Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan maka PIHAK KEDUA diwajibkan Hubungan antara tenaga kerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur secara PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala baik mengenai pelaksanaan pekerj

Paraf pihak pertama Paraf pihak kedua 6 4. sedangkan Pembayaran ketiga sebesar 5 lima persen dilakukan setelah selesainya pemeliharaan pekerjaan selama 180 seratus delapan puluh hari kalender, terhitung mulai tanggal serah terima pekerjaan pertama atau dengan jaminan Asuransi.

5. Pembayaran di lakukan melalui KPPN Jambi dan ditransfer ke rekening No. 0101237371 atas

nama CV. HAFIZ JAYA pada Bank Jambi Cab. Utama. Pasal 13 KENAIKAN HARGA 1. Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan borongan pekerjaan ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA. 2. Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan klien atas kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah terkecuali apabila terjadi tindakankebijakan pemerintah RI dalam bidang moneter, yang secara diumumkan dan diatur dalam peraturan pemerintah khusus tentang pekerjaan pemborongan. Pasal 14 PEKERJAAN TAMBAH KURANG 1. Penyimpangan-penyimpangan atau perubahan-perubahan yang merupakan penambahan pengurangan-pengurangan pekerjaan dianggap sah sesudah mendapat perintah tertulis dari pengawas PIHAK PERTAMA dengan menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas. 2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar yang disetujui oleh kedua belah pihak. 3. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alas an untuk merubah waktu penyelesaian pekerjaan, kecuali persetujuan tertuli pengawas pekerjaanPIHAK PERTAMA . 4. Untuk pekerjaan tersebut diatas dibuat perjanjian tambahan addendum. Pasal 15 PENGAMANAN TENAGA KERJA DAN TEMPAT KERJA

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan tempat kerjatenaga kerja, kebersihan

halaman, bangunan-bangunan, gedung alat-alat dan bahan bangunan selama pekerjaan berlangsung.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawabwajib menyediakan sarana untuk menjaga

keselamatan para tenaga kerjanya guna menghindari bahaya yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.

3. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan maka PIHAK KEDUA diwajibkan

memberikan pertolongan kepada korban dan segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibatnya menjadi tanggung jawab beban PIHAK KEDUA. 4. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan ketertiban, dalam hal para tenaga kerja tinggal sementara di lokasi pekerjaan. Paraf pihak pertama Paraf pihak kedua 7

5. Hubungan antara tenaga kerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur secara

khusus, tunduk pada peraturan yang berlaku. Pasal 16 L A P O R A N

1. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala baik mengenai pelaksanaan pekerjaan

secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan yang termasuk dalam pasal 1 perjanjian ini. 2. PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan, dan jika diminta oleh PIHAK PERTAMA untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu diserahkan. 3. segala laporan atau catatan tersebut dalam ayat 1 dan 2 pasal ini dibuat berbentuk buku harian rangkap 4 empat diisi formulir yang telah disetujui pengawas dan pekerja harus selalu ditempat pekerjaan.

4. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA photo-

photo dokumen yang dimasukkan dalam album proyek tentang pelaksanaan, perkembangan kegiatan, hasil kerja tiap-tiap pos pelaksanaanbagian pekerjaan sampai selesai yang dibuat dalam rangkap 4 empat. Pasal 17 SANKSI DAN DENDA

1. Apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA setelah mendapat

peringatan 3 tiga kali berturut-turut tidak mengindahkan dari tugas kewajibannya sebagaimana tercantum dalam pasal 3, pasal 4 ayat 1 dan 2, pasal 5 ayat 1 dan 3, pasal 7 ayat 1, pasal 14 ayat 2 dan 4 serta pasal 15 surat perjanjian ini, maka untuk setiap kali melakukan kelalaian PIHAK KEDUA wajib membayar “denda kelalaian” sebesar 1‰ satu permil dari harga borongan, sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5 lima persen. dari harga borongan, dengan ketentuan bahwa PIHAK KEDUA tetap berkewajiban untuk memenuhi ketentuan termasuk dalam ayat ini.

2. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan jangka