Peran Keluarga Inti dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Remaja

A.24

PERAN KELUARGA INTI
DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA
Partini
A.Z. Rivai
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstraksi. Belajar merupakan kewajiban dari setiap remaja yang berada dalam usia sekolah.
Namun demikian remaja seringkali mengalami hambatan dalam belajar, kurang bersemangat,
malas dan lebih memilih aktivitas lain ketimbang belajar. Salah satu faktor yang berperan
dalam menumbuhkan motivasi belajar adalah lingkungan belajar yang kondusif dimana
lingkungan tersebut dapat tercipta melalui peran keluarga inti. Hasil penelitian pada remaja
yang bersekolah di SMP Al-Muayyad Surakarta menunjukkan bahwa peran dukungan
kelurga inti untuk menumbuhkan motivasi belajar putra putrinya adalah 21%. Namun
demikian bila dilihat dari masing-masing komponen yang ada di dalam dukungan keluarga
inti maka dengan menggunakan analisis regresi perbandingan bobot prediktor diperoleh
hasil: komponen instrumental memberikan peran 12,36%, komponen informasi 1,49%,
komponen penilaian 4,31%, dan komponen emosional 68,16%.
Kata kunci: motivasi belajar, dukungan keluarga inti

Kegiatan belajar merupakan suatu


Kertamuda (2008) membuktikan bahwa

kewajiban yang harus dilakukan oleh remaja

motivasi belajar berhubungan positif sangat

sebagai pelajar. Agar belajar dapat dijadikan

signifikan dengan prestasi belajar. Semakin

sebagai aktivitas yang menyenangkan maka

tinggi motivasi belajar maka semakin baik

perlu adanya semangat dan motivasi belajar.

prestasi belajarnya.

Motivasi


belajar

melibatkan

seluruh

Namun realitas menunjukkan bahwa,

komponen penggerak yang ada dalam diri

masih

individu sehingga membangkitkan aktivitas

mengutamakan aktivitas lain pada jam-jam

belajar.

(2011),


yang sudah dijadwalkan untuk belajar. Hal

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya

ini dapat diamati pada saat jam-jam belajar

penggerak

Menurut

Sardiman

banyak

siswa

yang

lebih


siswa

yang

antara pukul 7-9 malam. Banyak remaja

belajar

yang

lebih memilih menggunakan waktu- tersebut

belajar,

untuk menonton televisi, jalan-jalan di mall

sehingga tujuan yang dikehendaki dapat

atau nongkrong bersama teman-temannya.


tercapai.

Apabila

dalam

menimbulkan
menjamin

diri

kegiatan

kelangsungan

dari

ada


kesediaan

belajar,

lebih

Motivasi belajar sangat penting untuk

dikarenakan ada perintah atau diingatkan

meraih prestasi terbaik. Hasil penelitian

oleh orangtua dan bila memulai belajar

272

Peran Keluarga Inti dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Remaja | 273
Partini & Rivai, A.Z [hal.272-278]

mereka cepat mengakhirinya atau kurang


ketika komunikasi interpersonal kelompok

dapat bertahan dalam waktu yang lama. Hal

belajar dan efikasi diri dikaitkan dengan

ini menunjukkan kondisi yang berkebalikan

motivasi belajar. Komunikasi interpersonal

dari ciri-ciri motivasi belajar yang tinggi.

kelompok belajar memberikan sumbangan

Seperti yang ditunjukkan oleh Sardiman

efektif

(2011), antara lain: bergairah, merasa


berperan 42,93% terhadap motivasi belajar.

