konkulasi. Apabila bagian jika dipenuhi maka bagian muka akan bernilai benar.
2. Basis Data
Data Base
Basis Data adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang didapatkan pada
saat pengambilan kesimpulan yang sedang dilaksanakan. Dalam praktiknya, Basis data berada di dalam memori komputer. Kebanyakan Sistem Pakar mengandung
Basis Data untuk menyimpan data hasil observasi dan data lainnya yang dibutuhkan selama pengolahan.
3. Mesin Inferensi Inferensi Engine
Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang akan menganalisis suatu masalah
tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka
mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit di dalam
basis pengetahuan. Mesin Inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis
data.
Dibawah ini ada 2 macam metode inference, yaitu : a.
Forward Chaining Pelacakan ke Depan Pendekatan yang dimotori oleh data data driven. Dalam pendekatan ini
pelacakan dimulai dari informasi masukan dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Aturan dalam sistem merepresentasikan aksi-aksi
yang harus diambil apabila terdapat suatu kondisi khusus pada item-item dalam memori kerja yang disebut himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data
digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Mungkin proses menambahkan data ke memori kerja. Proses
diulang sampai ditemukan suatu hasil. Aktivitas sistem dilakukan berdasarka siklus mengenal-beraksi recognize-act.
Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dari bagian IF dari aturan IF-THEN Gambar 2.6 menunjukkan proses forward chaining.
Observasi A Observasi B
Aturan R2 Aturan R1
Fakta D Fakta C
Fakta E Aturan R4
Aturan R3 Kesimpulan 2
Kesimpulan 1
Gambar 2. 6 Proses Forward Chaining
b. Backward Chaining
Merupakan penalaran dari node tujuan dan bergerak ke belakang menuju keadaan awal, dalam penalaran ke belakang prosesnya disebut terarah,
menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi hipotesis, kemudian mengecek pada sebab-sebab yang
mendukung ataupun kontadiktif dari ekspektasi tersebut. Contoh :
R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun
R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi
2.2.13 Pohon Pelacakan
Hampir semua masalah Artificial Intellegence ditampilkan dalam bentuk grafik atau jaringan yang berbentuk node dan akar yang disebut pohon pelacakan.
Untuk menghindari kemungkinan adanya proses pelacakan suatu node secara berulang, maka digunakan struktur pohon.
Pohon pencarian untuk graph keadaan dengan 6 level Gambar 2.7 Struktur pohon.
Gambar 2.7 Struktur pohon
Pada Gambar 2.7 tersebut sudah tidak terlihat lagi adanya siklus, karena setiap node tidak diperbolehkan memiliki cabang kembali ke node dengan level
yang lebih rendah. Struktur pohon digunakan untuk menggambarkan keadaan secara hirarki
yang terdiri dari beberapa node. Node yang terletak pada level-0 disebut dengan nama aka. Node akar menunjukkan keadaan awal yang biasanya merupakan topic
atau objek. Node akar teletak pada level ke nol yang memiliki beberapa percabangan yang terdiri atas beberapa node successor yang disebut dengan nama
anak dan merupakan node-node perantara. Node ini pada gilirannya mempunyai pengganti lagi sebagai anak,
bergerak mundur melalui pohon, node ini disebut node pendahuluan, nenek moyang atau orang tua. Node yang tidak mempunyai anak atau tidak mempunyai
pengganti disebut node pengganti. Akar yang disilang dan dihubungkan disebut batang.
2.2.13.1 Metode Pencarian dan Pelacakan
A. Pencarian Melebar Pertama
Breadth-First Search
Pada metode Breadth-First Search ini adalah semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node-node pada level n+1.
pencarian dimulai dari node akar terus ke level 1 dari kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya dari kiri ke kanan hingga solusi ditemukan Gambar
2.8 Metode Breadth-First Search.
Gambar 2.8 Metode Breadth-First Search
Algoritma :
1. Buat suatu variable Node_List dan tetapkan sebagai keadaan awal. 2. Kerjakan langkah-langkah berikut ini sampai tujuan tercapai atau Node_List
dalam keadaan kosong : a Hapus elemen pertama dari Node_List, sebut dengan nama E. Jika
Node_List kosong, keluar. b Pada setiap langkah yang aturannya cocok dengan E, kerjakan :
i. Aplikasikan aturan tersebut membentuk suatu keadaan baru. ii. Jika keadaan awal adalah tujuan yang diharapkan, sukses dan keluar.
iii. Jika tidak demikian, tambahkan keadaan awal yang baru tersebut pada akhir Node_List.
Keuntungan :
1. Tidak akan menemui jalan buntu 2. Jika ada 1 solusi, maka breadth
– first search solusi akan menemukannya dan jika ada lebih dari satu solusi, maka solusi minimum akan ditemukan.
Kelemahan :
1. Membutuhkan memori yang cukup banyak 2. Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena akan menguji n level untuk
mendapatkan solusi pada level yang ke-n+1.
B. Pencarian Mendalam Pertama
Depth – First Search
Pada metode Depth – First Search, Proses pencarian dilakukan pada
semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel. Pencarian dimulai dari node akar ke level yang lebih tinggi. Proses diulangi terus
hingga ditemukan solusi Gambar 2.9 Metode Depth – First Search.
Gambar 2.9 Metode Depth
– First Search Algoritma :
1. Jika keadaan awal merupakan tujuan, keluar sukses. 2. Jika tidak demikian, kerjakan langkah-langkah berikut ini sampai tercapai
keadaan sukses atau gagal : a Bangkitkan successor E dari keadaan awal. Jika tidak ada successor, maka
akan terjadi kegagalan. b Panggil Depth
– First Search dengan E sebagai keadaan awal.
c Jika sukses berikan tanda sukses. Namun jika tidak, ulangi langkah-2.
Keuntungan :
1. Membutuhkan memori relatif kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.
2. Secara kebetulan, metode Depth – First Search akan menemukan solusi
tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan.
Kelemahan :
1. Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang diharapkan 2. Hanya mendapat satu solusi pada setiap pencarian
C. Pencarian Terbaik Pertama
Best First Search
Metode Pencarian Terbaik Pertama Best First Search merupakan kombinasi dari metode depth first search dan metode breadth first search dengan
mengambil kelebihan dari kedua metode tersebut. Pada setiap langkah proses pencarian terbaik pertama, kita memilih node-node dengan menerapkan fungsi
heuristik yang memadai pada setiap node atau simpul yang kita pilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu untuk menghasilkan penggantinya. Pada best
first search, pencarian diperbolehkan mengunjungi node di lebih rendah dan jika ternyata node dilevel lebih tinggi memiliki nilai heuristik lebih buruk.
Untuk mengimplementasikan metode ini, dibutuhkan dua antrian yang berisi node-node, yaitu :
1. OPEN yaitu berisi node-node yang sudah dibangkitkan, sudah memiliki fungsi heuristik namun belum diuji. Umumnya berupa antrian berprioritas
yang berisi elemen-elemen dengan nilai heuristik tertinggi. 2. CLOSED yaitu berisi node-node yang sudah diuji
Algoritma :
1. Tempatkan node awal A pada antrian OPEN
2. Kerjakan langkah-langkah berikut hingga tujuan ditemukan atau antrian OPEN sudah kosong :
a Ambil node terbaik dari OPEN Gambar 2.11 Antrian OPEN b Bangkitkan semua successornya
c Untuk tiap-tiap successor kerjakan : i.
Jika node tersebut belum pernah dibangkitkan sebelumnya, evaluasi node tersebut dan masukkan ke OPEN.
ii. Jika node tersebut sudah pernah dibangkitkan sebelumnya, ubah parent
jika lintasan baru lebih menjanjikan. Hapus node tersebut dari antrian OPEN.
