Tabel: Kandungan kimia dari tonasi buah kakao sebagai sumber unsur hara
Tabel: Kandungan kimia dari tonasi buah kakao sebagai sumber unsur hara
No Parameter
Satuan
Lokasi
Banawa
Rantekala (Sigi Dolago
(Donggala)
Biromaru) (Parigi)
1 Phospor
mg/L
2 Kalium
mg/L
3 Nitrogen
mg/L
4 Besi
mg/L
5 Mangan
mg/L
T. Terdeteksi
T. Terdeteksi
6 Zink
mg/L
T. Terdeteksi
T. Terdeteksi T. Terdeteksi
1,59 Sumber: Hasil Analisis peneliti, Juli – Agustus 2014
7 Tembaga
mg/L
Informasi yang dapat diperoleh dari table (Sigi Biromaru) sebesar 6,8 mg/L, dan kandungan kimia tonasi buah kakao adalah,
Dolago (Parigi) sebesar 8,35 mg/L. Ini berarti Tonasi buah kakao mengandung unsure hara
tonasi buah kakao memiliki potensi sebagai makro dan mikro, namun unsure hara
sumber unsure hara makro dan mikro dari tersebut perlu diberikan unsure hara
phosphor. Karena itu, dapat dijadikan sebagai tambahan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
pupuk, namun masih diperlukan unsure hara pada buah kakao itu sendiri. Phospor,
tambahan yang mengandung phosphor. Perlu Kalium, Nitrogen sebagai unsure hara makro,
diperhatikan adalah hindari terjadinya fiksasi sedang besi, mangan, Zink, dan Tembaga
unsure dalam tanah, yaitu untuk tanaman sebagai unsure hara mikro. Berdasarkan hal
kakao pada tanah asam yang mengandung Fe tersebut, maka secara teori kemungkinan,
(besi) dan Al (Aluminium) akan membentuk tonasi buah kakao dapat dijadikan pupuk
senyawa kompleks FeAl Phospot yang untuk mensuplay unsure hara tersedia yang
mengendap sehingga P tidak dapat dibutuhkan oleh tanaman kakao.
diserapoleh akar tanaman. Phospor, diserapoleh tanaman dalam
Kalium, Bersama dengan phosphor,
dapat membentuk unsure hara majemuk (KP) tergantung dari nilai pH tanah. Phospor
bentuk H 2-
2 PO 4 , HPO 4 ,dan PO 4 atau
yaitu unsure hara makro dan mikro. Kalium sebagai pupuk majemuk dalam bentuk NP + diserap oleh akar dalam bentuk ion K tidak
dan KP terdapat dalam unsure hara makro ditemukan dalam bentuk senyawa organik , di dan mikro. Keunggulan dari pupuk KP
dalam tanah ion tersebut bersifat sangat adalah meminimalkan gugur bungah dan
dinamis sehingga mudah dipindahkan dari buah, meningkatkan kemanpuan pengisian
suatu organ ke organ lain yang buah, meningkatkan ketahanan tanaman
membutuhkan. Kalium pada tumbuhan terhadap serangan penyakit jamur dan
mempermudah proses metabolism seperti
fotosintesis dan respirasi. Salah satu peran sebesar 50,67%, atau untuk mendapatkan
bakteri. Pupuk KP sebagai P 2 O 5 terdapat
kalium pada tumbuhan adalah perpindahan produksi cokelat yang maksimal yaitu 1.010
gula pada pembentukan pati dan protein,
membantu proses membuka dan menutup 2002, dan Novizan 2002).
