Mall Sebagai Bangunan Komersial

2.4.3 Perletakkan Area Servis

Area servis merupakan area penting dalam sebuah bangunan. Area servis dalam sebuah bangunan komersial dapat berupa toilet, ruang genset, ruang karyawan, gudang, loading-dock, dan lain-lain. Area ini merupakan area Yin dalam sebuah bangunan komersial. Area servis adalah sebagai area supporting pada bangunan komersial. Perletakkan area servis dapat ditentukan dengan menggunakan kotak Flying Star. Angka-angka yang kurang baik dapat digunakan untuk area servis. Untuk area servis berupa toilet dan ruang servis, cocok dengan area kombinasi unsur air dan metal.

2.5 Mall Sebagai Bangunan Komersial

Bangunan mall merupakan salah satu jenis bangunan komersial. Pada umumnya mal adalah bangunan tertutup multilantai dengan etalase-etalase dan interior yang eye catching, pengaturan udara yang baik sehingga pengunjung dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman. Perkembangan mal dengan berbagai fasilitas sangat luar biasa ini merupakan sebuah evolusi yang sangat panjang. Dimana awal mulanya manusia berdagang di bawah pohon yang berderet panjang. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan R.I No.70M-DAGPER122013 , Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pusat perbelanjaan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara horizontal maupun vertikal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang. Sedangkan menurut Maitland 1987, mall adalah pusat perbelanjaan yang berintikan suatu atau beberapa department store besar sebagai daya tarik dari retail-retail kecil dan rumah makan dengan tipologi bangunan seperti toko-toko yang menghadap ke koridor utama mall atau pedestrian yang merupakan unsur Universitas Sumatera Utara utama dari shopping mall, dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi terselenggaranya interaksi antar pengunjung dan pedagang. Mall adalah bangunan yang mewadahi kegiatan berbelanja shopping yang merupakan aktivitas primer manusia dalam hidup bermasyarakat dan merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak dapat dielakkan Bedigton,1978. Bangunan Mall memiliki kegunaan yang kompleks, dimana dapat digunakan sebagai area jual-beli, area rekreasi, area nongkrong, area makan dan sebagainya. Sebuah bangunan mall harus memiliki ketentuan, elemen dan fasilitas Chiara,1987. Selain hal-hal tersebut, bangunan mall memperhatikan unsur arsitektural yaitu orientasi bangunan. Ketentuan tentang orientasi bangunan mall untuk mengatur arah suatu bangunan adalah setelah mempertimbangkan kondisi fisik lingkungan dan kondisi nonfisik. 1. Pertimbangan terhadap kondisi fisik lingkungan seperti arah sirkulasi matahari timur-barat, jarak antar bangunan, klimatologi, sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki 2. Pertimbangan terhadap nonfisik seperti pengaruh ideologi dan nilai-nilai sosial budaya setempat untuk menciptakan makna ruang bangunan tersebut Orientasi sebuah bangunan mall akan mempengaruhi bangunan itu sendiri dan keadaan sekitar dari bangunan tersebut. Pengaruh tersebut diantaranya : sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, topologi bangunan sekitar, estetika bangunan, visual bangunan, dll.

2.6 Bangunan Mall Menurut Feng Shui