Diversifikasi Pangan Pokok di Indonesia: Penerapan Model Almost Ideal Demand System Untuk Permintaan Pangan Pokok

DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK DI INDONESIA:
PENERAPAN MODEL ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM
UNTUKPERMINTAAN PANGAN POKOK

AKSA NUGRAHA
A08496076

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

UQゥィセャエ@

fa..,
. , Vセ@

• . ..,Lセ@

.., tlt&. 01 、。ヲセ@
,.,. •


6f4w1t" セ@

II

Aksa Nugraha

RINGKASAN

AKSA NUGRAHA. Diversifikasi Pangan Pokok di Indonesia: Penerapan Model
Almost Ideal Demand System Untuk Permintaan Pangan Pokok (Di bawah
bimbingan BONAR M. SINAGA).
Pangan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang mendasar,
terpenuhinya pangan secara kuantitas dan kualitas merupakan hal sangat penting
sebagai landasan bagi pembangunan Indonesia dalam jangka panjang. Dengan
dicapainya swasembada beras tahun 1984, orientasi pembangunan di bidang pangan
berubah dari yang menitikberatkan kepada "single" komoditi menjadi pangan yang
beraneka ragam.
Program penganekaragaman pangan sudah dicanangkan secm'a resmi dengan
Keppres sejak tahun 1974, namun hanya l11enjadi upacara serel110nial belaka.

Akibatnya konsul11si beras per kapita terus l11eningkat tak terkendali. Sebagian besar
penduduk Indonesia l11engkonsul11si beras sebagai satu-satunya pangan pokok utama.
Bila dalal11 10-15 tahun yang akan datang konsul11si beras l11asih seperti saat ini
dengan pertal11bahan penduduk sekitar 1.8%, maka Indonesia l11enghadapi kesulitan
pangan.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis pola konsul11si pangan pokok di
Indonesia, (2) menduga model permintaan pangan pokok, dan (3) l11enganalisis
karakteristik dari kOl11oditi-komoditi pangan utal11a dalam hubungannya dengan
perubahan harga sendiri, harga kOl11oditi lain dan pengeluaran.
Data yang digunakan adalah data Badan Pusat Statistik (BPS) Susenas 1999
yang l11encakup tingkat konsul11si dan pengeluaran rUl11ah tangga untuk komoditi
pangan beras, jagung, ketela, ubi jalar, kentang dan tepung di seluruh wilayah
Indonesia. Pengolahan data dilakukan terhadap seluruh contoh rumah tangga dengan
l11elakukan pengelol11pokkan beberapa rumah tangga l11enjadi Primary Sampling
Unit. Model pel111intaan AIDS diduga dengan l11etode Ordinary Least Squares (OLS)
dan Seemingly Unrelated Regression (SUR) dan kedua l11etode tersebut
menggunakan perangkat lunak Statistical Analysis System (SAS).
Proporsi pengeluaran pangan masyarakat sebagian besar (89.4%) untuk beras,
l11enyusul tepung (2.8%), kentang (2.7%), ketela (2.2%), jagung (1.8%) dan ubi jalar
(1.1 %). Dilihat menurut wilayah, terlihat proporsi pengeluaran beras, tepung dan

kentang di wilayah perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di wilayah pedesaan.
Sedangkan pada golongan pendapatan, komoditi beras, jagung dan ubi jalar, terdapat
kecenderungan proporsi pengeluaran yang l11enurun dengan meningkatnya tingkat
pendapatan l11asyarakat.
Beras sal11pai saat ini masih menjadi pangan pokok paling penting bagi
penduduk Indonesia dibandingkan del!gan tingkat konsul11si pangan pokok lainnya.
Tetjadi pergeseran dari ketela kepada jagung pada periode 1996-1999 sehingga
jagung merupakan pangan sUl11ber karbohidrat terpenting setelah beras. Nampak
peranan jagung, ketela dan ubi jalar sebagai pangan pokok semakin tergeser dengan
meningkatnya pendapatan.

