B. Tujuan Penyusunan SKL
SKL kursus dan pelatihan disusun dengan tujuan untuk menjadi pedoman dalam merumuskan kurikulum, menentukan bahan pembelajaran,
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, serta menentukan lulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagi yang belajar
mandiri, sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun implementasinya.
C. Uraian Program
Kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi, merupakan program kursus dan pelatihan yang tersusun secara teratur dan terstruktur yang
menghasilkan pertukangan kayu konstruksi yang profesional pada jenjangnya. Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali
peserta didik agar mampu bersikap teliti dan cermat dalam melaksanakan pekerjaan persiapan sebagai Pertukangan kayu konstruksi, melaksanakan
pekerjaan mengolah menjadi kayu konstruksi, melakukan perakitan, pengujian produk dan melaksanakan pekerjaan
finishing.
1. Nama Program
Kursus dan Pelatihan pertukangan kayu konstruksi jenjang II KKNI.
2. Tujuan a. Umum
Secara umum program kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi jenjang II KKNI ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kemampuan dalam menguasai pekerjaan pertukangan kayu konstruksi yang meliputi: pelaksanaan pekerjaan persiapan,
pekerjaan pengolah kayu pabrikasi, pekerjaan merakit, pekerjaan pengujian kekokohan kekuatan konstruksi, pekerjaan
finishing, serta memiliki sikap kerja yang bertanggungjawab terhadap penggunaan
peralatan equipments yang memperhatikan aspek Keamanan dan
Keselamatan Kerja Lingkungan K3L dan berkomunikasi di tempat kerja.
b. Khusus
Secara khusus program kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu
membuat bekisting dan perancah, rangka atap, kudakuda, plafon, dinding dan lantai, kosen, daun pintu dan jendela, serta tangga, sesuai
dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI.
3. Manfaat
Program kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi ini bermanfaat bagi.
a.
Peserta didik kursus dan pelatihan: memiliki kemampuan kerja dan kepercayaan diri yang dilandasi atas penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam pekerjaan pertukangan kayu
konstruksi baik yang bersifat sederhana hingga yang bersifat kompleks, sebagai bekal bekerja atau berwirausaha.
b.
Lembaga pengguna stakeholder bidang pertukangan kayu konstruksi: dapat merekrut calon pertukangan kayu konstruksi yang sesuai dengan
kualifikasi dan siap beradaptasi dengan pekerjaannya.
c.
Lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi; dapat menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang
terstandar dan sesuai kebutuhan pengguna.
4. Kualifikasi Peserta
Program kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi jenjang II KKNI ini mensyaratkan bahwa kualifikasi calon peserta memiliki
pendidikan minimal lulusan SDsederajat dengan usia minimal 18 tahun atau yang bersedia dilatih sebagai pertukangan kayu konstruksi yang
memiliki latar belakang pernah bekerja sebagai pertukangan kayu konstruksi.
5. Durasi Kursus dan Pelatihan
Waktu kursus dan pelatihan yang diperlukan peserta untuk
mengikuti
pertukangan kayu konstruksi adalah 380 jam pelajaran dengan proporsi waktu 30 teori dan 70 praktik.
6. Metode Kursus dan Pelatihan
Untuk menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan Pertukangan kayu yang sesuai dengan standar dan kebutuhan industri, maka kegiatan
proses pembelajaran dalam kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi akan digunakan metode ceramah dengan modifikasi ilustrasi
pekerjaan untuk transfer of knowledge, metode demonstrasi, simulasi dan
praktik kerja untuk penguasaan skill and attittude, serta metode asesmen
untuk pengukuran penguasaan kompetensi. Peserta kursus dan pelatihan dipersyaratkan untuk menyelesaikan semua tahapan kursus dan
pelatihan yang sudah diprogramkan.
7. Uji Kompetensi
Kursus dan pelatihan pertukangan kayu konstruksi ini akan menerbitkan 2 dua jenis sertifikat tanda bukti alat ukur keberhasilan capaian
program kursus dan pelatihan, yaitu Sertifikat Tanda Bukti Telah Mengikuti Pelatihan, yang disebut dengan STTPL, dan sertifikat
kompetensi setelah melalui uji kompetensi. Kedua uji tersebut dilaksanakan diakhir program pelatihan.
Pelaksanaan uji yang dilaksanakan untuk mengukur keberhasilan dalam penyerapan hasil
transfer of knowledge, selama proses kursus dan pelatihan yang dilakukan oleh instruktur, alat ukur ini digunakan untuk
mengetahui tingkat ketercapaian penguasaan pengetahuan yang diberikan oleh instruktur.
Uji kompetensi ini dilakukan untuk mengukur penguasaan dimensi kompetensi yang meliputi penguasaan pengetahuan kerja pertukangan
kayu konstruksi, dengan metode uji tulis maupun lisan, serta mengukur penguasaan kemampuan motorik
skill dengan jenis uji praktik real practice, dalam proses kerja kayu konstruksi.
Pelaksanaan uji kompetensi dilaksanakan di tempat uji kompetensi TUK, uji kompetensi terdiri dari dua jenis tes, yaitu tes teori dan praktik. Tes
teori bertujuan untuk mengukur penguasaan pengetahuan teori, sikap, dan keterampilan peserta kursus dan pelatihan.
Kelulusan peserta kursus dan pelatihan didasarkan kepada uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi LSK
bidang konstruksi yang independen dan diakui oleh pemerintah atau lembaga kursus dan pelatihan yang terakreditasi.
8. Sertifikasi kelulusan
Sertifikat kelulusan tanda bukti telah mengikuti kursus dan pelatihan STTPL diberikan kepada peserta kursus dan pelatihan pertukangan kayu
konstruksi yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan seluruh ketentuan dalam penyelenggaraan kursus dan pelatihan, yang
dilakukan Lembaga Kursus dan Pelatihan Kompetensi LPK.
Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta kursus dan pelatihan setelah direkomendasikan kompeten oleh asesor kompetensi melalui
asesmen dalam uji kompetensi oleh Satuan Pendidikan yang Terakreditasi danatau Lembaga Sertifikasi Kompetensi LSK bidang Pertukangan Kayu
Kontruksi.
Peserta yang dinyatakan lulus Uji Kompetensi akan mendapatkan satu lembar Sertifikat Kompetensi. Blanko Sertifikat Kompetensi diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengisian blanko Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Satuan Pendidikan yang
Terakreditasi danatau Lembaga Sertifikasi Kompetensi LSK bidang Pertukangan Kayu Kontruksi. Sertifikat yang diperoleh dari program ini
adalah Sertifikat pertukangan kayu konstruksi Jenjang II KKNI.
D. Ruang Lingkup Penyusunan SKL