METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. data yang ada mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis, karena itu metode ini sering pula disebut metode deskriptif analitik (Suryabrata, 2010).

Menurut (Suryabrata, 2010), metode deskriptif mempunyai tujuan ,untuk mencapai informasi factual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada, untuk mengidentifikasi masalah-masalah keadaan dan praktek- praktek yang sedang berlangsung, untuk membuat komparasi dan evalusi.

B. Metode Pemilihan Sampel

1. Metode Penentuan Sampel Lokasi Penelitian Penelitian sengaja dilakukan di Kabupaten Karanganyar dengan pertimbangan di Kabupaten Karanganyar terdapat usaha tani padi organik yang telah mendapatkan SNI yaitu di Kecamatan Mojogedang.

2. Metode Penentuan Sampel Responden Pengambilan petani sampel secara sengaja berdasarkan hasil survey di Desa Pereng, Kecamatan Mojogedang. Petani sampel yang digunakan yaitu 30 petani padi organik varietas mentik dan 30 petani padi organik varietas IR 64 dari anggota Kelompok Tani Rukun Makaryo. Selanjutnya peneliti mengadakan penelitian dengan cara wawancara dengan responden tersebut.

Penentuan sampel responden di Kecamatan mojogedang, Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan metode snowball sampling yaitu berdasarkan data anggota kelompok tani serta informasi dari ketua kelompok tani dan penyuluh pertanian untuk penarikan sampel. Sampel pertama petani padi organik varietas mentik dan IR 64 ditentukan secara sengaja kemudian petani padi organik varietas mentik dan IR 64 berikutnya ditentukan dengan mengikuti petuntuk atau arahan dari petani sebelumnya.

25

commit to user

Teknik snowball adalah teknik pemlihan sampel dengan cara melakukan wawancara terhadap suatu kelompok atau seorang responden yang relevan, dan untuk selanjutnya yang bersangkutan diminta untuk menyebutkan atau menunjukkan calon responden yang berikutnya yang memiliki spesifikasi atau spesialisasi yang sama (Sugiarto et all., 2001).

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama/

primer (Soekartawi, 1995). Data primer diperoleh langsung dari responden dimana memberikan gambaran tentang karakteristik responden dan dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan petani padi organik dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang sudah dipersiapkan.

2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber data kedua/ sekunder (Soekartawi, 1995). Data sekunder diperoleh melalui pencatatan terhadap laporan maupun dokumen dari instansi-instansi yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder ini bersifat melengkapi data primer.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Menurut Soekartawi (1995) observasi merupakan metode yang digunakan untuk meneliti beberapa segi dari masalah yang dijadikan sasaran untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlukan berdasarkan pengamatan peneliti. Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai daerah yang akan diteliti.

2. Wawancara Wawancara (interview) adalah kegiatan mencari bahan (keterangan, pendapat) mengenai tanya jawab lisan dengan siapa saja yang diperlukan. Teknik wawancara yang digunakan adalah Focused Interview dimana sejak awal wawancaranya sudah diarahkan ke fenomena yang

commit to user

dikehendaki peneliti dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan dan telah dirangkai sedemikian rupa sebelumnya (Soekartawi, 1995). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer melalui wawancara langsung dengan responden berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Teknik ini dilakukan dengan cara bertanya langsung dengan petani untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti.

3. Pencatatan Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu dengan melakukan pencatatan terhadap data yang ada pada instansi- instansi yang berhubungan dengan penelitian. Teknik digunakan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder yaitu dengan mencatat hasil wawancara dengan responden dan data yang ada pada instansi pemerintah atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui pendapatan usahatani padi organik, terlebih dahulu harus mengetahui besarnya biaya mengusahakan dan penerimaan usahatani padi organik.

a. Biaya Mengusahakan Biaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya mengusahakan, yaitu biaya yang dihitung dari biaya alat-alat luar yang dikeluarkan oleh petani dalam kegiatan usahataninya yang meliputi (biaya benih, pajak, upah tenaga kerja, irigasi, selamatan, pengangkutan, dan lain-lain) ditambah dengan biaya tenaga kerja keluarga sendiri. Biaya mengusahakan yang dikeluarkan selama satu musim tanam, dinyatakan dalam satuan rupiah per usahatani dan perhektar per musim tanam.

b. Penerimaan Usahatani Besarnya penerimaan usahatani yang diterima oleh petani dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

commit to user

TR = PY x Y Keterangan : TR = Total penerimaan usahatani padi organik varietas mentik dan

varietas IR 64 (Rp/Ha/MT) dan (Rp/UT/MT) PY = Harga produksi padi organik varietas mentik dan varietas IR 64

per Kg (Rp)

Y = Hasil produksi padi organik varietas mentik dan varietas IR 64

(Kg)

c. Pendapatan Usahatani Pd = TR - BM Keterangan : Pd = Pendapatan usahatani padi organik varietas mentik dan varietas

