KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEK TIF

NAMA : IMAM MAHMUD
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
NIM
: D1C115061
DOSEN : DANA ASWADI M.pd
MATKUL : BAHASA INDONESIA
KALIMAT TIDAK
EFEKTIF




Ada beberapa
prakondisi
dimana
program bela
negara
menjadi
penting dan
mendesak
dilakukan.

Pertama
negara
tersebut
berstatus
sebagai
vulnerable
country.
Yaitu negara
yang selalu
merasa
dalam
ancaman
negara lain.
Israel
misalnya,
sejak berdiri
selalu
menganggap
dirinya
sebagai

vulnerable
country,
merasa akan
dan mudah
diserang oleh
negaranegara
tetangga
seperti mesir,
syria,
lebanon,
turki,
termasuk
dari bangsa
palestina
yang
didudukinya.
Sekiranya
tidak
diprovokasi,


KALIMAT EFEKTIF





Ada beberapa
pelaksanan
dimana
program bela
negara menjadi
penting dan
mendesak
dilakukan.
Pertama
negara
tersebut
berstatus
sebagai
vulnerable

country. Yaitu
negara yang
selalu merasa
dalam
ancaman
negara lain.
Israel
misalnya, sejak
berdiri selalu
menganggap
dirinya sebagai
vulnerable
country,
merasa akan
dan mudah
diserang oleh
negara-negara
tetangga
seperti mesir,
syria, lebanon,

turki, termasuk
dari bangsa
palestina yang
didudukinya.

Sekiranya tidak
terpengaruh,
tentu sudah
lama kedua
bangsa korea
itu bersatu,
sebagaimana
jerman timur
dan jerman
barat yang

ALASAN




Kalimat prakondisi
adalah kalimat
yang susah
dimengeri oleh
pendengar/pembac
a sesuai dengan
tujuan dan maksud
pembicara/penulis
nya. Kalimat yang
tepat adalah
pelaksanaa.



Kalimat
diprovokasi,
berlebihan, dan
hengkang adalah
kalimat yang sulit
untuk dipahami

pembaca/pendeng
ar, jadi kalimat
yang cocok dan
mudah dipahami
pembaca/pendeng
ar adalah
terpengaruh,
masalah, dan
mundur.



Kalimat
diinvasiataudiinter
vensisangat sulit
untuk dipahami
pembaca/pendeng

tentu sudah
lama kedua

bangsa korea
itu bersatu,
sebagaimana
jerman timur
dan jerman
barat yang
sudah
mampu
bersatu.
Tidak
berlebihan
jika para
pemimpin
korea
menyatakan
kesiapan dan
tekadnya
untuk
bersatu,
asalkan

kekuatan
asing
hengkang
dari negeri
mereka.


Kedua, bela
negara
dengan
latihan
semimeliter
diperlukan
ketika
suatunegara
dalam
suasana atau
menghadapi
perang,
ketika ia

diinvasi atau
diitervensi
oleh negara
lain, dekat
maupun jauh.
Dalam
kondisi
demikian,
maka yang
diturunkan ke
medan
perang atau
menjaga

sudah mampu
bersatu. Tidak
masalah jika
para pemimpin
korea
menyatakan

kesiapan dan
tekadnya
untuk bersatu,
asalkan
kekuatan asing
mundur dari
negeri mereka.



Kedua, bela
negara dengan
latihan
semimeliter
diperlukan
ketika suatu
negara dalam
suasana atau
menghadapi
perang, ketika
ia diikuti atau
diikutcampuri
oleh negara
lain, dekat
maupun jauh.
Dalam kondisi
demikian,
maka yang
diturunkan ke
medan perang
atau menjaga
perbatasan
adalah tentara
reguler, milisi
dan relawan.
Dua yang
terakhir ini
haruslah
memiliki
ketahanan fisik
dan mental,
serta memiliki
keterampilan
prajuritan yang
dibutuhkan.
Seperti ketika
iran dan irak
terlibat perang

ar karna kalimat
tersebut terlalu
memakai bahasa
politik yang
khusus, jadi agar
kalimat tersebut
mudah dipahami
pembaca/pendeng
ar diganti dengan
diikuti atau
diikutcampuri.



