Persamaan Matematika untuk Menghitung Luasan Efektif dan Tidak Efektif Jaring Insang Permukaan

I

PERSAMAAN MATEMATIKA
UNTUK MENGHITUNG LUASAN EFEKTIF DAN TIDAK
EFEKTIF JARING INSANG PERMUKAAN

FADILLAH

SKRIPSI

PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PEKIKANAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN EMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

PERSAMAAN MATEMATIKA
UNTUK MENGHITUNG LUASAN EFEKTIF DAN TIDAK
EFEKTIF JARING INSANG PERMUKAAN

Oleh:

FADILLAH
C05400040

SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERlKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

Judul skripsi

: Persmaan Mate:natika untuk Menghitung Luasan Efektif dan

Tidak Efektif Jaring Insang Permukaan
Nama


: Fadillah

NRP

: C05400040

Program studi

: Pelnanfaatan Suinberdaya Perikanan

Disetujui:
1. Pembilnbing

Dr. Ir. Gondo Puspito, M. Sc.

2. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

L.~
Dr. Ir. Gondo Pusoito, M. Sc.

Ketua Program Studi PSP

Tanggal lulus : 20 April 2004

FADILLAH. C05400040. Persamaan Matematika untuk Menghitung Luasan
Efektif dan Tidak Efektif' Jaring lnsang Permukaan. Dibimbing oleh GONDO
PUSPITO.

Jaring insang (gillnet) merupakan alat tangkap yang memiliki bentuk sederhana,
yaitu berbentuk empat persegi panjang. Jumlah mata ke arah horizontal lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah mata ke arah vertikal. Beberapa jenis jaring insang
menggunakan tali ris pada seluruh sisinya, lainnya hanya pada sisi atas dan samping
atau hanya pada bagian atasnya seperti yang digunakan nelayan Palabuhanratu. Agar
jaring insang dapat terentang sempurna, pada bagian atas jaring dilekatkan
pelampung dan sisi bawah diberi pemberat.
Pada dasamya sistem ruang yang ditempati jaring insang bersifat fleksibel.
Bagian-bagian alat tangkap, seperti tali dan pemberat, terkena aksi dari berbagai
gaya. Adanya gaya-gaya yang bekeja pada jaring menyebabkan bentuk dan luasan
bidang jaring berubah. Kemampuan jaring dalam merubah bentuk dan luasan dapat
dipakai untuk merancang, mendesain dan mengoperasikan jaring penangkap ikan.

Pada akhimya ha1 ini akan meningkatkan efisiensi penangkapan dan mengurangi
biaya pembuatan alat.
Peroleban hasil tangkapan pada jaring insang di antaranya dipengaruhi oleh
tampilan alat di dalarn air. Tampilan alat tangkap ini di antaranya ditentukan oleh
rasio penggantungan (hanging ratio) dan pemberat. Kombinasi antara keduanya akan
merubah dimensi dan luasan bidang jaring.
Penelitian ini menggunakan 3 lembar model jaring insang permukaan masinginasing berukuran 116 x 13 (mata), 116 x 26 (mata), dan 116 x 39 (mata). Pada setiap
ukuran jaring diberi perlakuan nilai rasio penggantungan primer (El) sebesar 40, 50,

60, dan 70%. Setelab itu diberi perlakuan pemberat dengan berat 25; 50; 75; 100;
125; 150; 175 dan 200 g (untuk posisi pemberat dipasang pada kedua ujung jaring)
dan berat 62,5; 125; dan 187,5 g (untuk posisi pemberat dipasang menyebar pada
bagian bawah jaring). Model jaring insang yang diamati tidak menggunakan tali ris
samping dan bawah. Penulis ingin melihat bagaimana pengaruhnya oaring insang
tanpa tali ris samping dan bawah) terhadap dimensi (tinggi (h), panjangjaring bagian

atas (P,), dan bagian bawah (Pb)) dan luasan bidang jaring (luas efektif (A,), dan tidak
efektif (A,).
Rasio penggantungan primer (El) berpengaruh terhadap dimensi jaring, yaitu I-',
(panjang jaring bagan atas),


