LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Terhadap Debitur Restrukturisasi Pada Area Collection III di Bank BTN Cabang Surabaya.

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING TERHADAP DEBITUR RESTRUKTURISASI PADA AREA COLLECTION III DI

BANK BTN CABANG SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : Budi Wiranata Sihombing NIM : 10.41011.0021

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Komputerisasi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

iii

ABSTRAK

Restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Aktivitas restrukturisasi merupakan upaya-upaya yang dilakukan Bank dalam kegiatan usaha perkreditan/Pembiayaan agar debitur/nasabah pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana dituangkan dalam Perjanjian Kredit/Akad dengan melalui pola-pola Restrukturisasi.

Permasalahan dari kerja praktek ini adalah bagaimana merancang suatu sistem informasi monitoring debitur terhadap debitur restrukturisasi pada area collection III di bank BTN cabang surabaya. Dengan adanya sistem informasi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja Bagian Restrukturisasi serta menjadi solusi dalam permasalahan monitoring debitur restrukturisasi.

Dengan adanya sistem informasi monitoring debitur restrukturisasi, diharapkan keputusan yang diambil oleh Bagian Restrukturisasi dan monitoring Restrukturisasi dapat akurat dan tepat sehingga membantu dan mempermudah pelaksanaan restrukturisasi kredit. Kata Kunci : Monitoring, Restrukturisasi Kredit, Debitur

STIKOM


(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Batasan Masalah ...2

1.4 Tujuan ...3

1.5 Kontribusi ...3

1.5 Sistematika Penulisan ...3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...5

2.1 Sejarah Perusahaan ...5

2.2 Lokasi Perusahaan ...6

2.3 Visi,Misi, dan Nilai Perusahaan ...6

2.3.1 Visi Perusahaan ...6

2.3.2 Misi Perusahaan ...7

2.3.3 Nilai Perusahaan ...7

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ...8

BAB III LANDASAN TEORI ...9

STIKOM


(4)

vii

3.1 Monitoring Restrukturisasi ...9

3.1.1 Bank ...9

3.1.2 Monitoring ...9

3.1.3 Debitur dan Kreditur ...10

3.1.4 Definisi Kredit ...11

3.1.5 Definisi Restrukturisasi Kredit ...13

3.2 Sistem Informasi ...14

3.2.1 Definisi Rancang ...14

3.2.2 Definisi Data ...14

3.2.3 Definisi Sistem ...14

3.2.4 Definisi Informasi ...15

3.2.5 Definisi Sistem Informasi...15

3.2.6 Definisi Sistem Informasi Manajemen ...16

3.2.7 Data Flow Diagram (DFD) ...17

3.2.8 Entity Relationship Diagram (ERD) ...18

3.3 Program Penunjang ...19

3.3.1 Power Designer ...19

3.3.2 Visual Basic .NET ...20

3.3.3 .NET Framework ...14

3.3.4 SQL Server 2008 ...22

3.3.5 Crystal Report ...22

3.4 Analisa Dan Perancangan Sistem ...22

STIKOM


(5)

viii

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ...24

4.1 Analisa Sistem ...24

4.1.1 Document Flow Monitoring Debitur Restrukturisasi ...25

4.2 Perancangan Sistem ...27

4.2.1 System Flow Monitoring Debitur Restrukturisasi ...27

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ...29

4.2.3 Perancangan Database ...30

4.2.4 Struktur Tabel ...32

4.3 Desain Input/Output ...34

4.3.1 Desain Input ...34

4.3.2 Desain Output ...37

4.4 Implementasi Sistem ...38

4.4.1 Kebutuhan Sistem ...38

4.4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi ...39

BAB V PENUTUP ...48

5.1 Kesimpulan ...48

5.2 Saran ...48

DAFTAR PUSTAKA ...49

STIKOM


(6)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Lokasi Perusahaan ... 6

Gambar 2.2 Struktur Organisasi ... 8

Gambar 3.1 Simbol Entity ... 17

Gambar 3.2 Simbol Process ... 17

Gambar 3.3 Simbol Data Store ... 18

Gambar 3.4 Aliran Data ... 18

Gambar 4.1 Document Flow Monitoring Debitur Restrukturisasi ... 26

Gambar 4.2 System Flow Monitoring Debitur Restrukturisasi ... 28

Gambar 4.3 Context Diagram ... 29

Gambar 4.4 DFD Level 0 ... 30

Gambar 4.5 Conceptual Data Model (CDM) ... 31

Gambar 4.6 Physical Data Model (PDM) ... 32

Gambar 4.7 Desain Form Login ... 35

Gambar 4.8 Desain Form Menu Utama 1 ... 35

Gambar 4.9 Desain Form Menu Utama 2 ... 36

Gambar 4.10 Desain Form Data Restrukturisasi ... 36

Gambar 4.11 Desain Form Monitoring ... 37

Gambar 4.12 Desain Form Laporan Rekap Debitur Restrukturisasi ... 38

Gambar 4.13 Home Utama ... 39

Gambar 4.14 Message Box pada Sub menu Exit ... 40

Gambar 4.15 Message Box pada Button No... 40

Gambar 4.16 Form Login ... 41

STIKOM


(7)

x

Gambar 4.17 Message Box pada Form Login ... 41

Gambar 4.18 Home Utama Manager ... 42

Gambar 4.19 Home Utama Admin ... 42

Gambar 4.20 Form Data Restrukturisasi ... 43

Gambar 4.21 Form Data Restrukturisasi2 ... 44

Gambar 4.22 Message Box update success ... 44

Gambar 4.23 Form Monitoring Restrukturisasi ... 45

Gambar 4.24 Form Monitoring Restrukturisasi2 ... 46

Gambar 4.25 Form Monitoring Restrukturisasi3 ... 46

Gambar 4.26 Laporan Restrukturisasi ... 47

STIKOM


(8)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data_Debt ... 32

Tabel 4.2 So_Sebelum ... 33

Tabel 4.3 So_Sesudah ... 33

Tabel 4.4 User ... 34

STIKOM


(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Balasan dari Perusahaan ...50

Lampiran 2 Acuan Kerja ...51

Lampiran 3 Log Harian Kerja Praktek ...53

Lampiran 4 Kehadiran Kerja Praktek ...54

Lampiran 5 Kartu Bimbingan ...55

STIKOM


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1. 1Latar Belakang Masalah

Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Taswan, 2006). Di Bank BTN terdapat beberapa divisi salah satunya adalah ARCOLL dimana visi ARCOLL adalah menjaga kualitas kredit terbaik Bank BTN.

