SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FURNITURE
Pasal 1 Pekerjaan Custom Made Furniture
1. PERSYARATAN UMUM 1.1. Batasan
= ?A B CD E F G
H ID JDK =G G
LD G?G D E F GM
N GO G M
B D E GP G
L G
M K =Q= GB G
A L A
R D
R N A
G L
S A
Q L
T R R G
K D
U AE
=L A E D M
Q D
BD E L =
J G ?
K =QBD Q=GQ= G
KG L D
E LD E G K GP
G R ? GR NGE
K D
QG = V
2. PRODUK 2.1. Bahan atau Material
W V X
V X V
Y D = Q
H Y
D = Q N
G OG GL
G A
R GLD E =G P J G
? K =?
A G G K GP GR
BD R
NA G L G
U AE
=L A E D
G KG PG O Q
D N G? G=
ND E =AL
H G
V ZGO G
A L G R G X
H I
P J [
T T K
\ D D D
E KG
G JA
BGKGL N
V ZGO G
A L G R G W
H I
P J [
T T K
K G ] _
A L A
U = = Q
O = ?
KD ? G `
I SV
ZGO G B
D ? = GL
KG B
D E D G L
K V
ZGO G U
= = Q O=
? X
H ] D
P G R =
S D
V ZGO G
U =
=QO = ?
W H
` = ?O IE
D QQ
AE D G
R = G L D
a` I
b UV
ZGO G U
= =QO
= ? c
H ID
P GB = Q
G = GL G
A A
P= L
aAB O T
P Q L
D E J b ?
V ZGO G
B D
P D
? G B
G L GA
OG E K[ G
E D O
V G
N GO G G
L GA R GL
DE = GP PG =
Q D
B DE L
= J G
? L D E
S G
L A R KG
PG R ?G R
NGE E G
S G ? G
G L
G A
KD QG=
M Q
D B
D E L
=H G
S G
ND = ?
L D
N GP R =
=R GP
8 mm, dan stainless steel baik pelat maupun profil.
2.1.2.Persyaratan : Pemilihan jenis bahan atau material dan sumbernya harus sesuai dengan spesifikasi.
2.1.3.Pengajuan Alternatif: Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis bahan atau material atau sumber yang telah dispesikasikan, pengajuan
alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat persetujuan Pemberi TugasOwner.
3. SYARAT PELAKSANAAN 3.1. Plywood Veneer dan Kayu Padat
3.1.1.Persyaratan: Jenis plywood veneer yang dipakai adalah plywood nyatoh dan plywood mega sungkai atau sesuai yang tercantum dalam gambar desain.
3.1.2.Kayu padat atau solid yang dipakai adalah sama atau sejenis dengan plywood veneer yang dipakai dalam satu barang atau item tersebut.
3.1.3.Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar desain adalah ukuran jadi artinya ukuran kayu sesudah diserut dan diproses atau diberi finishing.
d ef eg e hi j kl
kmn o
h kpq rk
n qs t
i u ku q m l n
vsi s wi n
w i x w
q s q
l kpk
t i
t lqx pk m
y i jkl
k m n
pkx z { qyql |
w in q w kt k
} m uk
j mz q
x kykx
qx w
qy ~
ix m
s q
n x m w
q n i
si }k z
km }
i n myqw o
d ef e e h qku mw ks
k w k q
q
w q
hk p q
o hk pq
pkx z j
mz q
x kykx r k
n q s
t i
t m u
mym yq k
u m
w ks
kw k q t qwq
pkx z si sq km
sw k
xj k n
pk x
z k
j k
j k
x si s qk m
jix z k x
w q
~ qkx lix
zzq x k
k xx pk e
d ef e
6. Kelembaban Kayu: Persyaratan kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat NI-5 PPKI tahun 1961. Untuk pekerjaan ini, kelembaban
kayu yang diijinkan, baik kayu padat maupun kayu lapis tidak boleh melebihi 12 WMC. Khusus untuk Kayu Kamper atau Kayu Kapur tidak diperkenankan
melebihi 10 WMC. 3.1.7.Pola Serat Kayu: Harus diperhatikan pola serat kayu pada pekerjaan kayu
dekoratif, baik yang bersifat veneer matching , cross veneer inlay , ataupun banding , harus sesuai dengan desain dan pola yang tertera pada gambar
desain, serta sesuai dengan contoh warna pada mterial color board. Pengerjaan harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga menghasilkan permukaan
dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan menghasilkan daerah-daerah pertemuan yang rapi.
3.1.8.Metode: Semua pekerjaan kayu di tempat pengerjaan harus sebaik mungkin, dalam ruang yang kering, sirkulasi udara baik dan dijaga agar tidak terkena
cuaca atau udara langsung. Pencegahan kerusakan oleh benturan amat mutlak, baik sebelum maupun sesudah terpasang.
