Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

G. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (TAI)

Model pembelajaran kooperatif tipe ini menekankan bahwa individu yang belum memahami materi merupakan tanggung jawab anggota kelompok lain sehingga anggota yang sudah paham perlu memberikan bantuan kepada

anggota yang belum paham. 41 Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dirancang untuk sebuah bentuk

pembelajaran kelompok dengan cara mendorong peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok kooperatif dan bertanggungjawab dalam pengaturan dan pengecekan secara rutin, saling membantu memecahkan masalah dan saling menolong untuk berprestasi.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe (TAI)

40 Ibid., 41 Jamil Suprihatingrum, Strategi pembelajaran..., h. 212.

Menurut slavin TAI terdiri atas delapan komponen yaitu: Team /kelompok, Placement Test/Tes Penempatan, Student Kreatif/Materi Kurikulum, Team Study/Kelompok Belajar, Team Scores and Team Regognition /Penilaian dan Pengakuan Tim, Teaching Group/Mengajar Kelompok, Fact Test/Lembar Kerja, Whole Class Unit/Mengajar Seluruh

Kelas. 42

a) Teams adalah pembentukan kelompok heterogen berdasarkan perbedaan intelektual, gender, ras, dan suku bangsa yang terdiri dari 4-6 peserta didik.

b) Placement test adalah tes penempatan yang digunakan untuk menentukan penempatan peserta didik pada kelompok belajar.

c) Student creative adalah melaksanakan tugas dalam kelompoknya dimana keberhasilan individu sangat menentukan keberhasilan kelompoknya sehingga peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam kelompoknya.

d) Team study adalah tindakan belajar yang harus dilakukan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan individual peserta didik bagi yang membutuhkanya.

e) Team scores and team recognition adalah pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan penghargaan.

f) Teaching group adalah materi yang belum dipahami kelompok dapat ditanyakan kepada guru. Pemberian materi yang diberikan guru secara singkat sebelum pemberian tugas kelompok.

42 Luki Puspitasari, Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization h. 120.

g) Fact test adalah pemberian tes-tes kecil secara individual untuk mengetahui pemahaman materi yang telah dipelajari.

h) Whole class units adalah pemberian materi oleh guru di akhir pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Pada akhir

pembelajaran diberikan kesimpulan dari materi. 43 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah sebagai berikut:

1) Guru memberikan judul materi/LKPD yang akan dipelajari kepada peserta didik untuk dipelajari secara individual (student creative).

2) Guru memberikan kuis secara individual kepada peserta didik untuk mendapatkan skor awal (placement test).

3) Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-6 peserta didik yang merupakan kelompok heterogen (team).

4) Hasil belajar peserta didik secara individual kemudian didiskusikan dalam kelompok (team study)

5) Guru memfasilitasi peserta didik dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari (teaching group).

6) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik secara individual (fact test ).

43 Arif Setiawan, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Assisted Individualization,...

h. 20-21.

7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya

(team scored and team regognition).

8) Guru memberikan pengajaran klasikal tentang materi yang diajarkan (whole unit).

3. Kelebihan dan Kekurangan Model TAI

Slavin mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut :

a. Guru akan terlibat secara minimal dalam pengaturan dan pengecekan rutin.

b. Guru akan menggunakan paling sedikit separuh waktunya mengajar dalam kelompok-kelompok kecil.

c. Pelaksanaan program baik untuk guru maupun peserta didik cukup sederhana.

d. Peserta didik akan termotivasi pada hasil secara teliti dan cepat.

e. Peserta didik dapat mengecek pekerjaan satu sama lain.

f. Mengurangi perilaku yang mengganggu.

g. Program ni sangat membantu peserta didik yang lemah .

h. Menimbulkan sikap positif peserta didik. Di samping kelebihan terebut, pembelajaran kooperatif tipe TAI juga terdapat kekurangan-kekurangan antara lain, dibutuhkan biaya-biaya yang besar dan waktu yang lama untuk pembuatan dan pengembangan perangkat pembelajaran. Apabila peserta didik dalam kelas cukup besar, maka guru akan mengalami kesulitan dalam membimbing peserta didik yang

membutuhkan bimbingan, sehingga diperlukan beberapa guru dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. 44

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Peneltian - Etnobotani tumbuhan berkhasiat obat oleh Suku Dayak Ngaju di wilayah Kelurahan Tumbang Senamang Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 3 70

Penerapan praktik pengamalan ibadah (PPI) dengan pendekatan habits (kebiasaan) di SMP Islam terpadu Al-Ghazali Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 113

Inventarisasi tumbuhan obat tradisional masyarakat Suku Dayak Bakumpai di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 9 156

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan PAIKEM di SDN 1 Samuda Kecil Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palang

0 0 90

English teaching methods used by English tutors in teaching vocabulary for young learners at GLC English course of Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 107

The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 19

A. Background of the Study - The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 8

A. Review of the Previous Study - The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 16

A. Description of the Data - The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25