TA : Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kinerja Kolektibilitas Debitur Menunggak (Studi Kasus PT Bank BTN Cabang Surabaya).
RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING KINERJA
KOLEKTIBILITAS DEBITUR MENUNGGAK (STUDI KASUS
PT BANK BTN CABANG SURABAYA)
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh :
BUDI WIRANATA SIHOMBING 10.41011.0021
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
KOLEKTIBILITAS DEBITUR MENUNGGAK (STUDI KASUS PT BANK BTN CABANG SURABAYA)
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh:
Nama : Budi Wiranata Sihombing
NIM : 10.41011.0021
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(3)
ix DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Bank ... 6
2.2 Debitur dan kreditur ... 6
2.3 Non Performing Loan ... 7
2.4 Monitoring ... 7
2.5 Monitoring debitur dan npl ... 11
2.6 Kinerja ... 13
2.6 Pengukuran Kinerja ... 14
2.7 Definisi Sistem Informasi ... 15
(4)
x
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 17
3.1.2 Analisis Kebutuhan ... 19
3.2 Perancangan Sistem ... 25
3.2.1 Input-Proses-Output Diagram ... 26
3.2.2 Sisflow... 32
3.2.3 Context Diagram ... 36
3.2.4 DFD Level 0 Aplikasi Monitoring ... 37
3.2.5 DFD Level 1 Sub-Proses Hitung Indikator ... 38
3.2.6 Entity Relationship Diagram ... 39
3.2.7 Physical Data Model ... 40
3.2.8 Struktur Tabel... 41
3.2.9 Desain Input Output ... 46
3.3 Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem Informasi ... 57
3.3.1 Desain Uji coba ... 57
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 65
4.1 Kebutuhan Sistem ... 65
4.2 Implementasi Sistem ... 65
4.2.1 Form Aplikasi Log In ... 66
4.2.2 Form Aplikasi Halaman Utama ... 66
4.2.3 Form Aplikasi Master Pegawai ... 67
4.2.4 Form Aplikasi Master jenis kredit... 68
(5)
xi
4.2.6 Form Aplikasi Pendaftaran debitur ... 70
4.2.7 Form Aplikasi Pembayaran debitur ... 72
4.2.8 Form Aplikasi Monitoring Debitur ... 73
4.2.9 Form Aplikasi Monitoring npl ... 74
4.2.10 Form Aplikasi Rekap pendaftaran ... 76
4.2.11 Form Aplikasi Rekap pembayaran ... 76
4.2.12 Form Aplikasi Laporan rekap debitur menunggak ... 77
4.2.13 Form Aplikasi Laporan monitoring ... 78
4.3 Hasil Evaluasi Sistem Informasi ... 78
4.3.1 Uji Coba Fungsi Sistem ... 78
BAB V PENUTUP ...105
5.1 Kesimpulan ...105
5.2 Saran ...105
DAFTAR PUSTAKA ...106
(6)
xii
Gambar 3.1 Input-Proses-Output (IPO) Diagram Proses Monitoring... 27
Gambar 3.2 Sisflow Pendaftaran ... 33
Gambar 3.3 Sisflow Pembayaran... 34
Gambar 3.4 Sisflow menghitung indikator ... 35
Gambar 3.5 Context Diagram Aplikasi Monitoring NPL ... 37
Gambar 3.6 DFD Level 0 Aplikasi Monitoring NPL ... 38
Gambar 3.7 DFD Level 1 Sub-proses hitung indikator ... 38
Gambar 3.8 Conceptual Data Model ... 40
Gambar 3.9 Physical Data Model ... 41
Gambar 3.10 Desain Login ... 47
Gambar 3.11 Desain Tampilan Utama ... 47
Gambar 3.12 Desain Pegawai ... 48
Gambar 3.13 Desain Jenis Kredit ... 48
Gambar 3.14 Desain Status Kredit ... 49
Gambar 3.15 Desain Pendaftaran tab1 ... 49
Gambar 3.16 Desain Pendaftaran tab2 ... 50
Gambar 3.17 Desain Pendaftaran tab3 ... 50
Gambar 3.18 Desain Pembayaran ... 51
Gambar 3.19 Desain Pembayaran tab2 ... 51
Gambar 3.20 Form TabPage Monitoring Debitur ... 52
(7)
xiii
Gambar 3.22 Form Monitoring Target npl ... 53
Gambar 3.23 Desain Output Laporan Rekap Pembayaran ... 54
Gambar 3.24 Desain Output Laporan Rekap Pendaftaran ... 54
Gambar 3.25 Desain Output rekap debitur menunggak ... 55
Gambar 3.26 Desain output laporan persentase tingkat kinerja debitur ... 55
Gambar 3.27 Desain output laporan perbandingan pokok npl ... 56
Gambar 3.28 Desain output laporan pencapaian target npl ... 56
Gambar 4.1 FormLog In ... 66
Gambar 4.2 Form Halaman Utama ... 66
Gambar 4.3 FormMaster Data Pegawai ... 67
Gambar 4.4 form aplikasi Master Jenis Kredit ... 68
Gambar 4.5 form aplikasi Master Data status kredit ... 69
Gambar 4.6 form tab1 pendaftaran debitur ... 70
Gambar 4.7 form tab2 pendaftaran debitur ... 71
Gambar 4.8 form tab3 pendaftaran debitur ... 71
Gambar 4.9 form tab1 Pembayaran debitur ... 72
Gambar 4.10 form tab2 Pembayaran debitur ... 72
Gambar 4.11 form Tab1 Monitoring Debitur ... 73
Gambar 4.12 form Tab2 Monitoring Debitur ... 74
Gambar 4.13 form Tab3 Monitoring Npl ... 74
Gambar 4.14 form Tab4 Monitoring Npl ... 75
Gambar 4.15 form Tab5 Monitoring Npl ... 75
Gambar 4.16 Output Rekap pendaftaran ... 76
(8)
xiv
Gambar 4.20 Output Data Laporan monitoring ... 78
Gambar 4.21 Hasil Uji Coba Log In ... 80
Gambar 4.22 Hasil Uji Log In Berhasil Sesuai Hak Akses... 80
Gambar 4.23 Peringatan Login gagal ... 81
Gambar 4.24 data pegawai tersimpan dan tampil di datagridview ... 82
Gambar 4.25 hasil Uji button hapus ... 83
Gambar 4.26 hasil uji button update ... 83
Gambar 4.27 hasil uji button cari ... 84
Gambar 4.28 hasil uji button refresh... 84
Gambar 4.29 data status kredit tersimpan dan tampil di datagridview ... 86
Gambar 4.30 hasil Uji button hapus ... 86
Gambar 4.31 hasil uji button update ... 86
Gambar 4.32 hasil uji button cari ... 87
Gambar 4.33 hasil uji button refresh... 87
Gambar 4.34 data jenis kredit tersimpan dan tampil di datagridview ... 89
Gambar 4.35 Hasil Uji button hapus ... 89
Gambar 4.36 hasil uji button update ... 89
Gambar 4.37 hasil uji button cari ... 90
Gambar 4.38 hasil uji button refresh... 90
Gambar 4.39 Hasil Uji button simpan... 91
Gambar 4.40 Hasil Uji button hitung ... 92
(9)
xv
Gambar 4.42 Hasil Uji button simpan... 94
Gambar 4.43 Hasil Uji button hitung ... 94
Gambar 4.44 Hasil Uji button data selanjutnya ... 95
Gambar 4.45 Hasil Uji picturebox cari ... 95
Gambar 4.46 Hasil Uji data debitur masuk form ... 96
Gambar 4.47 Hasil Uji button cari ... 97
Gambar 4.48 Hasil Uji button cari total ... 97
Gambar 4.49 Hasil Uji button hitung ... 98
Gambar 4.50 Hasil Uji button proses ... 99
Gambar 4.51 Hasil Uji button cari ... 99
Gambar 4.52 Hasil Uji button proses ... 100
Gambar 4.53 Hasil Uji button simpan... 100
Gambar 4.54 Hasil Uji button data selanjutnya ... 100
Gambar 4.55 Hasil Uji rekap debitur menunggak ... 101
Gambar 4.56 Hasil ujiRekap pendaftaran ... 102
Gambar 4.57 Hasil ujiRekap pembayaran ... 103
(10)
xvi
Tabel 3.1 User requirement autentifikasi user ... 19
Tabel 3.2 User requirement mencatat dan mengelola master ... 20
Tabel 3.3 User requirement proses pendaftaran debitur ... 21
Tabel 3.4 User requirement proses pembayaran ... 22
Tabel 3.5 User requirement monitoring debitur dan npl ... 23
Tabel 3.6 User requirement menghitung indikator ... 24
Tabel 3.7 Debitur ... 42
Tabel 3.8 Pegawai ... 43
Tabel 3.9 Jenis Kredit ... 43
Tabel 3.10 Kredit ... 44
Tabel 3.11 Transaksi pembayaran... 45
Tabel 3.12 Status Kredit ... 45
Tabel 3.13 Skor indikator ... 46
Tabel 3.14 Desain Uji Coba Form login ... 57
Tabel 3.15 Desain Uji Cobapegawai ... 58
Tabel 3.16 Desain Uji Coba status kredit ... 58
Tabel 3.17 Desain Uji Coba jenis kredit ... 59
Tabel 3.18 Desain Uji Coba Pendaftaran ... 60
Tabel 3.19 Desain Uji Coba pembayaran ... 61
Tabel 3.20 Desain uji coba Laporan Rekap Pembayaran ... 62
Tabel 3.21 Desain Uji Coba rekap pendaftaran ... 62
(11)
xvii
Tabel 3.23 Desain uji coba persentase tingkat kinerja debitur... 63
Tabel 3.24 Desain uji coba laporan perbandingan npl ... 63
Tabel 3.25 Desain uji coba Laporan pencapaian target npl ... 64
Tabel 4.1 Uji coba Login ... 79
Tabel 4.2 Uji coba master data pegawai ... 81
Tabel 4.3 Uji coba master data status kredit ... 85
Tabel 4.4 Uji coba master data jenis kredit ... 88
Tabel 4.5 Uji coba pendaftaran ... 91
Tabel 4.6 Uji coba pembayaran ... 93
Tabel 4.7 Uji coba monitoring debitur ... 96
Tabel 4.8 Uji coba monitoring npl ... 98
Tabel 4.9 Uji Coba rekap debitur menunggak ... 101
Tabel 4.10 Uji Coba rekap pendaftaran ... 102
Tabel 4.11 Uji Coba rekap pembayaran ... 103
(12)
xviii
Lampiran 1 Biodata Penulis ...108
Lampiran 2 Rekap Tunggakan Februari 2016 ...109
Lampiran 3 Rekap Pembayaran ...110
(13)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kredit dan debitur adalah elemen terpenting dalam bank BTN. Sebagai pelopor Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Bank BTN dituntut untuk menjaga kualitas kredit. Kualitas kredit yang baik yaitu jumlah debitur menunggak yang sedikit. Debitur KPR selalu mengalami peningkatan yang signifikan sehingga dibutuhkan pengelolaan, pengontrolan, dan pengawasan yang baik.
