Manggarai, atau dapat juga dari Labuhanbajo Gambar 1.
1.4. Demografi
Daerah penyelidikan beriklim kering 24 - 33
° C, curah hujan tidak merata, turun antara bulan Oktober - April.
Vegetasi sangat bervariasi,mulai dari pe ladangan, pesawahan dan hutan tropis, sebagian
termasuk daerah hutan lindung, hutan produksi terbatas dan hutan wisata ataupun hutan produksi.
Komoditi yang cukup baik diantaranya padi, jagung, ubi, kopi, bawang merah dan vanili
merupakan hasil ladang atau perkebunan.
1.5. Ucapan terimakasih
Laporan akhir ini tak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak.
Terutama kepada reka-rekan anggota tim yang telah meluangkan baik tenaga dan pikirannya. Tak
lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pihak pemerintah daerah dan masyarakat setempat
yang telah membantu kelancaran baik p e r i z i n a n ma u p u n p e l a k s a n a a n k e g i a t a n lapangan.
2. GEOLOGI DAN MINERALISASI
2.1. Morfologi
B a g i a n u t a r a d a n t e n g a h d a e r a h penyelidikan merupakan daerah perbukitan
bergelombang. P e r b u k i t a n b e r l e r e n g curam 50
dengan pola aliran mendaun, dan kerucut gunung berapi di bagian selatan diantaranya G. Inerie :
92130 m, dan Abulombo : 2100 m berpola aliran sungai radier. Di beberapa tempat kecuraman
tersebut diikuti dengan permukaan tanah yang gundul dan kritis. Eerosi vertikal lebih intensif,
menyebabkan lembah curam.
Karst terlihat di kawasan batu gamping dan hogback pada batuan piroklastik.
2.2. Penyelidik Terdahulu
Daerah in pernah diselidikan antara lain oleh :
1. PT. Aneka Tambang 1980
2. PT. Nusa Lontar Mining dan PT. Flores
Indah Mining Billiton 1980 dan CSR 1985 3.
P3G 1993, Koesoemadinata S.,dkk 4.
Direktorat Sumberdaya Mineral 1994, Sumadi., dkk
5. PT. Flores Barat Mining Singapura dan PT.
Aneka Tambang 1998 sampai sekarang
2.3. Geologi regional
P e n u n j a ma n k e r a k s a mu d r a H i n d i a - Australia ke utara, menyebabkan wilayah NTB
d a n N T T s e b a g a i b u s u r v o l k a n i k y a n g berkomposisi kalk alkalin dan setempat-setempat
diterobos batuan tonalit, dasit, diorit, andesit dan trakit. Tatanan tektonik ini telah banyak diketahui
sebagai daerah potensi pemineralan dan terbukti bahwa beberapa daerah mengandung cebakan
mineral logam ekonomis, seperti halnya tambang Porfiri-Cu Batu Hijau dan Au Submarin-
exhalative di P. Wetar.
Penyelidik-penyelidik terdahulu misalnya : S u ma d i d a n P T . F l o r e s B a r a t M i n i n g
melaporkan temuan daerah-daerah prospek logam mulia dan logam dasar epithermal lowhigh
sulphidation berasosiasi dengan ring fracture dan circular features serta logam besimangan skarn
dan volcanogenic. Sampai saat ini PT. Flores Barat Mining masih melakukan eksplorasi terinci.
2.4. Geologi dan mineralisasi di daerah penyelidikan
Pembahasan geologi bersumber kepada peta geologi terbitan P3G dan hasil penyelidikan PT.
Flores Barat Mining Gambar 2. B a t u a n s e d i m e n d i d o m i n a s i o l e h
b a t u g a mp i n g a t a u b e r s i f a t g a mp i n g a n y a n g tersebar di bagian utara., sebagian kecil
mengandung material gunungapi tuf dan batu pasir tufan menjemari dengan batuan volkanik
Tersier breksi, lava dan tuf bersisipan batupasir tufan. Setempat - setempat terkalsititkan,
terkersikan dan terlempungkan., berasosiasi dengan pemineralan logam mulia tipe urat dan
skarn yang diikuti logam dasar, barit dan gypsum sebagai hasil kegiatan hidrotermal Sumadi dan
PT. Flores Barat Mining. Bahkan di beberapa tempat telah ditemukan sumber mata airpanas,
batu hanyutan urat-urat kuarsa yang memperlihatkan tekstur breksi Hydrothermal
Breccia ? dan breksi breccia pipediatreme dengan struktur Jig Saw dengan semen dan
matriknya terdiri dari silika, dengan clast berupa batuan gunungapi yang telah mengalami
pengersikan yang sangat kuat. PT. Aneka Tambang melaporkan temuan logam mangan
pada batuan sedimen. Batuan-batuan tersebut diterobos oleh diorit terpropilitkan, muncul
setempat-setempat di bagian utara menerobos batuan sedimen karbonatan dan gunungapi
Tersier, ditutupi batuan volkanik Kuarter berkomposisi lava, breksi dan aglomerat, tersebar
di bagian selatan dan tengah. Endapan termuda berupa batugamping terumbu, undak-undak dan
aluvium berumur Holosen.
Daerah ini telah mengalami perlipatan sebagai antiklin di sekitar Riung, pensesaran
berarah baratlaut-tenggara sebagian hampir berarah utara-selatan setempat sebagai graben
d a n r e k a h a n - r e k a h a n me l i n g k a r r i n g
Kolokium Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM TA. 2002 22 -2
fractures circular features PT. Flores Barat Mining di selatan Pota.
3. G E O K I M I A