Kalimat perpijakan
tidak terlalu bagus
untuk digabungkan
dengan kalimat
lain dan sulit untuk
dipahami sebagian
pembaca/pendeng
ar oleh karna itu
kalimat tersebut
diganti dengan
berpedoman agar
lebih mudah
dipahami. Kalimat
relevansi dan
signifikasi juga
kurang dipahami
pembaca/pendeng
ar kalimat itu juga
harus diganti
dengan hubungan
dan pentingnya.
Terakhir kalimat
peracunan juga

perbatasan
adalah
tentara
reguler, milisi
dan relawan.
Dua yang
terakhir ini
haruslah
memiliki
ketahanan
fisik dan
mental, serta
memiliki
keterampilan
prajuritan
yang
dibutuhkan.
Seperti
ketika iran
dan irak
terlibat
perang
saudara
(1980-1988),
tak hanya
tentara dan
milisi,
bahkan anakanak dibawah
umur pun
dikerahkan
kemedan
perang.


Perpijakan
pada dua
alasan diatas.
Maka konsep
bela negara
yang di
dalamnya
ada latihan
fisik dan
mental
semimiliter
tidak
memiliki
relevansi dan
signifikansi
yang tinggi
bagi negeri
ini. Indonesia
bukan
vulnerable

saudara (19801988), tak
hanya tentara
dan milisi,
bahkan anakanak dibawah
umur pun
dikerahkan
kemedan
perang.



Berpedoman
pada dua
alasan diatas.
Maka konsep
bela negara
yang di
dalamnya ada
latihan fisik
dan mental
semimiliter
tidak memiliki
hubungan dan
pentingnya
yang tinggi
bagi negeri ini.
Indonesia
bukan
vulnerable
country dan
tidak pula
dalam suasana
dan ancaman
perang, baik
perang nyata,
maupun
tersembunyi.M
emang ada
yang namanya
proxi war, yaitu
perang oleh
negara-negara
lain dengan
memanfaatkan
pihak ketiga
untuk
memecah
belah
indonesia,
melalui adu
domba,

harus diganti
dengan kalimat
merusak.



Kalimat objektif
lebih bagus diganti
dengan kalimat
mengenai keadaan
sebenarnya karna
kalimat tersebut
lebih enak di
dengar atau dibaca
oleh
pembaca/pendeng
ar.

country dan
tidak pula
dalam
suasana dan
ancaman
perang, baik
perang
nyata,
maupun
tersembunyi.
Memang ada
yang
namanya
proxi war,
yaitu perang
oleh negaranegara lain
dengan
memanfaatka
n pihak
ketiga untuk
memecah
belah
indonesia,
melalui adu
domba,
peracunan
pikiran,
konflik SARA,
pemunculan
kasus-kasus
HAM dan
sejenisnya.
Namun
perang
sejenis ini
tidak bisa
diatasi
dengan
konsep bela
negara
semimiliter,
ia lebih
membutuhka
n
kewaspadaan
dan
kesatuan.


Sejarah
kehidupan
dan
perjuangan
bangsa,

merusak
pikiran, konflik
SARA,
pemunculan
kasus-kasus
HAM dan
sejenisnya.
Namun perang
sejenis ini
tidak bisa
diatasi dengan
konsep bela
negara
semimiliter, ia
lebih
membutuhkan
kewaspadaan
dan kesatuan.



Sejarah
kehidupan dan
perjuangan
bangsa,
misalnya sejak
era singasari,
sriwijaya,
majapahit,
demak dan
sejumlah
kesultanan
islam yang
gigih
menentang
penjajahan
portugis,
inggris,
belanda dan
jepang, harus
mereka ketahui
secara benar
dan mengenai
keadaan
sebenarnya,
sehingga ada
rasa bangga
sebagai
bangsa. Begitu
juga dengan
sejarah
pergerakan
nasional yang



Kalimat kran
sangat sulit
dipahami
pembaca/pendeng
ar lebih baik
diganti dengan
kalimat jalur agar
mudah dipahami
semua
pembaca/pendeng
ar.



Kalimat konsisten
lebih bagus diganti
dengan kalimat
tetap (tidak
berubah-ubah)
agar enak dibaca
oleh semua
pembaca/pendeng
ar. Dan kalimat
terayomi juga
harus diganti
dengan kalimat
dapat dilindungi
sehingga
fungsinya sama
untuk mudah
dibaca.



