Angka 4 = b, c, f, dan g Angka 5 = a, c, d, f, dan g
Angka 6 = a, c, d, e, f, dan g Angka 7 = a, b, dan c
Angka 8 = a, b, c, d, e, f, dan g Angka 9 = a, b, c, d, f, dan g
Dengan diketahuinya posisi segment-segment tersebut maka dapat ditentukan nilai yang akan diberikan kepada seven segment. Misalnya, jika ingin
menampilkan angka 2 pada seven segment maka, nilai yang diberikan adalah : dp
g f
E d
C b
A 1
1 1
A4 Heksadesimal Demikian juga dengan nilai yang lainnya.
3.5. Rangkaian Driver Motor DC
Rangkaian skematik driver motor DC dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada rangkaian driver motor DC terdapat berberapa jenis komponen elektronika.
Berikut akan dijelaskan nama-nama komponen dan kegunaannya. 1.
Transistor C945 NPN. Transistor ini berfungsi sebagai saklar yang mana pada fungsi transistor sebagai saklar bekerja pada daerah cut off dan
saturasi. Arus basis transistor C945 NPN yang dibutuhkan untuk saturasi adalah 10 mA. Diketahui tegangan Vcc yang digunakan adalah 5 volt,
tegangan Vbe adalah 1,4 volt dari lembaran data dan tahanan basis yang digunakan adalah 330 Ohm, maka arus basisnya adalah :
Universitas Sumatera Utara
R b V b
V c c I b
− =
3 3 0 4
, 1
5 −
= I b
= 10,9 mA Jadi, dengan menggunakan tahanan 330 ohm sudah dapat membuat
transistor C945 saturasi. Arus emiter pada saat saturasi adalah 310 mA dan arus kolektor emiter pada saat saturasi adalah 100 mA.
2. Transistor daya BD 435 NPN. Transistor ini digunakan pada perancangan
ini juga sebagai saklar. Arus basis yang dibutuhkan transistor BD 435 NPN untuk saturasi adalah 200 mA dari lembaran data. Tegangan Vcc
yang digunakan untuk transistor ini adalah 5 volt dan tegangan basis emiter Vbe adalah 1,1 volt dari lembaran data, tahanan basis yang
digunakan adalah 18 ohm, maka arus basisnya adalah :
R b V b
V c c I b
− =
1 8 1
, 1
5 −
= I b
= 216 mA Jadi, dengan menggunakan tahanan 18 ohm sudah dapat membuat
transistor BD 435 NPN saturasi. Arus kolektor pada saat saturasi adalah 2 Amper. Jadi, dengan menggunakan BD 435 NPN arus yang dibutuhkan
motor dc untuk berputar sudah mencukupi arus motor dc sekitar 700 mA. 3.
Transistor daya BD 436 PNP. Transistor ini digunakan pada perancangan ini juga sebagai saklar. Arus basis yang dibutuhkan transistor BD 436 PNP
untuk saturasi adalah 200 mA dari lembaran data. Tegangan Vcc yang digunakan untuk transistor ini adalah 5 volt dan tegangan basis emiter
Universitas Sumatera Utara
Vbe adalah 1,1 volt dari lembaran data, tahanan basis yang digunakan adalah 18 ohm, maka arus basisnya adalah :
R b V b
V c c I b
− =
1 8 1
, 1
5 −
= I b
= 216 mA Jadi, dengan menggunakan tahanan 18 ohm sudah dapat membuat
transistor BD 436 PNP saturasi. Arus kolektor pada saat saturasi adalah 2 Amper. Jadi, dengan menggunakan BD 436 PNP arus yang dibutuhkan
motor dc untuk berputar sudah mencukupi arus motor dc sekitar 700 mA. 4.
Tahanan 1000 ohm digunakan sebagai pembatas arus, agar pada saat transistor C945 NPN aktif, rangkaian tidak short.
Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah ketika mikrokontroler memberikan sinyal high5 volt, kepada transistor C945 NPN yang sebelah atas menyebabkan
transistor ini aktif, sehingga kolektor dan emiternya terhubung. Karena emiter transistor C945 NPN terhubung ke ground0, maka kolektor juga akan bernilai 0.
kolektor C945 NPN dihubungkan ke basis BD 436 PNP aktif low, sehingga transistor BD 436 PNP saturasi, sehingga kolektor dan emiter BD 436 PNP
terhubung, dan selanjutnya motor yang pada sisi A akan mendapat tegangan 5 volt.
Selajutnya sinyal high5 volt kepada transistor C945 NPN yang sebelah bawah menyebabkan transistor ini aktif, sehingga kolektor dan emiternya
terhubung. Karena emiter transistor C945 NPN terhubung ke ground0, maka kolektor juga akan bernilai 0. Kolektor C945 NPN dihubungkan ke basis BD 435
NPN aktif high, sehingga transistor BD 435 NPN cut off, sehingga kolektor dan
Universitas Sumatera Utara
emiter BD 435 NPN tidak terhubung, jadi sisi A motor DC tetap mendapat nilai high5 volt.
Begitu juga sebaliknya, jika mikrokontroler memberikan sinyal low0 kepada basis C945 NPN yang menyebabkan transistor ini cut off, sehingga
kolektor dan emiter tidak terhubung. Kolektor C945 tetap berharga high, dan dihubungkan ke basis transistor BD 436 PNP aktif low, sehingga transistor ini
tidak aktif dan kolektor dan emiter tidak terhubung. Motor DC pada sisi B akan berharga low ground.
Pada transistor C945 NPN yang sisi bawah juga diberi nilai 0, sehingga transistor C945 NPN tidak aktif yang memyebabkan kolektor dan emiternya tidak
terhubung sehingga kolektor C945 tetap bernilai high. Kolektor C945 NPN dihubungkan ke basis transistor BD 435 NPN yang menyebabkan transistor ini
aktif dan kolektor dan emiternya terhubung. Emiter BD 435 NPN terhubung ke ground, sehingga motor DC sisi B bernilai low ground.
Jadi dengan memberikan nilai high pada sisi A dan nilai low pada sisi B akan meyebabkan motor DC berputar. Jika ingin membalikkan arah putarannya,
cukup memberikan nilai low pada sisi A dan nilai high pada sisi B.
3.6. Rangkaian Catu Daya