Perencanaan Individu Dukungan Sistem

Khoirul Muna KKN-PPL UNY 2014 SMK N 2 Yogyakarta 18 bimbingan kelompok merupakan layanan konseling yang dilakukan dalam suasana kelompok. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah individu masing-masing yang saling dialami dalam kelompok. Masalah yang dialami mencakup masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok dapat mengungkapkan masalah yang dirasakannya. Anggota kelompok saling memberi masukan dan saran. Pembahasan masalah dilakukan secara intensif oleh seluruh anggota kelompok, masalah demi masalah, sehingga semua masalah dibahas dan dipecahkan. Konseling kelompok belum bisa terlaksana akibat susahnya menentukan waktu untuk melakukan konseling kelompok akibat padatnya jadwal praktikum bagi siswa di SMK N 2 Yogyakarta.

3. Perencanaan Individu

Bantuan kepada peserta didik agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahannya. Tujuan layanan ini adalah agar peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan, merencanakan, atau mengelola pengembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier. Perencanaan individu dilakukan melalui bimbingan klasikal di kelas, yang mencakup perencanaan bidang pribadi melalui bimbingan dengan materi “tujuan hidup”, menggunakan media video motivasi, dan metode brainstorming, diskusi, penayangan video. Bidang karir, melalui bimbingan klasikan dengan materi “cita-citaku”, menggunakan metode diskusi, brainstorming, dan writing.

4. Dukungan Sistem

a. Kolaborasi dengan guru Bimbingan dan Konseling Kolaborasi yang dilakukan, antara lain: 1. Membantu guru BK dalam menyebarkan angket peminatan kepada peserta didik baru SMK N 2 Yogyakarta. 2. Melakukan konferensi kasus dan membahas solusi dari kasus tersebut. b. Kolaborasi dengan orangtua siswa 1. Memanggil orang tua siswa siswa yang mengalami masalah. 2. Bersama dengan orangtua dalam menyelesaikan permasalahan siswa. Khoirul Muna KKN-PPL UNY 2014 SMK N 2 Yogyakarta 19

C. Hambatan Pelaksanaan PPL dan Cara Mengatasinya

Dalam melaksanakan kegiatan PPL Bimbingan dan Konseling di SMK N 2 Yogyakarta, praktikan mengalami beberapa hambatan diantaranya: 1. Meski dalam jadwal kegiatan PPL memang dimulai sejak tanggal 1 Juli 2014 namun dikarenakan situasi dan kondisi di SMK N 2 Yogyakarta sedang dalam masa transisi secara kepemimpinan dan struktural sehingga hal-hal tersebut menjadikan praktikan dapat fokus pada kegiatan yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling pada tanggal 6 Agustus 2014, dengan sisa waktu kurang lebih hanya satu bulan dari jadwal penarikan maka praktikan merasa masih belum optimal dalam berkinerja saat PPL. 2. Sulitnya untuk menemukan konseli dan menentukan waktu untuk melakukan konseling kelompok akibat padatnya jadwal siswa. 3. Pada saat melaksanakan bimbingan klasikal, hambatan yang dirasakan praktikan sulit adalah saat menghadapi beberapa kelas yang berada dekat dengan bengkel dan jalan raya yang bising serta jam layanan terletak diakhir proses pembelajaran. Sehingga faktor lelahnya siswa kadang menjadi hal yang dapat mengurangi antusias siswa dalam mengikuti layanan dari praktikan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, praktikan mengambil beberapa langkah untuk mengatasinya, yaitu: 1 Beruntung sekali praktikan dapat merasakan PPL di SMK N 2 Yogyakarta, hal tersebut praktikan utarakan karena selama PPL di SMK N 2 Yogyakarta praktikan banyak sekali dibantu oleh guru pembimbing lapangan praktikan beserta guru BK lain. Atas bantuan tersebut setidaknya dalam rentang waktu kurang dari satu bulan praktikan dapat menjalankan program-programnya, meski masih perlu perbaikan untuk kedepannya. 2 Guru pembimbing lebih aktif untuk mengajak siswa mengemukakan pendapat atas masalah yang sedang di bahas. 3 Mengutamakan layanan yang bersifat menghibur seperti games, maupun diskusi dua arah tanpa mengurangi substansi materi yang akan diberikan.