Masalah yang ada di Bank BTN pada Area Collection III Surabaya adalah kurang sempurnanya sistem informasi monitoring debitur restrukturisasi yang terpadu untuk mendukung Visi ARCOLL tersebut. Hal ini menyulitkan manager untuk melakukan monitor terhadap debitur restukturisasi sehingga tidak efektif terhadap waktu. Selain itu, masalah lain yang muncul adalah laporan tentang restrukturisasi debitur yang tidak lengkap sehingga manager sulit mengambil keputusan.

Dengan bantuan sistem informasi Monitoring ini diharapkan dapat mendukung pengawasan debitur yang direstrukturisasi di Bank BTN pada ARCOLL III. Diharapkan juga sistem informasi monitoring ini mampu menampilkan laporan

STIKOM


(11)

2

yang memudahkan manager untuk memonitor dan mengambil keputusan penting terkait menjaga kualitas kredit debitur.

1.2Perumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi PT.Bank BTN pada Area Collection III Surabaya ini adalah :

1. Bagaimana mengelola data-data perusahaan yang terkait dengan restrukturisasi debitur?

2. Bagaimana merancang dan membuat sistem monitoring debitur restrukturisasi kredit?

3. Bagaimana membuat laporan monitoring debitur restrukturisasi?

1.3Batasan Masalah

Implementasi dalam pembuatan Sistem Informasi Monitoring Terhadap Debitur Restrukturisasi Kredit PT.Bank BTN pada Area Collection III Surabaya dibatasi pada hal –hal berikut :

1. Sistem ini hanya meliputi restrukturisasi Grace Periode.

2. Proses Pengajuan dan Usulan Restrukturisasi adalah diluar lingkup sistem. 3. Proses Keputusan Restrukturisasi adalah diluar lingkup sistem.

4. Data Debitur diimport dari Excel dan data tersebut didapat dari aplikasi yang ada di perusahaan.

5. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi desktop dengan menggunakan Vb 2010 dan SQL Server 2008 R2.

6. Sistem ini menampilkan laporan debitur restrukturisasi menurut permintaan manager.

STIKOM


(12)

3

1.4Tujuan

Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Monitoring Terhadap Debitur Restrukturisasi Kredit PT.Bank BTN pada Area Collection III Surabaya ini adalah :

1. Mengelola data-data perusahaan yang terkait dengan restrukturisasi debitur.

2. Merancang dan membuat sistem monitoring debitur restrukturisasi kredit. 3. Membuat laporan monitoring debitur restrukturisasi.

1.5Kontribusi

Diharapkan setelah aplikasi ini diimplementasikan maka pihak perusahaan : 1. Dapat melihat laporan tentang debitur restrukturisasi lebih cepat dan

akurat dibandingkan sebelumnya.

2. Khususnya Manager restrukturisasi dapat dengan cepat mengambil keputusan guna menyehatkan kredit.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang ada, batasan masalah, tujuan, kontribusi terhadap perusahaan, serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.

STIKOM


(13)

4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan membahas tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, logo perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan serta job deskripsi dari masing-masing divisi.

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang dipakai untuk menyelesaikan permsalahan. Teori yang dipakai seperti konsep dasar sistem informasi, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Visual Basic.Net, Microsoft SQL Server 2008 R2.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini membahas tentang perancangan sistem, yaitu System Flow Terkomputerisasi, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, Desain Input/Output dan Implementasi Sistem.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.

STIKOM


(14)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Sejarah Perusahaan

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kambali pada tahun 1941.

Pada tahun berikutnya, Bentuk hukum Bank Tabungan Negara mengalami perubahan lagi pada tahun 1992 ,yaitu dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 19 April 1992 yang merupakan pelaksaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk hukum Bank Tabungan Negara berubah menjadi perusahaan Perseroan. Sejak itu nama Bank Tabungan Negara menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Mentri BUMN dalam surat No. S-544/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

STIKOM


(15)

6

2.2 Lokasi Perusahaan

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) ini berlokasi di Jalan Pemuda No. 50 Surabaya 60271. Untuk lebih detailnya , peta alamat perusahaan dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Lokasi Perusahaan

2.3 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan 2.3.1 Visi

Visi pada PT. Bank Tabungan Negara (persero)yaitu:

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

STIKOM


(16)

7

2.3.2 Misi

Misi yang terdapat pada PT. Bank Tabungan Negara (persero) yaitu:

1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

2. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

3. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.

4. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati – hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value.

5. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya. 2.3.3 Nilai

1. Integritas

Bersikap loyalitas, kedisiplinan, jujur dan tanggung jawab, atas tindakan dan kewajiban, baik sebagai perusahaan maupun sebagai individu

2. Orientasi Pelayanan

Mengutamakan pelayanan dengan sempurna, handal dan tepat waktu, sesuai dengan konsep 5R

3. Kerjasama team

Selalu megutamakan kerjasama team dalam mencapai tujuan perusahaan

STIKOM


(17)

5 2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero): AC-III JAWA TIMUR MANAGER SENIOR(G.17) MAYDIN RH SITANGGANG

COLLECTION – LAS Assisten Manager (G.13)

SIS HARIANTO

COLLECTION – LAS Assisten Manager (G.13)

BAIK SIHOMBING

COLLECTION – LAS Assisten Manager (G.13

SOE’EB)

COLLCTION – LAS Assisten Manager (G.13

RUDI SIMANULLANG) BURNAWAN Assistance manager (13)

VISIT

1. MOCH. SYAHRUR R. 2. ENDRO MARDIANTO HENDRI B

Assisten Manager (13) VISIT NASIJANTO Assistance Manager (13)

VISIT

1. JOKO SUNARTO 2. SETIADJI 1. ROBBY SAPUTRA 2. TORANG MANAEK M.

JULI M Assisten Manager (12)

VISIT

1. BAYU PERISSA 2. LAO VISIT 1 SUGIANTO

Assisten Manager (13) VISIT TUDHING Assisten Manager (13)

VISIT

1. LAO VISIT 1 2. LAO VISIT 2 3. LAO VISIT 3 4. LAO VISIT 4 5. LAO VISIT 5 1. ABI YAHYA 2. HERI BUDIONO 3. LAO CALL SLAMET SUWARDJI