Hasil pendngaan model AIDS didapat koefisien detenninasi (R2) sebesar
0.0895, 0.1793 dan 0.2338 berturut-turut untuk nasional, wilayah (desa-kota) dan
golongan pendapatan, memperlihatkan bahwa 8.95-23.38 persen keragaman dalam
konsumsi pangan dapat dijelaskan oleh peubah-peubah bebasnya dalam model. Hal
tersebut memperlihatkan adanya faktor-faktor lain di luar harga dan pengeluaran yang
mempengaruhi keragaman proporsi pengeluaran.
Untuk dugaan parameter harga sendiri, di tingkat nasional dan wilayah
perkotaan kecuali jagung, dugaan parameternya nyata pad a taraf a=5 persen.
Sedangkan pada wilayah pedesaan untuk komoditi jagung, ketela dan tepung dugaan

parameternya tidak nyata.
Sedangkan untuk dugaan parameter harga silang, dugaan parameter harga
bems nyata pada taraf a= 1-10 persen untuk persamaan ketela, kentang dan tepung
secm'a nasional. Di wilayah pedesaan harga ketela dan ubi j alar yang paling banyak
nyata dalam persamaan petmintaan. Dugaan parameter harga ketela nyata pada taraf
a=IO persen terhadap persamaan beras, ubi jalar dan tepung. Sementara harga ubi
jalar nyata pada taraf a=I-IO persen untuk persamaan ketela, kentang dan tepung.
Untuk dugaan parameter pengeluaran pangan, nyata pada taraf a= I-I 0 persen
di wilayah pedesaan dan golongan pendapatan sedang. Di wilayah pedesaan dugaan
parameter pengeluaran nyata pada taraf a=IO persen terhadap persamaan ketela.
Sedangkan pada golongan pendapatan sedang dugaan parameternya nyata pada taraf
a=5 persen untuk persamaan beras, jagung dan ketela. Hal ini menunjukkan bahwa
secat'a umum peubah pengeluaran pangan kurang berperan (berpengaruh) terhadap
proporsi pengeluaran.
Secat'a umum semua komoditi yang dianalisis bersifat inelastis, dengan kata
lain bahwa komoditi-komoditi tersebut merupakan barang kebutuhan. Pennintaan
pangan di wilayah pedesaan lebih responsif terhadap perubahan harga dibanding
penduduk kota, kecuali untuk jagung dan kentang. Namun responsif terhadap
perubahan harga tidak menunjukkan pola yang konsisten antar golongan pendapatan.
Terdapat hubungan yang bersifat substitusi relatif lebih kuat terlihat antara

jagung dengan beras, ketela dengan beras dan kentang dengan beras pada wilayah
pedesaan dan golongan pendapatan sedang. Namun demikian perubahan harga
komoditi substitusi tersebut sangat kecil pengaruhnya terhadap permintaan beras. Hal
sebaliknya tetjadi, yaitu perubahan harga beras memiliki respon yang lebih kuat
terhadap perubahan permintaan komoditi-komoditi tersebut.
Analisis secara umum, wilayah pedesaan dan perkotaan menunjuk1can bahwa
semua jenis komoditi pangan yang dianalisis berupa barang normal yang ditunjukkan
oleh tanda positif dari nilai elastisitas pendapatan. Untuk komoditi kentang dan
tepung yang secara umum sebagai barang normal, berubah menjadi barang inferior
bagi golongan pendapatan sedang. Kecuali beras dan jagung permintaan pangan
pokok di wilayah pedesaan lebih responsif terhadap perubahan pendapatan dibanding
di wilayah perkotaan.

DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK DI INDONESIA:
PENERAPAN MODEL ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM
UNTUK PERMINTAAN PANGAN POKOK

AKSA NUGRAHA
A08496076


Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

DEPARTEMEN PENDIDlKAN NASIONAL
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTASPERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa Penelitian yang disusun oleh :
Nama

Aksa Nugraha


NRP

A08496076

Program Studi: Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya
Judul

Diversifikasi Pangan Pokok di Indonesia
Penerapan Model Almost Ideal Demand System
Untuk Permintaan Pangan Pokok

Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian di Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA

NIP. 130517561

Tanggal Kelulusan ,: 9 Mei 2001

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA lLMIAH INl
ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH

DIAJUKAN

PADA

PERGURUAN

TINGGI

ATAU LEMBAGA


MANAPUN.

