Djoko Marihandono Marihandono Subjek d

118

WACANA VOL. 9 NO. 1, APRIL 2007 (118—131)

Tinjauan Buku

Subjek dan Objek dalam Peristiwa
Sejarah
Bernard Dorléans. Orang Indonesia & Orang
Prancis. Dari Abad XVI sampai dengan Abad XX
(Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2006).
644 halaman.

Makna Periodisasi
Karya Bernard Dorléans yang diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia Orang Indonesia & Orang
Prancis (KPG: 2006) terdiri atas lima puluh artikel.
Maksud penulis buku ini adalah memberikan gambaran dalam rentang waktu
abad XVI sampai XX tentang interaksi orang Indonesia dengan orang Prancis
dalam konteks historis. Rentang waktu empat abad yang dicakup dalam
penulisan ini memang merupakan periode yang cukup panjang. Oleh karena

itu, materi yang dimuat dalam lima puluh artikel merupakan tulisan yang
menarik untuk mengisi panjangnya rentang waktu tersebut.
Akan tetapi, banyaknya artikel ini sekaligus juga menunjukkan kelemahan
dari penyusunnya. Rentang waktu empat abad bagi sejarah suatu bangsa
merupakan jangka waktu yang sangat panjang, khususnya bagi historiograi
bangsa itu. Dari kurun waktu ini perlu dibuat suatu periodisasi yang menjadi
pemisah antara suatu kurun waktu tertentu dan kurun waktu lainnya. Dari
periodisasi ini tampak pola dan motivasi perkembangan bangsa itu baik
sebagai suatu agen perubahan maupun strukturnya. Bernard Dorléans tidak
membuat periodisasi itu, padahal karyanya mencakup dua bangsa dengan
perkembangan historis yang sangat berbeda meskipun ada beberapa titik
temu yang sama. Sebaliknya tiap-tiap tulisan yang terdapat dalam karya ini
tampak terlepas-lepas. Sebagai akibatnya, masing-masing dapat menimbulkan
kesan adanya periodisasi tersendiri mengingat tidak ada kesinambungan
kronologis yang cukup jelas antara satu tulisan dan yang lain.

08-TINJAUAN BUKU.indd 118

4/6/2010 10:13:03 AM


TINJAUAN BUKU

119

Kelemahan Sejarawan
Dalam hal materi penulisan, Dorléans lebih banyak terjebak pada anakronisme.
Hal ini tampak di antaranya pada beberapa penempatan peristiwa dalam
kurun waktu yang tidak tepat atau cenderung memutar laju peristiwa dengan
sorotan yang diambil dari kurun waktu yang berbeda. Tulisannya mengenai
kekuasaan Raja Louis Napoléon di Belanda (305—320) merupakan salah
satu contohnya. Tidak ada uraian kronologis yang dapat mengarahkan laju
peristiwa tertentu. Akibatnya terdapat kerancuan antara metode penulisan
historis dan sosiologis politis tanpa menggunakan batasan yang jelas.
Kelemahan lain yang tampak dari karya ini adalah kesesuaian antara judul
karya dan materi yang dikandung. Beberapa bab dalam kumpulan tulisan ini
menyoroti peran dan fungsi seorang central igure dalam struktur interaksi
antarkomunitas atau berada dalam konteks strukturalnya. Namun, di sisi lain
terdapat tulisan yang memfokuskan perhatian pada tema komunitas (seperti
bab 1, 3, 40, dan 46), pada kajian kewilayahan (bab 11, 16, 23, 34, dan 37), atau
pada tema lain (bab 33, 49, dan 50). Tidak ada pembagian yang jelas, lebihlebih keterkaitan antara satu bab dan bab lainnya meskipun penulis berusaha

menyusunnya berdasarkan urutan zaman.
Dalam penyusunan karya ini, penulis juga menunjukkan kelemahannya
sebagai seorang penulis karya ilmiah. Tulisan-tulisan yang dimuat dalam
buku ini tidak memuat rujukan dari sumber informasi tersebut diambil. Hal
ini merupakan suatu kesalahan besar bagi seorang ilmuwan terutama ketika
ia menyajikan suatu karya yang harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Kesalahan serupa juga dilakukan oleh penulisnya dengan tidak memberikan
keterangan referensi pada hampir semua gambar atau foto yang dimuat dalam
buku ini. Hal ini mempersulit pembaca untuk menguji kembali validitas dan
orisinalitas foto-foto, gambar atau informasi yang digunakan dalam buku
tersebut. Bahkan beberapa foto atau gambar yang dicantumkan kadangkadang juga tidak menunjukkan relevansi secara utuh dengan tulisan yang
disampaikan.
Dalam membaca karya ini, seyogianya kewaspadaan dan kecermatan
digunakan. Banyak kalimat yang dimuat merupakan hasil penerjemahan
atau pengalihan dari beberapa tulisan dalam majalah Archipel yang telah
diterbitkan beberapa saat sebelum karya ini terbit. Kritik sumber dari
sejarawan diperlukan untuk mengkaji kembali kebenaran informasi tersebut,
sehingga akan diketahui apakah penulis memang menghasilkan suatu karya
menurut metode penulisan sejarah ilmiah atau hanya sekedar menjadi
kolektor kumpulan tulisan yang telah dimuat dalam karya lain.