Senior Staff (G.12) Las Kolektip CICIK IRAWATI Col Adm Kolektip Sby NATHLAIA AYU PERMANASARI

Coll Adm Kolektip Sby LAO OUTSOURCHING

ANITA MEGAWATI Coll – Adm Suprt Legal

INDWI NOPI ARLINI Coll – Adm Suprt Legal ARIF BUDI DANANJAYA Senior Manager (G.13)

LEGAL WAGINO Assisten Manager (G.13)

LEGAL

ANIK HARTANTI Coll – Adm Suprt Legal

MOCH. LUTIF SUGITO LAO VISIT LEGAL LAO : OUTSOURCHING

1. YULITA PRICILLIA W. Call Collection 2. ANGELA CAHAYAMIDA Call Collection 3. SIRIKIT NISA Call Collection 4. RIZKIA ARDITANDYA N. Call Collection 5. NURITA RAHMI P. Call Collection 6. DAFIT RIYANTO Call Collection 7. MARDIAN SUPARNA Call Collection 8. NUR ANIFAH Call Collection 9. DERITA SANDYWARA S. Call Collection

Gambar 2.2 Struktur Oganisasi Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero).

8

STIKOM


(18)

9 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Monitoring Restrukturisasi 3.1.1 Bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

3.1.2 Monitoring

Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

Adapun pengertian monitoring menurut para ahli : 1. Cassely dan Kumar 1987

Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di manajemen sehari-hari.

STIKOM


(19)

10

2. Calyton dan Petry 1983

Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program/proyek.

3. Oxfam 1995

Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah untuk memeriksan bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.

4. SCF 1995

Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemauan suatu pekerjaan.

5. (WHO )

Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.

3.1.3 Debitur dan Kreditur

Debitur adalah pihak yang berhutang ke pihak lain, biasanya dengan menerima sesuatu dari kreditur yang dijanjikan debitur untuk dibayar kembali pada masa yang akan datang.

Pemberian pinjaman kadang memerlukan juga jaminan atau agunan dari pihak debitur. Jika seorang debitur gagal membayar pada tenggat waktu yang dijanjikan, suatu proses koleksi formal dapat dilakukan yang kadang mengizinkan penyitaan harta milik debitur untuk memaksa pembayaran.

STIKOM


(20)

11

Kreditur adalah pihak (perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang memiliki tagihan kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti atau layanan jasa yang diberikannya (biasanya dalam bentuk kontrak atau perjanjian) dimana diperjanjikan bahwa pihak kedua tersebut akan mengembalikan properti yang nilainya sama atau jasa. Pihak kedua ini disebut sebagai peminjam atau yang berhutang. Secara singkat dapat dikatakan pihak yang memberikan kredit atau pinjaman kepada pihak lainnya. Terminologi kreditur ini sering digunakan pada dunia keuangan khususnya merujuk pada pinjaman jangka pendek, obligasi jangka panjang, dan hak tanggungan.

3.1.4 Definisi Kredit

Menurut Teguh Pudjo Muljono (2001) dalam bukunya berjudul “Manajemen perkreditan bagi Bank komersiil” mendefinisikan bahwa kredit adalah “kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati”. Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit merupakan pemberian kepercayaan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka unsur-unsur kredit adalah (Thomas. S, dkk, 1998 : 14) :

1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. 2. Waktu, yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra

prestasi yang akan datang. Dalam unsur waktu ini, terkandung pengertian nilai argo dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi dari nilai uang yang akan diterima pada masa yang akan datang.

STIKOM


(21)

12

3. Degree of Risk, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima kemudian hari.

4. Prestasi, yaitu objek kredit yang tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa.

Kolektibilitas adalah suatu pembayaran pokok atau bunga pinjaman oleh nasabah sebagaimana terlihat tata usaha bank berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia (BI) No. 32/268/KEP/DIR tanggal 27 Pebruari 1998, maka kredit dapat dibedakan menjadi :

a. Kredit lancar

Kredit lancar yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit.

Kredit lancar mempunyai kriteria sebagai berikut : 1) Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu. 2) Memiliki mutasi rekening yang aktif.

3) Bagian dari kredit yang dijamin dengan uang tunai. b. Kredit kurang lancar

Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman atau pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 90 hari sampai 180 hari dari waktu yang telah disepakati.

Kredit kurang lancar mempunyai kriteria sebagai berikut :

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah melampaui 90 hari.

STIKOM


(22)

13

2) Frekuensi mutasi rendah.

3) Terjadi pelnggaran terhadap kontrak yang telah dijanjikan lebih dari 90 hari.

4) Terjadi mutasi masalah keuangan yang dihadapi debitur. 5) Dokumentasi pinjaman lemah.

c. Kredit diragukan

Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya terdapat tunggakan yang telah melampaui 180 hari sampai 270 hari dari waktu yang disepakati. Kredit diragukan memiliki kriteria sebagai berikut :

1) Terdapat tunggakan angusran pokok atau bunga yang telah melampaui 180 hari.

2) Terjadinya wanprestasi lebih dari 180 hari. 3) Terjadi cerukan yang bersifat permanen. 4) Terjadi kapitalisasi bunga.

5) Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian maupun pengikat pinjaman.

3.1.5 Definisi Restrukturisasi Kredit

Apabila debitur mengalami penurunan usaha, maka Bank dan debitur wajib berusaha memperbaiki kondisi tersebut, agar debitur tetap dapat menjalankan usahanya dan Bank dapat meminimalkan risikonya. Perbaikan kondisi ini lazim disebut dengan restrukturisasi.

Restrukturisasi atau reengineering, merupakan hal yang umum terjadi pada perusahaan-perusahaan di Amerika dan Eropa. Restrukturisasi, sering juga disebut sebagai downsizing atau delayering, melibatkan pengurangan perusahaan

STIKOM


(23)

14

di bidang tenaga kerja, pengurangan unit kerja atau divisi, ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam struktur organisasi perusahaan. Pengurangan skala perusahaan ini diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas (David, F. 1997;226).

3.2 Sistem Informasi 3.2.1 Definisi Rancang

Perancangan dari segi kata memiliki beberapa pengertian, antara lain menurut Poerwadarminta (2003) adalah apa-apa yang sudah dirancangkan, rencana, program, persiapan. Sedangkan menurut Indra (1993), “Perancangan adalah mendesain atau menggambar sesuatu terdiri dari input, process dan

output”.

