Atas Pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dapat menyetujui atau menolak Jika dalam 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

Paraf pihak pertama Paraf pihak kedua 4 Pasal 7 PELAKSANA PIHAK KEDUA

1. Ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai

pemimpin pelaksanaan atau tenaga ahli yang berwenang kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA , dan dapat menerima memutuskan segala petunjuk PIHAK PERTAMA . 2. Penunjukan Pimpinan Pelaksana tenaga ahli harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA . 3. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Pemimpintenaga ahli yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA , oleh PIHAK KEDUA segera mengganti tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan dimaksud. Pasal 8 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 1. Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan 100 yang disebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini ditetapkan selama 150 seratus lima puluh hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja SPMK.

2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dirubah oleh PIHAK KEDUA

kecuali adanya Keadaan Kaharseperti yang diatur dalam pasal 9 perjanjian ini atau adanya perintah penambahan pekerjaan sesuai dengan pasal 14 dari perjanjian ini. Selanjutnya hal-hal lain yang tak terduga seperti hujan terus menerus sehingga tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Semua ini harus disetujui oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis bahwa waktu penyelesaiannya ditambah. Pasal 9 KEADAAN KAHAR 1. Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut : a. Bencana Alam b. Bencana Non Alam c. Bencana Sosial d. Pemogokan e. Kebakaran danatau f. Gangguan industry lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Teknis terkait. 2. Apabila terjadi Keadaan Kahar PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 14 empat belas hari sejak terjadinya Keadaan Kahar dengan menyertakan salinan pernyataan keadaan kahar yang dikeluarkan oleh pihakinstansi berwenang sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

3. Atas Pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dapat menyetujui atau menolak

secara tertulis Keadaan Kahar tersebut itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam sejak pemberitahuan tersebut. Paraf pihak pertama Paraf pihak kedua 5

4. Jika dalam 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

tentang Keadaan Kahar tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberi jawaban maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya Keadaan Kahar tersebut. Pasal 10 MASA PEMELIHARAAN 1. Masa Pemeliharaan atau hasil pekerjaan ditetapkan selama 180 seratus delapan puluh hari kalender terhitung sejak tanggal setelah selesainya pekerjaan dan diterima oleh PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara serah terima ke-I 2. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan melampaui jangka waktu tersebut dalam ayat 1 Pasal ini, maka masa pemeliharaannya dihitung sampai berakhirnya perbaikan yang dilakukan tersebut. 3. semua biaya perbaikan yang dilakukan dalam masa pemeliharaan ditanggung oleh PIHAK KEDUA . Pasal 11 HARGA BORONGAN 1. Jumlah Harga Kontrak Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 perjanjian ini adalah sebesar: Rp.640.169.000,- enam ratus empat puluh juta seratus enam puluh Sembilan ribu rupiah. Jumlah biaya pekerjaan Pelaksanaan tersebut adalah merupakan biaya tetap dan dibebankan Pada Sumber DIPA No. 005.01.2.4030522013 tanggal 05 Desember 2012. Pada Pengadilan Agama Muara Bulian. Dengan MAK 005.01.02.1072.998.011.53. Dalam jumlah biaya pelaksanaan tersebut diatas sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai PPN sebesr 10 . 2. Volume harga satuan pekerjaan, harga satuan upah satuan bahan pekerjaan tidak mengikat pada pelaksanaan fisik, tetapi dipergunakan untuk menghitung perubahan pekerjaan, bila terjadi pekerjaan tambah atau kurang, evaluasi lelang dan menghitung prestasi pekerjaan. 3. Dalam jumlah harga borongan tersebut diatas adalah sudah termasuk segala pengeluaran pemborongan dan biaya lainnya yang harus dibayar PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang berlaku serta biaya-biaya yang menyangkut perizinan bangunan. Pasal 12 CARA PEMBAYARAN Pembayaran biaya borongan tersebut pada pasal 11 diatas akan dilakukan dengan perincian sebagai berikut : 1. Pembayaran sebesar 30 tiga puluh persen dari harga borongan dan diberikan atas permintaan dari PIHAK KEDUA sebagai uang muka pekerjaan. 2. Pembayaran pertama sebesar 60 enam puluh persen setelah dikurangi uang muka, diberikan atas permintaan PIHAK KEDUA. 3. Pembayaran kedua sebesar 95 sembilan puluh lima persen diberikan setelah Serah Terima Pekejaan Pertama I antara PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan apabila hasil pekerjaan telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA telah selesai seluruhnya 100 seratus persen dan diterima dengan baik, lengkap, dan cukup, setelah dibuktikan dan diteliti oleh Panitia Penerima Barang Jasa Kantor Pengadilan Agama Muara Bulian. Paraf pihak pertama Paraf pihak kedua 6 4. sedangkan Pembayaran ketiga sebesar 5 lima persen dilakukan setelah selesainya pemeliharaan pekerjaan selama 180 seratus delapan puluh hari kalender, terhitung mulai tanggal serah terima pekerjaan pertama atau dengan jaminan Asuransi.

5. Pembayaran di lakukan melalui KPPN Jambi dan ditransfer ke rekening No. 0101237371 atas