BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik dapat didefenisikan sebagai material yang terdiri
dari agregat butiran mineral-mineral padat yang tidak tersementasi terikat secara kimia satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk
yang berpartikel padat disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang- ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut Das, 1998. Tanah
menjadi komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang dimilikinya seperti plastisitas serta kekuatan geser dari tanah
tersebut. Tanah pada umumnya dapat dibagi menjadi empat kelas yaitu kerikil
gravel, pasir sand, lanau silt, dan lempung clay, berdasarkan ukuran partikel yang paling dominan dari tanah tersebut Das, 1994. Butiran
lempunglebih halus dari lanau, merupakan kumpulan butiran mineral kristalin yang bersifat mikroskopis dan berbentuk serpih-serpih atau pelat-pelat.Material
ini bersifat plastis, kohesif dan mempunyai kemampuan menyerap ion-ion.Sifat- sifat tersebut sangat dipengaruhi oleh kandungan air dalam tanah
Hardiyatmo,2011. Tanahlempungsangatkeras dalam kondisikering dan bersifat plastis
lengketkohesifdansangat lunak
pada kadar air tertentu. Kohesif menunjukankenyataan bahwa
partikel-pertikel itumelekat satu
samalainnyasedangkanplastisitasmerupakansifat yangmemungkinkanbentuk
Universitas Sumatera Utara
bahanitudirubah-rubahtanpaperubahanisiatautanpakembalike bentukaslinya
dantanpaterjadiretakan-retakanatauterpecah-pecah.Sifat yang khas dari tanah lempung tersebutlah yang dapat membahayakan suatu konstruksi. Salah satu cara
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menstabilisasikan tanah dengan meningkatkan daya dukung tanah asli. Maka dari itu perlu dilakukan stabilisasi
pada tanah lempung ini. Stabilisasi tanah dapat dilakukan secara mekanis, fisis maupun kimiawi.
Dimana dalam penelitian kali ini, penulis akan melakukan usaha penstabilisasian tanah secara kimiawi yang digunakan dengan cara menambahkan bahan
pencampur stabilizing agents pada tanah yang akan distabilisasi. Bahan pencampur yang dipilih adalah gypsum dan abu ampas tebu.
1.2 Latar Belakang