Subjek dan Objek dalam Sejarah
Ketika menggunakan karya ini sebagai sumber referensi, peneliti sejarah
akan memperoleh manfaat mengetahui bagaimana peranan orang Prancis
dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dan bagaimana proses interaksi
yang terjadi antara orang Prancis dan orang Indonesia. Meskipun demikian,
perlu diwaspadai agar tidak terjebak dengan memandang bahwa karya

08-TINJAUAN BUKU.indd 119

4/6/2010 10:13:03 AM

120

WACANA VOL. 9 NO. 1, APRIL 2007

ini merupakan sejarah Indonesia yang ditulis oleh orang Prancis atau dari
perspektif Prancis. Sebaliknya, Bernard Dorléans justru mengikuti jejak
Colenbrander dengan karyanya Koloniaal Gechiedenis, yang bermaksud
melukiskan sejarah kolonial di Hindia Belanda. Hal ini sangat mirip dengan

karya Bernard Dorléans yang cenderung menjadikan orang-orang Prancis
atau kesaksian Prancis sebagai subjek sementara orang-orang Indonesia
sebagai objek; sesuatu yang tidak sesuai dengan nuansa di balik judul buku
ini. Jika ditinjau dari judul bab, sebutan Colenbrander dari Prancis baginya
tidak terlalu salah.
Akhirnya, harus diakui bahwa buku ini dapat digunakan sebagai
pelengkap dalam memperkaya historiograi Indonesia, khususnya yang ditulis
oleh orang Prancis. Kenyataan bahwa jarang suatu karya sejarah Indonesia
ditulis dengan melibatkan peranan orang Prancis dalam peristiwa sejarah
membuat buku ini cukup menarik untuk dibaca oleh sejarawan Indonesia.

Djoko Marihandono
Pengajar Departemen Sejarah,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya-Universitas Indonesia

“Untaian berlian” dari Pura Pakualaman
Sri Ratna Saktimulya. Katalog Naskah-Naskah
Perpustakaan Pura Pakualaman (Yayasan Obor
Indonesia dan The Toyota Foundation, Jakarta:
2005). xx + 314 halaman.


Pura Pakulaman yang didirikan oleh Pangeran
Natakusuma seperti juga keraton pada umumnya
memiliki daya magnet yang mengundang
perhatian banyak para peneliti dan pemerhati
budaya. Sebagai pusat kebudayaan masa
lampau, magnet terpancar dari nuansa misteri yang menyelubunginya, baik
karena bentuk bangunannya yang anggun dan artistik maupun nilai-nilai
tradisi yang terdapat di dalamnya. Nuansa misteri inilah yang membuat
kebanyakan orang ingin tahu apa yang terdapat di balik tembok pelindung
Pura Pakualaman.
Meski hanya sebagai kadipaten, Pura Pakualaman tak kalah menarik
dari keraton lain yang ada di Indonesia. Salah satu daya tariknya adalah di

08-TINJAUAN BUKU.indd 120

4/6/2010 10:13:04 AM

Dokumen yang terkait

Anal isi s K or e sp on d e n si S e d e r h an a d an B e r gan d a P ad a B e n c an a Ala m K li m at ologi s d i P u lau Jaw a

0 27 14

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

An An al ys i s on M aj or P ol i t i c al E ve n t s An d I t s I m p ac t s T ow ar d T h e Ch ar ac t e r s of A m i r , H as s an , an d As s e f i n K h al e d H os s e i n i ' s Th e K i t e R u n n e r

0 6 11

I M P L E M E N T A S I P R O G R A M P E N Y A L U R A N B E R A S U N T U K K E L U A R G A M I S K I N ( R A S K I N ) D A L A M U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E S E J A H T E R A A N M A S Y A R A K A T M I S K I N ( S t u d i D e s k r i p t i f

0 15 18

JAR AK AT AP P UL P A T E RHAD AP T E P I I N S I S AL GI GI I NSI S I VU S S E NT RA L P E RM AN E N RA HAN G AT AS P AD A S UB RA S DE UT ROM E L AY U ( T in j au an L ab or at o r is d an Radi ol ogis )

0 35 16

Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Wilayah Industri TPT Kabupaten Bandung (Studi Kasus : Kecamatan Dayeuh Kolot, Kecamatan Majalaya, Kecamatan Katapang, Kecamatan Pameungpeuk, d

0 5 6

Sistem Informasi Pemesanan Tiket Perjalanan berbasis web d Biro Perjalanan berbasis web di biro Perjalanan Alam's Tours & Travel

2 53 84

1 Silabus Prakarya Kerajinan SMP Kls 8 d

2 70 15

Il corpus normativo templare. Edizione d

0 10 4

Critical Review Jurnal Analisis Lokasi d 001

12 77 15