memberikan contoh-contoh yang berlawanan, kemudian menyusun basis pengetahuan.
Pengguna, yang mungkin meliputi: seorang klien non-pakar yang sedang membutuhkan nasehat Sistem Pakar sebagai konsultan atau advisor, seorang
siswa yang sedang belajar Sistem Pakar sebagai instruktur, seorang pembuat Sistem Pakar yang hendak meningkatkan basis pengetahuan Sistem Pakar
sebagai partner, seorang pakar Sistem Pakar sebagai kolega atau asisten, yang dapat memberikan opini kedua.
Partisipan lain, dapat meliputi: pembangun sistem system builder, tool builder, staf administrasi dan lain sebagainya.
2.2.11 Akuisi Pengetahuan
Dalam proses akuisisi pengetahuan, seorang perekayasa pengetahuan menjembatani antara pakar dengan basis pengetahuan. Perekayasa pengetahuan
mendapatkan pengetahuan dari pakar, mengolahnya bersama pakar tersebut, dan menaruhnya dalam basis pengetahuan, dengan format tertentu. Pengambilan
pengetahuan dari pakar dapat dilakukan secara Gambar 2.5: Manual, di mana perekayasa pengetahuan mendapatkan pengetahuan dari
pakar melalui wawancara danatau sumber lain, kemudian mengkodekannya dalam basis pengetahuan. Proses ini biasanya berlangsung lambat, mahal, serta
kadangkala tidak akurat.
Semi-otomatik, di mana terdapat peran komputer untuk: 1 mendukung pakar dengan mengijinkannya membangun basis pengetahuan tanpa atau dengan
sedikit bantuan dari perekayasa pengetahuan, atau 2 membantu perekayasa pengetahuan sehingga kerjanya menjadi lebih efisien dan efektif.
Otomatik, di mana peran pakar, perekayasa pengetahuan, dan pembangun basis pengetahuan system builder digabung. Misalnya dapat dilakukan oleh
seorang system analyst seperti pada metode induksi.
Gambar 2. 5 Metode Akuisisi Pengetahuan a Manual b Akuisisi Terkendali Pakar cInduksi
2.2.12 Komponen-komponen Sistem Pakar
1. Basis Pengetahuan
Knowledge Base
Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan obyek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi
yang dilakukan terhadap suatu obyek Martin dan Oxman, 1988. Pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pengetahuan
prosedural procedural
knowledge, pengetahuan
deklaratif declaratif
knowlwdge, dan pengetahuan tacit tacit knowledge. Pengetahuan prosedural lebih menekankan pada bagaimana melakukan sesuatu, pengetahuan deklaratif
menjawab pertanyaan apakah sesuatu bernilai salah atau benar, sedangkan pengetahuan tacit merupakan pengetahuan yang tidak dapat diungkapkan dengan
bahasa. Basis Pengetahuan merupakan inti program Sistem Pakar dimana basis pengetahuan ini adalah representasi pengetahuan Knowledge Representation
dari seorang pakar. Pengetahuan dapat dipresentasikan dalam bentuk yang sederhana atau
kompleks, tergantung dari masalahnya Schnupp, 1989. Ada beberapa model representasi yang penting yaitu : logika logic, jaringan
semantik semantic nets, bingkai frame, kaidah produksi production rule.