3.4 Pelaksanaan Percobaan 3.4.1 Persiapan lahan
Proses persipaan lahan yang dilakukan diantaranya yaitu melakukan pembajakan lahan menggunakan rotari dengan kedalaman bajak 25 cm. Proses
pembajakan dilakukan sebanyak dua kali, pembajakan pertama dilakukan untuk menggemburkan lahan dan menghilangkan gulma. Proses pembajakan kedua
untuk membuat guludan untuk petak percobaan dengan ukuran panjang 600 cm dan lebar 200 cm pada setiap petak guludan.
3.4.2 Penanaman Bibit
Ketika proses persiapan sudah selesai kemudian berlanjut pada proses penanaman bibit singkong. Bibit yang akan ditanam dari stek yang sehat dan
memiliki usia yang cukup yaitu minimal 8 bulan. Penanaman dengan jarak tanam 100×100 cm, ukuran bibit 25 cm per stek.
3.4.3 Pemupukan
Pemupukan pertama semua perlakuan diberikan pupuk anorganik seperti Urea, KCL, SP-36, rekomendasi pemupukan Urea 100 kgha, SP-36 50 kgha, dan
KCL sebanyak 100 kgha, yang diberikan sebanyak dua kali. Aplikasi pertama dilakukan pada usia 14 HST hari setelah tanam dengan pemberian pupuk Urea
sebanyak 4 gtanaman, pupuk SP-36 sebanyak 5 gtanaman, dan pupuk KCL sebanyak 4 gtanaman sebagai pupuk dasar. Pemupukan kedua dilakukan pada
saat tanaman berusia 75 HST hari setelah tanam dengan pemberian pupuk Urea dengan dosis 6 gtanaman dan KCL dengan dosis 6 gtanaman.
Selain pemberian pupuk anorganik juga dilakukan penambahan aplikasi pupuk organik diantaranya yaitu: pupuk hidrolisat ikan sebanyak 0,2 mltanaman
atau setara dengan 8 literha, pupuk Nasa dengan dosis 0,4 mltanaman atau setara dengan 16 literha. Pengaplikasian perlakuan pemberian pupuk organik
pada saat tanaman berusia satu bulan. Dilakukan sebanyak 4 kali dengan rentang waktu penyemprotan satu minggu sekali dan pemberian pupuk kandang sebanyak
1 kgtanaman atau setara dengan 10 tonha pada awal tanam saja.
3.4.4 Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan selama percobaan diantaranya meliputi penyiangan dan pengairan. Penyiangan dilakukan secara berkala melihat kondisi
gulma sampai tanaman mencapai usia 100 hari setelah tanam. Selain penyiangan perawatan yang dilakukan adalah penyiraman karena kondisi lahan yang cukup
panas dan air mudah hilang maka perlu dilakukan upaya penyiraman dengan menggunakan diesel sebatas menjaga tanaman agar tidak mengalami layu
permanaen mulai awal sampai panen dilakukan penyiraman dengan teknik penggenangan sebanyak 6 kali.
3.4.5 Pengambilan Contoh Tanah