Model Pembelajaran Kooperatif

E. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

29 Aunurrahman, Belajar Dan Pembelajaran..., h.146. 30 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran,... h. 23.

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai

dengan 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 31 Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah

peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik dalam kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran. 32 Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan

setting kelompok-kelompok kecil dengan memerhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah peserta didik bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan peserta didik menjadi narasumber bagi peserta didik yang lain.

Peserta didik yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Jadi pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang

31 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2013, h. 174.

32 Sofan Amri dan Iif Khoiru A, Konstruksi Pengembangan..., h. 90.

mengutamakan kerjasama diantara peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson ada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu sebagai berikut :

a. Prinsip ketergantungan positif (positive independence) yaitu dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaikan tugas yang diberikan. Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha yang dilakuhkan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan.

b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.

c. Interaksi tatap muka (face to face information interaction), yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakuhkan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.

d. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu melatih peserta didik untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

e. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama

mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. 33

3. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah:

a. Meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep yang sulit;

b. Agar peserta didik dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang;

c. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik; berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam

kelompok. 34

4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan

pada 35 tabel 2.1.

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif.

33 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesianalisme Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, h. 212.

34 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran..., h. 175. 35 Trianto, Mendesain Model..., h. 66.

Fase

Tingkah Laku Guru

Guru menyampaikan semua Menyampaikan tujuan dan

Fase-1

tujuan pembelajaran yang ingin memotivasi

dicapai pada pelajaran tersebut peserta didik

dan memotivasi peserta didik belajar.

Guru

menyajikan informasi

Fase-2

kepada peserta didik dengan jalan Menyajikan informasi demonstrasi atau lewat bahan

bacaan. Guru menjelaskan kepada peserta

Fase-3

bagaimana caranya Mengorganisasikan peserta didik membentuk kelompok belajar dan ke dalam kelompok kooperatif membantu setiap kelompok agar

didik

melakukan transisi secara efisien. Guru membimbing kelompok-

Fase-4

kelompok belajar pada saat Membimbing kelompok bekerja

mengerjakan tugas dan belajar

mereka

mereka. Guru mengevaluasi hasil belajar

Fase-5

tentang materi yang telah

Evaluasi

dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara untuk

Fase-6

menghargai baik upaya maupun Memberikan penghargaan hasil belajar individu dan

kelompok.

5. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

a. Peserta didik dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama,

b. Peserta didik bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya,

c. Peserta didik haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama,

d. Peserta didik haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya,

e. Peserta didik akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok,

f. Peserta didik berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan

g. Peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. 36

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Peneltian - Etnobotani tumbuhan berkhasiat obat oleh Suku Dayak Ngaju di wilayah Kelurahan Tumbang Senamang Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 3 70

Penerapan praktik pengamalan ibadah (PPI) dengan pendekatan habits (kebiasaan) di SMP Islam terpadu Al-Ghazali Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 113

Inventarisasi tumbuhan obat tradisional masyarakat Suku Dayak Bakumpai di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 9 156

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan PAIKEM di SDN 1 Samuda Kecil Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palang

0 0 90

English teaching methods used by English tutors in teaching vocabulary for young learners at GLC English course of Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 107

The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 19

A. Background of the Study - The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 8

A. Review of the Previous Study - The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 16

A. Description of the Data - The correlation between students’ students’ mastery of simple past tense and their ability in writing anecdote at the eighth grade of MTs N 2 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25