Metode Penelitian Potret perpustakaan fakultas adab dan humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

81 dilakukan di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 5. Untuk mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan dilakukan di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Metode Penelitian

Jenis yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam depth interview dengan 8 orang informan, terdiri atas: 1 orang pustakawan, 3 orang dosen, 1 orang alumni, dan 3 orang mahasiswa. Para informan dipilih secara purposive sampling dengan anggapan mereka mengetahui secara persis kondisi perpustakaan dan dianggap mempunyai perhatian yang baik terhadap pengembangan perpustakaan masa depan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik: 1. Wawancara, ditujukan kepada unit kerja di lingkungan FAH UIN. Teknik ini digunakan karena wawancara memiliki sejumlah kelebihan, antara lain: dapat digunakan oleh penulis untuk lebih cepat memperoleh informasi yang dibutuhkan, lebih meyakinkan penulis bahwa responden menafsirkan pertanyaan dengan benar, memberikan kemungkinan besar atas fleksibilitas dalam proses pengajuan pertanyaan, banyak pengendalian yang dapat dilatih dalam konteks pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan, informasi dapat lebih siap diperiksa relevansinya atas dasar isyarat nonverbal. Wawancara dilakukan dalam tiga cara, yakni open-ended, dimana peneliti bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa dan opini mereka mengenai peristiwa yang ada, terfokus, dimana responden diwawancarai dalam waktu yang pendek, satu jam misalnya, dan terstruktur, dimana peneliti menggunakan pertanyaan yang terstruktur Yin, 1996. Alat yang digunakan dalam mengajukan pertanyaan terstruktur adalah daftar berupa checklist. 2. Observasi partisipan, digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta empiris yang tampak kasat mata dan guna memperoleh dimensi-dimensi baru untuk pemahaman konteks maupun fenomena yang diteliti. Dalam hal ini situs-situs studi kasus sebagai penguat sejumlah karakteristik yang muncul. 3. Dokumentasi, digunakan untuk melakukan penelusuran atas data-data yang tersebar di sejumlah dokumen, baik yang berada di lingkungan obyek penelitian maupun institusi-institusi lain yang terkait dengan materi penelitian. Hasil pengumpulan data di atas selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan penjodohan pola dan evaluatif-deskriptif. Teknik penjodohan pola berorientasi pada perbandingan dua pola, yakni pola yang bersumber dari empiris dan pola yang diprediksikan atau berdasarkan konsep-konsep teoritik. Dalam implementasinya pola tersebut akan menggunakan kerangka sebagai berikut: Tabel 1 Kerangka Teoritik Pengembangan Perpustakaan Kerangka Teoritik Pengembangan Perpustakaan YaTidak Temuan di lapangan 1. 1. 2. 2. Kerangka teoritik pengembangan perpustakaan rekod merupakan daftar pertanyaan yang diajukan untuk meneliti pengelolaan perpustakaan di FAH UIN Jakarta, sedangkan jawaban YaTidak dan Temuan Empiris temuan di lapangan adalah data primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mendalam. Kesamaan dari dua pola empiris-teoritis tersebut dapat menguatkan validitas internal, sebaliknya perbedaan antar keduanya menuntut kajian teoritik lanjutan atau baru yang memerlukan alternatif tersendiri. Sedangkan pembahasan yang bersifat evaluatif–deskriptif digunakan sebagai epilog untuk mencapai beberapa inferensi kualitatif dari data-data deskriptif yang diperoleh melalui teknik penjodohan pola. 82

E. Hasil Dan Pembahasan