Pada saat ini debitur yang menunggak sudah terlalu banyak sehingga Bank BTN menggunakan status kredit. Status kredit yaitu: Lancar (0 hari), Dalam Perhatian Khusus (1-90 hari), Kurang Lancar (91-120 hari), Diragukan (121-180 hari),dan Macet (>180 hari).
Loan-Admin melakukan pencatatan data debitur yang mengajukan usulan kredit. Debitur yang dicatat harus melalui tahap survey kelayakan dan memenuhi persyaratan yang ada. Lalu Loan-Admin akan membantu debitur untuk menentukan pengambilan kredit dan cara pembayaran yang sesuai dengan persetujuan pihak debitur dan pihak Bank BTN, kemudian dicatat dalam proses. Setelah itu, debitur melakukan pembayaran sesuai yang disepakati pada proses sebelumnya. Kemudian penagihan akan dilakukan jika status kredit debitur adalah Dalam Perhatian Khusus yaitu menunggak selama 1-90 hari. Data debitur yang menunggak dicari yang masuk kategori DPK kemudian di print. Debt-coll akan melakukan tindakan penagihan yang berupa telepon maupun langsung ke rumah. Jika debitur membayar setelah ditagih maka loan-officer akan mencatat data
(14)
debitur tersebut. Sedangkan jika debitur tidak melakukan pembayaran melewati batas 90 hari maka status kredit debitur akan berganti menjadi Kurang Lancar dan mengalami perlakuan khusus berupa peringatan keras atau pendekatan lain sesuai undang-undang kredit yang berlaku.
Dari proses bisnis tersebut, kondisi saat ini yaitu bagian manajemen tidak dapat memonitor jumlah debitur yang menunggak atau yang sudah membayar per periodenya serta tidak dapat memonitor berapa banyak debitur pada status kredit tertentu. Dampak yang terjadi adalah manajemen tidak bisa mengambil keputusan untuk melakukan pendekatan yang mana. Selain itu, debt-coll yang akan melakukan penagihan bisa menagih debitur yang sudah melakukan pembayaran karena informasi belum update. Hal ini dapat menyebabkan ketidakefisien waktu, dan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Solusi yang ada yaitu dengan membangun “Aplikasi monitoring kinerja kolektibilitas debitur”. Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan informasi akan data debitur baru, data status kredit, jumlah kredit yang diajukan, dan total tagihan yang ada pada perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang ada, maka rumusan masalah ini adalah bagaimana merancang aplikasi monitoring kinerja kolektabilitas debitur menunggak pada PT Bank BTN cabang Surabaya?
(15)
3
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan ruang lingkup permasalahan yang dibahas antara lain :
1. Sistem ini tidak membahas perlakuan khusus pada status kredit diragukan dan macet berupa restrukturisasi, penyitaan, dan lelang. 2. Sistem ini tidak membahas proses sistem survey kelayakan kredit. 3. Sistem hanya membahas jenis kredit KPR.
4. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah Visual Basic. Dan Sistem
Database menggunakan SQL Server.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan pembuatan sistem ini adalah menghasilkan aplikasi monitoring kinerja kolektibilitas debitur menunggak pada PT Bank BTN cabang Surabaya dan menghasilkan informasi tentang informasi npl, dan hasil monitoring.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman persoalan dan pembahasannya, penulisan laporan tugas akhir ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai serta sistematika penulisan laporan tugas akhir ini.
(16)
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang dibahas adalah monitoring, debitur, kolektabilitas kredit, bank, non performing loan, aplikasi, dan system development life cycle (SDLC)
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum dan perancangan dari sistem yang dibuat. Perancangan sistem meliputi analisa masalah, identifikasi masalah, document flow, data fungsional, system flow, context diagram, data flow diagram, conceptual data model, physical data model, desain input output, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Pada bab ini dibahas tentang implementasi dari sistem yang dibuat secara keseluruhan, penggunaan sistem dalam proses bisnis serta pengujian untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian sistem dilakukan pada validasi input dan
output serta evaluasi kesesuaian hasil akhir sistem.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada pada bab ini didapatkan dari hasil
(17)
5
evaluasi sistem, sedangkan saran akan menjelaskan saran atau masukan guna pengembangan sistem informasi lebih lanjut.
(18)
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bank
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2.2 Debitur dan Kreditur
Menurut Undang-undang no 37 tahun 2004 tentang penundaan kewajiban pembayaran utang, debitur adalah pihak yang berhutang ke pihak lain, biasanya dengan menerima sesuatu dari kreditur yang dijanjikan debitur untuk dibayar kembali pada masa yang akan datang.
Pemberian pinjaman kadang memerlukan juga jaminan atau agunan dari pihak debitur. Jika seorang debitur gagal membayar pada tenggat waktu yang dijanjikan, suatu proses koleksi formal dapat dilakukan yang kadang mengizinkan penyitaan harta milik debitur untuk memaksa pembayaran.
Menurut Undang-undang no 37 tahun 2004 tentang penundaan kewajiban pembayaran utang, kreditur adalah pihak (perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang memiliki tagihan kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti atau layanan jasa yang diberikannya (biasanya dalam bentuk kontrak atau perjanjian) dimana diperjanjikan bahwa pihak kedua tersebut akan mengembalikan properti yang nilainya sama atau jasa. Pihak kedua ini disebut
(19)
7
sebagai peminjam atau yang berhutang. Secara singkat dapat dikatakan pihak yang memberikan kredit atau pinjaman kepada pihak lainnya. Terminologi kreditur ini sering digunakan pada dunia keuangan khususnya merujuk pada pinjaman jangka pendek, obligasi jangka panjang, dan hak tanggungan.
2.3 Non Performing Loan
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008, non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah sebesar 5%. Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut:
RasioNPL = (Total NPL / Total Kredit )x 100%
Misalnya suatu bank mengalami kredit bermasalah sebesar 50 dengan total kredit sebesar 1000, sehingga rasio NPL bank tersebut adalah 5% (50 / 1000 = 0.05). 2.4 Monitoring
Menurut Suryana (2011:2), Monitoring adalah suatu proses yang ditujukan untuk memperoleh fakta, data dan informasi tentang pelaksanaan program, apakah proses pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Proses dasar dalam monitoring meliputi tiga tahap yaitu
(20)
menetapkan standar pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan, dan menentukan kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
Menurut Dunn (2003:3), Monitoring mempunyai empat fungsi, yaitu:
1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dari layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu
“menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat
implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
Umumnya, output monitoring berupa progress report proses. Output
tersebut diukur secara deskriptif maupun non-deskriptif. Output Monitoring
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring
berguna pada perbaikan mekanisme proses / kegiatan dimana monitoring
dilakukan. Sistem monitoring mempunyai beberapa standar krtiteria sistem
monitoring yang efektif.
Menurut Anonymous (2013:25), sistem monitoring yang efektif yaitu: 1. Sederhana dan mudah dimengerti (user-friendly)
(21)
9
Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkat, jelas, dan padat. Singkat berarti sederhana, jelas berarti mudah dimengerti, dan padat berarti bermakna (berbobot). 2. Fokus pada beberapa indikator utama
Indikator diartikan sebagai titik kritis dari suatu scope tertentu. Banyaknya indikator pelaku dan obyek monitoring tidak fokus. Hal ini berdampak pada pelaksanaan sistem tidak terarah. Maka itu, fokus diarahkan pada indikator utama yang benar – benar mewakili bagian yang dipantau.
3. Perencanaan matang terhadap aspek – aspek tenis
Tujuan perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis terkait harus dipersiapkan secara matang. Aspek teknis dapat menggunakan pedoman 5W1H, meliputi apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana pelaksanaan sistem
monitoring.