3.2.2 Definisi Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Data adalah keterangan yg benar dan nyata. Data juga bisa disebut keterangan atau bahan nyata yg dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambarm suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun symbol – symbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

3.2.3 Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto HM (2001) dalam mendefinisikan sistem ada dua pendekatan yaitu pendekatan pada prosedur dan

STIKOM


(24)

15

pendekatan pada elemen atau komponen. Pendekatan prosedur menurut Jerry FitzGerald dalam (Jogiyanto, 2001:1), sistem didefiniskan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan tujuan tertentu. Sedangkan pendekatan elemen atau komponen, Menurut Richard F. Neuschel dalam (Jogiyanto, 2001:2) sistem merupakan urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). 3.2.4 Definisi Informasi

Menurut Robert dalam (Jogiyanto, 2001:8), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut dimana data diolah dengan menggunakan suatu model untuk dihasilkan informasi yang bermanfaat (Jogiyanto,1999:50). Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (information

system) atau disebut juga processing system atau information processing system

atau information generation system. 3.2.5 Definisi Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis dalam (Jogiyanto, 2001,11), sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

STIKOM


(25)

16

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Jadi, pengertian Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Selain itu, Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi.

3.2.6 Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.

Jadi, Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.

STIKOM


(26)

17

3.2.7 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari system, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kendall 2003:204). Diagram ini digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam sistem secara terstruktur dan jelas. Selain itu DFD juga merupakan gambaran dari sistem yang baik. Adapun beberapa simbol yang sering dipakai dalam DFD terdiri dari :

1. Simbol Entity, digunakan sebagai sumber dari inpu sistem atau tujuan dari output sistem.

Gambar 3.1 Simbol Entity

2. Simbol proses dimana sering digunakan untuk melakukan perubahan terhadap input yang masuk sehingga menghasilkan data dari perubahan input yang diolah.

Gambar 3.2 Simbol Proses

3. Simbol Data Store atau penyimpanan data, sering digunakan sebagai simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau basis data.

STIKOM


(27)

18

Gambar 3.3 Simbol Data Store

4. Simbol yang menggambarkan aliran data, yang sering digunakan untuk menghubungkan antara proses dengan proses, proses dengan sumber proses dan proses dengan tujuan. Sedangkan anak panahnya menunjukkan arah aliran data.

Gambar 3.4 Simbol Aliran Data 3.2.8 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek. Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus dilakukan. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. One to one relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom

primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan

keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

2. One to many relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu

STIKOM


(28)

19

departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

3. Many to many relationship

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.

3.3 Program Penunjang

Untuk membuat sistem Informasi Monitoring Debitur Restrukturisasi di Area Collection III pada PT Bank Tabungan Negara, dibutuhkan beberapa perangkat lunak untuk memudahkan perancangan design maupun sistem. Perangkat lunak tersebut antara lain:

3.3.1 Power Designer

Power designer merupakan suatu tool berupa software untuk mendesain

sistem dan rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) yang dikembangkan oleh Sybase Inc. Ada dua model data, yaitu :Entity Relationship Diagram (ERD) dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.

a. Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang di buat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.

Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara

STIKOM


(29)

20

data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik.

3.3.2 Visual Basic .NET

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan

dan membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem .NET Fremawork, dengan menggunakan bahasa basic.Dengan menggunakan alat ini, para pembuat program dapat membangun aplikasi Windows Forms.Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau visual j#) atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft visual

Studion .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa

pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsot

Visual Basic versi sebelumnya yang dimplementasikan di atas .NET Framework.

Peluncurannya mengundang kontrovensi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

3.3.3 .NET Framework

Microsoft .NET Framework (di baca Microsoft dot Net Framework)

adalah sebuah komponen yang dapat ditambahkan ke sistem operasi Microsoft

Windows atau telah terintegrasi ke dalam Windows (mulai dari Windows server

2003 dan versi-versi Windows Terbaru). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar solusi-solusi program untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum suatu program baru, dan mengatur eksekusi program-program yang ditulis secara khusus untuk framework ini..NET Framework adalah kunci penawaran

STIKOM


(30)

21

utama dari Microsoft, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi baru yang dibuat untuk platform Windows.

Pada dasarnya, .NET framework memiliki 2 komponen utama :CLR dan .NET

Framework Class Library.

Program-program yang ditulis untuk .NET Framework dijalankan pada suatu lingkungan software yang mengatur prsyaratan-persyaratan runtime

program.Runtime environment ini, yang juga merupakan suatu bagian dari .NET Framework, dikenal sebagai Common Language Runtime (CLR). CLR

menyediakan penampilan dari application virtual machine, sehingga para

programmer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU tertentu yang akan

menjalankan program. CLR juga menyediakan layanan-layanan penting lainnya seperti jaminan keamanan, pengaturan memori, garbage collection dan exception

handling/penanganan kesalahan pada saat runtime. Class Library dan CLR ini

merupakan komponen inti dari .NET Framework .kerangka kerja itupun dibuat sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer dengan jauh lebih mudah, dan juga untuk mengurangi kerawanan aplikasi dan juga computer dari beberapa ancaman keamanan.

CLR adalah turunan dari CLI (Common Language Infrastructure) yang saat ini merupakan standar ECMA.Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan mengunjungi situs ECMA atau kunjungi sumber pranala dibawah artikel ini.

Solusi-solusi program pembenyuk Class Library dari .NET Framework melindungi area yang luas dari kebutuhan program pada bidang user interface, pengaksesan data, koneksi basis data, kriptografi, pembuatan aplikasi berbasis

STIKOM


(31)

22

web, algoritma numerik, dan komunikasi jaringan. Fungsi-fungsi yang ada dalam

class library dapat digabungkan oleh programmer dengan kodenya sendiri untuk

membuat suatu program aplikasi baru

3.3.4 SQL Server 2008

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah transact – SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional.

Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Penulis menggunakan SQL Server 2008 untuk merancang database yang digunakan pada sistem.

3.3.5 Crystal Report

Merupakan software yang digunakan untuk pembuatan laporan. Dengan cara mengoneksi nama tabel yang akan dibuatkan laporannya. Setelah tampilan data ada maka klik dan drag semua field yang ada sesuai dengan tampilan yang diinginkan.Biasanya crystal report adalah komponen dari VB.NET.

