10
Bagian Data – Biro Perencanaan Website :
www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id
Sulut Kepri
Jabar Sulteng
Malut 75,09
42,68 29,89
26,59 25,27
- 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
Grafik 9. Propinsi dengan Peningkatan RAT Koperasi terbesar Periode 2004-2005 diatas 30
RAT mengalami peningkatan sebanyak 549 unit koperasi atau 1,21 persen; dari 45.508 unit pada tahun 2005
menjadi 46.057 unit pada tahun 2006.
Propinsi dengan peningkatan pelaksanaan RAT terbesar diatas 25 persen
adalah :
c
Sulawesi Utara sebesar 75,09 persen;
c
Kepulauan Riau sebesar 42,68 persen;
c
Jawa Barat sebesar 29,89 persen;
c
Sulawesi Tengah sebesar 26,59 persen;
dan
c
Maluku Utara sebesar 25,27 persen.
Sedangkan 11 sebelas propinsi lainnya mengalami penurunan pelaksanaan RAT koperasi
, yaitu :
d
Banten sebesar 52,97 persen; dan
d
DKI Jakarta sebesar 38,54 persen;
d
Jambi sebesar 28,51 persen;
19
Bagian Data – Biro Perencanaan Website :
www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id
Gorontalo Maluku
Sumut NAD
DKI Jakarta
685,37
166,43 158,02
135,40 105,90
- 100,00
200,00 300,00
400,00 500,00
600,00 700,00
Grafik 19. Propinsi dengan peningkatan nilai SHU Koperasi terbesar Periode 2004-2005 diatas 50
2. 198.
320, 31
3. 216
.81 7,
6 5
2005 2006
Grafik 18. Nilai SHU Koperasi Tahun 2005 - 2006 dalam Rp Juta
Seiring dengan peningkatan volume usaha koperasi,
perkembangan Sisa Hasil Usaha SHU
koperasi nasional periode 2005-2006
mengalami peningkatan sebesar 46,33 persen atau
Rp. 1.018.497,34 juta.
Propinsi dengan peningkatan nilai SHU
koperasi terbesar di
atas 100 persen
adalah :
c
Gorontalo sebesar 685,37 persen;
c
Maluku sebesar 166,43 persen;
c
Sumatera Utara sebesar 158,02 persen;
c
N. Aceh Darussalam sebesar 135,40 persen; dan
c
DKI Jakarta sebesar 105,90 persen.
18
Bagian Data – Biro Perencanaan Website :
www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id
Jatim NAD
Banten Gorontalo
254,77 177,93
168,93 109,59
- 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00
Grafik 17. Propinsi dengan peningkatan volum e usaha Koperasi terbesar Periode 2004-2005 diatas 100
c
Jawa Timur sebesar 254,77 persen;
c
Nanggroe Aceh Darussalam sebesar
177,93 persen;
c
Banten sebesar 168,93 persen; dan
c
Gorontalo sebesar 109,59 persen.
Namun demikian
terdapat
beberapa propinsi yang mengalami penurunan jumlah volume usaha koperasi,
diantaranya adalah :
d
Sulawesi Utara sebesar 47,64 persen;
d
Jambi sebesar 42,50 persen;
d
Riau sebesar 23,34 persen;
d
Kepulauan Riau sebesar 13,87 persen;
d
Sumatera Utara sebesar 7,68 persen; dan
d
Nusa Tenggara Timur sebesar 4,39 persen.
Gambaran rinci perkembangan volume usaha koperasi aktif disajikan tabel-7.
11
Bagian Data – Biro Perencanaan Website :
www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id
308.771 350.435
2005 2006
Grafik 10. Penyerapan Tenaga Kerja oleh Koperasi Tahun 2005 - 2006 dalam orang
d
Riau sebesar 16,68 persen;
d
Bengkulu sebesar 16,49 persen;
d
Bali sebesar 11,56 persen;
d
Sumatera Utara sebesar 6,54 persen;
d
Papua Barat sebesar 4,03 persen;
d
Sulawesi Selatan sebesar 2,44 persen;
d
Kalimantan Timur sebesar 0,19 persen; dan
d
Nusa Tenggara Timur sebesar 0,12 persen.
Gambaran rinci pelaksanaan RAT disajikan pada tabel-3.
Dari empat indikator perkembangan koperasi
yang telah dijelaskan, keberadaan koperasi
sebagai badan usaha di seluruh daerah
diharapkan dapat memberikan peluang
bagi terbukanya lapangan kerja baru di sebagian anggota masyarakat. Hal
ini ditunjukkan dengan
perkembangan penyerapan
12
Bagian Data – Biro Perencanaan Website :
www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id
Jabar Malut
Kalbar Gorontalo
Babel 80,37
36,41 31,50
28,88 22,97
- 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
Grafik 11. Propinsi dengan Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi terbesar Periode 2005-2006
diatas 20
tenaga kerja oleh koperasi
periode 2005-2006 secara nasional yang mengalami peningkatan sebanyak 41.664
orang atau 13,49 persen; dari 308.771 orang 28.736 manajer dan 280.035 karyawan pada tahun 2005 menjadi
350.435 orang 31.963 manajer dan 318.472 karyawan pada tahun 2006. Kontribusi terbesar propinsi dalam penyerapan
tenaga kerja oleh koperasi hanya terjadi di propinsi
Sumatera Barat
, yaitu mencapai 177,58 persen. Sedangkan propinsi lainnya berfluktuatif.
Lima propinsi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja koperasi
terbesar di atas 20 persen ,
adalah :
c
Jawa Barat sebesar 80,37 persen;
c
Maluku Utara sebesar 36,41 persen;
c
Kalimantan Barat sebesar 31,50 persen;
c
Gorontalo sebesar 28,88 persen; dan
c
Bangka Belitung sebesar 22,97 persen.
17
Bagian Data – Biro Perencanaan Website :
www.depkop.go.id ; E-Mail : datindepkop.go.id
40. 831.