4. Prosedur pengumpulan dan penggalian data
Selain itu, data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada on-going process harus memiliki prosedur tepat dan sesuai. Hal ini digunakan untuk kemudahan pelaksanaan proses masuk dan keluarnya data. Prosedur yang tepat akan menghindari proses input dan output data yang salah (tidak akurat).
Proses monitoring dapat dilihat sebagai satu fungsi (Mencari data, mengumpulkan data, dan menganalisis). Menurut Mellin (2004:11), Monitoring
adalah sebuah proses utama yang dilakukan untuk pengumpulan data dimana data yang diterima atau didapat (Observasi) berasal dari objek yang di-monitoring, dan
(22)
kemudian menyimpan data data tersebut kedalam sebuah database, penyimpanan tersebut dapat dikatakan dengan filtered event log.
Filtered event log ini merupakan bagian dari sebuah history data sehingga tidak ada sebuah pengamatan terhadap data yang sudah disimpan tidak digunakan, meskipun data history tersebut sudah lama tersimpan maka data tersebut juga masih bisa digunakan untuk keputusan saat ini dan masa datang.
Jika sebuah proses monitoring menerima data atau informasi dari sebuah objek yang di-monitoring, maka proses tersebut dapat dinamakan sebagai push protocol. Sebaliknya jika proses monitoring tersebut mengambil data dari objek yang di-monitoring maka hal tersebut dinamakan dengan pull protocol.
Dalam proses monitoring menunjukkan bahwa tidak ada proses analisa dalam proses. Monitoring melakukan semua proses analisa, sedangkan dalam proses adalah keduanya dimana monitoring melakukan setidaknya beberapa proses analisa.
Sistem monitoring kinerja sangat diperlukan untuk meningkatkan serta mempertahankan tingkat kinerja yang bermutu. Melalui monitoring akan dipantau penyimpangan – penyimpangan yang terjadi, penyimpangan harus dikelola dengan baik oleh manager untuk diluruskan kembali agar kegiatan yang dilakukan sesuai dengan standar.
Monitoring sangat diperlukan dalam suatu sistem manajemen dan hasilnya merupakan feedback bagi manajemen untuk lebih meningkatkan rencana operasional serta mengambil langkah-langkah tindakan korektif. Oleh karena itu manajer hendaknya memiliki sistem monitoring sehingga feedback atau
(23)
11
penyimpangan yang terjadi akan dapat dikelola dengan tepat, cepat dan dapat dilakukan upaya perbaikan dengan segera.
2.5 Monitoring debitur dan npl
Li Hao (2003), bank dengan kekuatan monitoring lebih besar dan bank berisiko (memiliki rasio modal rendah) akan cenderung meng-ekstrak rente lebih tinggi. Kekuatan monitoring bank terkait secara positif dengan spread pinjaman. Rasio non performing loan (NPL) menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola problem pinjaman. Dengan demikian, semakin tinggi rasio NPL mengindikasi buruknya kualitas kredit bank dan besarnya resiko kredit yang dihadapi bank semakin besar dan berdampak pada pendapatan bank (Nasser,2003).
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008, monitoring debitur oleh bank mendasarkan pengumpulan informasi status kredit setelah debitur melewati proses sesudah pinjaman diberikan. Setelah infomasi dikumpulkan proses berikutnya yaitu menghitung indikator kinerja debitur, menghitung perbandingan tingkat npl, dan menghitung pencapaian target npl. Indikator yang digunakan untuk mengukur variable tersebut adalah :
1. Persentase kinerja debitur : merupakan acuan utama monitoring debitur tentang pengukuran efektivitas spread pinjaman semua debitur. Ukuran ini ditulis dalam bentuk persentase yang rumusnya yaitu :
Tingkat Kinerja debitur = Total debitur lancar/total debitur * 100% + Total debitur dpk/total debitur * 80% + Total debitur kl/total debitur * 60% + Total debitur dir/total debitur * 25% +
(24)
Total debitur macer/total debitur * 0% Tingkat Kinerja Debitur (%) >70 40 s/d 70 10 s/d 40 < 10
Skor 3 2 1 0
Baik Cukup Buruk Sangat buruk
2. Persentase perbandingan npl : merupakan acuan untuk mengukur kesehatan kredit dan bagaimana kondisi kredit perdua bulannya. Rumusnya yaitu:
Persentase
Dimana : NPL (Non performing loan) = Total kredit bermasalah TN = Total sisa hutang debitur NPL
TD = Total sisa hutang semua debitur
Setelah menghitung persentase npl pada setiap bulan, maka Rumus perbandingan:
Jika n1 => n2, maka npl membaik Jika n1 < n2, maka npl memburuk Dimana : n1 = bulan ke 1
n2 = bulan ke 2
3. Persentase pencapaian target npl : merupakan acuan monitoring yang terakhir yang membandingkan total npl dan target npl. Rumusnya yaitu :
(25)
13
RasioNPL = (Total NPL / Total Kredit )x 100%
Dari uraian rumus tersebut, maka perbandingan kinerjanya dijelaskan sebagai berikut:
a. Jika npl memenuhi target yang ditentukan, maka npl yang diperoleh mencapai target.
b. Jika npl tidak memenuhi target yang ditentukan, maka npl yang diperoleh kurang dari target.
c. Jika hasil npl melebihi target yang ditentukan, maka npl yang diperoleh lebih dari target.
2.6 Kinerja
Menurut Rivai & Basri (2004:14), Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja mempunyai 3 komponen penting yaitu tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Yang kedua yaitu ukuran dibutuhkan untuk menentukan apakah seorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan. Yang ketiga yaitu penilaian atau pengukuran kinerja secara regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang ingin dicapai.
(26)
2.7 Pengukuran Kinerja
Menurut Rivai & Basri (2004:17), Sistem pengukuran kinerja suatu perusahaan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer menilai pencapaian suatu strategi bisa melalui alat ukur finansial maupun non finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian perusahaan karena pengukuran kinerja dapat diperkuat dengan menetapkan sistem reward dan
punishment.
Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja perusahaan dimana ukuran kinerja ini nantinya dapat digunakan untuk membantu perusahaan berfokus pada tujuan dan sasaran program kerja dapat tercapai. Ukuran kinerja suatu perusahaan digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuat keputusan. Ukuran kinerja suatu perusahaan juga dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggungjawaban kepada atasan dan memperbaiki komunikasi.
Menurut Maskell (1991:6), terdapat tujuh kriteria yang sebaiknya dipenuhi oleh perusahaan dalam merancang sistem pengukuran kinerja yang baru agar dapat menjadi perusahaan kelas dunia. Ketujuh kriteria tersebut adalah:
1. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang hendaknya berkaitan langsung dengan strategi yang diterapkan perusahaan.
2. Variabel-variabel sebaiknya diukur menggunakan ukuran-ukuran non finansial.
3. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus fleksibel dan dapat bervariasi tergantung dari lokasi perusahaan. Bahkan untuk satu jenis perusahaan yang terletak pada geografis yang berlainan, sistem pengukuran kinerja yang dirancang sebaiknya juga berbeda sesuai dengan konteksnya masing-masing.
(27)
15
4. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus bersifat dinamis, selalu diperbarui seiring dengan perubahan waktu.
5. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus sesederhana mungkin dan mudah dioperasikan.
6. Dalam sistem manajemen kinerja tersebut harus dimungkinkan adanya umpan balik (feedback) yang cepat bagi operator dan manajer yang bertanggung jawab agar dapat diambil tindakan sesegera mungkin dalam pelaksanaan proses perbaikan.
7. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus ditujukan pada proses perbaikan bukan sekedar pemantauan.
2.8 Definisi Sistem Informasi
Menurut Hartono (2001:11), Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Jadi, pengertian Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Selain itu, Sistem informasi adalah sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi.
2.9 Definisi Sistem Informasi Manajemen
(28)
suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Jadi, Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
(29)
17 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1.Analisis Sistem
Tahap analisis dilakukan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang penting karena kesalahan dalam tahap ini dapat menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Dalam pembuatan aplikasi ini penulis menerapkan konsep siklus hidup pengembangan system atau disebut Software Development Life Cycle (SDLC). Fungsi SDLC adalah untuk menggambarkan tahapan-tahapan dan langkah-langkah dari setiap tahapan. Adapun langkah-langkah-langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan rancang bangun aplikasi monitoring kinerja kolektibilitas debitur menunggak.
3.1.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan dilakukan untuk menemukan masalah yang terjadi pada perusahaan. PT Bank BTN merupakan salah satu bank BUMN yang bergerak dalam kredit pemilikan rumah (KPR). Karena semakin banyaknya kebutuhan masyarakat untuk mengambil kredit KPR maka meningkatkan jumlah debitur yang menunggak. Jumlah debitur yang menunggak harus dapat dikontrol dan diawasi sehingga tidak melewati tingkatan tertentu. Berikut alur proses bisnis transaksi KPR yang terdapat pada PT Bank BTN :
Alur proses bisnis dimulai dari Loan-Admin melakukan pencatatan data debitur yang mengajukan usulan kredit. Debitur yang dicatat harus melalui tahap
(30)
survey kelayakan dan memenuhi persyaratan yang ada. Lalu Loan-Admin akan membantu debitur untuk menentukan pengambilan kredit dan cara pembayaran yang sesuai dengan persetujuan pihak debitur dan pihak Bank BTN, kemudian dicatat. Setelah itu, debitur melakukan pembayaran sesuai yang disepakati. Proses monitoring memiliki 3 indikator tetapi masih belum tersistem rapi sehingga berdampak pada efisiensi waktu. Kemudian penagihan akan dilakukan setelah melalui proses monitoring. Jika status kredit debitur adalah Dalam Perhatian Khusus yaitu menunggak selama 1-90 hari maka dilakukan proses penagihan melalui telepon dan langsung ke rumah. Sedangkan jika status kredit NPL maka akan mengalami proses-proses lain seperti resturukturisasi, penyegelan rumah, ataupun pelelangan rumah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan bagian manajemen perusahaan didapatkan fakta-fakta sebagai berikut:
Monitoring kinerja kolektabilitas debitur atau monitoring npl sangat penting dan memiliki dampak yang signifikan bagi sistem penagihan debitur. Proses dalam monitoring yaitu tahap menetapkan standar pelaksanaan; pengukuran pelaksanaan; dan menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana. Di dalam Bank BTN proses monitoring mengalami kendala terhadap perhitungan deviasi antara standar dan pelaksanaan.