P b

(panjang jaring bagian bawah), tinggi (h), dan

luasan jaring, yaitu luas jaring efektif (A,), dan tidak

efektif (A,e). Adapun

hubungan antara rasio penggantungan primer (El) dengan Po,P b , A,, dan A , adalah
berbanding l m s . Ini ditunjukkan oleh persamaan regresi linear dengan kemiringan
positif. Sementara hubungan antara rasio penggantungan primer (El) dengan tinggi

(h)adalah berbanding terbalik, ini ditunjukkan oleh persamaan regresi linear dengan
kemiringan negatif.
Kombinasi rasio penggantungan primer (El) dengan pemberat yang dipasang pada
kedua ujung jaring berpengamh terhadap dimensi jaring, namun tidak berpengamh
terhadap Po(panjangjaring bagian atas). Selain itu, juga berpengaruh terhadap luasan
bidang jaring. Hubungan antara rasio penggantungan (El) dengan pemberat (w)
terhadap P b dan A, adalah berbanding terbalik. Ini ditunjukkan oleh persamaan regresi

linear dengan kemiringan negatif Adapun untuk h adalah berbanding lurus. Ini
ditunjukkan oleh persamaan regresi linear dengan kemiringan positif. Hubungan
kombinasi antara keduanya (rasio penggantungan primer (El) dan pemberat (w)) juga
inemiliki pengamh yang sama ketika jaring diberi perlakuan pemberat yang dipasang
menyebar dengan jarak tertentu pada bagian bawah jaring.
Persamaan matematika yang diperoleh untuk menghitung luasan efektif (A,) dan
tidak efektif (A,) jaring adalah berdasarkan perhitungan, yaitu hasil substitusi dari
persamaan-persamaan dari nilai luasan pengamatan. Persamaan-persamaan tersebut
dapat diaplikasikan. Dikatakan dapat diaplikasikan, karena dari hasil pembuktian
temyata nilai luasan perhitungan yang dihasilkan relatif sama dengan nilai luasan
pengamatan dan memiliki nilai koefisien determinasi yang cukup mewakili nilai
pengamatan, yaitu dengan nilai sebesar 0,7586 - 1.

KATA PENGANTAR
Skripsi ini berisi banyak persalnaan mateinatika yang dapat digunakan untuk
rnenghitung luasan efektif dan tidak efektif jaring insang permukaan. Perlakuan pada
3 letnbar jaring insang pennukaan. Seluruh penelitian ini dilakukan di laboratoriuin
Alat Penangkapan Ikan (TAP), Departemen Peinanfaatan Sumberdaya Perikanan,
Fakultas Perikanan dan Ilinu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
pendahuluan dilakukan antara 8 Februari - 30 Mei 2003, sedangkan penelitian

sesungguhnya antara 2 Juni - 29 Desernber 2003.
Pada kesempatan ini penulis lnengucapkan terimakasih kepada I). Kedua orangtua
yang telah memberikan dukungannya, baik secara material maupun moral. 2). Dr. Ir.
Gondo Puspito, M. Sc. sebagai pembimbing utaina atas arahan clan hitnbingannya.
Ucapan teriinakasih juga disampaikan kepada seinua pihak yang telah inelnbantu
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis inenyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempuma. Oleh karenanya saran dan
kritik yang meinbangun dari pelnbaca sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan tulisan ini. Semoga skripsi ini bennanfaat bagi sernua pihak yang
membacanya.

Bogor, April 2004

Penulis

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 8 Februari 1981
dari pasangan (Alm) Hasan Sadeli dan Sofiya. Penulis
merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Pendidikan penulis dimulai pada tahun 1988 di Sekolah

Dasar Negeri 02 Nanggewer dan lulus pada tahun 1994.
an pendidikan di Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Cibinong
dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMU
Negeri 2 Bogor dan lulus pada tahun 2000. Pendidikan penulis dilanjutkan ke
Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada Program Studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama kuliah penulis pemah menjadi Asisten Mata Kuliah Bahan dan Alat
Penangkapan Ikan, Kepala Biro Bimbingan Anak Dhuafa dan Jalanan Masyarakat
PASIR, Anggota harian Biro Pengembangan Sumberdaya Manusia Forum Keluarga
Muslim Perikanan (FKM-C). Penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi
dengan judul "Persamaan matematika untuk menghitung luasan efektif dan tidak
efektif jaring insang permukaan".

DAFTAR IS1

Halaman

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
. . . . . . . . . . . . . . . . . .DAFTAR

. . . . . . . . . . . .TABEL
..........