BOGOR, MEl 2001

AKSA NUGRAHA

RlWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 lanuari 1978 sebagai anak
keempat dari pasangan Hasan Sulaiman dan Umpaertin. Pada tahun 1990 penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 01 Slipi, Jakarta. Penulis kemudian
melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 61 Jakarta. Pada tahun 1996 penulis
menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 16 Jakarta dan pada tahun yang sama
diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor pada Fakultas Pertanian,
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian dalam Program Studi Ekonomi
Pertanian dan Sumberdaya melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang mendalam dan

rasa terima kasih kepada :
1. Allah SWT, untuk waktu, kesempatan, dan talenta-Mu yang telah Engkau berikan
tetapi tidak saya gunakan dengan baik.
2. Ayah dan Ibu, dengan kasih sayangmu saya mampu mengambil keputusankeputusan penting dan meraih kemenangan-kemenangan kecil dalam hidup ini.
Thank you for YOllr continued love and support.
3. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu
bersedia memberikan bimbingan dan saran yang sangat berarti.
4. My lillIe pretty angel, Wind hi Budhi Gayatri atas dorongan dan semangat yang
diberikan untuk tetap fokus sampai Skripsi ini selesai.

5. Dr. Ir. Arief Darjanto M.Ec yang bersedia menjadi Dosen Penguji Utama dalam
Sidang meskipun padatnya jadwal acara tetapi tetap hadir sebagai Penguji.
6. Dr. Ir. Pudji Mulyono, M.S sebagai Dosen Penguji Komdik dalam Sidang yang
baik hati dan ketelitiannya mengoreksi kesalahan dalam penulisan Skripsi ini.
7. Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS.DEA yang bersedia menjadi Moderator dalam
Seminar dengan senyuman dan keramahannya sehingga Seminar berjalan dengan
baik dan menyenangkan.
8. Boedi Permana yang menjadi Pembahas dalam Seminar.
9. Rini, Tina dan Agung atas bantuan yang tidak sedikit sehingga Seminar dan
Sidang dapat terlaksana. Kalian memang luar biasa.

10. Rachma Septiany Purnamasari, atas kebersamaannya untuk mendapatkan gelar
Sarjana, semoga kita bisa Wisuda bersama.
11. Ibu Nur dan staf BPS atas kerja samanya dalam penyediaan data mentah Susenas
tahun 1999.
12. Lita, Elita dan Agus teman-teman seperjuangan dalam penulisan Skripsi ml,
semoga Lita dan Elita mengikuti langkah rekan-rekannya.

13. Afifah yang memberikan semangat dengan kesediannya untuk menjadi pembahas
dalam Seminar namun tidak bisa karena berhalangan hadir.
14. Dian, Nessa, Purry, Nita, Arif, langkung, Kocan, Endang, Lukky, Aan, Tony,
Asih, Nina, Erwin, Dina, Donna, Tantin, Henry, Horas, Indah, Irma, Monika,
Nisma, Eva Dina, Restoe, Syahnan, Widi, Tin tin, Timmy, Surti, Sofiah, Sarma,
Rozy, Nenni, Mery, Komang, Heni, Evi, Glo, Eka, Eva, DinaR, Dewi, Dadi,
Andri, Aloysia, Yeni, Ahmad dan Endah, atas kebersamaannya selama masa
kuliah, semoga kalian mendapatkan apa yang kalian cita-citakan.
15. Warga Sosek 33 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu namanya namun
memberikan warna dalam menjalani masa kuliah.
16. Warga Virgo yang berbaik hati memberikan penginapan gratis untuk persiapan
Seminar.
17. Teh Ida yang mau mengerti dan membantu kemudahan segala administrasi di
Sosek.
18. Rosanna Harahap, Spv Niaga Access yang memberikan kemudahan izin untuk
keperluan penyelesaian Skripsi.
19. Soraya, Rahmi, Irene, Wulan, Ivan, Anwar, Sonny, Ani, Intan, Ade kliring, Ade,
Rifky, Ghofur, Desti, Rachma, Viera, Aini, Mulya, Adit, Alvin, Indri, Dewi,
Iwan, Sauqi, Didin, Aji, Hera, Agus, Beti, Dian, Yadi, Puji, Surin, Widya, Susi,
Son dang, Ca ca, Fina, Santi, Lisa, Dini, Ratri dan Riris ternan-ternan Niaga
Access yang memberikan dorongan dan semangat serta kekompakkannya selama
101.

20. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu namanya yang
telah ikut membantu dalam membantu penulisan Skripsi ini baik secara langsung
maupun tidak.