Antrian OPEN [ A ]
[ D C B ]
[ C F B E ] [ G F B E H ]
Gambar 2.10 Antrian OPEN
Diasumsikan node dengan nilai yang lebih besar memiliki nilai evaluasi yang lebih baik. Pada keadaan awal, antrian berisi A. Pengujian dilakukan di level
pertama, node D memiliki nilai terbaik, sehingga menempati antrian pertama, disusul dengan C dan B. Node D memiliki cabang E dan F yang masing-masing
bernilai 2 4. Dengan demikian C merupakan pilihan terbaik dengan menempati antrian pertama Gambar 2.12 Metode Best First Search.
Fungsi Heuristik yang digunakan merupakan prakiraan estimasi cost dari initial state ke goal state, yang dinyatakan dengan :
f‟ = g + h‟ dimana : f‟ = prakiraan cost dari initial ke goal
g = cost dari initial state ke current state h‟ = prakiraan cost dari current state ke goal state
Gambar 2.11 Metode Best First Search
Keuntungan :
1. Membutuhkan memori yang relatif kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.
2. Menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak node.
Kelemahan :
1. Memungkinkan terjebak pada nilai optima.
2.2.14 Bidang-bidang Sistem Pakar
Ada banyak area atau wilayah yang menjadi daerah kerja Artificial Intelligence yaitu jaringan saraf, sistem persepsi, robotic, bahsa ilmiah, sistem
pendukung keputusan, sistem informasi berbasis manajemen dan sistem pakar. Tiap daerah kerja Artificial Intelligence memiliki potensi dalam
memecahkan masalah, tetapi keunggulan utama dalam bentuk pengetahuan dari pakar manusia secara heuristic dalam sistem pakar. Heuristic dalam sistem pakar
tidak menjamin hasil mutlak sistem kecerdasan buatan lainnya, tetapi menawarkan hasil yang spesifik untuk dimanfaatkan karena sistem pakar
berfungsi secara konsisten seperti seorang pakar manusia, menawarkan nasihat kepada pemakai dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang
spesifik. Ada berbagai kategori pengembangan sistem pakar, antara lain : 1.
Kontrol. Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan
control terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi si pasien yang sakit.
2. Desain. Contoh sistem pakar untuk membantu mendesain komputer dengan
komponen-komponennya. 3.
Diagnosis. Contoh sistem pakar ini adalah diagnosis penyakit, kerusakan mesin kendaraan bermotor, kerusakan komponen komputer, dan lain-lain.
4. Instruksi. Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat
berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana system pakar dapat memberikan instruksi dan pengajaran tertentuterhadap suatu
topik permasalahan. Contoh pengembangan yaitu system pakar untuk pengajaran bahasa Inggris dan lain-lain.
5. Interpretasi. Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interpretasi
melakukan proses pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam.
6. Monitor. Sistem pakar ini biasanya digunakan pada kemiliteran yaitu
menggunakan sensor radar. 7.
Perencanaan. Perencanaan banyak digunakan dalam bidan bisnis dan keuangan suatu proyek, dimana system pakar yang melakukan perencanaan
suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan biaya. 8.
Prediksi. Biasanya
system memberikan
simulasi kejadian
masa mendatangtersebut, misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman
apabila diserang hama.
9. Seleksi. Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasi pilihan terbaik dari
beberapa pilihan kemungkinan solusi. 10. Simulasi. Contoh adalah program PLANT yang menggabungkan antara
prediksi dan simulasi, dimana program tersebut mampu menganalisis hama dengan berbagai kondisi suhu dan cuaca.
2.3 Basis Data
Basis data database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis
data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
2.4 Metode Analisis yang digunakan
2.4.1 Flowchart
Flowchart merupakan gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma- algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut. Hal
tersebut memungkinkan untuk memecah proses menjadi kejadian-kejadian individual atau aktifitas untuk menunjukan secara singkat hubungan diantaranya.
Konstruksi flowchart memungkinkan pengertian lebih baik kepada proses dan pengertian yang lebih baik terhadap proses akan membawa kepada perbaikan
pengembangan suatu sistem
2.4.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram alir pada tingkat palinng atas yang merupakan
penggambaran yang
berfungsi untuk
memperlihatkan interkasihubungan langsung antara sistem dengan lingkungannya. Diagram
konteks menggambarkan sebuah sistem berupa sebuah proses yang berhubungan dengan satu atau beberapa entitasentity.
2.4.3 DFD Data Flow Diagram
DFD adalah suatu alat pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsidari sistem, menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai
jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya,
Beberapa simbol digunakan di DFD: 1. Kesatuan luar external entity atau batas sistem boundary
merupakan kesatuan entity di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, orhanisasi atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan masi=ukan atau menerima keluaran dari sistem.
2. Arus data data flow ini mengalir diantara proses process, sim[panan data data store dan kesatuan luar external entity. Arus data ini
menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses process merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkam arus data yang akan keluar dari proses. 4. Simpanan data data store merupakan simpanan dari data yang dapat
berupa suatu file atau database di sistemkomputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu tabel
acuan manual, dan suatu agenda atau buku. 5. Spesisikasi Proses Process Specification PSPEC
6. Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang. Nampak pada tingkat akhir penyaringan.
Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program Program Design Language dari
algoritma proses, persaaan matematika, tabel, digram, atau bagan.
2.4.4 ERD Entity Relationship Diagram
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar
relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entiti Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitiini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
b. Atribut Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang
lain. Gambar atributdiwakili oleh simbol elips. c. Hubungan Relasi
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya.Relasi direpresentasikan dengan jajaran genjang.
2.4.5 Kamus Data Data Dictionary
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Dengan adanya kamus data, analisis sistem dapat mdendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus
data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang database program. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada.
2.4.6. Perintah-perintah MySQL
Pada MySQL terdapat beberapa perintah. Perintah-perintah pada MySQL ini hampir sama dengan perintah-perintah pada databaseserver lainnya. Perintah-
perintah MySQL itu antara lain adalah sebagai berikut : 1. Create database, digunakan untuk membuat database pada databaseserver.
Sintaksnya adalah : Create database database_name
Database_name adalah namadatabase yang akan dibuat. 2. Use database, digunakan untuk menunjuk database yang akan digunakan.
Sintaksnya adalah : Use database_name
Database_name adalah nama database yang akan digunakan. 3. Create table, digunakan untuk membuat tabel pada database yang digunakan.
Sintaksnya adalah : Create table table_name
Column1 column_type column_attributes, Column2 column_type column_attributes,
Primary_key column_name ;
Table_name adalah nama tabel yang akan dibuat. Column1 adalah nama kolom yang akan dibuat pada tabel. Column_type adalah tipe dari kolom
tersebut , dapatberupa char, varchar, tinytext, mediumtext, longtext, enum, int, tinyint, mediumint, bigint, float, decimal, time, date, datetime, timestamp,
year. 4. Insert, digunakan untuk menambahkan record pada tabel.
Sintaksnya adalah : Insert into table_namecolumn1, column2,.. values value1,value2,..
Table_name adalah nama tabel yang akan ditambahkan record-nya. Column1, column2adalah kolom yang akan ditambahkan data. Value1,value2adalah
data yang akanditambahkan. 5. Update, digunakan untuk mengubah record yang sudah ada pada tabel.
Sintaksnya adalah : Update
table_name set
column1=value1, column2=value2
where column=value
Table_name adalah nama tabel yang akan dirubah record-nya.
Column1,column2 adalah
kolom yang
akan dirubah
data. Value1,value2adalah data yangakan digantikan.
6. Drop table, digunakan untuk menghapus tabel. Sintaksnya adalah :
Drop table table_name Table_name adalah nama tabel yang akan dihapus.
