Tri Heru Prihadi, M.Sc
Anggota

Diketahui :
Ketua Program Studi Ilmu Akuakultur,

Prof. Dr. Ir. Enang Harris, M.S


Tanggal Ujian: …………………..

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr

Tanggal Lulus:………………

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan tesis ini dengan judul
Keragaan Produksi dan Kualitas Abalon (Haliotis squamata) dengan Penggantian
Air Sistem Flow Through.
Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Kukuh
Nirmala, M.Sc, selaku Ketua Komisi Pembimbing, Dr. Ir. Nur Bambang Priyo
Utomo, M.Si dan Dr. Ir. Tri Heru Prihadi, M.Sc, selaku anggota Komisi
Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, kritikan, saran dan masukan
yang sangat berharga sejak persiapan, pelaksanaan penelitian hingga selesainya
penulisan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr.Ir. Eddy
Supriyono, M.Sc selaku penguji luar komisi pada ujian tesis.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kementerian Pendidikan
Nasional dan Kebudayaan, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
yang telah memberikan biaya pendidikan selama studi di IPB. Terima kasih pula
penulis ucapkan kepada Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Budidaya Laut Gondol – Bali, penanggung jawab peneliti abalon serta seluruh
staf dan teknisi yang telah banyak memberikan arahan dan bantuan dalam
penelitian.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah
Luwuk, Drs. H. Basri Sono, MM, selaku ketua BPH Unismuh Luwuk, H. Oskar
Paudi, SH, MM, Nirwan Moh. Nur, SH, MH yang telah membantu penulis dalam
proses pendidikan di IPB, serta seluruh civitas akademika Universitas
Muhammadiyah Luwuk yang selalu memberikan motivasi. Kepada teman-teman
akuakultur angkatan 2010, Boyun Handoyo, S.Pi, M.Si, Wahyu Purbiantoro,
Anna Oktavera, S.Pi, M.Si, Reza Samsuddin, S.Pi, M.Si, Agung Cahyo yang
telah memberikan bantuan dan dukungan yang berharga, juga kepada rekanrekan seperjuangan atas doa dan kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih,
semoga Allah SWT memberikan jalan yang diridhoi.
Ucapan terima kasih khusus atas doa, kasih sayang dan dorongan yang
tiada putus dari ayahanda Djulutara (almarhum) dan ibunda Wa Iye
(almarhumah), isteri tercinta Siti Yusriyati AR, serta semua keluarga kakak dan
adik yang telah mendukung dan menguatkan penulis dalam pelaksanaan

penelitian hingga penulisan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tiada yang sempurna pada karya manusia,
sehingga besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat dan menjadi acuan dalam pengembangan budidaya abalon yang
berkualitas dan berwawasan lingkungan, sehingga restocking biota tersebut
dialam tetap lestari dan terkendali.

Bogor, November 2012

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Buton pada tanggal 14 Juli 1968 dari ayah alm
Djulutara dan ibu almh Wa Iye. Penulis merupakan anak kelima dari enam
bersaudara. Penulis lulus SMA Neg. 2 Baubau pada tahun 1986 dan lulus seleksi
pada Fakultas Perikanan Unidayan Baubau tahun 1988. Pendidikan S1 lulus dari
Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau pada tahun 1993
Penulis pernah menjadi tenaga pengajar pada Program Studi Budidaya
Perairan Fakultas Perikanan Unidayan Baubau tahun 1994-1996. Pada tahun
1999-2001 penulis bekerja di PT Bay Yuh Fishery Co. Ltd di Singapura. Pada
tahu 2004 penulis bertugas sebagai staf pengajar pada Program Studi Budidaya
Perairan Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Luwuk (sampai
sekarang).
Penulis aktif mengikuti berbagai seminar/pelatihan yang berhubungan
dengan pengembangan pendidikan diantaranya pelatihan pengembangan LPPM
univesitas Muhammadiyah se Indonesia di Jakarta (2004), pelatihan PEKERTI
(2007), pelatihan Applied Approach (2008), pengembangan Soft Skills (2009)
dan penulisan bahan ajar (2009) di Makassar dan lain sebagainya.
Penulis pernah menjadi narasumber pada beberapa kegiatan diantaranya
pengelolaan LEPM3 Swamitra Mina Kerjasama Bank Bukopin dengan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banggai (2005) dan sistem penggunaan
PMP mandiri Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banggai (2009).
Penulis juga telah melakukan beberapa penelitian yang berhubungan
dengan keilmuan, diantaranya Pengaruh Kepadatan terhadap Laju Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Bulu Babi, Tripneustus gratilla, Pengaruh Pemberian
Konsentrasi Pupuk Gandasil terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut,
Eucheuma

cotonii,

Intensitas

Kedalaman

terhadap

Pertumbuhan

Kelangsungan Hidup Abalon, Haliotis asinina dan lain sebagainya.

dan

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………. xix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………. xxi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………….. xxiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………….
Perumusan Masalah……………………………………………………………
Tujuan Penelitian……………………………………………………………….
Manfaat Penelitian……………………………………………………………...
Hipotesis…………………………………………………………………………