3,41%

sedangkan

efikasi

diri

belajar,

Keluarga mempunyai peran yang

mempunyai banyak energi untuk belajar,

sangat penting dalam mendukung cita-cita

meluangkan waktu belajar lebih banyak dan


dan harapan anak-anaknya. Dukungan ini

lebih tekun daripada mereka yang kurang

dapat diberikan dengan cara melihat hasil

memiliki atau tidak memiliki motivasi

belajar anak, kemudian mengevaluasinya.

belajar,

Bentuk

senang

dan

semangat


terdorong

untuk

dan tergerak untuk

dukungan

keluarga

inti

yang

memulai aktivitas atas kemauan sendiri,

demikian berarti mencerminkan adanya

menyelesaikan tugas tepat waktu, dan gigih


pemberian perhatian dan bantuan orangtua

serta tidak putus asa saat menjumpai

terhadap anak. House (dalam Setiadi, 2008)

kesulitan saat melakukan tugasnya.

menyatakan

Faktor

penyebab

remaja

kurang

bahwa

dukungan

keluarga

meliputi: pemberian informasi, perhatian

motivasi belajar adalah faktor internal dan

emosional,

faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal

penilaian. Lebih lanjut

adalah lingkungan belajar yang kondusif

menyatakan bahwa, dukungan keluarga inti

untuk belajar, sehingga

memungkinkan

adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi

seorang siswa dapat belajar dengan baik

individu yang diperoleh dari ayah, ibu dan

(Uno,2008). Lingkungan kondusif dapat

saudara-saudara

berupa dukungan yang berasal dari keluarga.

individu tersebut akan tahu bahwa keluarga

Bentuk dukungan tersebut dapat berupa

intinya memperhatikan, menghargai, dan

nasehat, perhatian, kasih sayang, penyediaan

mencintainya.

fasilitas dan pujian. Sedangkan faktor
eksternal

lainnya

interpersonal

adalah

kelompok

komunikasi

belajar.

Hasil

bantuan

instrumental

dan

Setiadi (2008),

kandungnya,

sehingga

Berdasarkan uraian tersebut di atas,
maka dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa
motivasi

belajar

remaja

masih

perlu

penelitian Hastory (2012) menunjukkan

ditingkatkan dan dukungan

bahwa, komunikasi interpersonal kelompok

memiliki peran untuk memacu motivasi

belajar memberikan sumbangan hingga 31

belajar

%

masing-masing

terhadap

motivasi

belajar.

Namun

putra-putrinya.

demikian hasil penelitian Partini (2012)

instrumental,

menunjukkan sumbangan yang berbeda

dukungan

keluarga inti

Seberapa

komponen
dukungan

penilaian

besar

(dukungan
informasional,

dan

dukungan

274 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

emosional) yang ada di dalam dukungan

Purwanto

(2003),

motivasi

keluarga inti berperan dalam menumbuhkan

mengandung tiga aspek, yaitu:

belajar

a. Menggerakkan.

motivasi belajar remaja?

Aspek ini
motivasi

Kajian Teori

pada

Setiap individu selalu bergerak aktif

menunjukkan bahwa

menimbulkan

individu

untuk

kekuatan
bertindak

bertindak tindakan untuk mencapai sasaran

dengan cara tertentu, misalnya:

atau target tertentu. Untuk bergerak aktif

kekuatan ingatan, respon efektif,

perlu motivasi, yaitu energi pendorong yang

dan kecenderungan mendapatkan

berasal dari dalam diri individu tersebut.

kesenangan.

McDonald

(dalam

Sardiman,2011)

b. Mengarahkan.

menyatakan motivasi adalah perubahan

Aspek ini

menunjukkan bahwa

energi dalam diri seseorang yang ditandai

motivasi

menyediakan

dengan munculnya ‘feeling’ dan merupakan

orientasi

suatu tanggapan terhadap tujuan. Sedangkan

individu yang diarahkan terhadap

Chaplin (2002) menyatakan bahwa motivasi

sesuatu tujuan.

adalah

energi

mengelola,

yang

membangkitkan,

mempertahankan

tujuan

tingkah

suatu
laku

c. Menopang.
Aspek ini

dan

menunjukkan bahwa

menyalurkan tingkah laku menuju satu

untuk

sasaran.

lingkungan di sekitar remaja harus

Belajar
proses

sebagi

perilaku

dan

psikomotoris

dengan

laku,

kekuatan individu.

memperoleh

Hakekat

pengalaman dari hasil interaksi kognitif,
afektif

tingkah

mengintegrasikan dorongan kearah

suatu serangkaian
untuk

menjaga

motivasi

belajar

adalah

dorongan internal dan eksternal pada siswa-

lingkungannya (Djamarah, 2002). Belajar

siswa

sebagai suatu perilaku juga membutuhkan

mengadakan

motivasi agar mencapai target/sasaran (hasil

Seperti yang dikemukakan oleh Purwanto

belajar)

