6 Penilaian dan Revisi Sebuah media pembelajaran yang telah siap perlu dinilai untuk menguji
keberkesanan dan impak pembelajaran. Penilaian yang dimaksud melibatkan beberapa aspek diantaranya menilai pencapaian pelajar, pembelajaran yang
dihasilkan, memilih metode dan media, kualitas media, penggunaan guru dan penggunaan pelajar.
c. Model Kemp
Menurut Kemp pengembangan perangakat merupakan suatu lingkaran yang berkelanjutan. Namun karena kurikulum yang beralaku secara nasional di Indonesia dan
berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan. Dalam desain yang dikembangkan oleh kemp, tujuan pembelajaran bukanlah hal
pertama yang harus ditentukan ketika menyusun perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dikembangkan mulai dari identifikasi masalah pembelajaran, kemudian
dilakukan analisis karakteristik siswa, analisis tugas, dilakukan penyusunan tujuan pembelajaran, pengurutan isi materi, pemilihan strategi pembelajaran yang tepat,
membuat desain pesan, mengembangkan pembelajaran, dan terakhir adalah mengevaluasi instrumen. Keseluruhan proses tersebut harus dilakukan evaluasi. Proses evaluasi
kemudian dijadikan dasar sebagai proses revisi atau perbaikan. Berbagai proses tersebut juga membutuhkan layanan pendukung dan implementasi dari manajemen proyek.
Menurut Miarso dan Soekamto, model pembelajaran Kemp dapat digunakan di semua tingkat pendidikan, mulai dari Sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ada 4
unsur yang merupakan dasar dalam membuat model Kemp: 1 Untuk siapa program itu dirancang? ciri pebelajar
2 Apa yang harus dipelajari? tujuan yang akan dicapai 3 Bagaimana isi bidang studi dapat dipelajari dengan baik? metodestrategi
pembelajaran 4 Bagaimana mengetahui bahwa proses belajar telah berlangsung? evaluasi
Menurut Morisson, Ross, dan Kemp 2004, model desain sistem pembelajaran ini akan membantu pendidik sebagai perancang program atau kegiatan pembelajaran
dalam memahami kerangka teori dengan lebih baik dan menerapakan teori tersebut untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Desain pembelajaran
model Kemp dapat dijelaskan dengan sebuah bagan berikut:
Gambar Model Desain Pembelajaran Kemp Morrison, Ross Kemp 2004 :29 Secara singkat, menurut model ini terdapat beberapa langkah, yaitu:
a Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan tujuan umum untuk pembelajaran tiap topiknya;
b Menganalisis karakteristik peserta didik, untuk siapa pembelajaran tersebut didesain;
c Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan syarat dampaknya dapat dijadikan tolok ukur perilaku peserta didik;
d Menentukan isi materi pelajar yang dapat mendukung tiap tujuan; e Pengembangan penilaian awal untuk menentukan latar belakang peserta
didik dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik; f Memilih aktivitas dan sumber pembelajaran yang menyenangkan atau
menentukan strategi pembelajaran, jadi peserta didik akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan;
g Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk melaksanakan
rencana pembelajaran; h Mengevaluasi pembelajaran peserta didik dengan syarat mereka
menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan
perbaikan yang terus menerus, evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
d. Model Pick Hanafin