2.4.7 PHP
PHP adalah bahasa pemrograman web atau scriptinglanguage yang didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdorf, yang pada awalnya
dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya. Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia, dan akan terus
bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini dibandingkan dengan bahasa Serverside yang lain.
2.4.8 Website
Pada awalnya internet adalah sebuah proyek yang dimaksudkan untuk menghubungkan para ilmuan dan peneliti di Amerika, namun saat ini telah
tumbuh menjadi media komunikasi global yang dipakai semua orang di muka bumi. Pertumbuhan ini membawa beberapa masalah yang penting medasar,
diantaranya kenyataan bahwa internet tidak diciptakan pada jaman graphical user interface GUI seperti saat ini. Internet dimulai pada masa dimana orang masih
menggunakan alat-alat akses yang tidak user-friendly yaitu terminal berbasis teks serta perintah-perintah command line yang panjang-panjang serta sulit diingat,
sangat berbeda dengan komputer dewasa ini yang menggunakan klik tombol mouse pada layar grafik berwarna.
Kemudian orang berpikir untuk membuat sesuatu yang lebih baik. Popularitas internet mulai berkembang pesat seperti jamur dimusim penghujan
setelah standar baru yaitu HTTP dan HTML diperkenalkan kepada masyarakat. HTTP Hypertext Transfer Protocol membuat pengaksesan informasi melalui
protokol TCPIP menjadi lebih mudah dari sebelumnya. HTML Hypertext Markup Language memungkinkan orang menyajikan informasi secara visual
lebih menarik.
54
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Dalam membangun sebuah perangkat lunak sistem pakar untuk mendiagosa jenis penyakit diabetes mellitus berbasis web dan cara penanganannya dilakukan
beberapa tahap analisis yaitu : 1. Menentukan masalah yang akan dibangun untuk sebuah perangkat lunak
sistem pakar. Sistem yang akan dibangun merupakan sebuah perangkat lunak sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ayam berbasis web.
2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu berupa informasi tentang pengertian penyakit, gejala, jenis penyakit dan cara
pengobatannya melalui studi literatur dan observasi yang digunakan sebagai base knowledge.
3. Mempresentasikan pengetahuan ke dalam tabel gejala yang telah dianalisis, aturan produksi serta pohon pelacakan dan penelusuran gejala dan jenis
penyakit. 4. Usulan sistem yang akan dibuat.
3.1.1 Analisis Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah membuat suatu sistem yang dapat memiliki kepastian berdasarkan data yang
dikonsultasikan yaitu data yang diambil dari Drh. Titis Wahjudianto selaku pakar penyakit dan Branch Manager di PT. Mensana Aneka Satwa.. Penerapan sistem
pakar dalam permasalahan penyakit ayam meliputi pengumpulan data gejala, penyakit dan pengobatan dalam permasalahannya. Untuk kepastian hipotesa
penyakit ayam ini diterapkan metode Forward Chaining.
3.1.2 Identifikasi Masalah
Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah mengidentifikasikan masalah yang akan dikaji, dalam hal ini adalah dengan
mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat terlebih dahulu, adapun masalah-masalah yang akan diambil dalam pembangunan sistem pakar untuk
mendiagnosa penyakit pada ayam serta cara penanganannya.
Jenis Penyakit dan Gejala Penyakit Ayam adalah sebagai berikut :
1. Penyakit Snot Coryza Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit ini biasanya
menyerang ayam akibat adanya perubahan musim. Perubahan musim biasanya mempengaruhi kesehatan ayam. Snot banyak ditemukan di daerah tropis. Penyakit
ini menyerang hampir semua umur ayam. gejala penyakit Snot pada ayam adalah sebagai berikut : Ayam terlihat
mengantuk, sayapnya turun ,keluar lendir dari hidung, muka dan mata bengkak, napsu makan menurun, ayam mengorok dan sukar bernapas, pertumbuhan
menjadi lambat. Pengobatan Snot yang diberikan vaksin inaktif coripravac dengan dosis 0,5 mlekor injeksi intramuscular dan subkutan.
2. Penyakit Kolera Fowl Cholera Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau
Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Bakteri ini menyerang pernapasan dan
pencernaan. Gejala penyakit Kolera pada ayam adalah sebagai berikut : Napsu makan berkurang, sesak napas, mencret, kotoran berwarna kuning, coklat
atau hijau berlendir dan berbau busuk, jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiruan, ayam suka menggeleng-gelengkan kepala, persendian kaki
dan sayap bengkak disertai kelumpuhan
Pengobatan kolera dapat diberikan Hipralona Enro-S dengan 0,5mlliter
pemberian pada air minum,ekuivalen dengan 10mg enfofloxacinkg BBhari selama 3-5 hari.
3. Penyakit Berak Kapur Pullorum Disease Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur
sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari. Gejala penyakit Berak Kapur pada ayam adalah sebagai berikut :
Nafsu makan menurun, kotoran encer keputih-putihan, terdapat kotoran putih menempel disekitar anus, jengger berwarna keabuan, sayap terkulai, mata
menutup, anak ayam akan terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat, produktivitas telur menurun, depresi, anemia.
Pengobatan Berak Kapur dapat diberikan Hipralona Nor-S dengan 0,25-0,5 mlliter pemberian pada air minum,ekuivalen dengan 5-10mg enfofloxacinkg
BBhari selama 3-4 hari.
4. Penyakit Penapasan menahun Chronic Respiratory Disease Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. menyerang
ayam pada usia 4-9 minggu. Penuluaran melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau atau DOC yang
terinfeksi. Gejala penyakit CRD pada ayam adalah sebagai berikut : Batuk-batuk, napas ngorok, keluar cairan dari lubang hidung, nafsu makan turun,
produksi telur turun, ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya, terlihat lesu, warna bulu pucat dan kusam.
Pengobatan CRD dapat diberikan Hipralona Nor-S dengan 0,25-0,5 mlliter pemberian pada air minum,ekuivalen dengan 5-10mg enfofloxacinkg BBhari
selama 3-4 hari. 5. Penyakit Berak Kuning Colibacillosis
Penyebab penyakit ini adalah Escherichia coli. Problem infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan.
Infeksi rendah yaitu terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Semua umur dapat terkena penyakit ini,
namun yang paling banyak adalah ayam usia muda disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi.
gejala penyakit Colibacillosis pada ayam adalah sebagai berikut : Napsu makan menurun, ayam lesu dan tidak bergairah, bulu kasar, sesak napas,
kotoran banyak menempel di anus, diare, batuk.
Pengobatan Colibasillosis diberikan Hipralona Enro-S dengan 0,5mlliter pemberian pada air minum,ekuivalen dengan 10mg enfofloxacinkg BBhari
selama 3-5 hari. 6.
Penyakit Tetelo Newcastle Disease ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo. ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi.
gejala penyakit Tetelo pada ayam adalah sebagai berikut : nafas megap-megap, batuk, bersin-bersin, nafas ngorok, ayam tampak lesu, napsu
makan menurun, produksi telur menurun, mencret, kotoran encer agak kehijauan, jengger dan kepala kebiruan, sayap turun,
Pengobatan diberikan vaksin aktif Hipravar-B1 dengan 1dosisekor pemberian pada tetes mata,tetes hidung,air minum dan spray.
7. Penyakit Gumboro Gumboro Disease
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan
yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. gejala penyakit Gumboro pada ayam adalah sebagai berikut :
Napsu makan berkurang, ayam tampak lesu dan mengantuk, bulu tampak kusam, diare, ayam akan mematoki duburnya sendiri, paruhnya menempel di
lantai, gemetar dan sukar berdiri. Pengobatan vaksin aktif Hipragumboro-CH80 dengan dosisekor pemberian pada
tetes mata,tetes hidung,air minum dan spray.
8. Penyakit Batuk Menahun Infectious Bronchitis
Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang sistem pernapsan.. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan
hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.