Menurut

(2003), bahwa faktor yang mempengaruhi

Sardiman (2011), motivasi belajar adalah

motivasi belajar siswa adalah: pertama

keseluruhan daya penggerak di dalam diri

faktor yang ada pada diri organisme itu

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

sendiri yang disebut faktor individual,

yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

seperti: kematangan, kecerdasan, latihan,

belajar dan yang memberikan arah kegiatan

dsb. Kedua, faktor yang ada di luar individu

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

yang disebut faktor sosial, seperti: keluarga,

oleh subyek belajar dapat tercapai. Menurut

guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang

yang

lebih

optimal.

yang

sedang
perubahan

belajar

untuk

tingkah

laku.

Peran Keluarga Inti dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Remaja | 275
Partini & Rivai, A.Z [hal.272-278]

digunakan

dalam

belajar-mengajar,

Ada beberapa bentuk keluarga. Lubis

lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

(2011),

menyebutkan ada

tiga

bentuk

Sedangkan Uno (2008), menyatakan adanya

keluarga, yaitu nuclear family (terdiri atas

unsur pendukung yang mempunyai peranan

ayah, ibu dan anak), extened family (terdiri

besar dalam keberhasilan seseorang dalam

atas: ayah, ibu, anak, kakek, nenek, paman,

belajar, yaitu adanya: hasrat dan keinginan

bibi) dan blened family yaitu keluarga inti

untuk berhasil, dorongan dan kebutuhan

yang ditambah dengan anak dari pernikahan

dalam belajar, harapan dan cita-cita masa

suami atau istri sebelumnya.

depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan

Dukungan keluarga inti merupakan

yang menarik dalam belajar dan lingkungan

bantuan atau sokongan dari anggota kelurga

belajar yang kondusif.

yang yang satu

Berdasarkan

faktor-faktor

yang

keluarga

diterima oleh

lainnya

anggota

dalam rangka

untuk

mempengaruhi motivasi belajar tersebut di

menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat di

atas, Nampak jelas bahwa salah satu

dalam keluarga inti tersebut (Francis dan

faktornya adalah adanya lingkungan yang

Setidarma, 2004). Menurut Setiadi (2008)

kondusif sehingga memungkinkan seorang

konponen yang ada di dalam dukungan

siswa

keluarga inti ada 4, yaitu:

dapat

Lingkungan

belajar

dengan

kondusif

dapat

baik.
berupa

a. Dukungan

instrumental,

yaitu

dukungan yang berasal dari keluarga.

keluarga

Keluarga adalah sumber dukungan sosial

pertolongan praktis dan konkrit.

yang penting untuk mengatasi masalah.
Santrock

(2002),

keluarga

khususnya

menyediakan

menjelaskan
orangtua

dukungan

dan

merupakan

b. Dukungan

sumber

informasional,

yaitu

bahwa,

keluarga berfungsi sebagai sebuah

dapat

kolektor dan disseminator (penyebar

dapat

informasi).

memberikan rasa aman, serta memelihara

c. Dukungan penilaian (appraisal), yaitu

penilaian positif seseorang terhadap dirinya

keluarga bertindak sebagai sebuah

melalui

umpan

ekspresi

persetujuan

kehangatan,

atau

empati,

penerimaan

yang

pemecahan

ditunjukkan oleh anggota keluarga yang

sumber

lain. Francis dan Setiadarma (2004), dalam

keluarga.

penelitian

terbukti

bahwa

keluarga

berperan

dalam

anggota

keluarganya

penyakit kanker payudara.

yang

balik

dan

masalah

dan

menangani
dan

validator

sebagai
intensitas

dukungan

d. Dukungan emosional, yaitu keluarga

kesembuhan

sebagai sebuah tempat yang aman dan

mengidap

damai untuk istirahat dan pemulihan
serta membantu penguasaan terhadap
emosi.

276 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

Dukungan keluarga inti dipengaruhi

untuk memberikan dukungan.