3.4 Analisa Dan Perancangan Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai uraian dari sistem informasi yang besar dan utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

STIKOM


(32)

23

mengidentifikasi dan mengevaluasikan permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa sistem :

1. Identifikasi masalah

2. Memahami kerja dari sistem 3. Menganalisa sistem

4. Membuat laporan hasil analisis

Perancang sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah perancangan sistem secara umum dan perancangan sistem secara terinci.Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.

STIKOM


(33)

24

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Dalam kerja praktek di Bank BTN Surabaya tepatnya di AREA COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada, mempelajari serta mengatasi masalah tersebut. Permasalahan yang ada di Area Collection III Bank BTN Surabaya yaitu mengenai sistem monitoring yang kurang baik, dan pembuatan laporan yang kurang baik. Untuk mengatasi masalah yang ada maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisa Sistem. 2. Mendesain Sistem.

3. Mengimplementasi Sistem.

4. Pembahasan terhadap Implementasi Sistem.

Langkah-langkah tersebut ditujukan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada di Area Collection III Bank BTN Surabaya, Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini.

4.1Analisis Sistem

Menganalisis sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan karyawan bagian Restrukturisasi. Karyawan bagian restrukturisasi memaparkan informasi bahwa Restrukturisasi adalah proses maintenence bagi perusahaan kepada debitur agar debitur tetap dapat menjalankan usahanya dan meminimalkan resiko kredit yaitu resiko tidak dapat membayar. Proses restrukturisasi memerlukan monitoring terhadap debitur yang sudah direstrukturisasi agar perusahaan dapat memproses debitur lebih lanjut.

STIKOM


(34)

25

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dalam sistem monitoring debitur restrukturisasi pada Bank BTN Surabaya. Permasalahannya yaitu proses restrukturisasi sudah terkomputerisasi tetapi proses monitoring masih manual sehingga pelaporan monitor debitur restrukturisasi kurang baik dan lengkap. Dalam penerapan ini, menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam mengontrol debitur restrukturisasi.

Berdasarkan uraian tersebut, diperlukan suatu sistem informasi monitoring debitur restrukturisasi yang dapat menghasilkan informasi yang lebih lengkap untuk mengevaluasi dan mengontrol debitur. Informasi yang dihasilkan dapat menyelesaikan kendala yang ada di Area Collection III Bank BTN Surabaya. 4.1.1 Document Flow Monitoring Debitur Restrukturisasi

Prosedur monitoring restrukturisasi yang sedang berjalan pada Area Collection III Bank BTN Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Proses diawali ketika karyawan melakukan pengecekan terhadap data debitur yang sudah di restrukturisasi. Kemudian Karyawan memeriksa Tanggal Real Restrukturisasi dengan tanggal hari ini untuk disesuaikan. Jika sesuai makan Karyawan akan mengganti status kolektibilitas debitur, jika tidak sesuai maka proses selesai.

2. Berdasarkan data debitur yang sudah diperbaharui, karyawan kemudian mencetak laporan data debitur. Kemudian dari laporan tersebut manager memonitor debitur.

Adapun gambar document flow monitoring debitur restrukturisasi sebagai berikut seperti gambar 4.1:

STIKOM


(35)

26

Monitoring Debitur Restrukturisasi

Manager LCWD Karyawan Bag Restruk

P h as e Sesuai? End Start Data Debitur Periksa Kesesuaian Tanggal Real Restrukturisasi dengan Tanggal Hari ini Ya A Tidak Mengganti Status Kolektibilitas debitur Mencetak Laporan Data Debitur Laporan Data Debitur Laporan Data Debitur Memonitor Data Debitur A

Gambar 4.1 Document Flow Monitoring Debitur Restrukturisasi

STIKOM


(36)

27

4.2Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis, penulis membuat rancangan sistem untuk mencari solusi pada perusahaan tersebut. Dengan analisis tersebut maka dapat menghasilkan document flow dari analisis sistem yang sedang berjalan, sedangkan sistem yang baru dapat digambarkan melalui system flow, Context

Digram, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan desain

I/O. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

4.2.1 System Flow Monitoring Debitur Restrukturisasi

Proses dilakukan oleh karyawan dengan mengecek data debitur dari database debitur, tetapi sebelumnya database debitur harus di export dari excel ke database sql server. Proses dilanjutkan dengan memeriksa kesesuaian tanggal real dengan waktu hari ini. Kemudian akan diupdate kolektibilitas debitur bila sesuai. Dari proses tersebut manager dapat memonitor langsung debitur restrukturisasi. Berikut pada gambar 4.2 adalah system flow dari monitoring debitur restrukturisasi:

STIKOM


(37)

28

Monitoring Debitur Restrukturisasi

Manager LCWD Karyawan Bag Restruk

P

h

ase

Cek Data Debitur

Sesuai? Monitoring debitur di sistem End Ya Start Data Debitur SO Sebelu m Restru k SO Sesud ah Restru k CHILD Periksa Kesesuaian Tanggal Real Restrukturisasi dengan Tanggal Hari

ini Update Kolektibilitas Kredit Data Debitur A Tidak A

Gambar 4. 2 System Flow monitoring debitur restrukturisasi

STIKOM


(38)

29

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model yang

menggambarkan aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini maka akan terlihat jelas arus data yang mengalir dari sistem tersebut. Dalam pembuatan DFD ini akan dibuat mulai dari context diagram dan DFD level di bawahnya.

1. Context Diagram

Context Diagram dari sistem monitoring di Area Collection III ini

menggambarkan secara umum proses yang terjadi di perusahaan tersebut. Pada

context diagram ini melibatka 2 entity Bagian Restruk, dan Manager LCWD

ketua umum seperti yang digambarkan pada gambar 4.3

Gambar 4.3Context Diagram 2. DFD level 0 Sistem Monitoring Debitur Restrukturisasi

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat pada sistem monitoring debitur restrukturisasi di Area Collection III. DFD level 0 dapat dilihat pada gambar 4.4.

Sistem Informasi Monitoring Debitur

Restrukturisasi 0 Data Debitur Restruk

Laporan Restruk Monitoring Restruk

Bagian Restruk Manager LCWD

STIKOM


(39)

30

Gambar 4.4 DFD Level 0 Sistem Monitoring Debitur Restrukturisasi 4.2.3 Perancangan Database

Dari analisis sistem diatas maka dapat dibuat untuk merancang database yaitu Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan struktur database dari sistem monitoring debitur restrukturisasi yang terdiri dari Conceptual Data

Model dan Physical Data Model.

1. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) ini menggambarkan relasi antara tabel

yang satu dengan tabel yang lain. Berikut pada gambar 4.5 merupakan tabel-tabel yang terdapat dalam Conceptual Data Model (CDM):

Data Debitur Restruk

Laporan Restruk

Monitoring Restruk Manager LCWD

Bagian Restruk 1.1

Update Data Master

1.2 Monitoring 1.3

Cetak Laporan 1 Debitur Restruk

STIKOM


(40)

31

Gambar 4.5 Conceptual Data Model Sistem Monitoring Debitur Restrukturisasi

2. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). Perancangan PDM merupakan representasi fisik dari

database. PDM menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Berikut PDM yang ada pada sistem monitoring debitur restrukturisasi dapat dilihat pada gambar 4.6:

memiliki mempunyai mempunyai2 USER ID_USER NAMA_USER PASS_USER HAK_AKSES <pi>

Identifier_1 <pi> DATA_DEBT NO_DEBITUR NAMA_DEBITUR ALAMAT TELEPON CARA_REST TANGGAL_REAL Identifier_1 <pi> SO_SEBELUM PLAFON SO_KREDIT TUNGGAKAN_BUNGA WAKTU_MULAI WAKTU_JATUH_TEMPO KUALITAS_KREDIT SO_SESUDAH PLAFON2 SO_KREDIT2 TUNGGAKAN_BUNGA2 WAKTU_MULAI2 WAKTU_JATUH_TEMPO2 KUALITAS_KREDIT2

STIKOM

SURABAYA


(41)

32

Gambar 4.6 Physical Data Model Sistem Monitoring Debitur Restrukturisasi 4.2.4 Struktur Tabel

Struktur tabel pada sistem monitoring debitur restrukturisasi pada Area Collection III di Bank BTN Surabaya adalah sebagai berikut:

a. Tabel Debitur

Nama Tabel : Data_Debt Primary Key : No_Debitur Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data debitur Tabel 4.1 Data_Debt

No. Field Type Length Key

1. No_Debitur Varchar 30 Primary Key 2. Nama_Debitur Varchar 50

3. Alamat Varchar 120

4. Telepon Varchar 15

5. Cara_Rest Varchar 30

6. Tanggal_Real Date

No_Debitur = No_Debitur No_Debitur = No_Debitur No_Debitur = No_Debitur DATA_DEBT No_Debitur Nama_Debitur Alamat Telepon Cara_Rest Tanggal_Real varchar(30) varchar(50) varchar(120) varchar(15) varchar(30) date <pk> So_Sebelum No_Debitur Plafon So_Kredit Tunggakan_Bunga Waktu_Mulai Waktu_Jatuh_Tempo Kualitas_Kredit varchar(30) int int int date date varchar(5) <fk> So_Sesudah No_Debitur Plafon2 So_Kredit2 Tunggakan_Bunga2 Waktu_Mulai2 Waktu_Jatuh_Tempo Kualitas_Kredit2 varchar(30) int int int date date varchar(5) <fk> User Id_User No_Debitur Nama_User Pass_User Hak_Akses varchar(15) varchar(30) varchar(50) varchar(30) varchar(30) <pk> <fk>

STIKOM

SURABAYA


(42)

33

b. Tabel Saldo Sebelum Restrukturisasi Nama Tabel : So_Sebelum Primary Key : -

Foreign Key : No_Debitur

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data saldo sebelum restrukturisasi.

Tabel 4.2 So_Sebelum

No. Field Type Length Key

1. No_Debitur Varchar 30 Foreign Key

2. Plafon Integer

3. So_Kredit Integer

4. Tunggakan_Bunga Integer

5. Waktu_Mulai Date

6. Waktu_Jatuh_Tempo Date

7. Kualitas_Kredit Varchar 5

c. Tabel Saldo Sesudah Restrukturisasi Nama Tabel : So_Sesudah Primary Key : -

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data saldo sesudah restrukturisasi

Tabel 4.3 So_Sesudah

No. Field Type Length Key

1. No_Debitur Varchar 30 Foreign Key

2. Plafon2 Integer

3. So_Kredit2 Integer

4. Tunggakan_Bunga2 Integer

5. Waktu_Mulai2 Date

6. Waktu_Jatuh_Tempo2 Date

7. Kualitas_Kredit2 Varchar 5

STIKOM


(43)

34

d. Tabel User

Nama Tabel : User Primary Key : Id_User Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data user Tabel 4.4 Tabel User

No. Field Type Length Key

1. Id_User Varchar 15 Primary Key

2. Nama_User Varchar 50

3. Pass_User Varchar 30

4. Hak_Akses Varchar 30

4.3Desain Input/Output

Desain antarmuka menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.net 2010 dan database Microsoft SQL Server 2008. Adapun desain Input/Output adalah sebagai berikut:

4.3.1 Desain Input

Berikut ini adalah desain input yang terdapat pada aplikasi sistem monitoring debitur restrukturisasi di PT. Bank BTN pada Arcoll III:

1. Form login

Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk

validasi user yang menggunakan aplikasi.

STIKOM


(44)

35

Login

< Input >

< input > Username

Password

Ok Cancel

Gambar 4.7 Desain Form Login 2. Form Menu Utama admin

Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi untuk masuk sebagai admin.

Menu Utama

Master Login

Data Restrukturisasi

Monitoring Restrukturisasi

Exit

Laporan Data Restrukturisasi

Monitoring Restrukturisasi Application

Logout

Gambar 4.8 Desain Form Menu Utama1 3. Form Menu Utama Manager

Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi untuk masuk sebagai manager.

STIKOM


(45)

36 Menu Utama Master Login Monitoring Restrukturisasi Exit Laporan Data Restrukturisasi

Monitoring Restrukturisasi Application

Logout

Gambar 4.9 Desain Form Menu Utama2 4. Form Data Restrukturisasi

Berikut ini merupakan tampilan dari form Data Restrukturisasi yang berfungsi untuk update data Restrukturisasi.

Data Restrukturisasi <Kualitas_Kredit> ID Debitur No Debitur Biodata Debitur Nama Debitur Alamat Telepon Cara Restruk Sebelum Restruk Plafon Saldo Kredit Tgk. Bunga Jatuh Tempo Sesudah Restruk Save Clear Tgl. Real

Mulai Kredit Kualitas kredit

Plafon Saldo Kredit Jatuh Tempo Mulai Kredit Kualitas kredit Data Debitur Sebelum Restruk Sesudah Restruk

Gambar 4.10 Desain Form Data Restrukturisasi

STIKOM


(46)

37

5. Form Monitoring Restrukturisasi

Berikut ini merupakan tampilan dari form monitoring yang berfungsi untuk memonitor data debitur restrukturisasi.

