198. 31 216 statistik koperasi 2007 data th 2005 2006 01 narasi dan data

10 Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id Sulut Kepri Jabar Sulteng Malut 75,09 42,68 29,89 26,59 25,27 - 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Grafik 9. Propinsi dengan Peningkatan RAT Koperasi terbesar Periode 2004-2005 diatas 30 RAT mengalami peningkatan sebanyak 549 unit koperasi atau 1,21 persen; dari 45.508 unit pada tahun 2005 menjadi 46.057 unit pada tahun 2006. Propinsi dengan peningkatan pelaksanaan RAT terbesar diatas 25 persen adalah : c Sulawesi Utara sebesar 75,09 persen; c Kepulauan Riau sebesar 42,68 persen; c Jawa Barat sebesar 29,89 persen; c Sulawesi Tengah sebesar 26,59 persen; dan c Maluku Utara sebesar 25,27 persen. Sedangkan 11 sebelas propinsi lainnya mengalami penurunan pelaksanaan RAT koperasi , yaitu : d Banten sebesar 52,97 persen; dan d DKI Jakarta sebesar 38,54 persen; d Jambi sebesar 28,51 persen; 19 Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id Gorontalo Maluku Sumut NAD DKI Jakarta 685,37 166,43 158,02 135,40 105,90 - 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 Grafik 19. Propinsi dengan peningkatan nilai SHU Koperasi terbesar Periode 2004-2005 diatas 50

2. 198.

320, 31

3. 216

.81 7, 6 5 2005 2006 Grafik 18. Nilai SHU Koperasi Tahun 2005 - 2006 dalam Rp Juta Seiring dengan peningkatan volume usaha koperasi, perkembangan Sisa Hasil Usaha SHU koperasi nasional periode 2005-2006 mengalami peningkatan sebesar 46,33 persen atau Rp. 1.018.497,34 juta. Propinsi dengan peningkatan nilai SHU koperasi terbesar di atas 100 persen adalah : c Gorontalo sebesar 685,37 persen; c Maluku sebesar 166,43 persen; c Sumatera Utara sebesar 158,02 persen; c N. Aceh Darussalam sebesar 135,40 persen; dan c DKI Jakarta sebesar 105,90 persen. 18 Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id Jatim NAD Banten Gorontalo 254,77 177,93 168,93 109,59 - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 Grafik 17. Propinsi dengan peningkatan volum e usaha Koperasi terbesar Periode 2004-2005 diatas 100 c Jawa Timur sebesar 254,77 persen; c Nanggroe Aceh Darussalam sebesar 177,93 persen; c Banten sebesar 168,93 persen; dan c Gorontalo sebesar 109,59 persen. Namun demikian terdapat beberapa propinsi yang mengalami penurunan jumlah volume usaha koperasi, diantaranya adalah : d Sulawesi Utara sebesar 47,64 persen; d Jambi sebesar 42,50 persen; d Riau sebesar 23,34 persen; d Kepulauan Riau sebesar 13,87 persen; d Sumatera Utara sebesar 7,68 persen; dan d Nusa Tenggara Timur sebesar 4,39 persen. Gambaran rinci perkembangan volume usaha koperasi aktif disajikan tabel-7. 11 Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id 308.771 350.435 2005 2006 Grafik 10. Penyerapan Tenaga Kerja oleh Koperasi Tahun 2005 - 2006 dalam orang d Riau sebesar 16,68 persen; d Bengkulu sebesar 16,49 persen; d Bali sebesar 11,56 persen; d Sumatera Utara sebesar 6,54 persen; d Papua Barat sebesar 4,03 persen; d Sulawesi Selatan sebesar 2,44 persen; d Kalimantan Timur sebesar 0,19 persen; dan d Nusa Tenggara Timur sebesar 0,12 persen. Gambaran rinci pelaksanaan RAT disajikan pada tabel-3. Dari empat indikator perkembangan koperasi yang telah dijelaskan, keberadaan koperasi sebagai badan usaha di seluruh daerah diharapkan dapat memberikan peluang bagi terbukanya lapangan kerja baru di sebagian anggota masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan penyerapan 12 Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id Jabar Malut Kalbar Gorontalo Babel 80,37 36,41 31,50 28,88 22,97 - 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 Grafik 11. Propinsi dengan Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi terbesar Periode 2005-2006 diatas 20 tenaga kerja oleh koperasi periode 2005-2006 secara nasional yang mengalami peningkatan sebanyak 41.664 orang atau 13,49 persen; dari 308.771 orang 28.736 manajer dan 280.035 karyawan pada tahun 2005 menjadi 350.435 orang 31.963 manajer dan 318.472 karyawan pada tahun 2006. Kontribusi terbesar propinsi dalam penyerapan tenaga kerja oleh koperasi hanya terjadi di propinsi Sumatera Barat , yaitu mencapai 177,58 persen. Sedangkan propinsi lainnya berfluktuatif. Lima propinsi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja koperasi terbesar di atas 20 persen , adalah : c Jawa Barat sebesar 80,37 persen; c Maluku Utara sebesar 36,41 persen; c Kalimantan Barat sebesar 31,50 persen; c Gorontalo sebesar 28,88 persen; dan c Bangka Belitung sebesar 22,97 persen. 17 Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id

40. 831.