Indikator monitoring di BTN ada 3 yaitu: persentase tingkat kinerja debitur, perbandingan persentase pokok npl, dan pencapaian target npl. Di dalam merealisasikan 3 indikator tersebut ada beberapa hambatan-hambatan yang terjadi seperti informasi tingkat kinerja debitur tidak akurat, dan pemaparan informasi npl
(31)
19
masih berupa data. Sehingga manajemen mengalami kesulitan dalam melaksanakan monitoring.
Dari observasi masalah dan wawancara yang dijelaskan diatas, proses bisnis yang menyebabkan masalah yaitu proses monitoring belum tersistem rapi sehingga dapat menimbulkan manajemen kesulitan dalam mengambil keputusan, serta berdampak pada efisien waktu.
3.1.2. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak yang bersangkutan dengan sistem, maka dapat dibuat User Requirement yang berfungsi untuk mengetahui kebutuhan dari masing-masing user yang berhubungan langsung dengan aplikasi sehingga aplikasi yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh user yang bersangkutan dengan system. Berikut User Requirement dalam sistem monitoring npl :
1. User Requirement mencatat dan mengelola data Authentifikasi
User
Tabel 3.1 User Requirement mencatat dan mengelola data
Authentifikasi User
Nama Fungsi Melakukan Pengisian data User dan Password
Deskripsi Fungsi ini digunakan authentifikasi user atau hak akses dalam menggunakan aplikasi
Aktor Loan Admin, manager, admin Kebutuhan Nama Pengguna dan Password
Alur Normal
Pengguna Respon Sistem
User mengisi form hak akses login
Sistem menampilkan form menu user
User memasukkan NIP dan Password
Sistem menampilkan form daftar login
User akan menyimpan NIP dan Password pada tombol simpan
Sistem akan menyimpan data NIP dan Password
hak akses setiap user
(32)
password hanya angka
User mengisi jumlah password
yang ditentukan
Sistem pada password di isi angka dan huruf
User belum mengisi semua NIP dan Password
Sistem tidak dapat menyimpan NIP dan
Password
Kondisi Akhir Data NIP dan Password menjadi hak akses setiap user yang menggunakan aplikasi ini.
2. User Requirement mencatat dan mengelola data Master
Tabel 3.2 User Requirement mencatat dan mengelola data Master
Nama Fungsi Melakukan Pengisian data master
Aktor Admin,Loan Admin
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk mengelola data master
Kebutuhan data
Dokumen Debitur,Data Jenis Kredit, Data Status Kredit
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu
form master
Sistem menampilkan menu form master.
User input data master Sistem menampilkan
form master.
User menekan button
simpan data master
Sistem akan
menyimpan seluruh data yang di imput
user. User merubah data
master dengan menekan
button cari.
Sistem akan menampilkan data master untuk diubah .
User menekan button update data master.
Sistem akan meng
update data terbaru yang disimpan.
User menghapus data
master.
Sistem akan
menghapus seluruh data yang disimpan.
Alur Ekspresi
User salah
memasukkan NIP dan
Password.
Sistem menampilkan
pesan “NIP &
Password” salah,
sistem masih berada di menu login.
User salah mengisi data
master.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang
(33)
21
terjadi.
User belum mengisi semua data master.
Sistem menampilkan
pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data master.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
Kondisi Akhir Data master sudah tersimpan dan dapat digunakan
3. User Requirement proses pendaftaran debitur
Tabel 3.3 User Requirement proses pendaftaran debitur Nama Fungsi Melakukan transaksi pendaftaran debitur
Aktor Loan Admin
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk transaksi pendaftaran debitur
Kebutuhan data
Dokumen Debitur,Data Jenis Kredit, Data Status Kredit
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu
form transaksi pendaftaran
Sistem menampilkan menu transaksi pendaftaran.
User input data-data debitur
Sistem menampilkan menu transaksi pendaftaran.
User menekan button
simpan data pendaftaran
Sistem akan
menyimpan seluruh data yang di input
user.
User menekan button
data selanjutnya
Sistem akan melanjutkan transaksi
pendaftaran dengan kode daftar baru.
User menekan button
cetak rekap pendaftaran.
Sistem akan menampilkan laporan cetak rekap pendaftaran.
Alur Ekspresi
User salah
memasukkan NIP dan
Password.
Sistem menampilkan
pesan “NIP &
Password” salah,
sistem masih berada di menu login.
(34)
data pendaftaran. pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua data pendaftaran.
Sistem menampilkan
pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data pendaftaran.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
Kondisi Akhir Data transaksi pendaftaran sudah tersimpan dan dapat digunakan
4. User Requirement proses pembayaran debitur
Tabel 3.4 User Requirement proses pembayaran debitur Nama Fungsi Melakukan proses pembayaran debitur
Aktor Loan Admin
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk transaksi pembayaran debitur
Kebutuhan data
Data pendaftaran debitur, data sisa kredit
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu
form transaksi pembayaran
Sistem menampilkan menu transaksi pembayaran.
User input data-data pembayaran
Sistem menampilkan menu transaksi pembayaran.
User menekan button
simpan data pembayaran
Sistem akan
menyimpan seluruh data yang di input
user.
User menekan button
data selanjutnya
Sistem akan melanjutkan transaksi
pembayaran dengan kode bayar baru.
User menekan button
cetak rekap pembayaran.
Sistem akan menampilkan laporan cetak rekap pembayaran. Alur Ekspresi
User salah
memasukkan NIP dan
Password.
Sistem menampilkan
pesan “NIP &
Password” salah,
(35)
23
di menu login.
User salah mengisi tipe data pembayaran.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua data
pembayaran.
Sistem menampilkan
pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data pembayaran.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
Kondisi Akhir Data transaksi pembayaran sudah tersimpan dan dapat digunakan
5. User Requirement proses monitoring debitur dan npl
Tabel 3.5 User Requirement proses monitoring debitur dan npl Nama Fungsi Melakukan proses monitoring debitur dan npl
Aktor Loan Admin
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk proses monitoring debitur dan npl
Kebutuhan data
Data pendaftaran debitur, data pembayaran
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu
form monitoring debitur
Sistem menampilkan menu monitoring debitur.
User Memilih menu
form monitoring npl
Sistem menampilkan menu monitoring npl.
User menekan button
cetak notif tagihan
Sistem akan menampilkan laporan notif tagihan. Alur Ekspresi User salah
memasukkan NIP dan
Password.
Sistem menampilkan
pesan “NIP &
Password” salah,
sistem masih berada di menu login. Kondisi Akhir Data monitoring debitur dan npl dapat
(36)
6. User Requirement proses menghitung 3 indikator monitoring
npl dan debitur
Tabel 3.6 User Requirement proses menghitung indikator Nama Fungsi Melakukan proses menghitung 3 indikator
monitoring
Aktor Loan Admin
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk menghitung 3 indikator
Kebutuhan data
Data pendaftaran debitur, data pembayaran
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu
form menghitung 3 indikator
Sistem menampilkan menu menghitung3 indikator.
User memilih button
simpan
Sistem akan
menyimpan seluruh hasil indikator.
User menekan button
cetak.
Sistem akan menampilkan laporan cetak hasil 3 indikator.
Alur Ekspresi
User salah
memasukkan NIP dan
Password.
Sistem menampilkan
pesan “NIP &
Password” salah,
sistem masih berada di menu login.
User belum menyimpan data hasil 3 indikator.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
Kondisi Akhir Data hitung 3 indikator sudah tersimpan dan dapat digunakan
Selain kebutuhan pengguna, membuat suatu perancangan dibutuhkan juga kebutuhan sistem. Dalam kebutuhan sistem ini dikumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan. Kebutuhan informasi tersebut sebagai berikut:
1. Informasi jumlah debitur yang menunggak 2. Informasi persentase npl dalam periode tertentu 3. Informasi jumlah target dan pencapaian npl
(37)
25
Informasi yang dibutuhkan manajemen tersebut digunakan untuk sebuah evaluasi kinerja kolektabilitas kredit. Evaluasi kinerja kolektabilitas kredit merupakan salah satu tugas berat yang dihadapi oleh bagian manajemen karena sangat berkaitan dengan berbagai keputusan. Keputusan-keputusan penting yang memerlukan hasil kinerja kolektabilitas kredit adalah:
- Apakah yang perlu diadakan supaya menekan jumlah debitur yang menunggak agar bisa membayar tepat waktu? - Bagaimana pengaruh jika npl mencapai target atau tidak
mencapai target terhadap keuangan dan kesehatan Bank BTN ?