IR 64 (Rp/Ha/MT) atau (Rp/UT/MT) TR = Total Revenue atau Penerimaan usahatani padi organik varietas mentik dan varietas IR 64 (Rp/Ha/MT) atau (Rp/UT/MT) BM = Biaya mengusahakan usahatani padi organik varietas mentik dan

varietas IR 64 (Rp/Ha/MT) atau (Rp/UT/MT)

2. Efisiensi usaha Besarnya efisiensi usaha dapat dihitung dari perbandingan antara besarnya penerimaan dan biaya yang dikeluarkan untuk berproduksi, yaitu dengan R/C rasio.R/C rasio adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan antara penerimaan dengan biaya.

Efisiensi Usaha = 臀ƅ뱰 Keterangan : TR = Penerimaan usahatani padi organik varietas mentik dan varietas

IR 64 (Rp) BM = Total biaya mengusahakan dari usahatani padi organik varietas mentik dan varietas IR 64 (Rp) Dimana pada saat : TR/BM > 1 Berarti usahatani padi organik sudah efisien TR/BM = 1 Berarti usahatani padiorganik belum efisien atau baru

mencapai kondisi impas.

commit to user

TR/BM < 1 Berarti usahatani padi organik tidak efisien.

3. Incremental B/C Ratio Dalam menilai manfaat/keuntungan usahatani digunakan Incremental B/C Ratio, dihitung dengan rumus sebagai berikut :

C B l Incrementa l

Keterangan : DB Selisih penerimaan usahatani padi organik varietas mentik dengan = usahatani padi organik varietas IR 64 (Rp/Ha/MT) atau (Rp/UT/MT) .

DC Selisih biaya mengusahakan usahatani padi organik varietas mentik = dengan usahatani padi organik varietas IR 64 (Rp/Ha/MT) atau (Rp/UT/MT).

Kriteria : B/C > 1 Usahatani padi variertas mentik lebih memberikan manfaat/

keuntungan B/C = 1 Usahatani padi varietas mentik memiliki manfaat dan

keuntungan yang sama B/C < 1 Usahatani padi varietas IR 64 lebih memberikan manfaat/

keuntungan.

4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang diajukan dilakukan uji komparasi dengan menggunakan uji t (t-test). Sebelum uji t dilakukan, perlu diketahui F hitung , dimana F hitung dapat diketahui dengan rumus :

F hitung = Dimana :

S 1 2 = Varian terbesar S 2 2 = Varian terkecil

commit to user

Besarnya S dapat dihitung dengan rumus :

Xi X

Kriteria pengambilan keputusan :

a. Jika F hitung <F tabel (tingkat kepercayaan 95%), berarti dinyatakan varian homogen. Jika n 1 =n 2 maka digunakan uji t-test dengan memakai rumus polled varians atau separated varians dengan ketentuan dk = n 1 +n 2 – 2.

Jika n 1 ≠n 2 maka digunakan rumus polled varians

b. Jika F hitung ≥F tabel , berarti dinyatakan varian tidak homogen. Jika n 1 =n 2 maka digunakan uji t-test dengan memakai rumus polled varians atau separated varians dengan ketentuan dk = n 1 – 1 atau n 2 – 1. Jika n 1 ≠n 2 maka digunakan rumus separated varians

Rumus polled varians

ùê

Rumus separated varians :

Keterangan :

X 1 = Rata-rata produktivitas, pendapatan, atau efisiensi pada usahatani padi organik varietas mentik (Rp/ Ha/ MT)

X 2 = Rata-rata produktivitas, pendapatan, atau efisiensi pada usahatani padi organik varietas IR 64 (Rp/ Ha/ MT) S 1 2 = Varian produktivitas, pendapatan, atau efisiensi pada usahatani

padi organik varietas mentik S 2 2 = Varian produktivitas, pendapatan, atau efisiensi pada usahatani

padi organik varietas IR 64 n 1 = Jumlah petani sampel usahatani padi organik varietas mentik

commit to user

n 2 = Jumlah petani sampel usahatani padi organik varietas IR 64 Dengan uji hipotesis sebagai berikut:

Ho : X 1 = X 2 Ha : X 1 ≠ X 2

Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika t hitung > t tabel , maka hipotesis (Ha) diterima yang berarti ada beda nyata. Jadi produktivitas, pendapatan, atau efisiensi usahatani padi organik varietas mentik berbeda nyata daripada usahatani padi organik varietas IR 64

b. Jika t hitung ≤ t tabel , maka hipotesis (Ha) ditolak yang berarti tidak ada beda nyata. Jadi produktivitas, pendapatan, atau efisiensi usahatani padi organik varietas mentik tidak berbeda dengan usahatani padi organik varietas IR 64

commit to user