Gejala penyakit IB adalah sebagai berikut : Batuk, bersin-bersin, susah bernapas, keluar lendir dari hidung, nafas terengah-
Pengobatan diberikan vaksin aktif Brohipra-1, dengan 1dosisekor pemberian pada tetes mata,tetes hidung,air minum dan spray.
9. Penyakit Flu Ayam Avian Influenza
Penyakit Avian Influenza, disebut juga penyakit Fowl Plaque. Pertama kali terjadi di Italia sekitar tahun 1800. Selanjutnya menyebar luas sampai tahun 1930,
setelah itu menjadi sporadis dan terlokalisasi terutama di timur tengah. Gejala penyakit AI adalah sebagai berikut: Nafsu makan berkurang, Nafas sesak
megap-megap, Nafas ngorok,Bersin-bersin, Batuk, Diare, Produksi telur menurun, Nampak membiru , Keluar cairan berbusa dari mata, Kepala bengkak , Mati
secara mendadak Pengobatan diberikan vaksin inaktif Bronipa-NDIBD dengan dosis. 0,5mlekor.
Injeksi subkutan dan intramuscular. 10.
Penyakit Berak Darah Coccidosis Berak darah atau sering disebut dengan koksidiosis disebabkan oleh protozoa dari
genus Eimeria. Penularan penyakit ini dapat melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung seperti kontak dengan droplet dari unggas yang terinfeksi.
Berat tidaknya penyakit ini tergantung dari jumlah protozoa yang termakan. Gejala pada penyakit Coccidosi adalah sebagai berikut :
Pengobatan Coccidosis diberikan Hipralona Enro-S dengan 0,5mlliter pemberian pada air minum,ekuivalen dengan 10mg enfofloxacinkg BBhari selama 3-5 hari.
3.1.3 Analisis Data Penyakit
Keberhasilan suatu sistem pakar terletak pada pengetahuan dan bagaimana mengolah pengetahuan tersebut agar dapat ditarik suatu kesimpulan.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil wawancara dan analisa lewat buku dikonversi kedalam sebuah tabel penyakit dan gejala guna mempermudah
proses pencarian solusi. Tabel jenis penyakit dan gejala ini digunakan sebagai pola pencocokan informasi yang dimasukan oleh pemakai dan basis
pengetahuan. Pada tabel jenis penyakit dan gejala terdapat dua jenis penyakit yang
ditujukan oleh P001, P002, … P010 dan 37 gejala yang ditunjukkan oleh G001,
G002, .., G014. Dari 37 gejala disusun dan dua jenis penyakit disusun sebagai kesimpulan. Gejala ini merupakan basis pengetahuan untuk membuat suatu
kesimpulan yang menjadi goal. Berikut ini adalah tabel jenis penyakit dan gejala yaitu pada Tabel 3.1 yaitu tabel gejala dan jenis penyakit ayam.
Tabel 3. 1 Jenis Penyakit dan Gejala
G\P P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 P008 P009 P010
G001
x x
x x
x x
x x
x x
G002
x x
x x
x x
G003
x x
x x
x x
x
G004
x x
x
G005
x x
x x
G006
x x
x x
x x
G007
x x
x x
x x
G008
x x
G009
x
G010
x
G011
x
G012
x x
x
G013
x x
G014
x x
G015
x
G016
x x
x
G017
x x
x
G018
x
G019
x
G020
x x
G021
x
G022
x
G023
x x
G024
x x
G025
x
G026 G027
x
G028
x
G029
x
G030
x
G031
x
G032
x
G033
x
G034
x
G035
x
G036
x
G037
x x
Keterangan dari Gejala Penyakit :
G001 : nafsu makan berkurang G002 : nafas sesak megap-megap
G003 : nafas ngorok G004 : bersin-bersin
G005 : batuk G006 : diare
G007 : produksi telur menurun G008 : Nampak membiru
G009 : keluar cairan berbusa dari mata
G010 : kepala bengkak G011 : mati secara mendadak
G012 : tampak lesu G013 : mencret kehijau-hijauan
G014 : sempoyongan G015 : kepala terputar
G016 : badan kurus G017 : bulu kusam dan berkerut
G018 : mencret berwarna kehitaman mengandung darah
G019 : muka pucat G020 : mencret berwarna keputih-
putihan G021 : tidur dengan paruh diletakan
dilantai G022 : duduk dengan sikap
membungkuk G023 : kelihatan ngantuk dan bulu
berdiri G024 : kedinginan
G025 : terdapat kotoran putih menempel pada anus
G026 : bergerombol ditempat hangat G027 : banyak minum
G028 : suka menggelengkan kepala G029 : bulu kasar
G030 : jenger membengkak merah
G031 : kaki meradanglumpuh G033 : keluar caran dari mata dan
hidung G032 : pertumbuhan terhambat
G034 : muka dan mata bengkak G035 : sayapnya turun
G036 : warna bulu kusam dan pucat G037 : ayam tampak lesu dan tak
bergairah
Keterangan dari Jenis Penyakit :
P001 : Flu Burung P002 : Kolera
P003 : Berak Kapur P004 : Tetelo
P005 : Berak darah P006 : Gumboro
P007 : Snot P008 : Batuk Menahun
P009 : Pernapasan menahun P010 : Berak Kuning
3.1.4 Pohon Pelacakan
Pohon pelacakan yang digunakan untuk mendiagnosa jenis penyakit adalah menggunakan metode Best-First-Search, dapat dilihat pada gambar 3.1.
G001 Start
G002 G007
G012 G003
G006 G003
G004 G034
G006 G004
G028 G005
G007 G006
G007 G007
G029 G037
G012 G013
G017 G023
G027 G030
G031 G032
P002 P009
P010 G008
G009 G010
G011 P001
G012 G013
G014 G015
P004 G007
G012 G013
G017
G024 G025
P003 G016
G017 G018
G019 G033
P005 G016
G020 G024
G022 P006
G035 G036
P007 G005
G006 G007
G008 G012
G023 G024
P008 G037
G020
Gambar 3.1 Pohon Pelacakan Jenis Penyakit Diabetes Mellitus
Keterangan :
G001 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ nafsu makan berkurang‟?
G002 : Apa kah Ayam Anda mengalami ‟ nafas sesak megap-megap?
G003 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ nafas ngorok‟?
G004 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ bersin-bersin‟?
G005 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ batuk‟?
G006 : Apakah Ayam Anda mengalami „diare‟?
G007 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ produksi telur menurun‟?
G008 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ Nampak membiru‟?
G009 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ keluar cairan berbusa dari mata‟?
G010 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ kepala bengkak‟?
G011 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ mati secara mendadak‟?
G012 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ tampak lesu?
G013 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ mencret kehijau-hijauan?
G014 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ sempoyongan?
G015 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ kepala terputar‟?
G016 : Apakah Aya m Anda mengalami ‟ badan kurus‟?
G017 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ bulu kusam dan berkerut‟?
G018 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ mencret berwarna kehitaman
mengandung darah‟? G019 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ muka pucat? G020 : Apakah Ayam Anda mengala
mi ‟ mencret berwarna keputih-putihan‟? G021 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ tidur dengan paruh diletakan dilantai‟? G022 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ duduk dengan sikap membungkuk‟?
G023 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ kelihatan ngantuk dan bulu berdiri‟?
G024 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ kedinginan‟?
G025 : Apakah Ayam Anda mengalami ‟ terdapat kotoran putih menempel pada
anus? G026 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ bergerombol ditempat hangat? G027 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ banyak minum? G028 : Apaka
h Ayam Anda mengalami ‟ suka menggelengkan kepala? G029 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ bulu kasar? G030 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ jenger membengkak merah? G031 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ kaki meradanglumpuh? G032 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ pertumbuhan terhambat‟? G033 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ keluar caran dari mata dan hidung‟? G034 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ muka dan mata bengkak‟? G035 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ sayapnya turun‟? G036 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ warna bulu kusam dan pucat‟? G037 :
Apakah Ayam Anda mengalami ‟ ayam tampak lesu dan tak bergairah‟?