1
3
3
3
3

TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi dan Morfologi Abalon ( Haliotis squamata)………………………
Habitat dan Distribusi……………………………………………………………
Kebiasaan Makan……………………………………………………………….
Ekologi Abalon…………………………………………………………………..
Penggantian Air………………………………………………………………….
Shelter……………………………………………………………………………
Kualitas Air……………………………………………………………………….
Pertumbuhan…………………………………………………………………….
Uji Penilaian Organoleptik dan Hedonik………………………………………

5
5
7
9
9
10
10
12
13

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat………………………………………………………………
Prosedur Penelitian……………………………………………………………..
Hewan Uji……………………………………………………………………..
Wadah Pemelihaan………………………………………………………….
Pakan Uji……………………………………………………………………...
Proksimat Pakan Uji dan Daging Abalon……………………………………..
Rancangan Percobaan…………………………………………………………
Parameter Diamati………………………………………………………………
Laju Pertumbuhan Spesifik Harian (SGR) Biomassa..………………….
Pertumbuhan Panjang Cangkang…………………………………………
Sintasan (SR) ……………………………………………………………….
Efisiensi Pakan……………………………………………………………….
Komposisi Daging, Cangkang, dan Organ Dalam……………………….
Uji Proksimat Daging………………………………………………………..
Uji Penilaian Organoleptik………………………………………………….
Kualitas Air…………………………………………………….………………...
Analisis Statistika………………………………………………………………..

15
15
15
16
16
17
18
19
19
19
19
20
20
20
20
21
21

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil………………………………………………………………………………
Sintasan (SR) ………………………………………………………………..
Pertumbuhan…………………………………………………………………….
Pertumbuhan Mutlak………………………………………………………..

23
23
23
23

Laju pertumbuhan harian (SGR)……………………………………………
Pertumbuhan Panjang (∆SL)……………………………………………….
Pertumbuhan Bobot Individu………………………………………………..
Komposisi Daging, Cangkang dan Organ Dalam Abalon…………………...
Efisiensi Pakan…………………………………………………………………..
Proksimat Daging Abalon………………………………………………………
Penilaian Uji Organoleptik……………………………………………………..
Penilaian Uji Hedonik…………………………………………………………..
Kualitas Air……………………………………………………………………….
Bioekonomi………………………………………………………………………
Pembahasan…………………………………………………………………….

23
24
24
24
26
26
27
27
28
28
29

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan……………………………………………………………………… 41
Saran…………………………………………………………………………….. 41
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 43
LAMPIRAN…………………………………………………………………………… 51

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Proksimat pakan uji (rumput laut, G.verrucosa) yang digunakan
dalam perlakuan (dalam berat basah dan kering)………………………….. 18

2

Parameter air yang diukur dan alat yang digunakan………………………… 21

3

Bobot utuh (BU), panjang cangkang (PC), pertumbuhan mutlak (PM),
laju pertumbuhan harian (SGR) dan pertumbuhan panjang cangkang
(∆SL) abalon dari lima jenis perlakuan penggantian air pada sistem air
mengalir (flow through system) (FT) selama 90 hari……………………...

24

4

Proksimat daging abalone perlakuan (dalam berat kering)………………

27

5

Persentase kesukaan terhadap sifat karakteristik organoleptik abalon...

27

6

Persentase kesukaan terhadap karakteristik warna dan permukaan
cangkang abalon……………………………………………………………..

28

7

Kisaran nilai kualitas air pada wadah pemeliharaan abalon…………….

28

8

Analisa bioekonomi dari lima jenis perlakuan penggantian air pada
sistem air mengalir (flow through system) (FT) selama 90 hari
pemeliharaan………………………………………………………………….

29

xix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Hewan Uji (Abalon, Haliotis squamata) …………………………….…………

4

2 Dimensi cangkang abalon (A: panjang) dan (B: lebar)………………………. 15
3 Wadah pemeliharaan yang digunakan dalam penelitian……………………. 15
4 Pakan rumput laut (Gracilaria verrucosa)………………………………………. 17
5 Sintasan abalon dari lima jenis perlakuan penggantian air pada pada
sistem air mengalir (flow through system) (FT) selama 90 hari
pemeliharaan…………………………………………………………………….. 23
6 Rerata pertumbuhan bobot individu abalon (g) dari lima jenis perlakuan
penggantian air pada pada sistem air mengalir (flow through system) (FT)
selama 90 hari pemeliharaan………………………………………………….. 25
7 Komposisi daging, cangkang dan organ dalam abalon dari lima jenis
perlakuan penggantian air pada pada sistem air mengalir (flow through
system) (FT) selama 90 hari pemeliharaan………………………………….. 25
8 Efisiensi pakan dari lima jenis perlakuan penggantian air pada pada
sistem air mengalir (flow through system) (FT) selama 90 hari
pemeliharaan. Kolom dengan huruf sama tidak berbeda nyata (Tukey,
p