2.7 Definisi persediaan
Menurut Hani Handoko, 2003 Persedia adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang
harus dijaga, kapan persediaan harus diisi dan berapa pesanan yang harus dilakuan. sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam
kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat.[8,p.334]
2.8 Pengertian bahan baku
Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Sebagian besar
dari sumber-sumber perusahaan-perusahaan juga sering dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang akan digunakan dalam operasi perusahaan pabrik.
Bahan baku adalah bahan baku yang diolah menjadi produk bahan jadi dan pemakaian dapat diindentifikasikan secara langsung atau diikuti jejaknya atau merupakan
integral dari produk tertentu.
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan tempat dilakukannya kegiatan penelitian. Objek ini sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan suatu penelitian, karena dengan adanya objek
tersebut, peneliti dapat memperoleh bahan yang dibutuhkan dalam penelitian. Berikut adalah uraian tentang sejarah berdirinya Koffie Tijd yang beralamat di Jl.Flores no.18
beserta dengan visi dan misi.
3.2 Metode Penelitian
Metode peneltian merupakan rangkaian aktivitas yang akan memberikan gambaran mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini, mulai dari dilakukannya
penelitian sampai dengan pengolahan data untuk disajikan. Dalam penelitian ini, langkah- langkah yang akan penulis lakukan meliputi desain penelitian, jenis dan metode
pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan sistem. 3.2.1
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Desain
penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan oleh penulis dengan meneliti suatu
objek atau sistem dengan cara mengumpulkan data yang akan dikaji terlebih dahulu kemudian penulis memperoleh suatu gambaran berupa kendala yang dihadapi serta dapat
menemukan suatu pemecahan masalahnya. 3.2.2
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang penulis gunakan yaitu data primer dan data sekunder dan metode pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu dengan cara menggabungkan jenis data
primer dan data sekunder. Dimana data tersebut akan menunjang untuk sasaran dan tujuan penelitian.
3.2.2.1 Sumber data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.
1. Pengamatan Observasi Observasi, merupakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, dengan
maksud untuk memahami secara langsung terhadap fenomena yang sedang terjadi. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan di salah satu kafe di bandung yaitu Koffie
Tijd. Dalam proses observasi, penulis mengumpulkan data-data melalui bagian penjualan dan bagian gudang di Koffie Tijd. Proses penjualan masih di lakukan dengan pencatatan
data yang bersifat manual menggunakan dokumen dan berkas dan disimpan dalam bentuk arsip. Selain itu pada proses masuk dan keluarnya barang di gudang masih menggunakan
pencatatan yang di hasilkan dari nota, bon dan berkas, sehingga akhirnya pembuatan laporan masih di lakukan secara manual yang mungkin terjadinya kesalahan terutama
dalam perhitungan.
2. Wawancara Interview Wawancara, yaitu usaha mengumpulkan data atau informasi yang dilakukan dengan
melakukan tanya jawab kepada pihak yang dianggap mampu dan mengerti akan permasalahan yang terjadi. Dengan wawancara ini penulis melakukan pengumpulan data
dengan cara mengadakan tanya jawab mengenai system penjualan dan persediaan bahan baku yang ada di Koffie Tijd.
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan Menejer dan kepala bagian gudang yang bekerja di Koffie Tijd langsung. Wawancara ini dilakukan untuk
memberikan informasi kepada peneliti.
3.2.2.2 Sumber data sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkandiberikan oleh pihak yang bersangkutan pihak kafe
kepada peneliti. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan, kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Penulis melakukan penelitian di salah satu kafe yaitu Koffie Tijd Bandung. Kemudian penulis memperoleh data dari dokumentasi-dokumentasi di kafe tersebut yaitu
dokumentasi mengenai sistem informasi penjualan dan persediaan bahan baku. Meliputi data dokumen mengenai sejarah, data penjualan, data persediaan bahan baku, visi dan misi
kafe, struktur organisasi beserta deskripsi kerja.
3.2.3 Metode pendekatan dan pengembangan sistem
Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan lebih mudah jika menggunkan metode pendekatan dan pengembangan sistem sehingga yang
dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
3.2.3.1 Metode pendekatan sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah perancangan terstruktur. Dimana perancangan terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan
permasalahan dengan menggunakan sistem komputer yang memiliki komponen-komponen dan hubungan yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya. Dalam metode ini
terdapat FlowMap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram DFD, Entity Relationship Diagram ERD, Kamus Data, Normalisasi, dan Tabel Relasi.
3.2.3.2 Metode pengembangan sistem
Metode pengembangan sistem yang dipakai penulis adalah dengan menggunakan metode Prototype, karena metode ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Metode pengembangan prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat
sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype Sumber : Pengenalan Sistem Informasi [5,p.25]
Tahapan-tahapan yang dilakukan di dalam pengembangan sistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan Sistem
Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem penjualan dan persediaan bahan baku yang akan dibangun sesuai dengan yang
diharapkan oleh user. 2.
Membuat Prototype Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan
kepada pemakai model sistem yang akan dirancang. Dimulai dari peenjualan makanan, persediaan bahan baku dan retur barang
3. Menguji Protoptype
Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai
kebutuhan pemakai. Pengujian yang dilakukan dengan membuat suatu uji kasus untuk melakukan percobaan terhadap setiap fungsi yang dimiliki program atau sistem informasi
penjualan dan persediaan bahan baku tersebut apakah sistem ini berjalan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
4. Memperbaiki Prototype
Pada tahap keempat, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan mulai dari awal lagi,
perbaikan yang dilakukan dalam segi proses bila pelanggan menilai sistem yang dibuat terlalu rumit, maka akan di ubah menjadi lebih sederhana dan mudah dipakai oleh
pelanggan, perbaikan interface agar tampilan lebih enak di pandang, tidak ada warna yang merusak mata dan menarik perhatian calon pelanggan, setelah perbaikan sistem itu selesai
dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.
5. Mengembangkan Prototype
Pada tahap kelima, penulis mengembangkan versi produksi, penulis akan menyelesaikan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran
bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Perancangan sistem merupakan bagian dari pengembangan suatu perangkat lunak yang di lakukan setelah melalui tahapan analisis. Tahapan perancangan sistem
digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan komponen perangkat lunak maupun perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik.
1.0 Penjualan
2.0 Persediaan Bahan
Baku Konsumen
Supplier Pemilik
Form Pemesanan Struk Pembayaran
Data Pesanan Laporan Penjualan Bulanan
Data Barang Belum Sesuai Pesanan
Data Faktur Pemesanan Laporan Pemesanan Barang
Laporan Batang Masuk Data Pemesanan Barang
Data Faktur Pemesanan
Data Faktur Tidak Bisa Di Retur
Data Faktur Pemesanan
Gambar 4.1 DFD Level 1 Sistem yang Sedang Berjalan
4.2 Perancangan Sistem