- Bagaimana pelayanan penagihan mempengaruhi jumlah debitur yang tepat waktu ataupun yang tidak membayar tepat waktu?
3.2Perancangan Sistem
Setelah melakukan analisa terhadap sistem, maka langkah selanjutnya adalah perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya program sistem informasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat membantu manajemen untuk melakukan analisa data dan mengambil keputusan yang lebih baik. Sistem informasi ini dibangun berbasis desktop dan menggunakan bahasa pemrograman visual basic .NET.
Dalam perancangan sistem ini ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan
(38)
adalah pembuatan Input-Proses-Output Diagram, System Flow Diagram, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan Struktur Database yang digunakan dalam program sistem informasi ini.
3.2.1 Input-Proses-Output Diagram
Dari analisis kebutuhan tersebut maka dibuatlah Input-Proses-Output
Diagram untuk menunjukan secara garis besar hubungan masukan, proses dan keluaran yang dibutuhkan. Diagram ini menggambarkan fungsi dan referensi utama dari suatu sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan oleh program untuk memperluas fungsi sampai uraian yang terkecil. Input pada diagram ini berisi item-item data yang dipakai oleh proses, sedangkan proses merupakan urutan langkah-langkah yang menjelaskan fungsi yang sedang dijalankan untuk menghasilkan suatu output. Output berisikan item-item data yang dihasilkan dan diubah oleh proses. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.
(39)
27
IPO Proses Monitoring Kinerja Kolektabilitas Debitur Menunggak
Input Proses Output
Data Debitur Data Pegawai Pendaftaran Debitur Rekap Pendaftaran Debitur Transaksi pembayaran A A Rekap Pembayaran B Data Jenis Kredit
Data Status Kredit
Data sisa kredit
Rekap Debitur Menunggak
Menghitung dan analisa nilai pada 3 indikator monitoring
debitur dan npl Dan Monitoring Npl
Laporan persentase tingkat kinerja debitur Laporan pencapaian target NPL Laporan perbandingan persentase pokok npl A B Nota Pembayaran
Gambar 3.1 Input-Proses-Output (IPO) Diagram Proses Monitoring
Berikut ini merupakan penjelasan dari input, proses, dan output berdasarkan desain diagram input-proses-output proses monitoring di atas:
(40)
2.1 Input
Adapun inputan yang digunakan berupa variabel - variabel yang dibutuhkan dalam proses yaitu:
1. Data Pegawai
Data yang digunakan yaitu nomor induk pegawai, nama Loan-Admin, Alamat Loan-Admin, Nomor Telpon Loan-Admin.
2. Data Debitur
Data yang digunakan yaitu kode debitur, nama debitur, Alamat Debitur, Nomor Telpon Debitur .
3. Data Jenis kredit
Data yang digunakan yaitu kode jenis,nama jenis, dan harga jenis. 4. Data Status kredit
Data status kredit yang digunakan yaitu kode status, nama status, dan jangka waktu status.
5. Data sisa kredit
Data inputan ini berisi tentang kode sisa kredit, total sisa kredit, dan jangka waktu sisa.
2.2 Proses
Berdasarkan inputan yang ada, selanjutnya akan dilakukan proses. Berikut ini merupakan penjelasan beberapa proses yang terkait dalam Aplikasi ini.
1. Proses Pendaftaran Debitur, bertujuan untuk mengetahui data mengenai debitur, dan data Loan-Admin sesuai dengan pendaftaran yang dilakukan oleh Loan-Admin.
(41)
29
2. Proses Transaksi pembayaran Debitur, bertujuan untuk mengetahui data pembayaran yang diterima dari debitur sesuai dengan total angsuran. 3. Proses menghitung dan analisa 3 indikator yaitu:
1. Indikator persentase tingkat kinerja debitur
Rata-rata tertimbang kolektibilitas debitur adalah antara bobot kolektibilitas dan saldo kredit untuk masing-masing kategori kolektibilitas sampai akhir periode tahun buku yang bersangkutan. Bobot masing-masing tingkat kolektibilitas adalah sbb:
1. Lancar = 100% 2. DPK = 80%
3. Kurang Lancar = 60% 4. Diragukan = 25% 5. Macet = 0%
Jumlah kredit adalah seluruh kredit yang diberikan kepada debitur sampai periode akhir tahun buku yang bersangkutan.
Tingkat Kinerja Debitur (%) >70 40 s/d 70 10 s/d 40 < 10
Skor 3 2 1 0
Baik Cukup Buruk Sangat buruk
2. Indikator perbandingan persentase pokok npl
Persentase pokok npl dihitung setiap bulan dan dibuat perbandingan setiap dua bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana kesehatan kredit dan bagaimana kondisi kredit.
(42)
Persentase
Dimana : NPL (Non performing loan) = Total kredit bermasalah TN = Total sisa hutang debitur NPL
TD = Total sisa hutang semua debitur
Setelah menghitung persentase npl pada setiap bulan, maka Rumus perbandingan:
Jika n1 => n2, maka npl membaik Jika n1 < n2, maka npl memburuk Dimana : n1 = bulan ke 1
n2 = bulan ke 2 3. Indikator pencapaian target npl
Proses memantau perolehan npl yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dalam kasus ini perusahaan menetapkan target npl sebesar 5 % per bulan, sehingga untuk target tahunan akan dikalikan 12 bulan. Proses diawali dengan melakukan penyortiran data selama periode pilihan awal ke periode pilihan akhir. Setelah proses penghitungan, selanjutnya sistem akan membandingkan total npl dengan target npl. Hasil dari perbandingan akan otomatis tampil pada kotak keterangan yang berisi pemberitahuan tentang pencapaian npl yang kurang, lebih atau mencapai target npl yang ditentukan oleh perusahaan. Dari uraian rumus tersebut, maka perbandingan kinerjanya dijelaskan sebagai berikut:
a. Jika hasil pemenuhan target npl menghasilkan nilai 5%, maka npl yang diperoleh mencapai target.
(43)
31
b. Jika hasil pemenuhan target npl menghasilkan nilai > 5%, maka npl yang diperoleh kurang dari target.
c. Jika hasil pemenuhan target npl menghasilkan nilai < 5%, maka npl yang diperoleh lebih dari target.
Proses monitoring NPL merupakan proses memantau hasil indikator akhir. Pada akhir periode penilaian, sebuah evaluasi berfokus pada seberapa baik debitur tersebut membayar.
2.3 Output
Berikut ini merupakan output yang dihasilkan : 1. Rekap pendaftaran debitur
Laporan ini berisi tentang rekap data debitur yang baru terdaftar. 2. Rekap pembayaran
Laporan yang berisi tentang rekapitulasi pembayaran yang diterima perusahaan.
3. Nota pembayaran
Nota pembayaran ini sebagai bukti transaksi pembayaran per debitur yang telah melakukan pembayaran.
4. Rekap debitur menunggak
Laporan ini berisi tentang rekapitulasi jumlah debitur yang menunggak. Laporan ini berguna bagi perusahaan dalam proses penagihan.
(44)
Laporan yang berisi tentang informasi skor kinerja debitur dalam suatu periode.
6. Laporan perbandingan persentase pokok npl
Laporan yang berisi tentang informasi persentase npl terhadap periode yang ditentukan.
7. Laporan pencapaian target npl
Laporan yang berisi tentang informasi pencapaian npl terhadap target yang ditentukan.
3.2.2 Sistem Flow Diagram
Sistem flow adalah model sistem yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan dan keputusan yang dieksekusi dalam sistem. Sistem flow berguna untuk memahami interaksi sistem yang kompleks karena secara visual yang akan menunjukkan interaksi bolak-balik antara sistem dengan percabangan sistem yang kompleks. System flow mirip dengan Process Flows. Namun, Flows digunakan untuk mendokumentasikan tindakan pengguna sedangkan System flow digunakan untuk mendokumentasikan tindakan sistem ini. Dibawah ini adalah gambar dari sisflow :
(45)
33
1. System flow pendaftaran debitur
Sisflow Pendaftaran Debitur
Debitur Loan Admin
Phase
START
END
Cek data debitur
Cetak Rekap Debitur
Debitur Baru Debitur Baru
Mendaf tar baru
Input debitur baru
Debitur
Data Debitur Ditemukan
Simpan Data Debitur
Tampilkan Data Debitur
T
Y
Data Debitur
Gambar 3.2 Sisflow Pendaftaran
System flow ini menggambarkan aliran proses dari pendaftaran debitur. Proses dimulai dari debitur yang sudah lolos tes survey melakukan pendaftaran baru, kemudian loan admin akan menginputkan data debitur kemudian sistem akan melakukan proses pengecekan pada data debitur yang telah terdapat pada sistem sebelumya, jika data debitur tidak ditemukan maka data akan disimpan dalam tabel debitur dengan demikian data debitur secara otomatis akan ter-update, jika data ditemukan maka sistem akan langsung menampilkan data tersebut. Dari
(46)
data yang telah ditampilkan loan admin akan mencetak menjadi daftar debitur baru yang akan diberikan kepada debitur. Sistem juga dapat mencetak rekap debitur menunggak untuk manajer.
