Umum Penggunaan Slag Pada Beton Dan Pengaruh Kuat Tekannya Terhadap Temperatur

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Beton dapat dimanfaatkan dalam banyak hal dalam dunia konstruksi. Dalam teknik sipil, struktur beton digunakan untuk membangun pondasi, kolom, balok, pelat atau pelat cangkang. Dalam teknik sipil hidro, beton digunakan untuk bangunan air seperti bendung, bendungan, saluran dan drainase perkotaan. Beton juga digunakan dlam teknik sipil transportasi untuk mengerjakan rigid pavement. Jadi beton hampir digunakan dalam semua aspek ilmu teknik sipil. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik portland cement, agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah admixture atau additive pada perbandingan tertentu. Campuran dari bahan – bahan tersebut bila di diamkan, akan mengeras seperti bebatuan. Pengeraan yang terjadi karena adanya reaksi kimia antara semen dan air. Beton yang sudah mengeras dapat dianggap sebagai batu tiruan. Ditinjau dari sudut estetika, beton hanya membutuhkan sedikit pemeliharaan. Selain itu, beton tahap terhadap serangan api dalam batasan suhu tertentu. Sifat yang kurang disenangi dalam beton adalah mengalami deformasi yang tergantung pada waktu dan disertai dengan penyusutan akibat mengeringnya beton serta gejala lain yang berhubungan dengan hal tersebut. Pengaruh – pengaruh keadaan lingkungan, rangkak, penyusutan, pembebanan yang mengakibatkan perubahan dimensi pada struktur beton dan elemen – elemennya harus mendapat perhatian yang cukup pada tahap perencanaan untuk mengatasi kesulitan yang terjadi. 8 Agar hasil yang diperoleh memuaskan, dibutuhkan pengenalan yang baik mengenai sifat – sifat yang berkaitan dengan suatu bahan yakni bahan – bahan penyusunn beton tersebut. Kinerja yang menjadi perhatian penting para perencana struktur ketika merencanakan struktur yang menggunakan beton ada dua, yaitu kekuatan tekan dan kemudahan pengerjaannya. Peneliti terdahulu sudah menghasilakn kontradiksi. Untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi, penggunaan air atau faktor air semen haruslah kecil. Sayangnya hal tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan. Parameter – parameter yang paling mempengaruhi kekuatan beton adalah: 1. Kualitas semen. 2. Proporsi semen terhadap campuran. 3. Kekuatan dan kebersihan agregat. 4. Interaksi antara pasta semen dengan agregat. 5. Pencampuran yang cukup dari bahan – bahan pembentuk beton. 6. Penempatan yang benar, penyelesaian dan pemadatan beton. 7. Perawatan beton. 8. Kandungan klorida tidak melebihi 0.15 dalam beton yang diekspos dan 1 bagi beton yang tidak diekspos Nawy, 1985:24. Sebagai bahan konstruksi, beton memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan : Kelebihan beton antara lain: 1. Dapat dibentuk dengan mudah sesuai kebutuhan konstruksi. 2. Mampu memikul beban yang berat 9 3. Tahan terhadap temperatur yang tinggi. 4. Biaya pemeliharaan yang kecil. 5. Harganya relatif murah. 6. Tersedianya material dasar. Kekurangan beton antara lain: 1. Bentuk yang telah dibuat sulit dirubah. 2. Pelaksanaan pengerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi. 3. Berat sendiri beton besar, sekitar 2400kgm 3 4. Daya pantul suara yang besar. 5. Mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Maka dibutuhkan tulangan baja. 6. Sulit untuk dapat kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton. 7. Kualitasnya sangat bergantung pada cara pelaksanaan di lapangan. Beton yang baik maupun yang buruk dapat terbentuk dari rumus dan campuran yang sama.

2.2 Beton Segar Fresh Concrete