3.1.5
Kaidah Produksi dalam menganalisis Jenis Penyakit Penyakit Ayam dari gejala:
Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika maka IF-THEN. Kaidah dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian yaitu premis
jika dan bagian konklusi maka. Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Sebuah kaidah terdiri dari klausa-klausa sebuah
klausa mirip sebuah kalimat subjek, kata kerja dan objek yang menyatakan suatu
fakta.ada sebuah klausa premis dan klausa konklusi pada sebuah kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri dari beberapa premis dan lebih dari satu konklusi. Aturan
pre mis dan konklusi dapat berhubungan dengan “OR” atau “AND”. Berikut
kaidah-kaidah produksi dalam mengidentifikasi penyakit: Rule 1 :
IF nafsu makan berkurang
AND nafas sesak megap-megap AND nafas ngorok
AND bersin-bersin AND batuk
AND diare AND produksi telur menurun
AND Nampak membiru AND keluar cairan berbusa dari
mata AND kepala bengkak
AND Mati secara mendadak THEN Penyakit Flu burung
Rule 2 : IF
nafsu makan berkurang AND nafas sesak megap-megap
AND nafas ngorok AND bersin-bersin
AND batuk AND diare
AND produksi telur menurun AND tampak lesu
AND mencret kehijau-hijauan AND bulu kusam dan berkerut
AND kelihatan ngantuk dan bulu berdiri
AND banyak minum AND kaki meradanglumpuh
AND pertumbuhan terhambat AND keluar caran dari mata dan
hidung THEN Penyakit Kolera
Rule 3 : IF
nafsu makan berkurang AND nafas sesak megap-megap
AND diare AND produksi telur menurun
AND badan kurus AND bulu kusam dan berkerut
AND mencret berwarna keputih- putihan
AND kedinginan AND terdapat kotoran putih
menempel pada anus THEN Penyakit Berak Kapur
Rule 4 : IF nafsu makan berkurang
AND nafas sesak megap-megap AND nafas ngorok
AND bersin-bersin AND batuk
AND produksi telur menurun AND tampak lesu
AND mencret kehijau-hijauan AND sempoyongan
AND kepala terputar THEN Penyakit Tetelo
Rule 5 : IF nafsu makan berkurang
AND produksi telur menurun AND badan kurus
AND bulu kusam dan berkerut AND mencret berwarna kehitaman
mengandung darah AND muka pucat
AND keluar caran dari mata dan hidung
THEN Penyakit Berak darah Rule 6 :
IF nafsu makan berkurang AND tampak lesu
AND badan kurus AND mencret berwarna keputih-
putihan AND tidur dengan paruh diletakan
dilantai AND duduk dengan sikap
membungkuk THEN Penyakit Gumboro
Rule 7 : IF nafsu makan berkurang
AND nafas ngorok AND muka dan mata bengkak
AND sayapnya turun AND warna bulu kusam dan pucat
THEN Penyakit Snot Rule 8 :
IF nafsu makan berkurang AND nafas sesak megap-megap
AND nafas ngorok AND bersin-bersin
AND batuk AND diare
AND produksi telur menurun AND Nampak membiru
AND tampak lesu AND kelihatan ngantuk dan bulu
berdiri AND kedinginan
THEN Penyakit Batuk Menahun Rule 9 :
IF nafsu makan berkurang AND nafas sesak megap-megap
AND nafas ngorok AND diare
AND suka menggelengkan kepala AND ayam tampak lesu dan tak
bergairah THEN Pernapasan menahun
Rule 10: IF nafsu makan berkurang
AND nafas sesak megap-megap AND nafas ngorok
AND bersin-bersin AND batuk
AND diare AND bulu kasar
AND ayam tampak lesu dan tak bergairah
THEN Penyakit Berak Kuning
3.1.6 Analisis Basis Data
E-R merupakan cara untuk mengorganisasikan data, dimana diagram ini akan memperlihatkan hubungan entitas yang terdapat dalam sistem. E-R yang
diusulkan untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini.
Member konsultasi
Memiliki penelusuran
Hasil_diagnosa penyakit
relasi gejala
email
kd_penyakit kd_gejala
kd_penyakit
kd_gejala
Id_detail kd_gejala
kd_penyakit mengisi
forum
mempunyai
topik
mengisi pakar
jawaban mempunyai
email Kode_jenis_pertanyaan
Id email
Id
Kode_jenis_pertanyaan username
1
N
N
N N
N N
N 1
N 1
1 1
1 1
Mengelola 1
Mengelola 1
1 Temp_analisa
N N
Temp_penyakit Temp_gejala
kd_gejala kd_penyakit
kd_gejala kd_penyakit
noip noip
noip
mempunyai
noip 1
N
1 1
N
Gambar 3. 2 ERD Sistem Pakar diagnosa penyakit ayam
3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional
Dalam langkah ini dilakukan penentuan entitas-entitas, data-data yang mengalir serta prosedur-prosedur yang bisa dilakukan oleh masing-masing entitas.
3.1.7.1 Diagram Konteks
Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan
data input output yang ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.
User Sistem Pakar
Penyakit Ayam Pakar
Info data hasil diagnosa Info penyakit
Info komentar yang telah dilihat atau ditambah
Data diagnosa Data penyakit
Data komentar yang akan dilihat atau ditambah Info login
Info gejala yang telah diubah, ditambah dan dihapus Info penyakit yang telah diubah, ditambah dan dihapus
Info relasi yang telah diubah, ditambah dan dihapus Info pakar yang telah diubah, ditambah dan dihapus
Info laporan gejala Info laporan penyakit
Data login Data gejala yang akan diubah, ditambah dan dihapus
Data penyakit yang akan diubah, ditambah dan dihapus Data relasi yang akan diubah, ditambah dan dihapus
Data pakar yang akan diubah, ditambah dan dihapus Data laporan gejala
Data laporan penyakit
Gambar 3. 3 Diagram Konteks
3.1.7.2 Data Flow Diagram DFD
Dari diagram konteks di atas, aliran data yang ada pada sistem digambarkan dengan lebih rinci menggunakan Data Flow Diagram.
