Analisis pendapatan usahatani dan sistem pemasaran kentang di desa Alamendah, kecamatan Ciwidey, kabupaten Bandung, Jawa Barat

\

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN SISTEM PEMASARAN
KENTANG DI DESA ALAMENDAH, KECAMATAN CIWIDEY,
KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT

OLEH:
DEWIADHIRATNAWATI
A08497031

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

I
!

RINGKASAN

DEWI ADHI RATNAWATI.


,

,

Analisis Pendapatan Usahatani dan Sistem

Pemasaran Kentang di Desa Alamendah, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat. Di bawah bimbingan KUNTJORO.
Pada pembangunan saat ini produksi dan produktivitas sayuran terus didorong
untuk ditingkatkan lagi sebagai komoditi altematif. Salah satu komoditi sayuran yang
mendapat perhatian untuk dikembangkan adalah kentang (Solanum tuberosum L).
Kebutuhan akan kentang semakin bertambah sejalan dengan berubahnya pola
konsumsi masyarakat dan meningkatnya permintaan kentang dari industri olahan
makanan, hotel-hotel dan restoran-restoran. Daerah sentra produksi kentang
mempunyai potensi untuk dikembangkan khususnya Daerah Ciwidey karena tingkat
produktivitasnya masih relatif rendah jika dibandingkan dengan sentra produksi lain
di Jawa Barat. Sistem tataniaga di daerah ini juga kurang memberikan insentif bagi
para petani karena tingkat harga yang diterima relatif rendah.
Sesuai dengan masalah yang ada dalam usahatani kentang di Desa

Ab!nendah, !nab tujuan dexi penelitian ini ada!ah menganalisis penggllnaan faktorfaktor produksi usahatani kentang, mengetahui tingkat pendapatan dari petani binaan
dan non binaan, menggambarkan sistem pemasaran kentang dan mengkaji upaya
yang dapat dilakukan petani untuk meningkatkan prodllksi dan pendapatan
usahataninya.
Penelitian dilakukan di Desa Alamendah, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat pada bulan April-Mei 2001. Pemilihan sampel responden
dilakukan secara stratified random sampling, yaitu 30 responden petani binaan dan
30 responden petani non binaan. Data penelitian dikumpulkan dari data primer di
tingkat petani dan pedagang serta data sekunder. Dalam penelitian ini analisis data
meliputi analisis pendugaan fungsi produksi, analisis pendapatan usahatani, analisis
sal uran dan marj in pemasaran dengan alat bantu kalkulator dan komputer program
minitab.

Desa Alamendah sangat eoeok dijadikan daerah pertanaman kentang karena
daerah ini memenuhi beberapa syarat penting untuk usahatani kentang, diantaranya
terletak di ketinggian 1.400 meter dari permukaan laut dan suhu rata-rata 19°C_20° C.
Jumlah eurah hujannya tinggi, yaitu rata-rata per tahun 2.150 milimeter.
Dari nilai uji-t diperoleh bahwa faktor produksi bibit (XI), pupuk kandang
(X2), pupuk KCL (X4), pupuk ZA (X5) dan tenaga kerja (X6) berpengaruh nyata
tehadap produksi. Faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi

adalah pupuk SP (X3), luas lahan (X7), fungisida (X8), insektisida (X9) dan peubah
dummy (D) untuk petani binaan dan non binaan. Penggunaan faktor-faktor produksi
di Desa Alamendah belum efisien seeara ekonomis, karena nilai rasio NPM-BKM
tidak sarna dengan satu.
Hasil analisis rata-rata pendapatan usahatani per hektar dalam satu musim
tanam menunjukkan bahwa usahatani kentang petani binaan dan non binaan eukup
menguntungkan. Penerimaan yang diperoleh petani binaan sebesar Rp 41.536.000,00
sedangkan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 19.996.325,00 sehingga diperoleh
pendapatan sebesar Rp 21.539.675,00. Petani non binaan memperoleh penerimaan
sebesar Rp 34.867.800,00 dan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 18.023.101,00
sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp 16.844.699,00. Nilai RIC rasio atas biaya
total untuk petani binaan adalah 2,08 dan 1,93 untuk petani non binaan.
Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran kentang adalah petani,
bandar, Koppontren, pedagang di pasar induk, pengeeer dan pasar swalayan. Masingmasing lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran meliputi fungsi pertukaran,
fungsi fisik dan fungsi fasilitas.
Saluran pemasaran yang dominan di Desa Alamendah ada 3 pola. Pola I, yaitu
dari petani sampai ke bandar kemudian ke pedagang di pasar induk lalu ke pengeeer
dan akhirnya ke konsumen. Petani yang memilih pola ini sebanyak 44 orang. Pola IL
yaitu dari petani langsung ke pedagang di pasar induk, lalu ke pengeeer dan akhirnya
ke konsumen. Petani yang melalui pola ini sebanyak 16 orang. Pol a III, yaitu dari

petani ke Koppontren, kemudian ke pasar swalayan dan akhirnya ke konsumen. Pola
ini hanya dilalui oleh petani binaan Koppontren saja.

Dari hasil analisis marjin pemasaran, diketahui bahwa total biaya, marjin dan
keuntungan terbesar diperoleh dari pola I, masing-masing sebesar Rp 475/kg (11,875
persen), Rp 1.900/kg (47,5 persen) dan Rp 1.425/kg (35,625 persen). Biaya
pemasaran terbesar pada pola I dan II ditanggung oleh pengecer sebesar Rp 200/kg
(5,00 persen) dan keuntungan terbesar juga diperoleh pengecer sebesar Rp 800/kg
(20,00 persen). Pada pola III biaya dan keuntungan terbesar ada pada Koppontren,
masing-masing sebesar Rp 300/kg (6,25 persen) dan Rp 700/kg (14,58 persen).

Farmer's share terbesar diperoleh petani dari pola pemasaran III, yaitu sebesar Rp
2.850/kg (59,375 persen), kemudian dari pola pemasaran II sebesar Rp 2.290/kg
(57,25 persen) dan terendah dari pola pemasaran I sebesar Rp 2.025/kg (50,625
persen).

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN SISTEM PEMASARAN
KENTANG DI DESA ALAMENDAH, KECAMATAN CIWIDEY,
KABUP ATEN BANDUNG, JAWA BARAT


Oleh:
DEWI ADHI RATNAWATI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarj ana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULT AS PERT ANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2001

INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


Dengan ini kami menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh :

Nama Mahasiswa

: Dewi Adhi Ratnawati

NomorPokok

: A08497031

Judul

: Analisis Pendapatan Usahatani dan Sistem Pemasaran
Kentang di Desa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan Sarjana Pertanian pada Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui,

g

I1K()nCIl111' Pertanian

Tanggal Kelulusan : 22 Agustus 200 I