2. System flow pembayaran
Sisflow Transaksi Pembayaran
Debitur Loan Admin
Phase START END Menampilkan Data Debitur Debitur Simpan data Sisa Kredit Nota Pembayaran Nota Pembayaran Sisa Kredit Cetak Nota Pembayaran Pembay aran Melakukan Pembayaran Melihat Data Debitur Data Debitur Input Data Sisa Kredit Input Data Pembayaran Simpan data Pembayaran Tampilkan Data Pembayaran Data Pembayaran
Gambar 3.3 Sisflow Pembayaran
System flow ini menggambarkan aliran proses dari pembayaran debitur. Proses dimulai dari debitur yang melakukan pembayaran, kemudian sistem akan melakukan proses pengecekan pada data debitur yang akan melakukan
(47)
35
pembayaran, sistem akan langsung menampilkan data tersebut. Dari data yang telah ditampilkan loan admin akan menginputkan data sisa kredit dan sistem akan menyimpan data kredit, kemudian loan admin menginputkan data pembayaran dan sistem akan menyimpan data pembayaran. Kemudian loan admin akan mencetak nota pembayaran yang akan diberikan kepada debitur. Sistem juga dapat mencetak rekap pembayaran untuk manajer.
3. System flow menghitung indikator dan monitoring npl
Sisflow Menghitung 3 Indikator
Loan Admin Manager
Phase START END Laporan Hasil Monitoring Pilih Menu Monitoring Debitur Sisa Kredit Pembayaran Skor hasil Indikator Menampilkan Skor Indikator Laporan Hasil monitorig Persiapan
Monitoring Hitung Indikator Kinerja Debitur
Memilih Bulan Periode Perbandingan Npl Dan Menghitung Perbandingan Simpan Skor Indikator Skor Indikator Menampilkan persiapan monitoring Pilih Hitung Indikator Kinerja Debitur Pilih Hitung Indikator Perbandingan Pilih Hitung Indikator Pencapaian Target Debitur Debitur Pembayaran Hitung Pencapaian Target Npl Cetak Hasil Debitur Pembayaran
(48)
System flow ini menggambarkan aliran proses dari menghitung indikator dan monitoring . Proses dimulai dari loan admin memilih menu monitoring, kemudian sistem akan menampilkan persiapan monitoring. Setelah itu, loan admin memilih hitung indikator kinerja debitur kemudian sistem akan melakukan proses penghitungan persentase kinerja debitur yang diambil dari data debitur, kemudian sistem menampilkan persentase kinerja debitur. Proses dilanjutkan dengan loan admin memilih hitung indikator perbandingan npl kemudian sistem akan melakukan proses perbandingan npl dan langsung menampilkan data tersebut. Proses selanjutnya loan admin memilih hitung indikator pencapaian target npl. Sistem akan menghitung dan menampilkan pencapaian target npl. Dari ketiga data indicator tersebut loan admin akan menginputkan menjadi data skor indikator dan sistem akan menyimpan data skor indikator. Dari data tersebut kemudian loan admin akan mencetak hasil monitoring tersebut yang akan diberikan kepada manajer.
3.2.3 Context Diagram
Pada context diagram ini menjelaskan tentang diagram proses alur data secara umum antara program aplikasi yang dibuat dengan manajemen. Berikut adalah context diagram monitoring kinerja debitur menunggak seperti digambarkan pada gambar 3.5.
(49)
37
Gambar 3.5 Context Diagram Aplikasi Monitoring NPL 3.2.4 DFD Level 0 Aplikasi Monitoring
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0 yaitu diagram yang lebih rinci dari Context Diagram yang ada pada Gambar 3.6. Data Flow Diagram
(DFD) Level 0 menunjukan bahwa terdapat 4 proses dan memiliki 7 data tabel. Rekap Debitur Menunggak Rekap Transaksi Pembayaran Daftar Pegawai Pendaftaran Debitur Daftar Jenis Kredit Laporan Monitoring Perbandinga n persentase pokok npl Laporan Monitoring Persentase tingkat kinerja debitur Laporan monitoring pencapaian target npl Rekap Pendaftaran Bukti Transaksi Pembayaran Daftar Status Kredit Aplikasi Monitoring Kinerja NPL Manager Loan Admin Debitur 0 Bukti Transaksi Pendaftaran
(50)
Gambar 3.6 DFD Level 0 Aplikasi Monitoring NPL 3.2.5 DFD Level 1 Sub proses hitung indikator dan monitoring
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 menunjukan bahwa terdapat 3 subproses dalam menghitung indikator. Dapat dilihat pada gambar 3.7
Gambar 3.7 DFD Level 1 Sub-proses hitung indikator Rekap data transaksi pembayaran Daftar Status kredit Daftar Jenis Kredit Loan Admin Manager Debitur Rekap Debitur menunggak Rekap transaksi pendaftaran Daftar Pegawai Pendaftaran Debitur Bukti Transaksi Pendaftaran Laporan Monitoring Perbandinga n persentase pokok npl Laporan Monitoring Persentase tingkat kinerja debitur Laporan monitoring pencapaian target npl Bukti Transaksi Pembayaran
6 Transaksi Pembayaran
3 Daftar Debitur 1 Pegawai
2 Jenis Kredit
5 Sisa Kredit
7 Skor indikator Pendaftaran debitur Pembayaran Hitung Indikator dan Monitoring
4 Status Kredit 1
2
3
Manager 7 Skor indikator
3 Daftar Debitur
6 Transaksi Pembayaran
5 Sisa Kredit
Menghitung Indikator kinerja debitur Menghitung perbandingan nilai npl Menghitung pencapaian target npl 3.1 3.2 3.3
(51)
39
3.2.6 Entity Relationship Diagram
ERD merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk menggambarkan / menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan
database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data user dan menunjukkan hubungan (relasi) antar tabel. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan menggambarkan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem yaitu:
A. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan
konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada CDM belum tergambar jelas bentuk tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel. Tabel-tabel penyusun tersebut mempunyai relationship atau hubungan tetapi tidak terlihat pada kolom yang mana hubungan antar tabel tersebut. Pada CDM juga telah didefinisikan kolom mana yang menjadi primary key. CDM yang dirancang untuk sistem informasi ini bisa dilihat pada gambar 3.8.
(52)
Gambar 3.8 Context Data Model
3.2.7 Phsysical Data Model
Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep
rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program. PDM merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field
terdapat pada setiap tabel. Adapun PDM untuk sistem informasi dapat dilihat pada gambar 3.9.
Membayar Melakukan Memiliki Mendaftar Memiliki2 Memiliki3 Memiliki4 mendapatkan mendapatkan2 Debitur ID Nama_debt JenisKelamin Tgl_lahir Alamat_debt Notlp_debt Tgl_daftar Saldo_Kredit Angsuran Lama_Angsuran
<pi> Variable character Variable character Variable character Date Variable character Variable character Date Integer Integer Integer Identifier_1 <pi> Pegawai NIP Username Password Level Nama Alamat Notlp
<pi> Variable characters Variable characters Variable characters Variable characters Variable characters Variable characters Variable characters Identifier_1 <pi> Kredit Id_kredit Sisa_kredit Sisa_waktu_ang
<pi> Variable characte Integer Integer Identifier_1 <pi> Transaksi_Pembayaran Id_transaksi Tgl_transaksi Total_bayar AngsuranKe
<pi> Variable characters (10) Date Integer Integer Identifier_1 <pi> Status_Kredit Id_Sts Nama_Sts JangkaWaktuSts <pi> Variabl Variabl Integer Identifier_1 <pi> Jenis_Kredit Id_Jenis Nama_Jenis Harga_Jenis <pi> Variable Variable Integer Identifier_1 <pi> Skor Indikator Kode_KN Skor_KN Ket_KN Ket_KN2 Ket_KN3
<pi> Variable ch Integer Variable ch Variable ch Variable ch Identifier_1 <pi>
(53)
41
Gambar 3.9 Physical Data Model
3.2.8 Struktur Tabel
Dari Physical Data Model yang telah terbentuk, dapat disusun struktur basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan. Berikut ini akan diuraikan struktur tabel yang nantinya digunakan dalam pembuatan sistem seperti di bawah ini:
a. Tabel Debitur
Nama Tabel : Debitur
Primary Key : ID
