V. Klasifikasi :
Glaukoma primer Paling sering
Penyebab tidak diketahui Didapatkan pada orang yang memiliki bakat glaukoma struktur yang
berhubungan dengan sirkulasi reabsorbsi outflow aquoshumor mengalami perubahan patologis degeneratif.
Gangguan pengeluaran aquos humor BMD sempit. Kelainan pertumbuhan sudut BMD ganiosdisgenesis = Trabekulogenesis,
iridogenesis, korniodigenesis Glaukoma primer dapat dibagi :
1. Glaukoma sudut terbuka simplek kronis Paling sering 90
Bilateral, salah satu lebih berat
Tidak ada gejala pada tahap awal Sudut BMDterbuka normal
Ada hambatan aliran aquos humor Jika jangka lama : Syaraf optik degenerasi
Degenerasi sel ganglion Atropi iris dan siliare,degenerasi prosesus.
Pembuluh darah papil bergeser ke nasal dan daerah papil yang terkena atropi warna putih abu-abu bukan merah jambu.
Diturunkan secara genetik Resiko pada : Individu umur 40 tahun
Klien mengeluh stadium lanjut
Mata terasa berat, pusing Penglihatan kabur
Halo disekitar cahaya. Tanda-tanda lain :
Kelainan lapang pandang dan papil syaraf Membesarnya titik buta
Skotoma bjerum bentuk busur yang berhubungan dengan bintik buta. Pemeriksaan diagnostik
Tonometri
Pemeriksaan okuler ganioskopi.
2. Glaukoma sudut tertutup Glaukoma akut Glaukoma sudut sempit
Sedikit terjadi Onset terjadi tiba-tiba gawat darurat
Mekanisme dasar Penyempitan sudut dan perubahan bentuk iris ke anterior menekan kornea +
menekan sudut mata aquor humor tidak bisa mengalir keluar BMD meningkat.
Bersifat acut sub acut kronis. Glaukoma sudut tertutup kronis
Nyeri beberapa jam hilang kalau tidur sebentar Oleh karena peningkatan TIO 75 mmHg
Halo disekitar cahaya Headache, mual, muntah, bradikardi reflek okulokardiak
Penglihatan kabur dan berkabut, oedema kornea. Penurunan lapang pandang
Mata : tanda kongesti peradangan Kelopak mata bengkak, mata merah.
TIO sangat tinggi : pupil dilatasi, kornea suram, dan oedema, papil optik hiperemis, oedema, mata keras.
Lensa keruh Tajam penglihatan turun
Klien terlihat sakit berat. Resiko pada klien
a. Klien hipermetropia b. Lansia : lensa membesar.
Pemeriksaan diagnostik a. Tonometri
b. Pemeriksaan okular c. Ganioskopi BMD
d. Uji profokasi: Uji kamar gelap
Klien duduk 1 jam, Tidak tidur jika TIO meningkat 8 mmHg : hambatan aliran jika pupil dilatasi.
Uji posisi tengkurap Jika TIO meningkat 8-10 mmHg GS tertutup , pastikan dengan
ganioskopi.
VI. Penatalaksanaan