3.2. Alat Pengikat dan Bahan Perekat Meja
3.2.1.Alat Pengikat: Sediakan alat-alat pengikat kayu yang diperlukan seperti angkur, paku, sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui. Penggunaan pengikat ini harus
tampak rapi, tidak menimbulkan keretakan dan harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu harus dibor agar permukaannya
tidak retak. 3.2.2.Metode: Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang
terbuat dari logam atau iron mongery pada kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan ketepatan yang setinggi-tingginya.
3.2.3.Bahan Perekat: Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture
agar kuat dan kokoh, permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda terutama bila dispesikasikan bahwa permukaan kayu
diberi clear atau transparent finish .
3.3. Bahan Finishing 1 Melamic
3.3.1.Persyaratan : Finishing melamic yang dipakai adalah warna yang sesuai dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana dengan syarat
intensitas warna sama antara masing-masing bagian bidang permukaan kayu atau plywood. Contoh warna melamic, harus diajukan terlebih dulu oleh
kontraktor, untuk disetujui Pemberi Tugas Owner.
¡
¢
£
¤
¢
¥
¦
§ ¥
¦
¢
¨©
¨
ª
¤
¥ ¦
¥ ¦
¡
¤
«
¨ ¬
¤
ª¨ ¤¤ ®
ª ¯
¤
¨ª ¯
¥
«
¨
¬ ¤
ª
¨ ¤ ¤ ®
ª ¯
¤
¨ ª ¯
¥ ¦
¥ ¬
¨©
¨
ª¨ ¤ ¤
® ª
¯ ¤
¨ ª
¯
3.4. Bahan Finishing 2 HPL
£
° ¤
±
¤
±
¤
¡
¯ ©
®
¡
¢
¤
£
¯
±
¤
§
²
³
¢
±
¤
¢
¢
§
²
£
± ¤
£
£
¤
±
¤
3.5. Bahan Finishing 3 Pelapis atau Upholstery
´ ° ¤
¯
µ
¬
¶
¢
·
¶
³ ¸
·
´ ¯
±
´
ª
«
3.6. Bahan Pelengkap atau Hardware
6.1.Glides untuk kaki meja atau kursi atau sofa atau credenza: Berbahan plastik atau karet keras harus berasal dari sumber yang disetujui Perencana atau KP
dan dianggap memenuhi persyaratan penggunaan setelahpihak Pelaksana mengajukan contohnya.
¹ º
6.2.Tacon: Bila digunakan plastik dalam bentuk Tacon ex Jerman atau setara untuk bahan penutup permukaan bagianbawah meja, lemari simpan dan lain-lain,
dipersyaratkan dengan kualitas yang baik dan warna merata. 3.6.3.Hardware: Pemasangan rel laci, engsel, handel dan kuncu dll, harus kuat dan
tepat, sehingga mudahdigunakan dan mudah dibuka-tutup. 3.6.4.Elemen Lepasan: Pemasangan elemen lepasan harus tepat dan sesuai dengan
ukuran yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam ukuran yang berakibat pada kerapihan bentuk dan desain harus dihindari. Bila hal itu terjadi, Pelaksana
harus mengganti sebagian atau seluruh bagian yang tidak sesuai.
3.7. Mock Up
3.7.1.Penyerahan: Bila jenis furniture yang dibuat berjumlah 10 sepuluh unit atau lebih, maka dalam pelaksanaannya diwajibkan untuk membuat 1 satu contoh
atau mock up. 3.7.2.Penilaian: Mock up tersebut dinilai dan diuji oleh Perencana dan Konsultan
Pengawas atau MK. Hasil penilaian mengikat di dalam proses pengerjaan selanjutnya.
3.7.3.Revisi: Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut pekerjaan konstruksi, metode pelaksanaan atau ukuran-ukuran masih dapat dilakukan oleh
Pelaksana, dengan mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari Pemberi Tugas Owner.
3.8. Penyesuaian dan Pembersihan
3.8.1.Penyesuaian: Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan penyesuaian atau penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture yang
sudah dibuat. 3.8.2.Pembersihan: Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan
barang, Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun kotoran bekas tangan pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang
baik dan sempurna.
4. SYARAT PEMELIHARAAN
4.1. Perbaikan: Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda.
4.2. Pengamanan : Harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain yang mungkin dapat menyebabkan rusaknya furniture.
4.3. Pelaksana bertanggungjawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh furniture, sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas.
4.4. Finishing Ulang : Adanya perbedaan suhu di bengkel dan di proyek atau site akan mempengaruhi kadar kelembaban dan finishing dari furniture. Apabila setelah
ditempatkan di site diperlukan finishing kembali, maka biaya yang timbul ditanggung oleh Pelaksana.
Pasal 2 Pekerjaan Work Station
1. PERSYARATAN UMUM 1.1. Batasan