3.1.7.2.1 DFD Level 1 Sistem pakar Penyakit Ayam
1.0 Daftar
Member
2.0 Lupa
password
3.0 Login
member
Pakar Info passwrd yang diminta
Data login info pendaftaran berhasil,
Info pendaftaran gagal Data pendaftaran
Data pendaftaran Info pendaftaran berhasil,
Info pendaftaran gagal Data email
In fo
Pa s
s w
ord y
a n
g d
imi n
ta Pen
da ftaran
b erh
as il
Data email Data Login
Info log
in i nv
al id
Info log
in i nv
al id
7.0 Forum
Data topik yang dilihat, Data komentar yang dilihat
Info topik yang dilihat, Info komentar yang dilihat
Data forum Info forum
Data jawaban Info jawaban
Info jenis_pertanyaan Data jenis_pertanyaan
forum
jawaban
topik
pakar Data login
Info login invalid Data login
Info Login invalid
5.0 Diagnosa
4.0 Pengolahan
Data
Lo g
in Berh as
il L
og in Berh
as il
Info jenis_pertanyaan yang telah dihapus, tambah, ubah Data gejala yang akan dihapus, ditampah,di ubah
Data penyakit yang akan dihapus, ditampah,di ubah Data rule yang akan dihapus, ditampah,di ubah
Data pakar yang akan dihapus, ditampah,di ubah Data jenis_pertanyaan yang akan dihapus,
ditampah,di ubah Info gejala yang telah dihapus, ditambah,di ubah
Info penyakit yang telah dihapus, ditambah,di ubah Info rule yang telah dihapus, ditambah,di ubah
Info pakar yang telah dihapus, tambah,ubah Info jenis_pertanyaan yang telah dihapus, tambah,
ubah
Data jenis_pertanyaan yang akan dihapus,tambah,ubah Info pakar yang telah dihapus,tambah,ubah
Data pakar yang akan dihapus,ubah, tambah penyakit
relasi
gejala
detail_penyakit Data gejala yg akan
dihapus,tambah,ubah
In fo ge
ja la y
g ak
a n
d ih
ap us
,t a
mb ah,
u ba
h In
fo rul e
y g ak
an di
h a
pu s
,t am
ba h
,ub ah
da ta rul
e y
g ak an
d iha
p us
,t a
mb ah
,u ba
h Da
ta pe
n y
a k
it y
g a
k a
n d
ih ap
us ,t
a mb
ah ,u
b ah
Info pe ny
ak it
y g
a k
a n
di h
a pu
s ,tam
ba h
,ub ah
Info rule
Data hasil diagnosa Info hasil diagnosa
Inf o
d iag
n os
a D
ata di a
gn os
a
Info pe ny
ak it
Info gejala 6.0
Informasi penyakit
Info penyakit Info informasi penyakit
Info gejala Data gejala
Gambar 3.4 DFD level 1 Sistem Pakar Penyakit Ayam
3.1.7.2.2 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Data
4.1 Gejala
4.2 Olah
data rule
4. 3 Penyakit
4.4 Pakar
4.5 Laporan Penyakit
Data gejala yang akan diubah , dihapus, ditambah
Info gejala yang akan diubah , dihapus, ditambah
Pakar Id pakar valid
Data gejala yang sudah diubah , dihapus, ditambah
gejala
Data rule yang akan diubah , dihapus, ditambah
Info rule yang akan diubah,dihapus, ditambah
Data penyakit yang akan diubah , dihapus, ditambah
Id pakar valid
Id pakar valid
Id pakar valid
Id pakar valid Data pakar yang akan diubah
, dihapus, ditambah Info pakar yang akan diubah
, dihapus, ditambah
Data laporan tampil Info laporan tampil
Info penyakit yang akan diubah , dihapus, ditambah
relasi
penyakit
pakar Info gejala yang sudah diubah
, dihapus, ditambah
Data rule yang sudah diubah , dihapus, ditambah
Info rule yang sudah diubah , dihapus, ditambah
Data penyakit yang sudah diubah , dihapus, ditambah
Info penyakit yang sudah diubah , dihapus, ditambah
Data pakar yang sudah diubah , dihapus, ditambah
Info pakar yang sudah diubah , dihapus, ditambah
Data laporan tampil Info laporan tampil
4.6 Laporan Gejala
Id pakar valid Data laporan tampil
Info laporan tampil Info laporan tampil
Data laporan tampil
4.7 Forum
topik Data jenis_pertanyaan yang akan dihapus,ubah,tambah
Info jenis_pertanyaan yang telah dihapus,ubah,tambah Data jenis_pertanyaan yang akan dihapus,ubah,tambah
Info pertanyaan yg telah dihapus,ubah,tambah Id pakar valid
Info update gejala
Info update penyakit
Gambar 3. 5 DFD Level 2 Pengelolaan Data
3.1.7.2.3 DFD Level 3 Proses Pengelolaan Gejala
4.1.1 Tambah
4.1.2 Edit
4.1.3 Hapus
Id pakar valid
gejala
Data gejala yang akan ditambah Info gejala yang sudah ditambah
Data gejala yang akan diubah Info gejala yang akan diubah
Data gejala yang akan dihapus Info gejala yang sudah dihapus
Info gejala yang sudah ditambah Data gejala yang akan ditambah
Data gejala yang akan diubah Info gejala yang sudah diubah
Id pakar valid
Id pakar valid
Data gejala yang akan dihapus Info gejala yang sudah dihapus
pakar
Gambar 3. 6 DFD Level 3 Proses Gejala
3.1.7.2.4 DFD Level 3 Proses Pengelolaan Rule
4.2. 1 Tambah
4.2.2 Edit
4.2.3 Hapus
Pakar relasi
Data rule yang akan ditambah Info rule yang akan ditambah
Data rule yang akan diubah
Info rule yang akan diubah Data rule yang akan dihapus
Info rule yang akan dihapus Info rule yang sudah ditambah
Data rule yang sudahditambah
Info rule yang sudah diubah
Data rule yang sudah diubah Data rule yang sudah dihapus
Info rule yang sudah dihapus Id pakar valid
Id pakar valid
Id pakar valid
Gambar 3. 7 DFD Level 3 Proses Rule
3.1.7.2.5 DFD Level 3 Proses Pengelolaan Penyakit
4.3.1 Tambah
4.3.2 Edit
4.3.3 Hapus
Id pakar valid
penyakit
Data penyakit yang akan ditambah Info penyakit yang sudah ditambah
Data penyakit yang akan diubah
Info penyakit yang akan diubah
Data penyakit yang akan dihapus Info penyakit yang sudah dihapus
Info penyakit yang sudah ditambah
Data penyakit yang akan ditambah
Data penyakit yang akan diubah
Data penyakit yang akan dihapus
Id pakar valid
Id pakar valid
Info penyakit yang akan diubah
pakar
Info penyakit yang akan diubah
Gambar 3. 8 DFD Level 3 Proses Penyakit
3.1.7.2.6 DFD Level 3 Proses Pengelolaan Pakar
4.4. 1 Tambah
4.4.2 Edit
4.4.3 Hapus
Pakar pakar
Data pakar yang akan ditambah Info pakar yang akan ditambah
Data pakar yang akan diubah
Info pakar yang akan diubah Data pakar yang akan dihapus
Info pakar yang akan dihapus Info pakar yang sudah ditambah
Data pakar yang sudahditambah Info pakar yang sudah diubah
Data pakar yang sudah diubah Data pakar yang sudah dihapus
Info pakar yang sudah dihapus Id pakar valid
Id pakar valid
Id pakar valid
Gambar 3. 9 DFD Level 3 Pengelolaan Pakar
3.1.7.2.7 DFD Level 3 Proses Pengelolaan Forum
4.7. 1 Tambah
4 7 2 Edit
4.7.3 Hapus
Pakar topik
Data jenis_pertanyaan yang akan ditambah
Info jenis_pertanyaan yang akan ditambah
Data jenis_pertanyaan yang akan diubah
Info jenis_pertanyaan yang akan diubah
Datajenis_pertanyaan yang akan dihapus
Info pakar yang akan dihapus Info jenis_pertanyaan yang sudah
ditambah Data pakar yang sudahditambah
Info jenis_pertanyaan yang sudah diubah
Data jenis_pertanyaan yang sudah diubah
Data jenis_pertanyaan yang sudah dihapus
Info jenis_pertanyaan yang sudah dihapus
Id pakar valid
Id pakar valid
Id pakar valid
Gambar 3. 10 DFD Level 3 Proses Pengelolaan Forum
3.1.7.3 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses bertujuan untuk mendeskripsikan dari setiap fungsi yang disajikan pada diagram alir data. Spesifikasi proses pada alir data sistem
aplikasi sistem pakar adalah :
Tabel 3.2. Spesifikasi Proses No.
