Hubungan Sikap dan Kepribadian perawat terhadap kepatuhan
3. Hubungan Sikap dan Kepribadian perawat terhadap kepatuhan
penggunaan Alat Pelindung Diri di RS Grha Husada Gresik
Cukup Baik
Gambar 3 Distribusi responden berdasarkan sikap dan kepribadian di RS Grha Husada Gresik Tahun 2011.
Tabel 3
Hubungan ketersediaaan alat dengan kepatuhan perawat di RS Grha Husada Gresik Tahun 2011
No Indikator
Indikator
Kurang/ tdk
Cukup
Baik/ patuh Total
patuh
14 (58,3%) 56 (100 %) 2 Kepatuhan
1 Ketersedia-an Alat
Correlation Coefficient :
P = 0,002
Dari gambar 2 Menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden memiliki sikap dan kepribadian yang sudah baik, yaitu sebanyak 19 perawat (79%) dan tidak satupun yang memiliki kepribadian kurang. Sedangkan uji statistik Spearman Rank Correlation didapatkan nilai signifikansi p = 0,000
dimana lebih kecil dari 0,05 yang berarti H 1 diterima, sehingga ada hubungan sikap dan kepribadian dengan kepatuhan perawat di RS Grha Husada Gresik. Sikap selalu berkenaan dengan objek tertentu yang dapat merupakan sikap pandangan / sikap perasaan dan memberi kecenderungan kepada seseorang untuk bertindak atau berbuat sesuai dengan sikapnya terhadap sesuatu objek sikap (Gerungan, 1981). Sikap mempunyai tiga komponen pokok, yaitu: kepercayaan (keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek), kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang penting dalam pembentukan sikap utuh (Notoatmodjo, 1993). Struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tertentu. Tentu saja kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau tidak adanya informasi yang mengenai obyek sikap yang dihadapi. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional kepercayaan subyek terhadap suatu obyek sikap, secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh keperayaan atau apa yang kita percayai itu benar dan berlaku bagi obyek termaksud. Komponen konatif, merupakan aspek kecenderungan berprilaku yag ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa keperayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku, maksudnya bagaimana orang berprilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual. Karena itu adalah logis untuk diharapkan bahwa sikap seseorang akan dicerminkannya dalam bentuk tertentu terhadap obyek. Pengertian kecenderungan perilaku menunjukkan bahwa dimana lebih kecil dari 0,05 yang berarti H 1 diterima, sehingga ada hubungan sikap dan kepribadian dengan kepatuhan perawat di RS Grha Husada Gresik. Sikap selalu berkenaan dengan objek tertentu yang dapat merupakan sikap pandangan / sikap perasaan dan memberi kecenderungan kepada seseorang untuk bertindak atau berbuat sesuai dengan sikapnya terhadap sesuatu objek sikap (Gerungan, 1981). Sikap mempunyai tiga komponen pokok, yaitu: kepercayaan (keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek), kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang penting dalam pembentukan sikap utuh (Notoatmodjo, 1993). Struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tertentu. Tentu saja kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau tidak adanya informasi yang mengenai obyek sikap yang dihadapi. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional kepercayaan subyek terhadap suatu obyek sikap, secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh keperayaan atau apa yang kita percayai itu benar dan berlaku bagi obyek termaksud. Komponen konatif, merupakan aspek kecenderungan berprilaku yag ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa keperayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku, maksudnya bagaimana orang berprilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual. Karena itu adalah logis untuk diharapkan bahwa sikap seseorang akan dicerminkannya dalam bentuk tertentu terhadap obyek. Pengertian kecenderungan perilaku menunjukkan bahwa
Petugas kesehatan yang paling sering kontak atau berhubungan dengan pasien adalah perawat, dengan demikian maka resiko perawat terlular penyakit sangat besar. Maksudnya apabila sikap dan kepribadian perawat kurang baik, akan mempengaruhi kepatuhan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri. Dalam penelitian ini, sebagian besar responden sudah memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga tingkat kepatuhan dalam penggunaan APD juga tinggi.