Tabel 2.1 Lanjutan 7
Unittempat peminjaman
dana. Keberadaan
unit tempat peminjaman
dana terdapat di dalam daerah.
Sedikit unit tempat
peminjaman dana terdapat di
dalam daerah. Tidak terdapat
unit peminjaman
dana Tidak terdapat
unit peminjaman
dana
8 Peranan
Pemerintah Lokal
Peran kuat dari pemerintah
lokal dalam regulasi dan
promosi industri inti.
Peran kuat dari pemerintah
lokal, provinsi, dan nasional
dalam regulasi dan promosi
industri inti. Peran kuat dari
pemerintah lokal, provinsi,
dan nasional dalam
penyediaan infrastruktur,
keringanan pajak, dan
lainnya. Peran lemah
dari pemerintah lokal dalam
regulasi dan promosi
industri inti.
9 Peranan
Asosiasi Dagang
Kuat terhadap asosiasi
perdagangan dan terdapat
kerjasama tinggi dengan
perusahaan kompetitor
untuk berbagi resiko dan
stabilisasi pasar.
Tidak ada asosiasi dagang
yang menyediakan
infrastruktur, pelatihan,
bantuan teknis, keuangan.
Ketergantungan pada
infrastruktur publik.
Tidak ada asosiasi dagang
yang menyediakan
infrastruktur, pelatihan,
bantuan teknis, keuangan.
Asosiasi perdagangan
lemah dalam menyediakan
infrastruktur, pelatihan,
bantuan teknis, keuangan.
Ketergantungan pada
infrastruktur publik.
Sumber : Markussen 1996
2.1.4.2 Manfaat Klaster
Menurut Marshall dalam Kuncoro, 2000, pembentukan klaster bisa membantu industri kecil untuk meningkatkan daya saing. Karena dengan adanya
aglomerasi perusahaan-perusahaan sejenis yang mempunyai kesamaan maupun keterkaitan aktivitas, sehingga akan membatasi eksternalitas ekonomi yang
dihasilkan dan akan mengurangimenurunkan biaya produksi perusahaan yang tergabung dalam klaster. Keuntungan yang dihasilkan dari pembentukkan klaster
antara lain peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, kemudahan dalam
modal, akses kepada
supplier
, dan input pelayanan khusus serta terjadinya transfer informasi dan ilmu pengetahuan.
Manfaat klaster diperkuat dengan pendapat Scorsone dalam Bhinukti, 2011 klaster industri yang berbasis pada komunitas publik memiliki manfaat baik
bagi industri itu sendiri maupun bagi perekonomian di wilayahnya. Bagi industri, klaster membawa keuntungan sebagai berikut :
a. Lokalisasi ekonomi. Melalui klaster, dengan memanfaatkan kedekatan
lokasi, industri yang menggunakan input informasi, teknologi atau layanan jasa yang sama dapat menekan biaya perolehan dalam
penggunaan jasa tersebut. Misalnya pendirian pusat pelatihan di klaster akan memudahkan akses industri pelaku klaster tersebut.
b. Pemusatan tenaga kerja. Klaster akan menarik tenaga kerja dengan berbagai
keahlian yang dibutuhkan klaster tersebut, sehingga memudahkan industri pelaku klaster untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya dan
mengurangi biaya pencarian tenaga kerja. c.
Akses pada pertukaran informasi dan patokan kinerja. industri yang tergabung dalam klaster dapat dengan mudah memonitor dan bertukar
informasi mengenai kinerja supplier dan nasabah potensial. Dorongan untuk inovasi dan teknologi akan berdampak pada peningkatan
produktivitas dan perbaikan produk. d.
Produk komplemen. Karena kedekatan lokasi, produk dari satu pelaku klaster dapat memiliki dampak penting bagi aktivitas usaha industri yang
lain. Disamping itu kegiatan usaha yang saling melengkapi ini dapat bergabung dalam pemasaran bersama.
Klaster juga merupakan upaya untuk membuat industri mikro, kecil, dan menengah menjadi lebih berorientasi pada pasar nasional maupun global. Dalam
pelaksanaan klaster, menghilangkan persaingan di daerah sendiri, kekuatan dapat digabungkan untuk meraih daya saing nasional dan internasional. Dukungan
diberikan kepada pengusaha lokal melalui Lembaga Pengembangan Bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan klaster sebagai komunitas dan secara bisnis
Bhinukti, 2011.
2.1.5 Orientasi Pasar
Orientasi pasar merupakan salah satu bagian dari pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan yang memberikan arah kepada seluruh aktivitas bisnisniaga yang
meliputi bauran pemasaran di mana produk barang, jasa, dan ide yang dipasarkan merupakan perwujudan dari konsep yang mengalami proses
pengembangan dan produksi yang ditujukan kepada pemakai akhir Hibertus, 2007. Sedangkan Menurut Kotler 1980 pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain. Dalam orientasi pasar perlu pengetahuan mengenai jenis pasar yang akan dimasuki, termasuk di dalam karakteristiknya.
Dengan demikian dapat diketahui arah yang jelas mengenai orientasi pasar dari produk yang dihasilkan. Adapun orientasi pasar yang dimaksud untuk produk