Gambar 2.2.1 Arah Hadap dan Arah Duduk Bangunan Sumber : Google, 2014
2.2.1 Simbolis Perumpamaan Binatang
Lokasi Site suatu bangunan mempengaruhi bangunan tersebut, begitu pula sebaliknya. Lokasi site bangunan menurut Feng Shui dapat dianalisis dengan
metode Feng Shui Aliran Bentuk. Dalam Aliran bentuk terdapat simbolis perumpamaan binatang, yang terdiri dari simbol Naga Hijau, Macan Putih,
Burung Merah dan Kura-Kura Hitam He,1995. Simbol-simbol ini memberikan orientasi pada suatu bangunan yang dibaca dengan panduan di dalam bangunan
dan menghadap ke luar. Simbolis binatang tersebut diambil dari bentuk gugus bintang yang dikelompokkan menjadi empat simbolis binatang.
• Kura-Kura Hitam
Kura-kura Hitam berada pada bagian belakang bangunan. Simbolis ini harus memiliki area yang paling
tinggi. Hal ini disebabkan agar udara yang datang dari
Sitting Direction
Facing Direction
Universitas Sumatera Utara
depan bangunan dapat berkumpul pada site dan tidak keluar dari site. Kura-kura hitam juga berguna sebagai pelindung dan penyokong bangunan
dari musuh dan pencuri. • Burung Phoenix Merah
Burung Phoenix Merah berada pada depan bangunan . Simbolis ini harus memiliki daerah yang lebih rendah.
Hal ini disebabkan agar aliran udara dapat masuk ke site dan memberikan pandangan yang luas untuk site.
• Naga Hijau Naga Hijau berada pada sisi kiri bangunan. Naga Hijau
harus memiliki bangunan yang lebih tinggi daripada macan putih pada sebelah kanan bangunan. Hal ini
disebabkan agar aliran udara dapat mengalir pada site. • Macan Putih
Macan Putih berada pada sisi kanan bangunan. Macan Putih memiliki bangunan yang lebih rendah daripada
Naga Hijau pada sisi kiri bangunan.
Gambar 2.2.2 Simbolis Binatang Pada Penataan Bangunan Sumber : Google, 2014
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Lokasi Ideal Menurut Feng Shui
Feng Shui aliran bentuk memiliki konsep model lokasi Feng Shui yang ideal. Konsep ini telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu oleh I-Ching. Model
ini telah diintrepretasikan dalam diagram organisasi spasial yang terdiri dari gunung-gunung dan aliran air.
Banyak peneliti Feng shui telah meringkas diagram ini dalam bentuk yang lebih simpel Shang, 1992; Cheng Kong, 1993; Han, 1995; Yi et al,1996;
He,1998. Diagram ini mengilustrasikan hubungan-hubungan antara kunci elemen dari lima geografi Feng Shui dan bagaimana aliran naga, empat simbol dalam
pasir, air, gua dan lapangan, serta arah-arah diintegrasikan dalam model Feng Shui. Konsep ini memiliki kesamaan dengan Konsep Simbolis Perumpamaan
Binatang. Pada daerah perkotaan sekarang ini aliran air dilambangkan sebagai jalan, sedangkan gunung-gunung dilambangkan sebagai bangunan-bangunan.
Gambar 2.2.3 Diagram Lokasi Ideal Feng Shui He,1995 Sumber : Google, 2014
Menurut Zi Tao Fang 2000, ada tiga lokasi tipikal untuk teori Feng Shui dalam merencanakan lokasi dan desain, yaitu lokasi empat sisi tertutup, lokasi
setengah tertutup, dan lokasi antara gunung dan air. Semua model ini mengikuti filosofi Lokasi Ideal Feng Shui.
Universitas Sumatera Utara
• Lokasi empat sisi tertutup Lokasi ini dapat mengalami banjir pada saat musim hujan, sehingga dalam
lokasi ini Cina Kuno memilih lokasi tanah yang tinggi.
Gambar 2.2.4 Lokasi Empat Sisi Tertutup Sumber : Feng Shui in Landscape, 1996
• Lokasi setengah tertutup Lokasi ini juga disebut “Formasi sofa gunung”, lokasi ini dapat
menghalang angin dingin dari utara dan barat dan mendapatkan angin musim panas dari selatan. Lokasi ini lebih banyak menghadap selatan dengan kolam
atau sungai didepannya.
Gambar 2.2.5 Lokasi Setengah Tertutup Sumber : Feng Shui in Landscape, 1996
Universitas Sumatera Utara
• Lokasi antara gunung dan air Menurut lokasi ideal ini, salah satu tempat terbaik untuk bangunan adalah
lokasi setengah diatas pada hadap selatan untuk menyerap radiasi solar pada musim dingin dan mencegah angin kencang dari puncak gunung.
Gambar 2.2.6 Lokasi Diantara Gunung dan Air Sumber : Feng Shui in Lanscape,1996
Dalam lokasi Feng Shui yang ideal, “ belakang dekat bukit “ dan “ depan jauh bukit” memberikan sebuah pandangan yang luas dan membantu kita
menemukan musuh-musuh. Feng Shui menekankan bahwa tinggi dan jarak bukit didekat kita harus sesuai dengan ukuran bukit disekitarnya. Ruang tertutup
mencegah Ch’I keluar dari bangunan. “Gunung di belakang“ menghambat angin utara dan sungai mencegah musuh untuk datang. “Keberadaan air“ membentuk
pintu masuk yang aman. Ringkasnya, gunung tertutup, sungai dan air yang ada pada bukit membentuk penglihatan alami yang mana merupakan lokasi ideal Feng
Shui untuk kehidupan. Disamping itu, ketika orang menyadari ada bahaya, mereka akan kabur.
Menurut Yao 1974, Pada daerah perkotaan, Gunung-gunung dapat digantikan dengan bangunan-bangunan tinggi, sungai digantikan dengan jalan,
dan bukit digantikan dengan dinding. Singkatnya, Bangunan dengan lokasi ideal harus memiliki bangunan yang lebih tinggi di belakang bangunan dan memiliki
pandangan yang tidak terhalang didepannya. Selain itu, lokasi lahan bangunan harus lebih tinggi daripada bagian depan nya, untuk mencegah terjadinya banjir
dan memiliki pandangan yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Elemen Arsitektural Sekitar Bangunan