Debitur ID Id_Sts NIP Id_Jenis Nama_debt JenisKelamin Tgl_lahir Alamat_debt Notlp_debt Tgl_daftar Saldo_Kredit Angsuran Lama_Angsuran varchar(10) varchar(8) varchar(8) varchar(8) varchar(25) varchar(20) date varchar(50) varchar(15) date integer integer integer <pk> <fk2> <fk1> <fk3> Pegawai NIP Username Password Level Nama Alamat Notlp varchar(8) varchar(25) varchar(10) varchar(15) varchar(25) varchar(50) varchar(15) <pk> Kredit Id_kredit ID Sisa_kredit Sisa_waktu_ang varchar(10) varchar(10) integer integer <pk> <fk> Transaksi_Pembayaran Id_transaksi Id_kredit NIP ID Tgl_transaksi Total_bayar AngsuranKe varchar(10) varchar(10) varchar(8) varchar(10) date integer integer <pk> <fk3> <fk2> <fk1> Status_Kredit Id_Sts Nama_Sts JangkaWaktuSts varchar(8) varchar(15) integer <pk> Jenis_Kredit Id_Jenis Nama_Jenis Harga_Jenis varchar(8) varchar(20) integer <pk> Skor Indikator Kode_KN Id_kredit ID Skor_KN Ket_KN Ket_KN2 Ket_KN3 varchar(8) varchar(10) varchar(10) integer varchar(25) varchar(50) varchar(50) <pk> <fk2> <fk1>
(54)
Foreign Key : Id_sts,NIP,Id_Jenis
Fungsi : Tabel untuk entri data pendaftaran Debitur baru
Tabel 3.7 Debitur
No. Field Type Length Key
1. ID Varchar 10 Primary Key
2. Nama_debt Varchar 50
3. JenisKelamin Varchar 20
4. Tgl_lahir Date
6. Alamat_debt Varchar 50
7. Notlp_debt Varchar 15
8. Tgl_daftar Date
9. Saldo_Kredit Integer
10. Angsuran Integer
11. Lama_Angsuran Integer
12. Id_Sts Varchar 8 Foreign Key
13. NIP Varchar 8 Foreign Key
14. Id_Jenis Varchar 8 Foreign Key
b. Tabel Pegawai
Nama Tabel : Pegawai
Primary Key : NIP
Foreign Key : -
(55)
43
Tabel 3.8 Pegawai
No. Field Type Length Key
1. NIP Integer - Primary Key
2. Username Varchar 25
3. Password Varchar 10
4. Level Varchar 15
5. Nama Varchar 25
6. Alamat Varchar 50
7. No_Tlp Varchar 15
c. Tabel Jenis Kredit
Nama Tabel : Jenis Kredit
Primary Key : Id_Jenis
Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data jenis kredit
Tabel 3.9 Jenis Kredit
No. Field Type Length Key
1. Id_Jenis Varchar 10 Primary Key
2. Nama_Jenis Varchar 20
(56)
d. Tabel Sisa Kredit
Nama Tabel : Sisa Kredit
Primary Key : Id_kredit
Foreign Key : ID
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data kredit
Tabel 3.10 Kredit
No. Field Type Length Key
1. Id_kredit Varchar 10 Primary Key
2. ID Varchar 10 Foreign Key
3. Sisa_kredit Integer -
4. Sisa_Waktu_Ang Integer -
e. Tabel Transaksi Pembayaran
Nama Tabel : Transaksi Pembayaran
Primary Key : ID_Transaksi
Foreign Key : NIP, ID, Id_Kredit
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data transaksi pembayaran kredit
(57)
45
Tabel 3.11 Transaksi Pembayaran
No. Field Type Length Key
1. Id_transaksi Varchar 10 Primary Key
2. NIP Integer - Foreign Key
3. ID Varchar 10 Foreign Key
4. Id_Kredit Varchar 10 Foreign Key
5. Tgl_Transaksi Date -
6. Total_bayar Integer -
7. AngsuranKe Integer -
f. Tabel Status Kredit
Nama Tabel : Status Kredit
Primary Key : Id_Sts
Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data status kredit
Tabel 3.12 Status Kredit
No. Field Type Length Key
1. Id_Sts Varchar 10 Primary Key
2. Nama_Sts Varchar 20
(58)
g. Tabel Skor Indikator
Nama Tabel : Skor Indikator
Primary Key : Kode_KN
Foreign Key : ID
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data skor indikator
Tabel 3.13 Skor indikator
No. Field Type Length Key
1. Kode_KN Varchar 8 Primary Key
2. ID Varchar 10 Foreign Key
3. Skor_KN Integer -
4. Ket_KN Varchar 25
5. Ket_KN2 Varchar 50
6. Ket_KN3 Varchar 50
3.2.9. Desain Input/Output
Desain input dan output merupakan acuan dalam menentukan desain komponen sistem informasi. Desain input dan output ini berupa rancangan form-form yang digunakan untuk membantu dalam rancang bangun sistem informasi penjadwalan produksi menggunakan aturan prioritas. Berikut ini adalah desain
input dan output tersebut. A. Desain Input
(59)
47 Login Enter Text Enter Text Username Login Password Cancel
Gambar 3.10 Desain login
Gambar 3.10 Desain Login berfungsi untuk login kedalam aplikasi. Pengguna yang terdaftar dalam sistem, dapat melakukan login dengan memasukan username dan password.
b. Desain Tampilan Utama
Menu Utama
Aplikasi Monitoring Kinerja NPL
Icon Pegawai Icon Status Kredit Icon Jenis Kredit Icon Pendaftaran Debitur Icon Pembayaran Debitur
Icon Menghitung Indikator Dan Monitoring Icon Laporan Monitoring Icon Rekap Daftar Icon Rekap Bayar Icon Logout Icon Rekap Debitur Menunggak
Gambar 3.11 Desain Tampilan Utama
Gambar 3.11 Desain Tampilan Utama adalah tampilan utama dalam Aplikasi yang memiliki menu dan sub – menu yang akan di jalankan.
(60)
c. Desain Pegawai
Form Pegawai
Pegawai
Simpan Ubah Hapus
<Kode_Pegawa>
<Nama_Pegawai>
<Penyusutan>
NIP
Level Nama Pegawai
NIP Username Password
Periode_Produksi
<NIP> <Username>
<Password>
<Alamat>
NIP Cari
Username Password
Alamat
Gambar 3.12 Desain Pegawai
Gambar 3.12 Desain Pegawai berfungsi untuk menginputkan data pegawai yang kemudian di simpan kedalam database dan dapat juga di cetak apabila diperlukan. Form Desain Pegawai terdiri dari 6 textbox,1 datagridview, dan 3 button.
d. Desain Jenis Kredit Form Jenis Kredit
Jenis Kredit
Jenis Kredit
Simpan Ubah Hapus
<Id_Jenis>
<Harga_Jenis>
<Penyusutan>
Id Jenis Nama Jenis Harga Jenis
Id_Jenis Nama_Jenis Harga_Jenis <Nama_Jenis>
<Id_Jenis>
Cari Id Jenis Cari
(61)
49
Gambar 3.13 Desain Jenis Kredit berfungsi sebagai input data Jenis dan dapat melakukan cetak apabila di perlukan. Desain Jenis Kredit terdiri dari 1 Datagridview, 4 textbox, dan 4 tombol button.
e. Desain Status Kredit
Form Status Kredit
Status Kredit
Simpan Ubah Hapus
<Id_Jenis>
JangkaWaktuStatus>
<Penyusutan>
Id Status
Nama Status Jangka Waktu Status
Id_Status Nama_Status JangkaWaktuStatus
<Nama_Jenis>
<Id_Status>
Cari Id Status Cari
Gambar 3.14 Desain Status Kredit
Gambar 3.14 Desain Status Kredit berfungsi sebagai input data status kredit yang masuk. Desain Status Kredit terdiri dari 1 Datagridview, 4 textbox, dan 4 tombol button.
f. Desain Pendaftaran Debitur Form Pendaftaran Debitur
General Kredit
Pendaftaran Debitur
List Debitur
Id Debitur
Nama Debitur
Tanggal Lahir Alamat
Kode_ARR
Simpan Data Data Selanjutnya No Telepon
Jenis Kelamin
(62)
Form Pendaftaran Debitur
General Kredit
Pendaftaran Debitur
List Debitur Id Debitur
Status Kredit
Lama Angsuran Saldo
Kode_ARR
Simpan Data Data Selanjutnya Angsuran
Jenis Kredit
Gambar 3.16 Desain Pendaftaran tab2
Form Pendaftaran Debitur
List Debitur Kredit
Pendaftaran Debitur
General Id Debitur
Simpan Data Data Selanjutnya
Datagridview Debitur
Gambar 3.17 Desain Pendaftaran tab3
Gambar 3.15 Desain pendaftaran berfungsi sebagai input transaksi pendaftaran debitur. Terdapat 2 tombol button, 5 textbox dan 1 combobox.
(63)
51
g. Desain Pembayaran
Gambar 3.18 Desain Pembayaran
Form Pembayaran Debitur
List Bayar General
Pembayaran Debitur Kode Transaksi
Simpan Data Data Selanjutnya Cetak Nota
DataGridView
Gambar 3.19 Desain Pembayaran tab2
Form Pembayaran Debitur
General List Bayar
Pembayaran Debitur Kode Transaksi
Nama Debitur
Lama Angsuran
Total Bayar
Kode_ARR
Simpan Data Data Selanjutnya Sisa Angsuran
Angsuran
(64)
Gambar 3.18 Desain pembayaran berfungsi sebagai input transaksi pembayaran debitur. Terdapat 3 tombol button, 6 textbox.
h. Desain Monitoring Debitur
Form Monitoring Debitur
Nama Debitur Saldo Debitur Jangka Waktu Saldo
Debitur Indikator
Monitoring Debitur
Nama Status Kredit
Total Debitur
Total Angsuran
Total Saldo Kredit
Gambar 3.20 Form TabPage Monitoring Debitur
Gambar 3.20 Desain ini memiliki 3 textbox, dan 1 datagridview. Desain form ini bertujuan untuk menginformasikan seberapa banyak debitur yang bermasalah.
(65)
53
Form Monitoring Debitur
Indikator Debitur
Monitoring Debitur
Hitung Skor Akhir
Simpan Skor Keterangan
Gambar 3.21 Form TabPage Monitoring Indikator Debitur
Gambar 3.21 Desain ini memiliki 2 textbox, dan 2 button. Desain form ini adalah tab page dari form monitoring debitur yang bertujuan untuk menginformasikan berapa skor akhir indikator kinerja debitur.
i. Desain Monitoring NPL Form Monitoring Npl
Indikator
Monitoring Npl
Hitung Periode dipilih
Simpan Skor Keterangan
Total npl Target npl
(66)
Gambar 3.22 Desain ini memiliki 4 textbox, dan 2 button. Desain form ini adalah tab page dari form monitoring npl yang bertujuan untuk menginformasikan apakah npl mencapai target yang ditentukan.