Monitoring Restrukturisasi

Data Debitur untuk Keperluan Monitoring : Tanggal Monitoring : ...

Kesimpulan Hasil Monitoring :

1. Jumlah Debitur yang direstrukturisasi Bulan ini : .... Orang 2. Jumlah Debitur yang Di Restrukturisasi Selain Bulan ini : .... Orang Total Debitur yang Di Restrukturisasi S/d Bulan ini : .... Orang

Refresh

Search Jumlah Debitur yang harus di beri review Date : .... Orang Search

Gambar 4.11 Desain Form Monitoring 4.3.2 Desain Output

Berikut ini merupakan desain output yang terdapat dalam aplikasi monitoring debitur restrukturisasi pada Area Collection III Bank BTN Surabaya: 1. Laporan Restrukturisasi

Berikut ini merupakan desain output dari laporan data debitur restrukturisasi Bank BTN perbulan yang berfungsi untuk memberi informasi mengenai jumlah debitur yang di restrukturisasi sampai bulan ini:

STIKOM


(47)

38

No Debitur Cara

Restruk

Tanggal Real

Saldo Kredit sebelum

Kol sebelum

Saldo Kredit sesudah

Kol sesudah Nama Debitur

Bank BTN Surabaya Area Jawa Timur

Surabaya -60234 PO BOX 3412 Indonesia (031- 333 7765) Www.bank-btn.com

REKAP DEBITUR RESTRUKTURISASI Per Tanggal : .. .... ....

Gambar 4.12 Desain Laporan Rekap Debitur Restrukturisasi 4.4Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan. 4.4.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:

1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 GHz 2. Memory 512 MB Ram

3. VGA 64 MB

Kebutuhan minimum perangkat lunak untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows XP Professonal 2. Microsoft SQL Server 2008 R2

STIKOM


(48)

39

3. Microsoft Visual Studio 2010 4.4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi

Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem monitoring debitur restrukturisasi di Area Collection III pada PT Bank BTN Surabaya. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini:

1. Form Home

Form Home adalah form pertama yang muncul ketika program dijalankan.

Form Home Awal ini terdapat dua sub menu yaitu login dan exit. Menu login untuk user yang ingin menjalankan aplikasi ini, sedangkan sub menu exit bertujuan untuk keluar dari aplikasi ini. Tampilan dari form home dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.13 Home Utama

Pada saat sub menu exit ditekan maka akan muncul message box pada gambar 4.14 dan jika ingin keluar aplikasi maka user harus menekan tombol button yes dan akan keluar dari aplikasi, Jika user menekan tombol button no akan ada message box yang terlihat pada gambar 4.15 dan user tetap di aplikasi.

STIKOM


(49)

40

Gambar 4.14 Message Box pada Sub menu Exit

Gambar 4.15 Message Box pada Button No 2. Form Login

Form login ini adalah form yang muncul ketika user menekan sub menu Login pada form home awal . User harus menginputkan username dan password yang sesuai agar dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form Login ini untuk mengontrol agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenang, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Tampilan Form login ini adalah sebagai berikut:

STIKOM


(50)

41

Gambar 4.16 Form Login

Pada Form login ini ada 2 tombol yaitu Ok dan Cancel. Jika username atau password yang diinputkan user salah atau tidak sesuai maka akan muncul message box pada gambar berikut ini :

Gambar 4.17 Message Box pada Form Login

Klik tombol OK dan user harus menginputkan kembali username dan password yang sesuai.

3. Form Home Manager Atau Admin

Home manager atau admin merupakan tampilan jika user sudah login sesuai hak akses masing-masing. Form Home Manager akan muncul jika user login dengan username yang memiliki otoritas manager,sebaliknya Home Admin akan muncul jika user login dengan username yang memiliki otoritas admin. Berikut ini tampilan form manager seperti pada gambar 4.18, dan Home Admin pada gambar 4.19

STIKOM


(51)

42

Gambar 4.18 Home Utama Manager

Gambar 4.19 Home Utama Admin

Pada Home menu utama manager dan Admin terdapat beberapa picture box seperti berikut ini:

a. Data Restrukturisasi: akan muncul panel untuk menampilkan form data restrukturisasi.

b. Monitoring restrukturisasi: akan muncul panel untuk menampilkan monitoring restrukturisasi

STIKOM


(52)

43

c. Laporan Data Restrukturisasi: akan muncul panel untuk menampilkan laporan Data Restrukturisasi.

d. Logout: berfungsi untuk Logout user. e. Login: berisi form login.

f. Exit: berfungsi untuk keluar dari aplikasi ini. 4. Form Data Restrukturisasi

Implementasi pada form Data restrukturisasi dapat dilihat pada gambar 4.20. Form Data Restrukturisasi berfungsi untuk mengupdate kualitas kredit sesudah restruk. Dalam Form ini terdapat dua button, yaitu :

1. Button save, berfungsi untuk menyimpan data hasil update.

2. Button Clear, berfungsi untuk membatalkan transaksi yang dilakukan.

Gambar 4.20 Form Data Restrukturisasi

Penjelasan penggunaan Form, pertama user harus melihat data debitur dengan cara click debitur yang akan dilihat pada DataGridView1(DGVDataDebt). Setelah itu, Data Debitur akan muncul seperti pada gambar 4.21. Setelah itu Kualitas Kredit Debitur dapat di update sesuai hasil monitoring review date. Setelah itu tekan tombol save dan akan muncul gambar 4.22.

STIKOM


(53)

44

Gambar 4.21 Form Data Restrukturisasi2

Gambar 4.22 Message Box update success 5. Form Monitoring Restrukturisasi

Implementasi pada form Monitoring restrukturisasi dapat dilihat pada gambar 4.23. Form Monitoring Restrukturisasi berfungsi untuk menampilkan hasil monitoring debitur restrukturisasi. Dalam Form ini terdapat tiga button, yaitu :

1. Button Refresh, berfungsi untuk menampilkan semua debitur yang di

restrukturisasi.

2. Button Search 1, berfungsi untuk menampilkan debitur mana yang

direstrukturisasi bulan ini.