Kalimat ranah
sangat sulit
dipahami
pembaca/pendeng
ar lebih baik
kalimat ranah
diganti dengan
bidang disiplin
agar mudah untuk
dipahami
pembaca/pendeng
ar.

misalnya
sejak era
singasari,
sriwijaya,
majapahit,
demak dan
sejumlah
kesultanan
islam yang
gigih
menentang
penjajahan
portugis,
inggris,
belanda dan
jepang, harus
mereka
ketahui
secara benar
dan objektif,
sehingga ada
rasa bangga
sebagai
bangsa.
Begitu juga
dengan
sejarah
pergerakan
nasional yang
banyak sekali
melahirkan
para
pahlawan dan
pejuang.
Bahwa
kemerdekaan
yang kita
capai
bukanlah
datang
sendirinya,
melainkan
hasil
perjuangan
yang sangat
panjang dan
banyak
pengorbanan
jiwa raga dan
harta benda.
Sayang,
sekarang
pelajaran
sejarah

banyak sekali
melahirkan
para pahlawan
dan pejuang.
Bahwa
kemerdekaan
yang kita capai
bukanlah
datang
sendirinya,
melainkan
hasil
perjuangan
yang sangat
panjang dan
banyak
pengorbanan
jiwa raga dan
harta benda.
Sayang,
sekarang
pelajaran
sejarah seperti
dilupakan, baik
sejarah
nasional
maupun lokal,
begitu juga
pelajaran
sejenis seperti
pendidikan
kewarganegara
an.



Ketika
pemerintahan
membuka jalur
impor seluasluasnya
sehingga
barang-barang
dalam negri
terdesak dan
kalah bersaing,
sesungguhnya
tidak mendidik
warganegara
untuk
mencintai dan
membela
negaranya.

seperti
dilupakan,
baik sejarah
nasional
maupun
lokal, begitu
juga
pelajaran
sejenis
seperti
pendidikan
kewarganega
raan.




Ketika
pemerintaha
n membuka
kranimpor
seluasluasnya
sehingga
barangbarang dalam
negri
terdesak dan
kalah
bersaing,
sesungguhny
a tidak
mendidik
warganegara
untuk
mencintai
dan membela
negaranya.
Keadilan
hendaknya
ditegakan
secara
konsisten,
sehingga
terwujud
kesejahteraa
n yang
merata.
Dengan
begitu
masyarakat
merasa
bahagia dan
terayomi,
muncul rasa



Keadilan
hendaknya
ditegakan
secara tetap
(tidak
berubah-ubah),
sehingga
terwujud
kesejahteraan
yang merata.
Dengan begitu
masyarakat
merasa
bahagia dan
dapat
dilindungi,
muncul rasa
cinta negara
dan tidak
terjadi rasa
kecewa
terhadap
pemerintah
dengan segala
akibatnya.



Karakter cinta
tanah air
begini lebih
merupakan
bidang disiplin
dunia
pendidika,
mulai dari
pendidikan
keluarga,sekol
ah hingga
masyarakat,
disertai
keteladanan
para pihak,
khususnya
penyelenggara
negara. Ia
tidak akan
muncul melalui
fisik dan
mental yang
hanya
beberapa hari.
Yang terakhir

cinta negara
dan tidak
terjadi rasa
kecewa
terhadap
pemerintah
dengan
segala
akibatnya.



Karakter
cinta tanah
air begini
lebih
merupakan
ranahdunia
pendidika,
mulai dari
pendidikan
keluarga,sek
olah hingga
masyarakat,
disertai
keteladanan
para pihak,
khususnya
penyelenggar
a negara. Ia
tidak akan
muncul
melalui fisik
dan mental
yang hanya
beberapa
hari. Yang
terakhir ini,
kalau pun
dilaksanakan
memang
dapat
menambah
dan
membuka
wawasan
kebangsaan,
tetapi tidak
akan mampu
membangun
karakter
bangsa yang
sesungguhny
a, termasuk

ini, kalau pun
dilaksanakan
memang dapat
menambah dan
membuka
wawasan
kebangsaan,
tetapi tidak
akan mampu
membangun
karakter
bangsa yang
sesungguhnya,
termasuk rasa
cinta tanah air
yang sangat
kita butuhkan.

rasa cinta
tanah air
yang sangat
kita
butuhkan.

vokal

a

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Ahmad Syarif Amrullah
Akhmad Baihaqi
Andhini Dwi Septiani
Annisa Anggraini Putri
Abdul Azim
Adinda Shohiba
Agustinus Gabriela Alzemendi
K
8. Akhmad Wardani
9. Alfian Noor
10.Anisah
11.Achmad Zubair
12.Ade Ramadhana Fitri
13.Ahmad Rezkian Noor
14.Akhmad Fauzianoor
15.Arifah Nurillah

