2 Perbandingan Zonasi Taman Nasional dengan Tenurial Masyarakat To Kulawi

Tabel 3.2 Perbandingan Zonasi Taman Nasional dengan Tenurial Masyarakat To Kulawi

Peruntukan Wilayah Hutan

Taman Menurut Menurut Kearifan Lokal To Pola Produksi Tradi- Nasional

sional Zona Inti

Permenhut 56/2006

Kulawi

Zona inti untuk perlindun- Wilayah hutan yang terletak Wana Ngkiki gan ekosistem, pengawe- dipuncak-puncak gunung, tan lora dan fauna khas jauh dari pemukiman, ditum- beserta habitatnya yang buhi lumut, pohon-pohonnya peka terhadap gangguan tidak terlalu besar, ditumbuhi dan perubahan, sumber rerumputan, suhu rendah plasma nutfah dari jenis atau berhawa dingin dan tumbuhan dan satwa liar, merupakan habitat beberapa untuk kepentingan pene- jenis hewan. Wilayah ini litian dan pengembangan tidak diperbolehkan adanya ilmu pengetahuan, pendidi- pengetahuan, pendidi- aktivitas manusia didalam- kan, penunjang budidaya. nya. Wilayah ini merupakan

Hak kepemilikan bersama yang tidak diperkenankan diperjual belikan, disewa- kan (dikontrakan) kepada siapapun.

3 Kuasa dan Hukum: Realitas pengakuan hukum terhadap hak masyarakat adat atas

115

sumber daya alam

ANTARA TEKS DAN KONTEKS: Dinamika pengakuan hukum terhadap hak masyarakat adat atas sumber daya alam di Indonesia

Zona Rimba Untuk kegiatan peng- awetan dan pemanfaa- tan sumber daya alam dan lingkungan alam bagi kepentingan penelitian, pendidikan konservasi, wisata

Yaitu wilayah hutan yang tutupannya rapat biasanya juga dikenal dengan hutan rimba atau hutan belantara. Pada wilayah ini juga tidak diperbolehkan ada aktivitas manusia

Wana

terbatas, habitat satwa migran dan menunjang budidaya serta mendukung zona inti.

untuk membuka ladang / kebun, karena kalau dibuka menjadi ladang / kebun. Sebab menurut pengeta- huan tradisionalnya dapat mengakibatkan bencana kekeringan. Karena wilayah wana ditumbuhi oleh pohon- pohon yang besar dan lebat adalah hutan primer yang menyangga dan menjaga ketersedian air. Ciri-cirinya adalah : Hutannya lebat atau ditumbuhi pohon-pohon besar sehingga tutupannya rapat, dihuni berbagai jenis hewan, tempat mengambil rotan (lauro), pandan hutan (naho) dan lain-lain.

Zona Peman- faatan

Untuk pengembangan pa- riwisata alam dan rekreasi, jasa lingkungan, pendidi- kan, penelitian dan peng- embangan yang menun- jang pemanfatan, kegiatan penunjang budidaya.

merupakan kawasan hutan yang sebelumnya sudah pernah dibuka untuk akti- vitas perladangan. Olehnya pangale merupakan lahan cadangan produksi masyara- kat yang telah melekat hak kepemilikan keluarga mau- pun pribadi. Kawasan hutan ini dimanfaatkan oleh pendu- duk sebagai tempat untuk mengambil rotan ataupun kayu yang digunakan se- bagai bahan ramuan rumah maupun peralatan rumah tangga lainnya. Selain itu, juga tumbuh bahan ramuan obat – obatan, pandan hutan untuk membuat tikar.

Pangale

Zona Pe- Untuk pemanfaatan poten- Wilayah hutan yang meru- Oma manfaatan si tertentu taman nasional pakan bekas kebun yang intensif (Zona oleh masyarakat setem- setem- telah di-istirahatkan dalam Tradisional) pat secara lestari melalui rentang waktu 1 hingga 25

pengaturan pemanfaatan tahun. Olehnya Oma dibagi dalam rangka memenuhi lagi menjadi tiga kategori kebutuhan hidupnya.

yakni Oma Ntua, Oma Ngura Oma dan Ngkuku. Dalam kawasan hutan ini juga telah melekat hak kepemilikan keluarga atau pribadi.

Karena proyek konservasi seringkali menjadi beban bagi masyarakat karena mereduksi pengelolaan hutan yang mereka lakukan hanya untuk konservasi saja, maka masyarakat banyak melakukan protes. Masyarakat meminta Ornop untuk terlibat membantu memperjuangkan hak masyarakat adat atas sumber daya alam di hadapan proyek konservasi. Ada beberapa alasan mengapa masyarakat lebih memilih Ornop untuk mendampingi masyarakat, yaitu:

a. Ornop lebih banyak memberikan informasi tentang hak-hak masyarakat terhadap sumber daya alam.

b. Masyarakat selalu dilibatkan oleh Ornop dalam berbagai kegiatan di desa.

c. Keberpihakan Ornop terhadap masyarakat.

d. Selama ini yang paling dominan melakukan kerjasama dengan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam adalah Ornop.

Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi hubungan antara masyarakat dengan Ornop yang membantu perjuangan mereka terhadap sumber daya alam adalah kedekatan, keakraban, keterbukaan. Hal ini tidak saja sebatas memahami keinginan tetapi juga termasuk memahami kebutuhan bahkan sampai pada memfasilitasi kebutuhan tersebut menjadi agenda bersama, baik yang menjadi agenda dalam masyarakat itu sendiri maupun menjadi agenda Ornop tersebut baik dalam bentuk proyek maupun non-proyek. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat secara umum maupun personal/perwakilan akan selalu didasarkan pada agenda-agenda bersama.

Hal ini pula yang terjadi dengan masyarakat To Kulawi di Boya Marena dalam mengupayakan pengakuan hukum atas wilayah kehidupan mereka yang tumpang tindih dengan kawasan TNLL. Pengakuan hukum yang

3 Kuasa dan Hukum: Realitas pengakuan hukum terhadap hak masyarakat adat atas

sumber daya alam sumber daya alam

Bila tidak ada pengakuan hukum terhadap hak masyarakat atas hutan, maka adat istiadat, lembaga adat dan segala kearifan dalam pengelolaan sumber daya alam huaka tidak akan berperan sesuai fungsi sosialnya. Akibatnya wilayah seperti wana, pangale, oma yang selama ini dipandang secara adat oleh to Kulawi di Boya Marena sebagai lahan produksi dan kawasan hutan yang harus dijaga dan dilindungi keberadaan-nya akan mengalami kerusakan. ” Sudah saatnya kami memikirkan nasib anak cucu kami kedepan, hanya ini yang bisa kami wariskan, huaka dan aturan – aturan yang ada demi keseimbangan hidup”, ungkap seorang anggota Lembaga Adat

Kulawi di Boya Marena. 30