a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Distrik Bibida Kabupaten Paniai Propinsi Papua.Distrik Bibida merupakan salah satu Distrik Kota. Distrik Bibida mempunyai wilayah kerja yang
membawahi lima 5 Kampung yang ada wilayah kerja di Distrik Bibida.
b. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.Kualitatif dimana data yang diperoleh melalui sumber data, akan dianalisa dan akan dideskripsikan sehingga data-data
yang ada menjadi fenomena yang akan diteliti. Deskriptif adalah usaha untuk menggambarkan atau melukiskan fakta-fakta yang ada pada tahap permulaan tertuju pada
usaha mengemukakan fenomena-fenomena secara lengkap dalam aspek yang diselidiki agar jelas keadaan dan kondisinya.
c. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil diperoleh dari menghitung atau mengukur kualitas maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan
objek yang lengkap.Sudjana .N. 1995:5. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Staf Pegawai Kantor Distrik Bibida dan masyarakat di Distrik Bibida. Sedangkan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini,sebagai berikut :
Dengan demkian jumlah sampel yang diambil dari penelitian ini adalah berjumlah 30 orang responden.
c. Fokus Penelitian
Fokus penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan perumusan masalah yang diangkat maka, yang menjadi fokus penelitian, yaitu:
-Peranan Kepala Distrik dalam mewujudkan good governance terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan.
d. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian nanti baik
data sekunder maupun data primer, maka ditempuhdijangkau dengan cara-cara, yaitu sebagai berikut:
1. Data sekunder, dengan cara mendatangi lokasi yang sudah ditetapkan terlebih dahulu sebagai objek penelitian;
2. Data primer, dengan cara mengadakan wawancara atau dialog secara langsung kepada Para Staf Kantor Distrik Bibida dan Masyarakat di Distrik Bibida pada
umumnya yang ditentukan sebelumnya sebagai responden.
e. Teknik Analisa Data
Analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif, sedangkan untuk mencari tingkat perbandingan dalam suatu variabel maka dipergunakan
teknik analisa presentase. f. Variabel Dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti,yaitu : variabel independen atau bebas variabel pengaruh dan variabel dependen atau terikat variabel
terpengaruh. Yang menjadi variabel independen atau bebas adalah peranan kepala Distrik, sedangkan variabel dependen atau terikat adalah mewujudkan kepemerintahan yang baik
good governance.
Adapun definisi operasional dari variabel-variabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Peranan Kepala Distrik adalah tercapainya tujuan pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan Distrik yang dilakukan oleh Kepala Distrik , secara efektif dan efisien.
b. Mewujudkan kepemerintahan yang baik good governance adalah pelaksanaan
kegiatan disetiap bidang untuk mengelola berbagai urusan pemerintahan dan penyelenggaraan pemerintahan yang solid dan bertanggungjawab serta efektif dan
efisien.
HASIL PENELITIAN a. Hasil penelitian
Dalam organisasi manapun termasuk di pemerintahan Distrik, Kepala Distrik memegang peranan yang sangat strategis dan penting.Berhasil atau tidaknya sebuah institusi
pemerintahan atau birokrasi publik menjalankan tugas dan fungsinya sangat ditentukan oleh kualitas pemerintahnya. Oleh karena itu, kedudukan pemimpin sangat mendominasi semua
aktivitas yang dilakukan dalam instansi pemerintahan atau birokrasi publik.
Dalam konteks birokrasi publik kita yang sangat paternalistik, para staf bawahan berkerja selalu tergantung kepada pimpinan. Apabila pimpinan tidak memiliki kemampuan
manajerial yang baik, maka tugas-tugas yang diemban oleh institusi itu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dan dalam kenyataannya tidak sedikit pemimpin birokrasi publik
di berbagai tingkatan level yang tidak memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin yang baik. Akibatnya, Reformasi Birokrasi RB tidak bisa terlaksana dengan baik seperti yang
diharapkan. Dari berbagai kajian mengenai kepemimpinan pada birokrasi publik, menujukkan masih lemahnya kepemimpinan dalam berbagai level atau tingkatan.
Kemampuan manajerial pemimpin pada umumnya masih rendah.Selain itu, kapasitas dan kesadaran pemimpian yang memiliki kewajiban untuk melayani sangat terbatas, bahkan tidak
sedikit malah sebaliknya mereka justru minta dilayani.Kewenangan formal seorang pimpinan kadang dijadikan senjata ampuh untuk menggerakkan bawahan. Akibatnya, staf atau
bahawahan bekerja bukan karena kesadarannya sendiri, tetapi karena tekanan atasan, sehingga hubungan antara atasan dan bawahan tidak harmonis. Solidaitas bawahan hanya
bersifat semu, penuh dengan kepura-puraan dan keterpaksaan. Padahal, antara atasan pimpinan dan staf bawahan merupakan satu kesatuan tim kerja yang harus dipeliharan
dalam menjalankan misi dan tujuan organisasi. Manajerial tersebut harus tercipta dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan.Partisipasi masyarakat sebagai salah satu pilar Good Governance dalam roda pembangunan cukup luas. Tambahan teori Prinsip-prinsip Good Governance, yaitu :
1. Partisipasi adalah Masyarakat Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga
perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta
kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktifbersifat membangun.
2. Tegaknya Supremasi Hukum Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi
manusia.
3. Transparansi Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-
pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau oleh masyarakat. Peduli pada Stakeholder Lembaga-lembaga
dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan.
4. Berorientasi pada Konsensus Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus
menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakankebijakan dan prosedur-prosedur.
Kesetaraan Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka.
5. Efektifitas dan Efisiensi Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin.
6. Akuntabilitas Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan organisasi- organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada
lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggung jawaban tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan.
7. Visi Strategis Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan
akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya dan
sosial yang menjadi dasar bagi perspektif pandangan tersebut.
Salah satu tanggungjawab Kepala Distrik di dalam organisasi pemerintahan adalah wujudkan penyelenggaraan pemerintahan Distrik secara efekti dan efisien, yaitu sebuah
tindakan yang dilakukan sebagai bentuk adaptasi suatu organisasi terhadap berbagai dinamika kondisi. Dalam era global sekarang ini jika suatu organisasi tidak berkeinginan melakukan
adaptasi terhadap keadaan yang ada maka organisasi tersebut akan tertinggal. Salah satu bentuk adaptasi tersebuat tertuang dalam konsep manajemen perubahan.Manajemen
perubahan, membicarakan tentan bagian-bagian serta variabel-variabel yang turut untuk diperhatikan dalam rangka menjadi suatu organisasi menjadi organisasi terus bertahan dalam
berbagai kondisi serta situasi zaman.Dimana setiap pemimpin dengan kepemilikan visioner agar organisasi yang memimpinnya dimilikinya mampu bertahan dan berkembang waktu ke
waktu. Dengan kata lain sangggup berkompetisi dengan pasar global yang begitu kompetitif. Dan kata pepata di dunia ini tidak ada yang abadi, adapun yang abadi adalah perubahan itu
sendiri. Dan kota roma tidak dibangun dalam satu malam, pemimpin yang bijaksana mengerti benar jika perubahan dan pembangunan hanya dapat dilakukan dengan sabar serta
menghargai setiap proses yang berlangsung selama perubahan dikerjakan.
b. Kesimpulan 1. Sesuai hasil penelitian dan hasil dari 30 responden yang diwawancarai menyatakan