Proses Keterangan
1. No. Proses
1.0 Nama Proses
Registrasi Source
member Input
Data Registrasi Output
Info registrasi invalid dan Info registrasi valid Destination
member Logika Proses
1. User member memasukan data registrasi berupa nama, username, password,alamat, jenis kelamin, no HP dan no telp
2. Sistem menyimpan ke dalam database lalu mengkonfirmasikan melalui email dan password yg sudah terdaftar
3. user melakukan konfirmasi dan dapat menggunakan email dan password untuk masuk ke diagnosa penyakit
2. No. Proses
2.0 Nama Proses
Lupa password
Source Pakar, member
Input Data email
Output Info pasword yang diminta
Info email tidak terdaftar Destination
Pakar, member Logika Proses
1. User member dan pakar memasukkan data email 2. Apabila email terdaftar, sistem akan menampilkan informasi
password yang di minta 3. Apabila email tidak terdaftar, maka akan menampilkan pesan email
tidak terdaftar
3. No. Proses
3.0 Nama Proses
Login Source
Pakar,member Input
Data login pakar Output
Info login invalid Destination
Pakar,member Logika Proses
1. User member memasukkan data login berupa email dan password pada form login
2. Apabila data login valid, sistem akan menampilkan halaman utama 3. Apabila data tidak valid, sistem akan menampilkan form login
disertai pesan error 4.
No. Proses 4.0
Nama Proses Pengelolaan Data
Source Pakar
Input Data Login
Output Info login valid
Destination Pakar
Logika Proses 1. Admin memilih menu pengolahan data
2. Sistem menampilkan submenu untuk pengolahan data 5.
No. Proses 4.1
Nama Proses Gejala
Source Pakar
Input Data Gejala yang akan ditambah, diubah, atau dihapus
Output Info Gejala yang telah ditambah, diubah, atau dihapus
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pakar memilih menu gejala
2. Sistem menampilkan submenu untuk pengolahan data gejala 6.
No. Proses 4.1.1
Nama Proses Tambah data gejala
Source Pakar
Input Data gejala penyakit yang akan ditambah
Output Info gejala penyakit yang telah ditambah
Destination Pakar
Logika Proses 1. pakar memilih submenu gejala untuk menampilkan form tambah
gejala 2. pakar mengisi data gejala pada form
3. Jika data gejala valid, sistem akan menyimpan data gejala pada database
4. Jika data gejala tidak valid, sistem akan menampilkan pesan error 7
No. Proses 4.1.2
Nama Proses Ubah data gejala
Source Pakar
Input Data gejala penyakit yang akan diubah
Output Info gejala penyakit yang telah diubah
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pakar mencari data gejala yang ingin diubah
2. Sistem melakukan pencarian pada database gejala 3. Sistem menampilkan data gejala yang akan diubah
4. Pakar mengubah data gejala
8. No. Proses
4.1.3 Nama Proses
Hapus data Gejala Source
Pakar Input
Data gejala yang akan dihapus Output
Info gejala yang telah dihapus
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pilih data gejala yang akan dihapus
2. Pakar menghapus data gejala
9. No. Proses
4.2 Nama Proses
Olah Data Rule Source
Pakar Input
Data Rule yang akan ditambah, diubah, atau dihapus Output
Info Rule yang telah ditambah, diubah, atau dihapus Destination
Pakar Logika Proses
1. Admin memilih menu pengolahan data rule relasi 2. Sistem menampilkan submenu untuk pengolahan data rule Relasi
10. No. Proses
4.2.1 Nama Proses
Tambah data rule Source
Pakar Input
Data rule yang akan ditambah Output
Info rule yang telah ditambah Destination
Pakar Logika Proses
1. pakar memilih submenu relasi untuk menampilkan form tambah data rule
2. pakar mengisi data rule pada form 3. Jika data rule valid, sistem akan menyimpan data rule pada
database 4. Jika data rule tidak valid, sistem akan menampilkan pesan error
11. No. Proses
4.2.2 Nama Proses
Ubah data rule Source
Pakar Input
Data rule yang akan diubah Output
Info rule yang telah diubah Destination
Pakar
Logika Proses 1. Pakar mencari data rule yang ingin diubah
2. Sistem melakukan pencarian pada database relasi 3. Sistem menampilkan data relasi yang akan diubah
4. Pakar mengubah data relasi
12. No. Proses
4.2.3 Nama Proses
Hapus data rule Source
Pakar Input
Data rule yang akan dihapus Output
Info rule yang telah diubah Destination
Pakar
Logika Proses 1. Pilih data rule yang akan dihapus
2. Pakar menghapus data rule 13.
No. Proses 4.3
Nama Proses Penyakit
Source Pakar
Input Data penyakit yang akan ditambah, diubah, atau dihapus
Output Info Penyakit yang telah ditambah, diubah, atau dihapus
Destination Pakar
Logika Proses 1. Admin memilih menu pengolahan data penyakit
2. Sistem menampilkan submenu untuk pengolahan data penyakit 14
No. Proses 4.3.1
Nama Proses Tambah data penyakit
Source Pakar
Input Data gejala penyakit yang akan ditambah
Output Info gejala penyakit yang telah ditambah
Destination Pakar
Logika Proses 1. pakar memilih submenu penyakit untuk menampilkan form tambah
penyakit 2. pakar mengisi data penyakit berupa nama penyakit, nama latin,
definisi dan pengobatan baru pada form 3. Jika data penyakit valid, sistem akan menyimpan data penyakit
baru pada database 4. Jika data penyakit tidak valid, sistem akan menampilkan pesan
error 15.
No. Proses 4.3.2
Nama Proses Ubah data penyakit
Source Pakar
Input Data penyakit yang akan diubah
Output Info penyakit yang telah diubah
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pakar mencari data penyakit yang ingin diubah
2. Sistem melakukan pencarian pada database penyakit 3. Sistem menampilkan data penyakit yang akan diubah
4. Pakar mengubah data penyakit 5. Apabila data penyakit sesuai, sistem akan menyimpan k dalam
database penya kit dan akan menampilkan pesan “perubahan
penyakit berhasil” 6. Jika data penyakit tidak sesuai, sistem penampilkan pesan
“perubahan tidak berhasil” 16.
No. Proses 4.3.3
Nama Proses Hapus data penyakit
Source Pakar
Input Data penyakit yang akan dihapus
Output Info penyakit yang telah dihapus
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pilih data penyakit yang akan dihapus
2. Pakar menghapus data penyakit 3. Sistem menghapus data penyakit dalam database sesuai dengan
penyakit yang dipilih. 17.
No. Proses 4.4
Nama Proses Pakar
Source Pakar
Input Data Pakar yang akan ditambah, diubah, atau dihapus
Output Info Pakar yang telah ditambah, diubah, atau dihapus
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pakar memilih menu pengolahan data pakar
2. Sistem menampilkan submenu untuk pengolahan data pakar No. Proses
4.4.1
18. Nama Proses
Tambah Pakar Source
Pakar Input
Data Pakar yang akan ditambah Output
Data Pakar yang telah ditambah Destination
Pakar Logika Proses
1. pakar memilih submenu pakar untuk menampilkan form tambah pakar
2. pakar mengisi data pakar berupa username dan password baru pada form
3. Jika data pakar valid, sistem akan menyimpan data pakar pada database
4. Jika data pakar tidak valid, sistem akan menampilkan pesan error No. Proses
4.4.2 19.
Nama Proses Ubah Pakar
Source Pakar
Input Data status pakar yang akan diubah
Output Info status pakar yang telah diubah
Destination Pakar
Logika Proses 1. pakar memilih submenu penyakit untuk menampilkan form tambah
penyakit 2. pakar mengisi data penyakit berupa nama penyakit, nama latin,
definisi dan pengobatan baru pada form 3. Jika data penyakit valid, sistem akan menyimpan data penyakit
baru pada database No. Proses
4.4.3 20
Nama Proses Hapus pakar
Source Pakar
Input Data pakar yang akan dihapus
Output Info pakar yang telah dihapus
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pilih data pakar yang akan dihapus
2. Pakar menghapus data pakar 3. Sistem menghapus data pakar dalam database sesuai dengan pakar
yang dipilih. 21.