B. Desain Output
a. Desain Output Rekap Bayar
Saldo Kredit Debitur Tanggal
Total Aliran Kas Bersih
LOGO PERUSAHAAN
PT Bank BTN
Rekap Transaksi Pembayaran
Kode Angsuran
Gambar 3.23 Desain Output Laporan Rekap Pembayaran
Gambar 3.23 Desain Output laporan rekap pembayaran adalah tampilan menyeluruh data pembayaran hasil dari transaksi pembayaran sebagai catatan untuk debitur.
b. Desain Output Rekap daftar
Saldo Kredit Debitur Tanggal
Total Aliran Kas Bersih
LOGO PERUSAHAAN
PT Bank BTN
Rekap Transaksi Pendaftaran
Kode Angsuran
(67)
55
Gambar 3.24 Desain Output laporan rekap pendaftaran adalah tampilan menyeluruh data pendaftaran debitur hasil dari transaksi pendaftaran sebagai catatan untuk debitur.
c. Desain Output rekap debitur menunggak
Angsuran Debitur Saldo Kredi
Total Sisa Kredit
LOGO PERUSAHAAN
PT Bank BTN
Rekap debitur menunggak
Nama Debitur Sisa Kredit
Gambar 3.25 Desain Output rekap debitur menunggak
Gambar 3.25 Desain rekap debitur menunggak adalah tampilan menyeluruh data monitoring debitur menunggak. Rekap debitur menunggak dapat di pilih sesuai periode yang diinginkan.
d. Desain output Laporan Persentase tingkat kinerja debitur
Total Skor Keterangan
LOGO PERUSAHAAN
PT Bank BTN
Laporan Tingkat kinerja debitur
Kode Skor
Tanggal Sekarang
(68)
Gambar 3.26 Desain Output laporan persentase tingkat kinerja debitur merupakan tampilan hasil skor dari indikator tingkat kinerja debitur. Skor sesuai dengan periode yang dipilih.
e. Desain output Laporan perbandingan pokok npl
Skor npl bulan kedua Keterangan
LOGO PERUSAHAAN
PT Bank BTN
Laporan Tingkat perbandingan npl
Skor npl bulan pertama
Tanggal Sekarang
Gambar 3.27 Desain output laporan perbandingan pokok npl
Gambar 3.27 Desain Output laporan perbandingan pokok npl merupakan tampilan hasil dari indikator ke dua. Perbandingan npl sesuai dengan periode yang dipilih.
f. Desain output Laporan pencapaian target npl
Target Keterangan
LOGO PERUSAHAAN
PT Bank BTN
Laporan pencapaian target npl
Nilai npl
Tanggal Sekarang
(69)
57
Gambar 3.28 Desain Output laporan pencapaian target npl merupakan tampilan hasil dari indikator ke tiga. Target npl dapat ditentukan, dan npl sesuai dengan periode yang dipilih.
3.3. Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem 3.3.1. Desain Uji Coba
Desain uji coba dilakukan untuk dapat mengetahui apakah Aplikasi Pengelolaan telah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Secara umum pengujian dilakukan pada data master, proses transaksi dan, pelaporan. Berikut ini adalah desain uji coba yang akan dilakukan.
a. Desain uji coba Formlogin
Tabel 3.14 Desain uji coba form login
Objek Pengujian FormLogin
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form login dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji textbox password
Memasukkan
password
Karakter yang dimasukkan tampil
dengan simbol 2. Validasi username
dan password
Tombol login Muncul pesan “login
sukses”
Muncul pesan
“username/password
salah”
Menu utama sesuai dengan hak akses
(70)
b. Desain uji coba form pegawai
Tabel 3.15 Desain uji coba form pegawai Objek Pengujian Form pegawai
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form pegawai dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji textbox
kode pegawai, nama pegawai, alamat dan telepon
Memasukkan nama pegawai,
alamat dan telepon
Textbox dapat diisi dengan huruf dan
angka
Textbox pada kode pegawai terisi secara
otomatis 2. Menguji button
tambah
Button tambah Isi textbox dan
combobox pada form akan kosong 3. Menguji button
simpan
Button simpan Textbox dan combobox
pada form yang sudah di isi akan tersimpan
dan tampil pada
datagridview
4. Menguji button
hapus
Button hapus Hapus data yang
terdapat pada tabel
datagridview, dengan cara klik kolom yg di
tuju. 5. Menguji button
keluar
Button keluar Menutup form pegawai
6. Menguji button
cetak
Button cetak Mencetak seluruh data
pegawai c. Desain uji coba form status kredit
Tabel 3.16 Desain uji coba form status kredit Objek Pengujian Form status kredit
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form status kredit dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji textbox
kode status kredit,
Memasukkan kode status kredit,
Textbox dapat diisi dengan huruf dan angka
(1)
102
j. Uji Coba Rekap pendaftaran
Uji coba rekap pendaftaran bertujuan untuk menguji apakah fungsi rekap pendaftaran dapat berjalan sesuai fungsinya. Uji coba yang dilakukan, yaitu memilih rekap pendaftaran pada menubar. Laporan akan tampil dengan keseluruhan informasi rekap pendaftaran yang terdapat pada database, seperti pada gambar 4.56.
Tabel 4.10 Uji Coba rekap pendaftaran Test
Case ID
Tujuan Input Output yang diharapkan Status
1 Menguji rekap pendaftaran
Memilih pada
menubar
itembox rekap pendaftaran
Rekap pendaftaran Uji berhasil (gambar 4.56)
(2)
103
k. Uji Coba Rekap pembayaran
Uji coba rekap pembayaran bertujuan untuk menguji apakah fungsi rekap pembayaran dapat berjalan sesuai fungsinya. Uji coba yang dilakukan, yaitu memilih rekap pembayaran pada menubar. Laporan akan tampil dengan keseluruhan informasi rekap pembayaran yang terdapat pada database, seperti pada gambar 4.57.
Tabel 4.11 Uji Coba rekap pembayaran Test
Case ID
Tujuan Input Output yang diharapkan Status
1 Menguji rekap pembayaran
Memilih pada
menubar
itembox rekap pembayaran
Rekap pembayaran Uji berhasil (gambar 4.57)
(3)
104
l. Uji Coba Laporan Monitoring
Uji coba laporan monitoring npl bertujuan untuk menguji apakah fungsi laporan monitoring npl dapat berjalan sesuai fungsinya. Uji coba yang dilakukan, yaitu memilih Laporan monitoring npl pada menubar. Laporan akan tampil dengan keseluruhan informasi monitoring npl yang terdapat pada database. Laporan akan tampil seperti pada gambar 4.58.
Tabel 4.12 Uji Coba Laporan Monitoring npl Test
Case ID
Tujuan Input Output yang diharapkan Status
1 Menguji laporan Monitoring npl
Memilih pada
menubar
itembox laporan monitoring npl
Laporan monitoring Uji berhasil (gambar 4.58)
(4)
105 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil uji coba aplikasi yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi telah menghasilkan informasi monitoring yang dapat membantu manager untuk mengelola data debitur dan npl.
2. Aplikasi telah menghasilkan informasi persentase kinerja debitur, persentase perbandingan pokok npl, dan pencapaian target npl.
3. Dengan adanya aplikasi ini, dapat memberikan dampak positif terhadap efektifitas perusahaan dalam memonitor. Dampak positif dilihat dari penyediaan informasi monitoring yang digunakan untuk evaluasi peningkatan kualitas penagihan kredit, dan evaluasi peningkatan kualitas kredit.
5.2 Saran
Berdasarkan penjelasan tentang aplikasi monitoring ini terdapat saran untuk pengembangan sistem antara lain:
Proses penagihan debitur dapat dikembangkan menjadi aplikasi android, agar mempermudah agen debt kolektor melakukan penagihan.
(5)
106 DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2013, Mei 29). Design, Monitoring and Evaluation Guidebook.
Dipetik April 21, 2014, dari MercyCorps.org Web site:
http://www.mercycorps.org/sites/default/files/file11571500 18.pdf Dunn, William. N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik (terjemahan).
Gajahmada University press. Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. (2001). Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi.Yogyakarta.
Li Hao (2003). Bank Effects And Determinants Of Loan Yield Spread.
Maskell, B.H. (1991). Performance Measurement for World Class
Manufacturing: A Model for AmericanCompanies. Productivity Press. New York.
Mellin, J. (2004), Resource-Predictable and Efficient Monitoring of Events,PhD thesis. Linköping University. Dissertation No. 876.
Nasser, Etty M. (2003). Perbandingan Kinerja Bank Pemerintah dan Bank
Swasta Dengan Rasio CAMEL Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham.
Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 3, No. 3.
O’Brien, James. A.(2007). Management Information Systems - 10th edition. McGraw-Hill/Irwin. Palgrave, Basingstoke.
Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008. Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. 2008. Jakarta.
Republik Indonesia 1998. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, Sekretariat Negara, Jakarta.
Republik Indonesia 2004. Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang penundaan kewajiban pembayaran utang, Sekretariat Negara, Jakarta.
Rivai, Veithzal & Basri. (2005). Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
(6)
107
Suryana, Asep. (2012, Maret 08). Direktori File-Universitas Pendidikan Indonesia. Dipetik April 21, 2014, dari file.upi.edu Web site: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/19
7203211999031-ASEP_SURYANA/Copy_of_STRATEGI_MONITORING_DAN_EVALU ASI.pdf