Hal ini

oleh berbagai faktor. Friedman (1998),

dikarenakan adanya tanggung jawab untuk

menyatakan

mendukung, perhatian yang lebih besar dan

bahwa

faktor

yang

mempengaruhi dukungan keluarga inti ada

adanya

tiga, yaitu:

demikian

a. Ukuran keluarga, bahwa keluarga
besar

dan

kelurga

kecil

secara

kualitatif menggambarkan perbedaan
pengalaman-pengalaman
perkembangan.

harapan timbal

balik.

keintiman

hubungan

antar

keluarga merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap adanya dukungan
keluarga inti.
Remaja

Anak-anak

Dengan

sebagai

siswa

memiliki

dari

teman-teman dan guru di sekolah. Namun

keluarga kecil lebih banyak menerima

apabila sudah berada di rumah maka ada

perhatian daripada anak-anak dari

ayah, ibu dan saudara-saudara kandungnya.

keluarga besar.

Sebagai pelajar, remaja akan memiliki

b. Usia, bahwa ibu yang masih muda

persoalan-persoalan

berkaitan

dengan

komunikasi

keluarga

cenderung tidak bisa merasakan atau

belajar,

intensitas

mengenali kebutuhan anaknya dan

dengan

remaja

lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu

menjembatani permasalahan siswa yang

yang lebih tua.

berhubungan dengan motivasi belajar siswa

sebagai

pelajar

dapat

c. Sosial ekonomi, bahwa kelas sosial

ketika di kelas. Dukungan berupa simpati,

ekonomi meliputi tingkat pendapatan

empati, informasi, fasilitas dan penghargaan

atau

Dalam

dapat membantu siswa dalam menghadapi

keluarga kelas bawah, hubungan yang

persoalannya yang berhubungan dengan

ada lebih otoriter.

motivasi belajar tersebut.

pekerjaan

orangtua.

Dukungan keluarga inti akan tercipta
apabila

ada

kesediaan

memberi

dan

menerima di antara anggota keluarga inti.

Metode Penelitian
Penelitian

ini

bertujuan

untuk

Cohen (Francis dkk, 2004) menyatakan

mengetahui peran dukungan keluarga inti

empat faktor yang mempengaruhi kesediaan

dalam menumbuhkan motivasi belajar pada

untuk memberikan dukungan, yaitu faktor

siswa-siswi SMP Al-Muayyad Surakarta.

penilaian individu terhadap stres, faktor

Tidak semua anggota populasi diminta

penerima dukungan, faktor hubungan antar

untuk mengisi skala dukungan keluarga inti

anggota

pemberi

dan skala motivasi belajar. Hanya sebagian

dukungan. Lebih lanjut dikatakan bahwa,

anggota populasi yang dijadikan sampel

hubungan dengan anggota keluarga dan

penelitian. Teknik sampling yang digunakan

teman-teman dekat lebih memungkinkan

adalah cluster-stratified random sampling.

kelurga,

dan

faktor

Peran Keluarga Inti dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Remaja | 277
Partini & Rivai, A.Z [hal.272-278]

Dengan analisis korelasi product moment

dukungan dan dapat memberikan rasa aman,

diperoleh koefisien korelasi = 0,467, p =

serta memelihara penilaian positif seseorang

0,000 dan koefisien determinan = 0,218.

terhadap

Dengan

kehangatan,

demikian

sumbangan

efektif

dirinya

melalui

empati,

ekspresi

persetujuan

atau

variabel dukungan keluarga inti terhadap

penerimaan yang ditunjukkan oleh anggota

motivasi

keluarga yang lain.

belajar

=

21,8%.