No. Proses 4.5
Nama Proses Lap gejala
Source Pakar
Input Data laporan gejala
Output Info laporan gejala
Destination Pakar
Logika Proses pakar mengelola laporan gejala
22. No. Proses
4.6 Nama Proses
Lap penyakit Source
Pakar Input
Data laporan penyakit Output
Info laporan penyakit Destination
Pakar Logika Proses
Pakar mengelola laporan penyakit
23. No. Proses
4.7 Nama Proses
forum Source
Pakar Input
Data forum yang akan ditambah, diubah, atau dihapus
Output Info forum yang telah ditambah, diubah, atau dihapus
Destination Pakar
Logika Proses 1. Pakar memilih menu pengolahan forum
2. Sistem menampilkan submenu untuk pengolahan forum 24.
No. Proses 4.7.1
Nama Proses Tambah forum
Source Pakar
Input Data forum yang akan ditambah
Output Data forum yang telah ditambah
Destination Pakar
Logika Proses 1. memilih submenu forum untuk menampilkan form tambah forum
2. pakar mengisi data forum pada form 3. Jika data forum valid, sistem akan menyimpan data forum pada
database 4.
Jika data forum tidak valid, sistem akan menampilkan pesan error 25
No. Proses 4.7.2
Nama Proses Ubah forum
Source Pakar
Input Data status forum yang akan diubah
Output Info status forum yang telah diubah
Destination Pakar
Logika Proses 1. pakar memilih submenu forum topik untuk menampilkan form
forum 2. pakar mengisi data forum berupa topik baru pada form
3. Jika data forum valid, sistem akan menyimpan data forum baru pada database
26 No. Proses
4.7.3 Nama Proses
Hapus data topic Source
Pakar Input
Data forum yang akan dihapus Output
Info forum yang telah dihapus Destination
Pakar Logika Proses
1. data topik yang akan dihapus 2.
pakar menghapus data topic 27.
No. Proses 5.0
Nama Proses Diagnosa
Source Member
Input Data diagnosa
Output Info hasil diagnosa
Destination Member
Logika Proses 1. sistem pilih kode pada temp_analisa, sistem menampilkan gejala
dari status milik table temp_analisa kode pertama.
2. user member menjawab untuk tanya = ya atau tanya=tidak 3. sistem akan menuju pada kode gejala untuk tanya=ya atau
tanya=tidak dari kode sebelumnya
4. apabila didapat kode sekarang bahwa tanya=ya ataupun tanya=tidak berisi kode penyakit, sistem akan melakukan pilih
kode penyakit pada field gejala pada table gejala dan relasi
5. sistem menampilkan berupa nama penyakit, gejala, definisi, nama latin dan pengobatan dari hasil diagnosa.
31 No. Proses
6.0 Nama Proses
Informasi penyakit Source
Member Input
Data informasi penyakit
Output Info informasi penyakit
Destination Member
Logika Proses member melihat informasi penyakit berupa detail penyakit, gejala dan
pengobatannya. 32.
No. Proses 7.0
Nama Proses Forum
Source Member
Input Data jawaban,data jenis_pertanyaan,data forum
Output Info jawaban,jenis_pertanyaan,forum
Destination User
Logika Proses 1. user member memilih topik bahasan pada form forum
2. user mengisi pertanyaan pada topik bahasan, sistem akan
menyimpan pertanyaan atau komentar user dan menampilkannya.
3.1.7.4 Kamus Data
Kamus data merupakan deskripsi formal mengenai seluruh elemen yang tercakup dalam DFD. Kamus data untuk DFD Sistem Pakar Penyakit Ayam
berbasis web adalah :
Tabel 3.3. Kamus Data Detail
Keterangan
1 Nama
Data penyakit
Deskripsi Berisi data penyakit
Struktur data Kd_penyakit,nm_penyakit,latin,definisi,pengobatan
Kd_penyakit Nm_penyakit
latin definisi
pengobatan [A...Z|a...z|0...9]
[A...Z|a...z] [A...Z|a...z]
A...Z|a...z] A...Z|a...z]
2 Nama
Data Gejala
Deskripsi Berisi data gejala
Struktur data kd_gejala, nm_gejala
kd_gejala nm_gejala
[A...Z|a...z|0...9] A...Z|a...z]
3 Nama
Data relasi
Deskripsi Berisi relasi antara gejala dan penyakit
Struktur data kd_gejala, kd_penyakit
kd_gejala kd_penyakit
MB MD
[A...Z|a...z|0...9] [A...Z|a...z|0...9]
[0...9] [0...9]
4 Nama
Data hasil_diagnosa
Deskripsi Berisi data diagnosa penyakit
Struktur data Id_diagnosa, kd_gejala,kd_penyakit,noip
Id_diagnosa kd_gejala
[0...9] [A...Z|a...z|0...9]
kd_penyakit noip
[[A...Z|a...z|0...9] [A...Z|a...z]
5 Nama
Data member
Deskripsi Berisi data member
Struktur data email, password,nama,nohp,telp
email password
nama nohp
telp [A...Z|a...z|0...9]
[A...Z|a...z|0...9] [[A...Z|a...z|0...9]
[0...9] [0...9]
6 Nama
Data forum
Deskripsi Berisi data forum berupa jawaban dari topic pertama
Struktur data Id,pertanyaan,email,kode_jenis_pertanyaan
Id pertanyaan
email kode_jenis_pertanyaan
[0...9] [[A...Z|a...z]
A...Z|a...z|0...9] [0...9]
7 Nama
Data jawaban
Deskripsi Berisi data jawaban untuk menjawab data forum
Struktur data Id,jawaban,squence,email
Id jawaban
squence email
[0...9] [[A...Z|a...z]
[0...9] A...Z|a...z|0...9]
8 Nama
Data topik
Deskripsi Berisi jenis_pertanyaan Topik yang ditujukan
Struktur data Kode_jenis_pertanyaan,nama
Kode_jenis_pertanyaan nama
[0...9] [[A...Z|a...z]
9 Nama
Data pakar
Deskripsi Berisi data pakar
Struktur data Email,password
email password
A...Z|a...z|0...9] A...Z|a...z|0...9]
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa jenis penyakit ayam bertujuan untuk menerapkan solusi pemecahan masalah yang telah diajukan pada
analisis sistem.
3.2.1 Perancangan Data
Perancangan data terdiri dari Tabel Relasi dan struktur tabel yang terdapat pada ERD dari Sistem pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam Berbasis Web.
3.2.1.1 Skema Relasi
Proses relasi antar file merupakan gabungan antar file yang mempunyai kunci utama yang sama, sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang
dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen-elemen data dikelompokkan menjadi satu file database beserta entitas dan hubungannya.
Berikut adalah skema relasi Sistem pakar penyakit ayam berbasis web:
gejala kd_gejala
nm_gejala Email
relasi kd_gejala
kd_penyakit penyakit
kd_penyakit nm_penyakit
latin definisi
pengobatan
hasil_diagnosa id_diagnosa
kd_gejala kd_penyakit
noip member
Email Password
Nama jk
alamat pekerjaan
Telp Hp
Code noip
codeset forum
Id pertanyaan
Email kode_jenis_pertanyaan
jawaban Id
sequence jawaban
Email
jenis_pertanyaan kode_jenis_pertanyaan
nama pakar
username password
temp_gejala kd_gejala
noip temp_gejala
kd_gejala kd_penyakit
noip temp_gejala
kd_penyakit noip
Gambar 3. 11 Skema Relasi
3.2.1.2 Struktur Tabel
Tabel merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data dalam sebuah sistem. Berikut merupakan struktur dari beberapa tabel sistem yang
akan dibangun.
1. Tabel Gejala