Pengertian Anak KAJIAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI KORBAN KEKERASAN DI KOTA PALU | BURHANUDIN | Legal Opinion 5626 18526 1 PB

Edisi I, Volume 1, Tahun 2013 2 ialah individu yang belum mencapai usia 18 tahun. Oleh karena itu, kekerasan pada anak adalah tindakan yang di lakukan seseorang individu pada mereka yang belum genap berusia 18 tahun yang menyebabkan kondisi fisik dan atau mentalnya terganggu.Seringkali istilah kekerasan pada anak ini dikaitkan dalam arti sempit dengan tidak terpenuhinya hak anak untuk mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan eksploitasi.Kekerasan pada anak juga sering kali dihubungkan dengan lapis pertama dan kedua pemberi atau penanggung jawab pemenuhan hak anak yaitu orang tua ayah dan ibu dan keluarga.kekerasan yang disebut terakhir ini di kenal dengan perlakuan salah terhadap anak atau child abuse yang merupakan bagian dari kekerasan dalam rumah tangga domestic violence. Banyak teori yang berusaha menerangkan bagaimana kekerasan ini terjadi, salah satu di antaranya teori yang berhubungan dengan stress dalam keluarga family stress.Stres dalam keluarga tersebut bisa berasal dari anak, orang tua, atau situasi tertentu. 1. Stres berasal dari anak misalnya anak dengan kondisi fisik, mental, dan perilaku yang terlihat berbeda dengan anak pada umumnya. Bayi dan usia balita, serta anak dengan penyakit kronis atau menahun juga merupakan salah satu penyebab stres. 2. Stres yang berasal dari orang tua misalnya orang tua dengan gangguan jiwa psikosis atau neurosa, orang tua sebagai korban kekerasan di masa lalu, orang tua 3. terlampau perfek dengan harapan pada anak terlampau tinggi, orang tua yang terbiasa dengan sikap disiplin. 4. Stres berasal dari situasi tertentu misalnya terkena PHK pemutusan hubungan kerja atau pengangguran, pindah lingkungan, dan keluarga sering bertengkar. Dengan adanya stres dalam keluarga dan faktor social budaya yang kental dengan ketidaksetaraan dalam hak dan kesempatan, sikap permisif terhadap hukuman badan sebagai bagian dari mendidik anak, maka para pelaku makin merasa sahlah untuk mendera anak. Berangkat dari uraian tersebut, mendorong keingintahuan penulis untuk mengkaji Iebih jauh tentang tindak pidana kekerasan, sehingga penulis memilih judul “Perlindungan Hukum Terhadap anak di Bawah Umur Sebagai Korban Kekerasan di Kot a Palu” B. Rumusan masalah 1. Bagaimana proses penegakan pemberian perlindungan hukum terhadap anaksebagai korban tindak pidana kekerasan di Kota Palu ? 2. Bagaimana upaya Perlindungan hukum dalam tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur di Kota Palu ? II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak

Indonesia dengan berbagai macam permasalahan yang ada, yang kesemuanyabegitu kompleks dan membentuk suatu mata rantai yang berhubungan dan tidak dapatdiputuskan, menyisakan cerita tragis tentang nasib anak- anak bangsa ini.Sehingga tidaksedikit anak- anak menjadi korban kekerasan.Anak adalah penerus generasi dan merupakan sumber daya manusia dalam pembangunan Nasional. 3 Anak dalam masyarakat yang bagaimanapun bentuk dan coraknya, merupakan pembawa bahagia. Tidak heran bila dalam upacara pernikahan pengantar dua insan ke gelanggan rumah tangga di antar petuah serta doa restu, orang tua-tua selalu berpesan, semoga kedua mempelai diberkati keturunan bukan satu, bukan dua, tetapi banyak. Pasal 91 4 KUHP memberikan penjelasan tentang anak adalah orang yang ada dibawah kekuasaan yang sama dengan kekuasaan orang tuanya. 4 Berikut ini pengertian anak yang termuat dalam beberapa perundang-undangan yang terkait dengan hal tersebut, yaitu: 3 Ciptaningsih Utaryo, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Hukum Pidana, Universitas Atmajaya Yogyakarta, 2003, hlm, 1. 4 Agung Wahyono, SH dan Ny Siti Rahayu, SH. Tinjauan Tentang Peradilan Anak di Indonesia.Cet. I; Sinar Grafika : Jakarta, 1993, hlm. 2 Edisi I, Volume 1, Tahun 2013 3 a. Pengertian Anak Menurut KUHPidana:Anak dalam Pasal 45 KUHPidana adalah anak yang umurnya belum mencapai 16 enam belas tahun. b. Pengertian Anak Menurut Hukum Perdata:Pasal 330 KUHPerdata mengatakan, orang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur 21 dua satu tahun dan tidak lebih dahulu kawin. c. Pengertian Anak Menurut UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak terdapat dalam Pasal I ayat 1:Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 5 d. Pengertian - Anak didalam UU Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang terdapat dalam Pasal 1 ayat 1: Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah kawin. e. Pengertian Anak didalam UU Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak yang tercantum dalam Pasal 1 ayat 2:Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 dua puluh satu tahun. f. Menurut UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang didefinisikan dalam Pasal 1 ayat 5 sebagai berikut:Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 delapan belas tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. g. Pengertian Anak menurut Konvensi Tentang Hak-hak Anak convention on the right of the child tahun 1989 sebagai berikut:Anak adalah setiap manusia dibawah umur 18 delapan betas tahun kecuali menurut undang-undang yang berlaku pada anak, kedewasaan dicapai lebih awal. Diantara sekian banyak pengertian anak yang telah dikemukakan, maka dalam tulisan ini pengertian anak yang digunakan adalah pengertian anak menurut Undang-Undang Perlindungan Anak yaitu anak adalah 5 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Dimana dalam undang-undang ini menjamin dan melindungi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpatisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dan kekerasan dan diskriminasi. B. Pengertian Korban Korban tidak saja dipahami sebagai obyek dari suatu kejahatan tetapi juga harus dipahami sebagai subyek yang perlu mendapat perlindungan secara sosial dan hukum. Pada dasarnya korban adalah orang baik, individu, kelompok ataupun masyarakat yang telah menderita kerugian yang secara langsung telah terganggu akibat pengalamannya sebagai target dari kejahatan subyek lain yang dapat menderita kerugian akibat kejahatan adalah badan hukum. Bila hendak membicarakan mengenai korban, maka seyogyanya dilihat kembali pada budaya dan peradaban Ibrani kuno.Dalam peradaban tersebut, asal mula pengertian korban merujuk pada pengertian pengorbanan atau yang dikorbankan, yaitu” mengorbankan seseorang atau binatang untuk pemujaan atau hirarki kekuasaan. Istilah korban pada saat itu merujuk pada pengertian “setiap orang, kelompok, atau apapun yang mengalami luka-luka, kerugian, atau penderitaan akibat tindakan yang bertentangan dengan hukum. Penderitaan tersebut bias berbentuk fisik, psikologi maupun ekonomi”. Kamus umum bahasa Indonesia menyebutkan kata korban mempunyai pengertian:”korban adalah orang yang menderita kecelakaan karena perbuatan hawa nafsu dan sebagainya sendiri atau orang lain”. Pengertian korban menurut Arif Gosita adalah mereka yang menderita jasmani dan rohani sebagai tindakan orang lain yang mencari pemenuhan kepentingan diri sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan kepentingan dan hak asasi yang menderita. Pengertian yang disampaikan oleh Arif Gosita tersebut sudah diperluas maknanya, tidak hanya untuk perorangan tetapi berlaku bagi subyek hukum yang lain, seperti badan Edisi I, Volume 1, Tahun 2013 4 hukum,kelompok masyarakat dan korporasi. Timbulnya korban erat kaitanya dengan kejahatan. 6 Sahetapy memberikan pengertian korban tidak hanya dibatasi sebagai korban kejahatan saja, karena dari sebab timabulnya dan akibat yang ada mempunyai aspek yang luas dilihat dari beberapa segi, hal ini dapat dilihat pendapatnya mengenai korban yaitu: “korban adalah orang perorangan atau badan hukum yang menderita luka-luka, kerusakan atau bentuk-bentuk kerugian lainnya yang dirasakan, baik secara fisik maupun secara kejiwaan. Mereka yang menjadi korban dalam hal ini dapat dikarenakan kesalahan si korban itu sendiri, peranan korban secara langsung atau tidak langsung, dan tanpa adanya peranan dari si korban 7 . C. Pengertian Kekerasan Anak di Bawah Umur Kitab Undang-undang Hukum Pidana tidak memberikan pengertian yang otentik tentang apa yang dimaksudkan dengan kekerasan. Hanya dalam pasal 89 disebutkan bahwa yang disamakan dengan melakukan kekerasan itu, membuat orang menjadi pingsan atau tidak berdaya lagi lemah.Pada penjelasan pasal 89 KUHPdijelaskan bahwa :Melakukan kekerasan artinya mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara tidak sah, misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak, menendang dsb. Yang disamakan dengan kekerasan menurut pasal ini adalah membuat orang menjadi pingsan atau tidak berdaya. Kekerasan pada anak atau perlakuan salah pada anak adalah suatu tindakan semena-mena yang dilakukan oleh seseorang seharusnya menjaga dan melindungi anak caretaker pada seorang anak baik secara fisik, seksual, maupun emosi.Pelaku kekerasan di sini karena bertindak sebagai caretaker, maka mereka umumnya merupakan orang terdekat di sekitar anak.Ibu dan bapak kandung, ibu dan bapak tiri, kakek, nenek, 6 http:lawdisfor.blogspot.com 7 http:www.hukumonline.comklinikdetaillt4f1 2a3f7630d1tentang pengertian korban paman, supir pribadi, guru, tukang ojek pengantar ke sekolah, tukang kebun, dan seterusnya. Banyak teori yang berusaha menerangkan bagaimana kekerasan ini terjadi, salah satu di antaranya teori yang berhubungan dengan stress dalam keluarga family stress.Stres dalam keluarga tersebut bisa berasal dari anak, orang tua, atau situasi tertentu.Tindak kekerasan terhadap anak merupakan permasalahan yang cukup kompleks, karena mempunyai dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun lingkungan sosialnya.

D. Upaya