kg biji dibutuhkan 121 kg/ha P 2 O 5 (Menas,
stomata. Banyaknya K 2 O yang diperlukan Kandungan phosphor dari tonasi buah
untuk mendapatkan 1.010 kg biji/ha adalag cokelat dari tiga wilayah yaitu Banawa
821 kg. (Novizan, 2002) (Donggala) sebesar 2,5 mg/L, Rantekala
Besarnya unsure Kalium (K) yang positif sehingga terikat oleh koloid tanah, ion terdapat dalam tonasi buah kakao adalah
tersebut tidak mudah hilang oleh proses
pencucian. Nitrogen dalam bentuk pupuk (Donggala) 3,8 mg/L, Rantekala (Sigi
Banawa (Donggala) sebesar Banawa
cepat larut di dalam air dan lebih mudah Biromaru) sebesar 4,9 mg/L, dan Dolago
tercuci. Karena itu, nitrogen dalam tanah (Parigi) sebesar 6,2 kg/L. Kandungan unsure
akan berubah menjadi ammonium akan kalium tersebut dari tonasi buak kakao,
terikat langsung oleh koloid tanah. Koloid ini memiliki potensi untuk di jadikan sebagai
merupakan unsure hara tersedia di dalam pupuk untuk mengsuplai unsure hara pada
tanah untuk diserap oleh akar. tanaman kakao. Namun kandungan tersebut
Besi, diserap oleh tanaman dari dalam masih rendah sehingga perlu ditambahkan 2+ tanaman dalam bentuk ion Fe , ion tersebut
unsure hara K yang cukup. dibutuhkan untuk pembentukan klorofil, ia Nitrogen, pada tanaman berfungsi
berfungsi sebagai aktifator untuk fotosintesis untuk pembentukan daun dan akar.
dan respirasi. Selain itu, ion Fe sebagi ion Perbandingan daun dan akar ditentukan oleh
pembentuk beberapa enzim tanaman. Fe di konsentrasi nitrogen dalam tanah. Bila
dalam tanah akan berkurang akibat konsentrasi nitrogen yang diserap oleh
meningkatnya kadar Ca, P, atau Mn. tanaman, maka perbandingan daun dan akar
Tanaman kakao kurang membutuhkan Fe. menjadi turung. Nitrogen yang diserap oleh
Berdasarkan hasil analisis kadar unsure hara akar akan segera dipergunakan untuk
dari tonasi buah kakao adalah Banawa pembentukan asam amino bersama-sama
(Donggala) sebesar 0,1 mg/L, Rantekala dengan karbohidrat yang turun dari daun
(Sigi Biromaru) sebesar 47 mg/L, dan Dolago membentuk
(Parigi) sebesar 0,17 mg/L. Kadar Fe di pembelahan dan pembesaran sel yang pada
protein
melalui
proses
dalam tanah dibutuhkan dalam jumlah yang ahirnya
sangat kecil. Karena itu, kandungan kadar pembentukan akar (Menas, 2002)
akan
dipergunakan
untuk
besi (Fe) dari tonasi buah kakao sangat Kadar nitrogen yang optimal
potensial sebagai unsure hara pada tanaman. dibutuhkan oleh tanaman kakalo adalah 466
Tembaga, Merupakan unsure hara kg/ha untuk menghasilkan coklat 1.010 kg
mikro dan berfungsi sebagai aktifator enzim biji. Tonasi buah kakao mengandung kadar
dalam proses penyimpanan cadangan nitrogen sebesar (banawa-Donggala) 86
makanan. Tembaga diserap dalam bentuk
mg/L, Rantekala (Sigi Biromaru) sebesar 182 3+ Cu atau Cu . Kebutuhan normal ion mg/L, dan Dolago (Parigi) sebesar 221 mg/L.
tembaga pada tanaman sekitar 5 – 20 ppm. Kandungan unsure hara N dalam tonasi buah Ion tembaga dalam tanaman berperan sebagai
kakao tersebut, memiliki potensi untuk katalisator dalam proses pernapasan dan dimanfaatkan sebagai pupuk. Namun yang
perombakan karbohidrat, sebagai salah satu perlu diperhatikan adalah kandungan N nya
elemen dalam proses pembentukan vitamin yang rendah sehingga perlu ditambahkan
A, dan pembentukan klorofil. Cu dalam material lain yang kaya nitrogen.