16.Aulia
17.Agung Nugroho Wiranto
18.Agung Rangga Saputra
19.Ahmad Junaidi
20.Ahmad Nafarin
21.Akhmad Reza Trifujiarso
1. Ihwan Ali Masyahid
2. Ihya Ul Alfi Mubarrak
3. Iis Shalihah
4. Imam Mahmud
5. Iftita Meidea Fidiyanti
6. Indah Nuranisa
7. Ira Setyawan
1. Erfandi
2. Eryansyah
-

i

o
e
u

KONSONAN
b

1. Bio Baruna Adha
2. Boby Mindrowo Hasanudin

c

1. Citra Yolanda Putri

d

1. Dina Norrahmiani
2. Ditha Ramadhani Harfi
3. Dewi Anita Aprillianti
4. Dhika Agung Riyanto
5. Dita Anggraini Nugraha
6. Dimas Rakhmad Ariandi
7. Dwida Nispuliani
8. Desi Dewi Astuti
9. Devi Noprianty
10.
Dinna Martiara Rahma

f

g

1. Faisal Maulana
2. Febry Adelya Chandra
3. Fitriany
4. Firman Azima
5. Firza Erwinna Sari
6. Fredy Agustinus
7. Fauzia Ulfa
-

h

1. Hana Maulida Wijayanti
2. Hanifa
3. Hari Rosandi
4. Halim Fadhil
5. Halimatus Sa’adiyah
6. Hanariva firyal
7. Hans Richard
8. Hasbi Aulia
9. Hari Lazuardi
10.
Hermawan Akhmad

j

1. Julianti Devi H

k

1. Khairatun Hisan
2. Kiki Aprillia Rusmana
3. Kukuh Pambudi
4. Khairun Nisa

l

1. Larasati Nawangga
2. Lailatul Hasannah
3. Lely Ria Purnama
4. Lia Yulismawati
5. Laurentinna Giovany
Gunawan
6. Lukman Nul Hakim

m

1. Muhammad Al Amin
2. Muhammad Iqbal
3. Muhammad Restra Yandi
4. Melinda
5. Muhammad Fahriansyah
6. Muhammad Fazrillah
7. Muhammad Huda Luthfi
8. Muhammad Irfan Adianto
9. Muhammad Murjani
10.
Muhammad Rizqi
Ramadhan
11.
Muhammad Zainul
Ambia Samawi
12.
M. Linggaraka Tawakal
Hetrani
13.
Mailani Fitri
14.
Muhammad Ammar
Ma’ruf
15.
Muhammad Anshari
Mahfudz
16.
Muhammad Ilham
Nurkholis
17.
Muhammad Rais Safitri
18.
Muhammad Ramadhani
19.
Muhammad Ridwan

Hidayat
20.
Muhammad Taufik
21.
Muhammad Wanjar
Kalimanto
22.
Muthia Ulfah
23.
Maulidia Ananda Tiara
24.
Mira Novita
25.
Muhammad Fazar
Ikhsandi
26.
Muhammad Sultan
Hasan Saputra
27.
Muhammad Apriyanda
28.
Muhammad Syarifudin
n

1. Norhidayana
2. Nur Ro’fi Annisa
3. Neta Mau Izhatul Huda
4. Nita Indria
5. Nor Ulfah Sa’diyah
6. Novia Helda Amelia
7. Nurul Atqiya
8. Nurul Novitasari Santoso
9. Nindita Dea Saputri
10.
Nurul Huda
11.
Nadila Setianti
12.
Nanda Sari

p

1. Prasetya Maulana

q

-

r

1. Rezki Nurhaliza Wardhani
2. Riadatulfitriani
3. Risda Rahman
4. Rahmad Fadhilah
5. Raudatul Jannah
6. Rezki Auliarahman
7. Rezki Rosmawati
8. Rizkan Nugraha
9. Rizki Anggraini Santika Febria

s

1. Siti Wulandari
2. Sukma
3. Siti Arbainah
4. Setiawan Muhammad
5. Shabrina Dewi Mafazi
6. Sri Syaherni
7. Sumarti Lintang Pratiwi

t

1. Tyas Syifa Nur Islami

v

1. Vera Ayulandari

w

1. Windarianty Azhari
2. Wahyu
3. Wahyu Purnomo Aji

x

-

y

z

1. Yanda Ramadhani
2. Yulia
3. Yasintya Rahmi Ramadhana
4. Yasmine Anisah
5. Yunanda dwi Anggara
6. Yohanes Rolando