3. Button Search 2, berfungsi untuk menampilkan debitur mana yang harus

diberi review date.

STIKOM


(54)

45

Gambar 4.23 Form Monitoring Restrukturisasi

Penjelasan Form Monitoring Restrukturisasi, Pertama user dapat memonitor debitur Total Seluruh Debitur yang sudah direstrukturisasi dengan cara menekan tombol Refresh. Tampilan Form akan seperti gambar 4.23. Kemudian User dapat memonitor Total Debitur yang direstrukturisasi bulan ini dengan cara menekan tombol Search1 dan akan muncul gambar 4.24.

Jika user ingin melihat debitur yang harus diberi memo review date atau yang harus diganti kualitas kreditnya, maka user harus menekan tombol search2 dan akan muncul seperti gambar 4.25.

STIKOM


(55)

46

Gambar 4.24 Form Monitoring Restrukturisasi2

Gambar 4.25 Form Monitoring Restrukturisasi3

STIKOM


(56)

47

6. Laporan Restrukturisasi

Laporan restrukturisasi ini berfungsi untuk melihat data debitur yang direstrukturisasi per bulan. Dengan adanya laporan ini maka pihak manajemen dapat mengetahui debitur mana yang di restruk per bulan. Laporan Restrukturisasi dapat dilihat pada gambar 4.26

Gambar 4.26 Laporan Restrukturisasi

STIKOM


(57)

48 BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan dari sistem informasi monitoring debitur restrukturisasi pada Area Collection 3 di Bank BTN Surabaya. Kesimpulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini dapat menghasilkan output berupa laporan monitoring per periodenya untuk rekap, dan laporan perubahan kolektibilitas. Laporan-laporan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi kesehatan kredit yang ada di Bank BTN Surabaya khususnya pada AREA COLLECTION 3.

2. Sistem ini dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen khususnya manajer restrukturisasi untuk mengambil keputusan dalam kesehatan kredit perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam pembuatan sistem monitoring debitur restrukturisasi ini, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi mendatang sebaiknya lebih bisa dikembangkan dan dilengkapi laporan yang lebih spesifik sehingga laporan yang dihasilkan lebih akurat. 2. Aplikasi ini juga sebaiknya dikembangkan dengan laporan keuangan yang

lengkap sehingga manajemen bisa mengevaluasi keuangan perusahaan.

STIKOM


(58)

49

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, A.S., Takeda, C., dan Thomas, S. “Bank Loan Loss Provisions: A Reexamination of Capital Management, Earning Management, and Signaling

Effects”. Journal of Accounting and Economics, 1999.

Casely, D. And Kumar, 1987. Project Monitoring and Evaluation in Agriculture. Hartono, Jogiyanto, 1999. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta.

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo: Jakarta.

Poerwadarminta, W, 2003. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Teguh Pudjo Mulyono, 2001. Manajemen Perkreditan, Yogyakarta: Rineka Cipta.

STIKOM


(1)

Gambar 4.21 Form Data Restrukturisasi2

Gambar 4.22 Message Box update success

5. Form Monitoring Restrukturisasi

Implementasi pada form Monitoring restrukturisasi dapat dilihat pada gambar 4.23. Form Monitoring Restrukturisasi berfungsi untuk menampilkan hasil monitoring debitur restrukturisasi. Dalam Form ini terdapat tiga button, yaitu :

1. Button Refresh, berfungsi untuk menampilkan semua debitur yang di restrukturisasi.

2. Button Search 1, berfungsi untuk menampilkan debitur mana yang direstrukturisasi bulan ini.

3. Button Search 2, berfungsi untuk menampilkan debitur mana yang harus diberi review date.

STIKOM


(2)

45

Gambar 4.23 Form Monitoring Restrukturisasi

Penjelasan Form Monitoring Restrukturisasi, Pertama user dapat memonitor debitur Total Seluruh Debitur yang sudah direstrukturisasi dengan cara menekan tombol Refresh. Tampilan Form akan seperti gambar 4.23. Kemudian User dapat memonitor Total Debitur yang direstrukturisasi bulan ini dengan cara menekan tombol Search1 dan akan muncul gambar 4.24.

Jika user ingin melihat debitur yang harus diberi memo review date atau yang harus diganti kualitas kreditnya, maka user harus menekan tombol search2 dan akan muncul seperti gambar 4.25.

STIKOM


(3)

Gambar 4.24 Form Monitoring Restrukturisasi2

Gambar 4.25 Form Monitoring Restrukturisasi3

STIKOM


(4)

47

6. Laporan Restrukturisasi

Laporan restrukturisasi ini berfungsi untuk melihat data debitur yang direstrukturisasi per bulan. Dengan adanya laporan ini maka pihak manajemen dapat mengetahui debitur mana yang di restruk per bulan. Laporan Restrukturisasi dapat dilihat pada gambar 4.26

Gambar 4.26 Laporan Restrukturisasi

STIKOM


(5)

48

5.1Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan dari sistem informasi monitoring debitur restrukturisasi pada Area Collection 3 di Bank BTN Surabaya. Kesimpulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini dapat menghasilkan output berupa laporan monitoring per periodenya untuk rekap, dan laporan perubahan kolektibilitas. Laporan-laporan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi kesehatan kredit yang ada di Bank BTN Surabaya khususnya pada AREA COLLECTION 3.

2. Sistem ini dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen khususnya manajer restrukturisasi untuk mengambil keputusan dalam kesehatan kredit perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam pembuatan sistem monitoring debitur restrukturisasi ini, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi mendatang sebaiknya lebih bisa dikembangkan dan dilengkapi laporan yang lebih spesifik sehingga laporan yang dihasilkan lebih akurat. 2. Aplikasi ini juga sebaiknya dikembangkan dengan laporan keuangan yang

lengkap sehingga manajemen bisa mengevaluasi keuangan perusahaan.

STIKOM


(6)

49

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, A.S., Takeda, C., dan Thomas, S. “Bank Loan Loss Provisions: A Reexamination of Capital Management, Earning Management, and Signaling

Effects”. Journal of Accounting and Economics, 1999.

Casely, D. And Kumar, 1987. Project Monitoring and Evaluation in Agriculture. Hartono, Jogiyanto, 1999. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta.

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo: Jakarta.

Poerwadarminta, W, 2003. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Teguh Pudjo Mulyono, 2001. Manajemen Perkreditan, Yogyakarta: Rineka Cipta.

STIKOM