tanaman berfungsi untuk meningkatkan Nitrogen diserap oleh tanaman dalam
produksi panen. Sebaliknya Cu dalam tanah bentuk ion nitrat (NO -
terdapat dalam jumlah yang besar, maka akan (NH 4 + ). Sebagian besar nitrogen diserap
3 ) dan ion ammonium
berdampak meracuni tanaman. Dengan dalam bentuk ion nitrat karena ion tersebut
demikian, walaupun ketersediaan Cu dalam bermuatan negative sehingga selalu berada
tanah terdapat dalam jumlah yang rendah, dalam larutan tanah dan mudah terserap oleh
namun tidak dianjurkan untuk melakukan akar. Sebaliknya ion ammonium bermuatan
V. DAFTAR PUSTAKA Kadar Cu yang terdapat dalam tonasi buah kakao adalah 1,32 ppm (untuk
Bennu Hase, 2002. Hama Penggerek Buah Banawa), 1,46 ppm (untuk Rantekala), dan
Kakao (PBK) dan Metode 1,59 ppm (untuk Dolago). Kadar tersebut
Pengendaliannya, Abdi Tani- Wahana cukup untuk mengsuplai tanaman kakao
Informasi Pertanian, Vol. 3 no. 3/ sehingga tidak direkomendasikan untuk
edisi XII
memberikan/ menambahkan ion Cu pada abu BPS Sulawesi Tengah, 2008. Tanaman tonasi. Kadar ion Cu dalam abu tonasi sudah
Kakao dan Produksinya, Palu mencukupi untuk diserap oleh akar tanaman
Erlan, 2010. Komposisi Unsur Hara pada kakao, terutama untuk meningkatkan
Daun dan Buah Kakao, Bionatura, produksi buah dengan meningkatkan daya
Vol.8 no.3
tahannya terhadap serangan hama (Novisan, Marhaeni, 2007. Komposisi Buah Kakao 2002).
dan Manfaatnya, Sinar Dunia, Jakarta Menas Tjionger’s., 2002. Pentingnya
III. KESIMPULAN Menjaga Keseimbangan Unsur Hara Tonasi buah kakao mengandung
Makro dan Mikro untuk tanaman, unsure hara makro dan mikro yang
Abdi Tani- Wahana Informasi dibutuhkan untuk
Pertanian, Vol. 3 no. 3/ edisi XII produktifitas buah tanaman kakao itu sendiri.
pertumbuhan dan
Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Karena itu, ia berpotensi sebagai bahan baku
Effektif, Agro Media Pustaka, Jakarta untuk pupuk daun dan buah. Namun untuk
Pusat Penelitian Kopi dan kakao, 2008. memaksimalkan kadar unsure haranya perlu
Tanaman Kakao dan diberikan unsure hara tambahan.
Permasalahannya. Dinas Pertanian dan Perkebunan Sulawesi Tengah, Palu
Raharjo, 1999. Tanaman Kakao dan
IV. UCAPAN TERIMAKASIH Potensinya, Sinar Mulya, Surabaya Penelitian ini terlaksana dengan baik
Suhendi, 2004. Tanaman Kakao di karena ketersediaan fasilitas dan bantuan
Indonesia, Carnesius, Jogyakarta dari: Bapak Rektor dalam hal ini ketua
Suherman, 2014. Kajian Kondisi Lembaga Penelitian Universitas tadulako,
Produktivitas Tanaman Kakao, Bapak/ibu
Prosiding Seminar Nasional Kimia, Kebudayaan
dirjen
pendidikan
dan
RI.
yang
memberikan
Pascasarjana Kependidikan FKIP sumbangan dana penelitian pada skim MP 3 EI Universitas Mulawarman. Samarinda
Kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih
Kandungan Asam Miristat (C 14 ), Asam Palmitat (C 16 ) dan Asam Stearat (C 18 ) Pada Susu