Kemudian

Sumbangan

digunakan analisis regresi step wise untuk

efektif

dukungan

masing-masing

keluarga inti terhadap motivasi belajar

komponen yang ada di dalam dukungan

adalah 21,8%. Artinya dukungan keluarga

keluarga inti dan diperoleh hasil sumbangan

inti

efektif

komponen

meningkatkan motivasi belajar dan di antara

(instrumental, informasional, penilaian dan

variabel-variabel yang berpengaruh terhadap

emosional), yaitu: 12,36%, 1,48%, 4,31%

motivasi

dan 68,16%

keluarga inti mampu meningkatkan motivasi

mengetahui

sumbangan

masing-masing

dapat

memberikan

belajar,

peran

variabel

untuk

dukungan

belajar sampai dengan 21,8%.
Di dalam dukungan keluarga inti

Diskusi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis product

terdiri atas empat komponen dan masing-

maka dapat disimpulkan bahwa

masing komponen memberikan sumbangan

ada korelasi positif sangat signifikan antara

efektif atau peran yang berbeda. Dukungan

dukungan keluarga inti dengan motivasi

emosional memberikan peran yang paling

belajar. Artinya semakin baik dukungan

menonjol

keluarga inti maka semakin tinggi motivasi

berupa lingkungan kondusif dalam keluarga

belajar.

dan

merupakan lingkungan yang memberikan

mendukung apa yang sudah dikemukakan

rasa aman, melalui ekspresi kehangatan,

sebelumnya oleh Uno (2008) dan Santrock

empati, persetujuan dan penerimaan. Setiap

(2002) serta Purwanto (2003), bahwa salah

anak

satu

membutuhkan bantuan afeksi dari anggota

moment,

Hal

ini

sangat

sesuai

faktor yang mempengaruhi motivasi

(68,16%),

remaja

artinya

yang

dukungan

menjadi

siswa

belajar adalah faktor

keluarga. Bahwa,

keluarga inti yang lain. Dukungan ini berupa

lingkungan

yang

dukungan simpatik dan empati, cinta,

belajar

kondusif

memungkinkan seorang siswa dapat belajar

kepercayaan dan penghargaan.

dengan

demikian

baik,

sedangkan

lingkungan

remaja

sebagai

Dengan

siswa

yang

kondusif di rumah menjadi tanggung jawab

menghadapi

seluruh anggota keluarga inti terutama

menanggung beban sendiri tetapi masih ada

orangtua

Keluarga

anggota keluarganya yang memperhatikan ,

khususnya orangtua dapat menyediakan

mendengar, bersimpati dan bahkan bersedia

(ayah

dan

ibu).

persoalan

belajar

tidak

278 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

membantu memecahkan persoalan yang

pemberian

dihadapinya.

perilaku atau gagasan remaja sebagai siswa

Dukungan instrumental memberikan

penilaian

yang

mendukung

dalam memecahkan persoalan belajarnya.

peran 12,36 %. Artinya dukungan ini akan

Sedangkan

membantu remaja sebagai siswa dalam

memberikan peran 1,49%, dukungan ini

melakukan aktifitas belajar karena tersedia

berupa bantuan nasehat dan bimbingan yang

peralatan

yang

membantu

penilaian

memberikan

memadai.
peran

Dukungan
4,31%,

dukungan

mencari

jalan

informasional

keluar

atas

persoalan yang dihadapinya.

dukungan ini berupa penghargaan atau

DAFTAR PUSTAKA

Chaplin, C.P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Alih bahasa: Kartini Kartono. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Francis, S., & Setiadarma, M.P. (2004). Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap kesembuhan
Pengidap penyakit Kanker Payudara. Jurnal Ilmiah Psikologi ‘ARKHE’, Th.9 no.1.
Hastory, Y. (2012). Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Kelompok Belajar dengan
Motivasi Belajar Pada Siswa-Siswi SMP Al-Muayyad Surakarta. Skripsi. tidak diterbitkan.
Surakarta. UMS
Kertamuda, Fatchiah. (2008). Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Jurnal
Psikologi, Vol.21,01
Lubis, Namora Lumongga. (2011). Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktek.
Kota: Bandung
Partini. (2012). Motivasi Belajar ditinaju dari komunikasi interpersonal kelompok belajar dan self
efficacy. Proseding Seminar Nasional Psikologi Islami. Fakultas Psikologi UMS
Purwanto. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Santrock,J.W. (2002). Life Span Developmental : Perkembangan Masa hidup (edisi 5, jilid II).
Jakarta: Erlangga
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Setiadi. (2008). Konsep dan Preses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Uno, B. H. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya . Jakarta: PT Bumi Aksara