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

i
...

viii
ix

1. PENDAHULUAN

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaring Insang (Gillnet) ...........................................................................
2.2. Klasifikasi .............................................................................................
2.3. Rancang Bangun .................................................................................

4

4
5

2.3.1. Konstruksi jaring insang (gillnet) ..............................................
. . .
2.3.2. Persyaratanjarlng insang ..........................................................
2.3.3. Rasio penggantungan .............................................................

5
8
8

3. METODOLOGI

3.1.
3.2.
3.3.
3.4.

Tempat dan Waktu Penelitian ......

11
Bahan dan Peralatan ...............................................................................11
Metode.................................................................................................... 11
Analisis Dat
16

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Rasio Penggatungan Primer (El)terhadap Luasan Jaring ... 19
4.2. Pengaruh Kombinasi Rasio Penggantungan Primer (El) dan
Pemberat terhadap Luasan Jaring........................................................... 25
4.3. Pengaruh Kombinasi Rasio Penggantungan Primer (El) dan
Pemberat yang Dipasang pada Kedua Ujung Jaring terhadap Luasan
Jaring .....................................................................................................
27
4.4. Pengaruh Kombinasi Rasio Penggantungan Primer (El) dan
Pemberat yang Dipasang Menyebar dengan Jarak Tertentu Terhadap
Luasan Jaring .................................... .. .................................................35
4.5. Persamaan untuk Menghitung Luasan Efektif (A,) dan Tidak Efektif
(A,e)Jaring Insang Permukaan ............................................................... 44

4.5.1. Persainaan untuk menghitung luasan efektif (A,) .......................44
4.5.2. Persamaan untuk menghitung luasan tidak efelctif (A, ) .......... 58

.

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 72
5.2. Saran
73
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74
LAMPIRAN ........................................................................................................ 76

DAFTAR GAMBAR

2. Posisi jaring ketika dilakukan pengamatan ...............................................

13

3. Bidang jaring yang dilakukan pengukuran (tanpa pemberat) ........................

13

4. Bidang jaring yang dilakukan pengukuran (posisi pemberat pada kedua
. .
ujung janng) ...................................................................................................

14

5. Bidang jaring yang dilakukan pengukuran (posisi pemberat menyebar pada
. .
bagian bawah janng) .......................................................................................

14

6. Bentuk jaring ketika digantungkan ................................................................ 19
7. Hubungan antara rasio penggantungan primer (El) dengan panjang jaring
bagian atas (P,) dan bagian bawah (Ph) pada jaring a, b, dan c (tanpa
pemberat) ........................................................................................................

21

8. Hubungan antara rasio penggantungan primer (El) dengan tinggi (12) jaring
pada setiap ukuran jaring (tanpa pemberat) ...............................................

22

9. Pola bidang yang terbentuk pada jaring ketika digantungkan ......................

23

10. Hubungan antara rasio penggantungan primer (El) dengan luas efektif (A,)
dan tidak efektif (A,e) pada jaring a, b, dan c (tanpa pemberat) .....................

24

11. Posisi pemberat pada kedua ujung jaring ketika jaring digantungkan ...........

26

12. Posisi pemberat menyebar dengan jarak tertentu pada bagian bawah jaring
. . .
ket~ka
jarlng digantungkan .............................................................................

26

13. Hubungan antara pemberat (w) yang dipasang pada kedua ujung jaring
dengan panjang jaring bagian bawah (Pb) pada nilai rasio penggantungan
primer (El) 40% .............................................................................................

28

14. Hubungan antara pemberat (w) yang dipasang pada kedua ujung jaring
dengan panjang jaring bagian bawah (Pb) pada nilai rasio penggantungan
primer (El) 50% .............................................................................................

28

15. Hubungan antara pemberat (w) yang dipasang pada kedua ujung jaring
dengan panjang jaring bagian bawah (Pb) pada nilai rasio penggantungan
primer (El) 60% .............................................................................................

29

16. Hubungan antara pemberat (w) yang dipasang pada kedua ujung jaring
dengan panjang jaring bagian bawah (Ph) pada nilai rasio penggantungan
primer (El) 70% .............................................................................................

29

17. Bentuk bidang tidak efektif akibat pemasangan pemberat pada ujung
. .
janng ..............................................................................................................

30